Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19114 | 30 Jun 2025
Klinis : DEMAM, PUSING, DAN TEKANAN DARAH TINGGI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan dengan tone akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
2. Nyeri Kepala (00113)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
3. Hipertensi (00115)
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia (00007)
Kode: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal sebagai respon fisiologis terhadap peningkatan produksi panas atau penurunan kehilangan panas.
2. Nyeri Kepala (00113)
Kode: 00113
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
3. Hipertensi (00115)
Kode: 00115
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik melebihi batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh Terkendali (1608)
Definisi: Tercapainya suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa sakit hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
3. Tekanan Darah Terkendali (0902)
Definisi: Tercapainya tekanan darah dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia (3900)
Definisi: Pengaturan suhu tubuh untuk mencapai suhu normal.
2. Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit hingga ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
3. Manajemen Hipertensi (5006)
Definisi: Tindakan untuk mengontrol tekanan darah agar tetap dalam rentang normal.
Dalam menangani kondisi demam, pusing, dan tekanan darah tinggi, perawat akan melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan pasien ke kondisi normal dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 19115 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T78.40
- Deskripsi: Alergi tidak terspesifikasi, reaksi anafilaktik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.25
- Deskripsi: Pemberian obat antihistamin intravena
Penjelasan:
Pasien menunjukkan gejala alergi yang sesuai dengan kode ICD-10 T78.40 (Alergi tidak terspesifikasi, reaksi anafilaktik). Pasien mengeluhkan gatal-gatal yang parah hingga menangis, yang merupakan gejala reaksi anafilaktik akibat paparan alergen (makanan seafood dan suhu dingin).
Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi, seperti gelisah, menggaruk terus-menerus, dan menyeringai kesakitan (skala nyeri/gatal 5). Tanda-tanda vital juga menunjukkan adanya reaksi alergi, yaitu TD 105/80 mmHg, N 85 x/menit, RR 20 x/menit, dan suhu 36°C.
Tindakan yang sesuai adalah pemberian obat antihistamin intravena (kode ICD-9-CM 99.25) untuk mengatasi reaksi alergi dan mengurangi gejala yang dialami pasien. -
Article No. 19116 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T78.40
- Deskripsi: Reaksi alergi tidak spesifik, tidak disebabkan makanan
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan gejala gatal-gatal yang parah akibat alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Gejala ini mengarah pada reaksi alergi tidak spesifik, yang tidak disebabkan oleh makanan (kode T78.40). Dalam kasus ini, tidak ada spesifikasi bahwa reaksi alergi disebabkan oleh makanan, sehingga kode T78.40 lebih sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang dilaporkan dalam data yang diberikan.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang ada, tidak terdapat tindakan medis atau prosedur yang dilaporkan. Pasien hanya mengeluhkan gejala alergi dan tidak ada rincian tentang tindakan penanganan yang dilakukan. Oleh karena itu, tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan. -
Article No. 19117 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T78.40
- Deskripsi: Alergi makanan, tidak spesifik
Penjelasan:
Pasien mengeluhkan alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin, yang menyebabkan gejala gatal-gatal yang parah hingga menangis. Ini menunjukkan adanya reaksi alergi yang tidak spesifik, yang dapat diklasifikasikan dengan kode ICD-10 T78.40 untuk "Alergi makanan, tidak spesifik".
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang spesifik
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercatat dalam kasus ini.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis atau prosedur yang disebutkan. Penatalaksanaan yang mungkin dilakukan adalah pemberian obat antihistamin untuk mengatasi gejala alergi dan menghindari faktor pencetus (seafood dan suhu dingin). -
Article No. 19118 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas
Kode: 00092 (NANDA-I)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik atau psikologis.
Penjelasan singkat:
Pasien menunjukkan tanda-tanda alergi yang menyebabkan gatal-gatal parah, gelisah, dan nyeri (gatal) yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Nyeri Akut
Kode: 00132 (NANDA-I)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan singkat:
Pasien mengeluhkan gatal-gatal yang parah dan menyeringai kesakitan, serta memiliki skala nyeri (gatal) 5, yang menunjukkan adanya nyeri akut.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan berdasarkan masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI untuk diagnosa keperawatan di atas:
SDKI:
- Intoleransi Aktivitas (10021)
- Nyeri Akut (10029)
SLKI:
- Toleransi Aktivitas (20021)
- Kontrol Nyeri (20029)
SIKI:
- Manajemen Intoleransi Aktivitas (30021)
- Manajemen Nyeri (30029) -
Article No. 19119 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Kulit (00046)** terkait reaksi alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin, ditandai dengan gatal-gatal parah, gelisah, dan menggaruk terus-menerus.
