Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19202 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mengeluh gatal gatal bagian kaki bawah kiri td 111/76 n 80 rr 20 bb 51 tb 152 diagnosa nya pake berhubungan dengan sama ditandai dengan pakai otek pakai kode nya juga
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien adalah: Gatal (00013) berhubungan dengan reaksi alergi ditandai dengan pasien mengeluh gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
Kode diagnosa: 00013
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Gatal (1608)
- Kriteria hasil:
- Pasien melaporkan pengurangan atau penghilangan gatal
- Pasien menunjukkan pola tidur yang lebih baik
- Pasien menunjukkan kulit yang lebih sehat
2. Kenyamanan: Bebas Nyeri (1605)
- Kriteria hasil:
- Pasien melaporkan rasa nyaman
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
- Pasien menunjukkan perilaku rileks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Gatal (4920)
- Identifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal
- Ajarkan pasien untuk menghindari faktor pemicu gatal
- Berikan obat topikal yang diresepkan (misal: otek)
- Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar dan lembut
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sistemik, jika diperlukan
2. Manajemen Nyeri (1400)
- Kaji karakteristik nyeri pasien (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi)
- Identifikasi faktor yang memperberat atau meringankan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi)
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik, jika diperlukan
3. Perawatan Kulit: Topikal (3584)
- Identifikasi area kulit yang perlu perawatan
- Bersihkan dan lindungi kulit sesuai kebutuhan
- Aplikasikan obat topikal yang diresepkan (otek) sesuai instruksi
- Pantau respons pasien terhadap terapi topikal
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Gatal (00013) berhubungan dengan reaksi alergi ditandai dengan pasien mengeluh gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
- Kode diagnosa: 00013
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Kontrol Gatal (1608): Ini adalah luaran yang fokus pada pengurangan atau penghilangan gatal yang dialami pasien, serta peningkatan kualitas tidur dan kesehatan kulit.
- Kenyamanan: Bebas Nyeri (1605): Ini adalah luaran yang fokus pada pencapaian rasa nyaman bagi pasien, dengan tanda-tanda vital dalam batas normal dan perilaku rileks.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Manajemen Gatal (4920): Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dan faktor pemicu gatal, serta memberikan perawatan yang tepat, termasuk penggunaan obat topikal (otek) yang diresepkan.
- Manajemen Nyeri (1400): Intervensi ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik nyeri pasien dan memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Perawatan Kulit: Topikal (3584): Intervensi ini bertujuan untuk memberikan perawatan kulit yang tepat, termasuk aplikasi obat topikal (otek) sesuai instruksi, untuk mengatasi masalah kulit yang dialami pasien.
Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 19203 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mengeluh gatal gatal bagian kaki bawah kiri td 111/76 n 80 rr 20 bb 51 tb 152 diagnosa nya sesuai buku sdki nya dan keluhan pasien dan pake berhubungan dengan sama ditandai dengan pakai otek pakai kode nya juga
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri.
Kode: 00047
Penjelasan: Pasien mengeluhkan gatal-gatal pada bagian kaki bawah kiri, yang merupakan tanda-tanda gangguan integritas kulit. Kondisi ini berisiko menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit jika tidak segera ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Tidak Terganggu
Kode: 1101
Kriteria Hasil:
- Kulit tidak kemerahan
- Tidak ada lesi/luka
- Tidak ada iritasi kulit
- Tidak ada perubahan warna kulit
Penjelasan: Setelah mendapatkan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan integritas kulit pasien dapat terjaga dengan baik, tidak terdapat lesi, iritasi, atau perubahan warna kulit yang dapat mengganggu.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Kulit
Kode: 3584
Aktivitas:
- Lakukan inspeksi kulit secara berkala
- Berikan pelembab/emolient pada kulit
- Lakukan perawatan luka jika ada
- Edukasikan kepada pasien mengenai perawatan kulit
2. Manajemen Gatal
Kode: 3546
Aktivitas:
- Identifikasi penyebab gatal
- Berikan terapi topikal (otek) untuk mengurangi gatal
- Anjurkan pasien untuk menghindari iritasi kulit
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi gatal
Penjelasan: Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah perawatan kulit secara komprehensif, termasuk inspeksi, pemberian pelembab, dan perawatan luka jika ada. Selain itu, manajemen gatal juga perlu dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab, memberikan terapi topikal (otek), dan mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi gatal. -
Article No. 19173 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing, diagnosis yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak spesifik
Penjelasan:
Kode ICD-10 R50.9 digunakan untuk menggambarkan kondisi demam yang tidak disebabkan oleh penyakit tertentu. Dalam kasus ini, pasien mengalami demam naik turun selama 3 hari, yang merupakan gejala umum dan tidak spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk gejala demam, lemas, dan pusing.
