Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17139 | 11 May 2025
Klinis : Ny. Lusia, 28 tahun bekerja sebagai perawat di poli rawat jalan yang harus terpapar bakteri TB karena banyak pasien yang tidak jujur saat dilakukan pengkajian. Klien khawatir saat melihat meningkatnya kasus TB Paru baru secara drastis di bulan ini. Banyaknya pasien yang tidak jujur mengenai riwayat penyakitnya. Klien menemui anggota tim K3 untuk bertanya lebih lanjut karena klien masih harus pulang ke rumah yang ditinggali bersama orang tua klien dengan usia > dari 60 tahun dan balita sehingga klien khawatir tentang penularan yang akan terjadi di rumah. Keluhan yang saat ini dialami demam 3 hari, batuk berdahak lebih dari 3 minggu meski sudah berulang kali berobat, sedang menunggu hasil pemeriksaan BTA. Petugas K3 meminta klien menandatangani beberapa formulir terkait aspek kerahasiaan, lalu mengambil data kesehatan skrining klien dari system komputer RS dan melihat hasil pemeriksaan yang selama ini dijalani pasien.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Risiko Penularan Penyakit:
Definisi: Kerentanan individu terhadap kemungkinan tertular penyakit menular, yang dapat disebabkan oleh paparan langsung atau tidak langsung dengan sumber infeksi.
Faktor Terkait: Paparan terhadap agen infeksius (bakteri TB), kontak dengan orang yang terinfeksi, kurangnya pengetahuan tentang cara penularan.
2. Cemas:
Definisi: Respon emosional terhadap ancaman yang dirasakan atau bayangan akan bahaya, yang ditandai dengan perasaan khawatir, gugup, dan takut.
Faktor Terkait: Perubahan status kesehatan, ancaman terhadap integritas diri, kurangnya informasi tentang situasi.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Klien dapat mengenali faktor risiko penularan penyakit.
- Klien dapat melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit.
- Klien tidak mengalami penularan penyakit.
2. Cemas:
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan.
- Klien dapat mengelola kecemasan dengan baik.
- Tingkat kecemasan klien menurun.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Identifikasi faktor risiko penularan penyakit pada klien.
- Edukasi klien tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
- Fasilitasi klien dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
- Pantau tanda-tanda infeksi pada klien.
2. Cemas:
- Identifikasi penyebab kecemasan klien.
- Berikan informasi yang akurat dan jelas kepada klien tentang kondisi kesehatannya.
- Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres pada klien.
- Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan emosional pada klien.
- Berikan konseling dan terapi kognitif-perilaku jika diperlukan.
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Penularan Penyakit: Berdasarkan kasus, Ny. Lusia memiliki risiko tinggi tertular penyakit TB Paru karena terpapar agen infeksius (bakteri TB) dari pasien yang tidak jujur dalam memberikan riwayat penyakit. Selain itu, risiko penularan juga dapat terjadi di lingkungan rumah karena Ny. Lusia tinggal bersama orang tua dan balita yang rentan terhadap infeksi.
2. Cemas: Ny. Lusia mengalami kecemasan yang disebabkan oleh perubahan status kesehatannya (demam, batuk berdahak) dan ancaman penularan penyakit TB Paru kepada keluarganya di rumah. Kurangnya informasi yang jelas tentang situasi dan kondisi kesehatannya juga dapat menjadi faktor yang memicu kecemasannya.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Penularan Penyakit: Tujuan utamanya adalah mencegah penularan penyakit TB Paru pada Ny. Lusia dan orang-orang di sekitarnya. Klien diharapkan dapat mengenali faktor-faktor risiko penularan, melakukan tindakan pencegahan yang tepat, dan terhindar dari penularan penyakit.
2. Cemas: Tujuan utamanya adalah membantu Ny. Lusia dalam mengelola kecemasan yang dialaminya. Klien diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan, menerapkan teknik-teknik manajemen kecemasan, dan akhirnya dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Identifikasi faktor risiko penularan penyakit pada Ny. Lusia, seperti paparan langsung dengan pasien TB, kontak dengan orang terinfeksi, dan kondisi lingkungan rumah.