---
### **Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) – Kode 00046**
**Definisi:**
Kerusakan epidermis dan/atau dermis yang mengganggu fungsi perlindungan kulit akibat reaksi alergi, iritasi, atau faktor lingkungan.
**Karakteristik Utama:**
- Gatal-gatal (pruritus)
- Kemerahan (eritema)
- Kulit kering atau bersisik
- Lesi ekskoriasi (akibat garukan)
**Faktor yang Berhubungan:**
- Alergen (seafood, suhu dingin)
- Respons imun hiperaktif
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) – Kode L.0801**
**Luaran yang Diharapkan:**
**Integritas Kulit Membaik (L.0801)**
- Penurunan skala gatal (dari 5 menjadi ≤2)
- Pengurangan frekuensi menggaruk
- Kulit tampak utuh tanpa lesi baru
- Pasien melaporkan kenyamanan meningkat
**Indikator:**
1. Kulit tidak kemerahan (0: tidak ada, 1: ringan, 2: sedang, 3: berat)
2. Skala gatal (0-10) menurun
3. Tidak ada ekskoriasi baru
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – Kode I.11028**
**Intervensi Utama:**
**Manajemen Alergi (I.11028)**
1. **Identifikasi dan hindari alergen** (seafood, paparan dingin).
2. **Observasi tanda sistemik reaksi alergi** (edema, dispnea).
3. **Kolaborasi pemberian antihistamin** (cth: loratadin) sesuai resep.
4. **Edukasi pasien:**
- Cara mengenali gejala awal alergi.
- Penggunaan obat darurat (epinefrin auto-injektor jika diperlukan).
- Pentingnya menghindari alergen.
**Intervensi Pendukung:**
- **Perawatan Kulit (I.0801):**
- Gunakan pelembap hypoallergenic.
- Kompres dingin untuk mengurangi gatal.
- **Manajemen Nyeri (I.0903):**
- Ajarkan teknik distraksi untuk mengatasi gatal.
---
**Catatan Akademis:**
- **Patofisiologi:** Reaksi alergi memicu pelepasan histamin, menyebabkan vasodilatasi dan stimulasi saraf gatal.
- **Evidence-Based Practice:** Antihistamin generasi kedua (cth: cetirizine) direkomendasikan untuk minimasi sedasi (McDonald et al., 2021).
**Persona Perawat Pakar:**
Prioritaskan intervensi berbasis risiko anafilaksis (monitor tanda vital, siapkan akses IV darurat). Dokumentasi respons terapi dan evaluasi luaran setiap 4 jam.
*(Format RTF siap disalin ke dokumentasi keperawatan elektronik)* -
Article No. 19120 | 30 Jun 2025
Klinis : Data Subjektif : Pasien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin. Pasien mengatakan jika alerginya muncul akan terasa gatal-gatal yang parah hingga menangis. Data Objektif : TTV: TD:105/80 mmHg N: 85 x menit RR: 20 x menit S: 36°C Klien tampak gelisah Klien tampak menggaruk terus menerus. Klien tampak menyeringai kesakitan Skala nyeri (gatal) 5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Kulit (00046)** terkait reaksi alergi terhadap makanan seafood dan suhu dingin, ditandai dengan gatal-gatal parah, gelisah, dan menggaruk terus-menerus.
### **Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI**
#### **1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) – Kode: 00046**
**Definisi:** Kerusakan epidermis dan/atau dermis akibat reaksi alergi atau iritasi.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Reaksi alergi (makanan seafood, suhu dingin)
- Gatal-gatal (pruritus)
- Perilaku menggaruk
#### **2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) – Kode: 1103**
**Luaran yang Diharapkan:**
- **Integritas Kulit Membaik (1103)**
- Kulit bebas dari eritema, edema, dan lesi.
- Penurunan skala gatal (dari 5 menjadi ≤2).
- Klien tidak menggaruk area yang gatal.
#### **3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – Kode: 1900, 6530**
**Intervensi Keperawatan:**
- **Manajemen Alergi (1900)**
- Identifikasi dan hindari alergen (seafood, suhu dingin).
- Observasi tanda reaksi alergi (eritema, gatal, edema).
- Kolaborasi pemberian antihistamin sesuai indikasi.
- **Perawatan Kulit (6530)**
- Berikan kompres dingin untuk mengurangi gatal.
- Gunakan pelembab hypoallergenic.
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi keinginan menggaruk.
### **Evaluasi**
- **Parameter Luaran:**
- Penurunan skala gatal dalam 24–48 jam.
- Klien mampu mengontrol keinginan menggaruk.
- Tidak ada tanda infeksi sekunder.
Demikian penjelasan singkat terkait diagnosa keperawatan dan penerapan SDKI-SLKI-SIKI pada kasus ini.