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis yang tercatat dalam kode ICD-9-CM. Pasien hanya perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan rencana pengobatan yang sesuai.
Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis utama adalah demam yang tidak spesifik (R50.9), dan selanjutnya perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 19174 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang disampaikan, yaitu pasien perempuan dengan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing, serta hasil pemeriksaan tekanan darah 92/63 mmHg, nadi 102 x/menit, suhu 37,3°C, dan respirasi 22 x/menit dengan saturasi oksigen 94%, maka diagnosis dan kode ICD-10 yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien mengalami gejala demam naik turun, yang merupakan salah satu manifestasi klinis umum yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik ke dalam kategori lain berdasarkan informasi yang diberikan.
- Kode R50.9 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk menggambarkan demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diterapkan pada kondisi ini, karena informasi yang diberikan tidak mencakup tindakan medis yang dilakukan.
Dalam kasus ini, pemeriksaan fisik dan pengkajian gejala klinis merupakan langkah awal dalam proses diagnosis. Selanjutnya, dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan untuk membantu mengidentifikasi penyebab demam dan mempertimbangkan diagnosis banding yang sesuai. -
Article No. 19175 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex negatif skor 2
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan temuan klinis yang diberikan, diagnosis yang paling sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Pasien menunjukkan gejala demam naik turun selama 3 hari, yang merupakan ciri khas dari demam.
- Tidak ada informasi spesifik tentang penyebab demam, sehingga diagnosis yang paling sesuai adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9).
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang dapat ditetapkan berdasarkan informasi yang diberikan.
Berdasarkan data laboratorium yang disediakan, pasien memiliki trombositosis (jumlah trombosit 359.000) dan leukositosis (jumlah leukosit 15.170). Selain itu, hasil tes Tubex negatif dengan skor 2 menunjukkan kemungkinan infeksi selain demam tifoid. Pemeriksaan fisik juga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi (tekanan darah rendah) dan peningkatan frekuensi nadi. Dengan demikian, pasien ini memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab demam, dan tindakan medis yang sesuai seperti pemberian cairan intravena, pemberian obat antipiretik, dan pemantauan keadaan umum pasien. -
Article No. 19176 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex skor negatif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia (10020)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Suhu (10004)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertermia (10020)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Penjelasan singkat:
Pasien perempuan mengeluhkan demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing. Berdasarkan data vital signs, pasien memiliki tekanan darah 92/63 mmHg, nadi 102 x/menit, suhu 37,3°C, dan respirasi 22 x/menit. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombosit 359.000 dan leukosit 15.170. Hasil pemeriksaan Tubex adalah negatif 2. Hal ini menunjukkan adanya indikasi hipertermia atau peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal. -
Article No. 19177 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex skor negatif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Kondisi Pasien:**
Pasien perempuan mengeluh demam naik turun sejak 3 hari yang lalu, disertai lemas dan pusing. Hasil pemeriksaan:
- Tekanan darah: 92/63 mmHg (hipotensi)
- Nadi: 102x/menit (takikardia)
- Suhu: 37,3°C (subfebris)
- Respirasi: 22x/menit (takipnea)
- SpO₂: 94% (normal)
- Trombosit: 359.000/µL (normal)
- Leukosit: 15.170/µL (leukositosis)
- Tubex skor: negatif 2 (menunjukkan kemungkinan infeksi non-tifoid).
**Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**1. Hipertermia (SDKI: 00007)**
- **Definisi:** Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal akibat ketidakseimbangan produksi dan pelepasan panas.
- **Faktor terkait:** Proses infeksi (leukositosis), demam naik turun.
**2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 00092)**
- **Definisi:** Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- **Faktor terkait:** Kelemahan, takikardia, hipotensi.
**3. Risiko Syok Hipovolemik (SDKI: 00220)**
- **Definisi:** Risiko penurunan volume sirkulasi yang mengancam perfusi jaringan.
- **Faktor risiko:** Hipotensi, takikardia, demam berkepanjangan.
**Luaran Keperawatan (SLKI):**
**1. Hipertermia (SLKI: 0701)**
- Kriteria:
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5–37,5°C).
- Pasien melaporkan penurunan keluhan demam.
**2. Intoleransi Aktivitas (SLKI: 0901)**
- Kriteria:
- Pasien mampu melakukan aktivitas sesuai toleransi.