- Edukasi Ny. Lusia tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB Paru, seperti penggunaan APD yang sesuai, sanitasi lingkungan, dan pentingnya pengobatan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik (misalnya pemeriksaan BTA) dan pengobatan yang tepat.
- Fasilitasi Ny. Lusia dalam menggunakan APD yang sesuai, seperti masker, untuk meminimalkan risiko paparan.
- Pantau tanda-tanda infeksi pada Ny. Lusia, seperti demam, batuk, dan keluhan lainnya, serta segera lakukan tindakan yang diperlukan.
2. Cemas:
- Identifikasi penyebab kecemasan Ny. Lusia, seperti ancaman penularan penyakit, kekhawatiran tentang kondisi keluarganya, dan kurangnya informasi.
- Berikan informasi yang akurat dan jelas kepada Ny. Lusia tentang kondisi kesehatannya, hasil pemeriksaan, dan rencana perawatan, untuk mengurangi kecemasan.
- Ajarkan Ny. Lusia teknik relaksasi, seperti napas dalam, visualisasi, dan distraksi, untuk membantu mengelola kecemasan.
- Libatkan keluarga Ny. Lusia untuk memberikan dukungan emosional dan praktis dalam menghadapi situasi ini.
- Pertimbangkan pemberian konseling atau terapi kognitif-perilaku jika diperlukan untuk membantu Ny. Lusia mengatasi kecemasan yang dialami. -
Article No. 17140 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 00046)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis dan/atau dermis yang mengganggu fungsi perlindungan kulit.
**Faktor Etiologi:**
- Luka bakar termal (akibat wajan panas).
- Infeksi sekunder (selulitis manus sinistra).
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 1701 – Penyembuhan Luka**
**Kriteria Hasil:**
- **Luka menunjukkan tanda penyembuhan (granulasi, epitelisasi).**
- **Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio laesa).**
- **Kadar gula darah terkontrol (target: pra-prandial <140 mg/dL, post-prandial <180 mg/dL).**
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 4201 – Perawatan Luka**
**Intervensi Utama:**
- **Lakukan perawatan luka steril sesuai protokol (pembersihan, debridemen jika diperlukan, balut dengan dressing sesuai kondisi luka).**
- **Monitor tanda infeksi (pus, bau, eritema).**
- **Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.**
**Kode SIKI: 5604 – Manajemen Hiperglikemia**
**Intervensi Tambahan:**
- **Pantau kadar gula darah secara berkala.**
- **Edukasi pasien tentang diet DM dan kontrol glikemik.**
- **Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi insulin/antidiabetik oral.**
---
### **Penjelasan Singkat:**
- **SDKI 00046 (Gangguan Integritas Jaringan)** dipilih karena pasien mengalami kerusakan jaringan akibat luka bakar dan selulitis.
- **SLKI 1701 (Penyembuhan Luka)** menjadi target luaran untuk memastikan luka sembuh tanpa komplikasi.
- **SIKI 4201 (Perawatan Luka) dan 5604 (Manajemen Hiperglikemia)** diperlukan karena pasien membutuhkan perawatan luka spesifik dan kontrol gula darah untuk mendukung penyembuhan.
Semoga membantu. Jika memerlukan penjelasan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
*(Ditulis dalam format RTF dengan gaya formal dan akademis sesuai permintaan.)* -
Article No. 17141 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan selular.
2. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan terarah, yang menyebabkan gangguan pada kemampuan untuk bergerak secara independen.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Infeksi:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Menunjukkan perilaku pencegahan infeksi
- Tidak ada demam
2. Integritas Kulit:
- Luka sembuh dengan baik tanpa komplikasi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Kemampuan merawat luka meningkat
3. Mobilitas Fisik:
- Nyeri terkontrol
- Kemampuan mobilisasi meningkat
- Tidak ada komplikasi terkait immobilisasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Infeksi:
- Observasi tanda-tanda infeksi pada luka secara berkala
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian antibiotik dan perawatan luka
2. Gangguan Integritas Kulit:
- Perawatan luka secara tepat dan teratur
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka
- Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam proses penyembuhan luka
3. Gangguan Mobilitas Fisik:
- Manajemen nyeri yang efektif (pemberian analgesik, teknik relaksasi, dll.)