*(Sumber: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi Terkini – PPNI)*
---
**Format RTF:**
*(Dokumen ini dapat disimpan dalam format .rtf dengan mempertahankan struktur formal di atas.)* -
Article No. 19121 | 30 Jun 2025
Klinis : KAKI TERJEPIT BESI, NYERI, KEBIRUAN, AGAK BENGKAK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Kaki Terjepit Besi, Nyeri, Kebiruan, Agak Bengkak".
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Kerusakan lapisan epidermis dan/atau dermis.
2. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang bertujuan dan terarah dalam satu atau lebih ekstremitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Kode: 10034
Definisi: Kerusakan pada lapisan epidermis dan/atau dermis.
2. Nyeri Akut (00132)
Kode: 10028
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Kode: 10022
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang bertujuan dan terarah dalam satu atau lebih ekstremitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Membaik (1101)
Kode: 11011
Definisi: Pemulihan kondisi lapisan epidermis dan/atau dermis.
2. Kontrol Nyeri (1400)
Kode: 14001
Definisi: Pengurangan rasa sakit yang dialami individu.
3. Mobilitas Fisik Membaik (0208)
Kode: 02081
Definisi: Peningkatan kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka (3660)
Kode: 36601
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi penyembuhan luka dan mencegah komplikasi.
2. Manajemen Nyeri (1400)
Kode: 14001
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan rasa sakit yang dialami individu.
3. Mobilisasi (0200)
Kode: 02001
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam bergerak secara mandiri dan terkoordinasi. -
Article No. 19122 | 30 Jun 2025
Klinis : BADAN NYERI, PUSING, PINGGANG SAKIT, LEMAS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda sebutkan, dengan nada akademis dan persona sebagai perawat pakar.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10002)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Pusing (10022)
Definisi: Perasaan tidak stabil, tidak seimbang, atau berputar-putar yang mengganggu aktivitas.
3. Mobilitas Fisik Terganggu (10011)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja, yang menyebabkan hambatan dalam kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (10002)
Kode: 10002
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
2. Pusing (10022)
Kode: 10022
Definisi: Perasaan tidak stabil, tidak seimbang, atau berputar-putar yang mengganggu aktivitas.
3. Mobilitas Fisik Terganggu (10011)
Kode: 10011
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja, yang menyebabkan hambatan dalam kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol (20001)
Kode: 20001
Definisi: Pasien melaporkan bahwa nyeri dapat dikendalikan pada tingkat yang dapat diterima.
2. Keseimbangan Tubuh Membaik (20021)
Kode: 20021
Definisi: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang stabil.
3. Mobilitas Fisik Membaik (20011)
Kode: 20011
Definisi: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (30002)
Kode: 30002
Definisi: Pengukuran, pemantauan, dan upaya untuk mengendalikan nyeri yang dialami pasien.
2. Terapi Gerak (30071)
Kode: 30071
Definisi: Pemberian berbagai aktivitas fisik untuk meningkatkan atau mempertahankan fungsi gerak.
3. Peningkatan Mobilitas (30012)
Kode: 30012
Definisi: Upaya untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan yang disengaja.
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar keperawatan yang terkait dengan kondisi yang Anda sebutkan. -
Article No. 19123 | 30 Jun 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri akut adalah "Nyeri Akut" (00132). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, yang muncul secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkendali (0101): Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, dengan skala nyeri ≤ 4 pada skala 0-10.
2. Perilaku Mengendalikan Nyeri (1605): Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan teknik kognitif.
3. Kepuasan Pasien terhadap Manajemen Nyeri (2009): Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien dapat menyatakan kepuasan terhadap manajemen nyeri yang diberikan oleh perawat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pengkajian Nyeri (6410):
- Mengkaji karakteristik nyeri, seperti lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri.
- Menggunakan alat ukur nyeri, seperti skala numerik atau skala wajah, untuk mengevaluasi tingkat nyeri.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, seperti aktivitas, posisi, dan penggunaan obat-obatan.
2. Manajemen Nyeri (1400):
- Memberikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Mengajarkan teknik non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan teknik kognitif, untuk membantu mengurangi nyeri.
- Memantau efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri dan mengajarkan pasien untuk melakukan tindakan mandiri.
3. Edukasi Manajemen Nyeri (5240):
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab nyeri, pentingnya pengelolaan nyeri, dan teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri.
- Mengajarkan pasien dan keluarga tentang penggunaan analgesik dan efek sampingnya.
- Mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam manajemen nyeri.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai tingkat nyeri yang terkendali, mampu mengendalikan nyeri dengan teknik non-farmakologis, dan merasa puas dengan manajemen nyeri yang diberikan.