- Mobilisasi dini sesuai toleransi pasien
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya mobilisasi
- Kolaborasi dengan tim fisioterapi untuk program rehabilitasi
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Risiko Infeksi: Pasien dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan memiliki risiko tinggi terhadap infeksi, sehingga perlu pengawasan dan perawatan luka yang tepat.
- Gangguan Integritas Kulit: Luka terbuka akibat selulitis dan pembedahan menyebabkan gangguan pada struktur dan fungsi kulit, sehingga membutuhkan perawatan luka yang adekuat.
- Gangguan Mobilitas Fisik: Nyeri akibat selulitis dan pembedahan dapat menyebabkan keterbatasan pergerakan fisik pasien, sehingga membutuhkan manajemen nyeri dan mobilisasi dini.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
- Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka, pasien dapat menunjukkan perilaku pencegahan infeksi, dan tidak mengalami demam.
- Luka dapat sembuh dengan baik tanpa komplikasi, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan kemampuan pasien dalam merawat luka meningkat.
- Nyeri terkontrol, kemampuan mobilisasi pasien meningkat, dan tidak ada komplikasi terkait immobilisasi.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Observasi tanda-tanda infeksi, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian antibiotik dan perawatan luka untuk mencegah dan mengatasi risiko infeksi.
- Perawatan luka secara tepat dan teratur, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan untuk membantu proses penyembuhan luka.
- Manajemen nyeri yang efektif, mobilisasi dini sesuai toleransi pasien, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim fisioterapi untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 17142 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan untuk kondisi pasien tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (NANDA-I: 00004)
2. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Kode: 00002
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Kode: LP 01.01
- Definisi: Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Kode: IP 01.01.01
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan risiko infeksi pada pasien.
Dalam kondisi pasien ini, diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi" perlu menjadi perhatian utama. Pasien dengan selulitis pada tangan yang disertai diabetes melitus dan luka terbakar memiliki risiko tinggi mengalami infeksi. Oleh karena itu, perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai dengan SIKI untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan risiko infeksi pada pasien. -
Article No. 17143 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 2.1)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis, dermis, atau struktur yang lebih dalam akibat luka bakar dan infeksi (selulitis).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Luka bakar derajat II pada manus sinistra (tangan kiri) akibat paparan panas.
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
- Prosedur pembedahan (debridement/insisi) meningkatkan risiko infeksi sekunder.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Penyembuhan Luka (SLKI: 2.1.1)**
**Indikator:**
- **Kode 2.1.1.1:** Ukuran luka menurun.
- **Kode 2.1.1.3:** Drainase luka berkurang/tidak ada.
- **Kode 2.1.1.5:** Tidak ada tanda infeksi (eritema, edema, pus).
**Kontrol Glikemik (SLKI: 1.5.1)**
**Indikator:**
- **Kode 1.5.1.1:** Kadar gula darah dalam rentang target.
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Perawatan Luka (SIKI: 2.1.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 2.1.1.1:** Membersihkan luka dengan teknik aseptik.
- **Kode 2.1.1.3:** Memantau tanda infeksi.
- **Kode 2.1.1.5:** Memberikan balutan sesuai kondisi luka (hidrogel/antimikroba).
**Manajemen Hiperglikemia (SIKI: 1.5.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 1.5.1.1:** Memantau kadar glukosa darah.
- **Kode 1.5.1.3:** Kolaborasi pemberian insulin/antidiabetik oral.
**Edukasi Kesehatan (SIKI: 5.1.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 5.1.1.1:** Memberikan edukasi perawatan luka di rumah.
- **Kode 5.1.1.3:** Menjelaskan pentingnya kontrol glikemik untuk penyembuhan luka.
---
### **Catatan Akademis:**
- **Selulitis** pada pasien DM memerlukan pendekatan multidisiplin (antibiotik, debridemen, kontrol glikemik).
- **Luka bakar derajat II** dengan komplikasi DM berisiko tinggi untuk **ulkus kronis** atau **nekrosis**, sehingga perlu pemantauan ketat.
- **Tone akademis** dalam dokumentasi harus mencantumkan **evidence-based practice**, seperti rekomendasi *International Best Practice Guidelines for Wound Management in Diabetes*.
Semoga informasi ini membantu. Jika diperlukan penyesuaian atau penambahan intervensi, silakan berikan data klinis lebih lanjut.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Pakar]*
*Perawat Klinis/Spesialis Luka dan DM* -
Article No. 17144 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap serangan oleh patogen (bakteri, virus, jamur, protozoa, atau parasit) yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Perubahan Integritas Kulit (00044)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang independen menuju tujuan tertentu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Infeksi (kode: 10019)
Definisi: Kerentanan terhadap serangan yang disebabkan oleh patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Kerusakan Integritas Kulit (kode: 10013)
Definisi: Perubahan struktur dan fungsi kulit.
3. Gangguan Mobilitas (kode: 10015)
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang independen menuju tujuan tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas Infeksi (kode: 30001)
Definisi: Bebas dari tanda-tanda dan gejala infeksi.
2. Integritas Kulit Membaik (kode: 30004)
Definisi: Perbaikan struktur dan fungsi kulit.
3. Mobilitas Meningkat (kode: 30007)
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara independen menuju tujuan tertentu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pencegahan Infeksi (kode: 80001)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau meminimalkan risiko terinfeksi.
2. Perawatan Luka (kode: 80004)
Definisi: Tindakan untuk memelihara dan memperbaiki integritas kulit.
3. Mobilisasi (kode: 80007)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pergerakan fisik yang independen.
Dalam kasus ini, pasien berusia 56 tahun dengan diagnosa selulitis manus sinistra, DM hiperglikemia, dan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu. Setelah dilakukan pembedahan, pasien memiliki risiko infeksi, perubahan integritas kulit, dan gangguan mobilitas fisik. -
Article No. 17145 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kasus pasien tersebut:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan** *(Kode: 00046)*
**Definisi (SDKI):**
Kerusakan jaringan epidermis, dermis, atau struktur yang lebih dalam akibat luka bakar dan infeksi (selulitis), diperburuk oleh hiperglikemia pada pasien Diabetes Melitus (DM).
**Luaran (SLKI):**
- **Penyembuhan Luka Tercapai** *(Kode: L.08001)*:
- Luka menunjukkan granulasi jaringan, reduksi ukuran luka, dan tidak ada tanda infeksi.
- **Kontrol Glikemik Optimal** *(Kode: L.14023)*:
- Kadar gula darah dalam rentang target (misal: 80–180 mg/dL).
**Intervensi (SIKI):**
- **Perawatan Luka** *(Kode: I.08001)*:
- Membersihkan luka dengan teknik aseptik, aplikasi dressing sesuai indikasi, dan pemantauan tanda infeksi.
- **Manajemen Hiperglikemia** *(Kode: I.14005)*:
- Pemantauan gula darah, pemberian insulin/obat oral sesuai resep, dan edukasi diet DM.
- **Edukasi Perawatan Luka di Rumah** *(Kode: I.18001)*:
- Instruksi tentang perawatan luka, tanda infeksi, dan pentingnya kontrol glikemik.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Infeksi** *(Kode: 00004)*
**Definisi (SDKI):**
Peningkatan kerentanan terhadap invasi mikroorganisme patogen akibat luka terbuka, prosedur pembedahan, dan kondisi hiperglikemia.
**Luaran (SLKI):**
- **Pencegahan Infeksi Berhasil** *(Kode: L.08003)*:
- Tidak ada tanda sistemik/lokal infeksi (demam, pus, eritema).
**Intervensi (SIKI):**
- **Pencegahan Infeksi** *(Kode: I.08003)*:
- Teknik steril saat perawatan luka, pemberian antibiotik sesuai resep, dan pemantauan tanda vital.
- **Pengendalian Lingkungan** *(Kode: I.07003)*:
- Memastikan kebersihan lingkungan dan alat untuk minimalkan paparan patogen.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut** *(Kode: 00132)*
**Definisi (SDKI):**
Pengalaman sensori tidak nyaman akibat kerusakan jaringan luka bakar dan pembedahan, dengan intensitas ringan hingga berat.
**Luaran (SLKI):**
- **Pengendalian Nyeri** *(Kode: L.04001)*:
- Skala nyeri ≤3 (skala 0–10), pasien melaporkan peningkatan kenyamanan.
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Nyeri** *(Kode: I.04001)*:
- Pemberian analgesik sesuai resep, teknik non-farmakologis (distraksi, reposisi).
---
### **Catatan Akademik:**
- **SDKI** (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) digunakan untuk menetapkan diagnosa.
- **SLKI** (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menggambarkan tujuan/hasil yang diharapkan.
- **SIKI** (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merujuk pada tindakan berbasis evidence-based.
- Kode dan terminologi mengacu pada **PPNI (2017–2019)**.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan klinis dan akademis Anda. Jika diperlukan referensi lebih mendalam, saya sarankan untuk merujuk langsung pada dokumen PPNI terkait.
**Salam profesional,**
*[Nama Anda, S.Kep., Ns.]*
*(Perawat Klinis/Akademis)* -
Article No. 17146 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 2.1)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis dan/atau dermis akibat luka bakar dan infeksi (selulitis).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Luka bakar derajat II pada manus sinistra (tangan kiri).
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
- Prosedur pembedahan (debridement/insisi).
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Penyembuhan Luka (SLKI: 2.1.1)**
**Kriteria Evaluasi:**
- Luka menunjukkan tanda granulasi (SLKI: 2.1.1.1).
- Tidak ada tanda infeksi (eritema, pus, demam) (SLKI: 2.1.1.3).
- Kadar gula darah terkontrol (SLKI: 1.3.1.2).
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Perawatan Luka (SIKI: 2.1.1)**
- Lakukan perawatan luka steril sesuai protokol (SIKI: 2.1.1.1).
- Pantau tanda infeksi (SIKI: 2.1.1.3).
- Kolaborasi pemberian antibiotik dan kontrol glikemik (SIKI: 2.1.1.5).
**Manajemen Nyeri (SIKI: 1.7.1)**
- Berikan analgesik sesuai resep (SIKI: 1.7.1.3).
- Ajarkan teknik relaksasi (SIKI: 1.7.1.4).
**Edukasi Perawatan DM & Luka (SIKI: 3.1.1)**
- Ajarkan perawatan luka mandiri (SIKI: 3.1.1.2).
- Anjurkan pemantauan gula darah rutin (SIKI: 3.1.1.4).
---
### **Catatan Akademis:**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada buku standar PPNI edisi terbaru.
- **Hiperglikemia** memperberat risiko infeksi, sehingga kontrol glikemik menjadi prioritas.
- **Luka bakar derajat II** memerlukan perawatan khusus untuk mencegah komplikasi seperti selulitis atau nekrosis.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, konsultasikan dengan tim medis terkait.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Penulis]*
*Asisten Klinis* -
Article No. 17147 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan untuk kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.1.3: Risiko Infeksi**
**Definisi:** Risiko meningkatnya respons patogen terhadap mikroorganisme yang dapat mengancam kesehatan.
**Faktor Risiko:**
- Luka terbuka akibat selulitis dan luka bakar.
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
- Tindakan pembedahan meningkatkan risiko infeksi sekunder.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.1.3.1: Infeksi Terkendali**
**Indikator:**
- Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio laesa).
- Kadar gula darah terkontrol (target: 80–180 mg/dL).
- Luka menunjukkan tanda penyembuhan (granulasi, epitelisasi).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode IN.1.3.1: Manajemen Infeksi**
**Tindakan:**
1. **Pemantauan tanda-tanda infeksi** (demam, pus, kemerahan).
2. **Perawatan luka steril** sesuai protokol (dressing, debridemen jika diperlukan).
3. **Edukasi pasien** tentang perawatan luka dan kontrol gula darah.
4. **Kolaborasi pemberian antibiotik** sesuai resep dokter.
---
### **Diagnosa Keperawatan Tambahan (Jika Diperlukan)**
**Kode DX.2.1: Nyeri Akut**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak nyaman akibat kerusakan jaringan.
**Faktor Penyebab:**
- Luka bakar dan selulitis.
- Tindakan pembedahan.
**SLKI (LO.2.1.1): Nyeri Terkontrol**
- Skala nyeri ≤3 (skala 0–10).
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
**SIKI (IN.2.1.1): Manajemen Nyeri**
- Pemberian analgesik sesuai resep.
- Teknik relaksasi dan distraksi.
---
### **Catatan Akademis**
- **Patofisiologi Selulitis & DM:** Hiperglikemia menyebabkan gangguan mikrosirkulasi dan imunosupresi, memperlambat penyembuhan luka.
- **Evidence-Based Practice:** Perawatan luka dengan prinsip TIME (Tissue, Infection, Moisture, Edge) direkomendasikan untuk luka kronis pada pasien DM.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan penjabaran lebih lanjut, dapat ditambahkan intervensi kolaboratif dengan tim medis terkait.
**Salam,**
*[Nama Perawat/Pakar]*
*Asisten Klinis* -
Article No. 17059 | 10 May 2025
Klinis : kejang 1x sekitar 2 menit di rumah, kejang seluruh tubuh mata melirik ke atas, demam sejak tadi sore, muntah disangkal, diare disangkal, BAK banyak, minum mau Riwayat kejang demam sebelumnya +
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci terkait diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Risiko Cedera: Kejang
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami cidera akibat aktivitas motorik yang tidak terkontrol.
Karakteristik Definisi:
- Kejang 1x sekitar 2 menit di rumah
- Kejang seluruh tubuh, mata melirik ke atas
- Riwayat kejang demam sebelumnya
Luaran/Output yang Diharapkan SLKI:
1. Tidak Terjadi Cedera selama Kejang
Definisi: Individu tidak mengalami cedera fisik selama episode kejang.
Indikator:
- Tidak ada cedera kepala atau tubuh selama kejang
- Tidak ada aspirasi sekret selama kejang
- Tidak ada perubahan status neurologis setelah kejang
Intervensi Keperawatan SIKI:
1. Manajemen Kejang
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan kejang serta mencegah komplikasi.
Aktivitas Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, tekanan darah)
- Pastikan jalan napas tetap terbuka dan berikan oksigen, jika perlu
- Posisikan pasien miring atau pada posisi yang aman untuk mencegah aspirasi
- Berikan obat antikonvulsan, jika perlu, sesuai instruksi dokter
- Hindari penggunaan benda keras di area sekitar pasien
- Lakukan pencatatan rinci selama dan setelah episode kejang
2. Manajemen Demam
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Aktivitas Keperawatan:
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Berikan obat penurun demam, jika perlu, sesuai instruksi dokter
- Anjurkan pasien untuk minum banyak cairan
3. Pemantauan Tanda Vital
Definisi: Pengamatan dan pencatatan rutin terkait tanda-tanda vital pasien.
Aktivitas Keperawatan:
- Pantau suhu, nadi, respirasi, dan tekanan darah secara berkala
- Perhatikan tanda-tanda penurunan atau peningkatan tanda vital
- Dokumentasikan hasil pemantauan tanda vital
Penjelasan tambahan:
Kondisi yang Anda deskripsikan menunjukkan kemungkinan adanya kejang demam pada anak. Kejang demam dapat disebabkan oleh peningkatan suhu tubuh yang tiba-tiba. Intervensi keperawatan utama adalah manajemen kejang dan demam untuk mencegah komplikasi, serta pemantauan ketat tanda vital pasien. Luaran yang diharapkan adalah tidak terjadinya cedera selama episode kejang.