- Tanda vital stabil selama aktivitas (nadi <100x/menit, tekanan darah ≥90/60 mmHg).
**3. Keseimbangan Cairan (SLKI: 0601)**
- Kriteria:
- Tekanan darah ≥90/60 mmHg, nadi 60–100x/menit.
- Turgor kulit normal, mukosa lembap.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**1. Manajemen Hipertermia (SIKI: 2610)**
- Tindakan:
- Kompres hangat/dingin pada aksila dan lipat paha.
- Pantau suhu setiap 2–4 jam.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
**2. Manajemen Energi (SIKI: 0180)**
- Tindakan:
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan.
- Jadwalkan istirahat antara aktivitas.
**3. Pemantauan Keseimbangan Cairan (SIKI: 4120)**
- Tindakan:
- Pantau tanda vital setiap 4 jam.
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, produksi urine).
**Kode SDKI-SLKI-SIKI:**
- **SDKI:** 00007, 00092, 00220
- **SLKI:** 0701, 0901, 0601
- **SIKI:** 2610, 0180, 4120
**Catatan:**
- Leukositosis (15.170/µL) mengindikasikan infeksi bakteri, tetapi perlu dikonfirmasi dengan pemeriksaan lanjutan (misalnya, kultur darah).
- Hipotensi dan takikardia memerlukan kewaspadaan terhadap syok septik atau hipovolemik.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). _Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)_. Edisi 2.
---
*Format akademis ini memastikan konsistensi dengan standar PPNI dan pendekatan berbasis bukti (evidence-based practice).* -
Article No. 19178 | 02 Jul 2025
Klinis : pasien perempuan mengatakan demam naik turun sejak 3hari yang lalu disertai lemas dan pusing. tekanan darah: 92/63 Nadi:102x/menit suhu:37,3°c respirasi 22x/menit spo2:94%. trombosit 359.000 leukosit 15.170. tubex skor negatif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Kondisi Pasien:**
Pasien perempuan mengeluh demam naik turun sejak 3 hari yang lalu disertai lemas dan pusing. Hasil pemeriksaan:
- Tekanan darah: 92/63 mmHg
- Nadi: 102x/menit
- Suhu: 37,3°C
- Respirasi: 22x/menit
- SpO₂: 94%
- Trombosit: 359.000/µL
- Leukosit: 15.170/µL
- Tubex skor: negatif 2
**Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**1. Hipertermia (SDKI: 00007)**
- **Definisi:** Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal akibat ketidakseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.
- **Faktor yang Mendukung:** Demam naik turun, leukositosis (15.170/µL), dan peningkatan frekuensi nadi serta respirasi.
**2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: 00092)**
- **Definisi:** Ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik secara adekuat karena respons fisiologis yang tidak memadai.
- **Faktor yang Mendukung:** Lemas, pusing, takikardia (nadi 102x/menit), dan tekanan darah rendah (92/63 mmHg).
**3. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan (SDKI: 00025)**
- **Definisi:** Risiko penurunan, peningkatan, atau retensi cairan yang cepat.
- **Faktor yang Mendukung:** Tanda-tanda hipotensi dan takikardia yang dapat mengindikasikan dehidrasi atau gangguan hemodinamik.
**Luaran Keperawatan (SLKI):**
**1. Hipertermia (SLKI: 0801)**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36–37,2°C).
- Tidak ada keluhan menggigil atau keringat berlebih.
**2. Toleransi Aktivitas (SLKI: 0104)**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Pasien mampu melakukan aktivitas harian tanpa lemas berlebihan.
- Denyut nadi dan tekanan darah stabil saat aktivitas.
**3. Keseimbangan Cairan (SLKI: 0601)**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Tekanan darah dan nadi dalam rentang normal.
- Tidak ada tanda dehidrasi atau overload cairan.
**Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**1. Manajemen Hipertermia (SIKI: 3920)**
- **Tindakan:**
- Pantau suhu tubuh setiap 2–4 jam.
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai protokol.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
**2. Manajemen Energi (SIKI: 0180)**
- **Tindakan:**
- Bantu pasien dalam aktivitas harian sesuai toleransi.
- Atur jadwal istirahat dan aktivitas bertahap.
**3. Manajemen Cairan (SIKI: 4120)**
- **Tindakan:**
- Pantau tanda vital dan balance cairan.
- Berikan terapi cairan intravena jika diperlukan.
**Catatan:**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)** digunakan untuk menetapkan diagnosa.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** menentukan tujuan yang ingin dicapai.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** menjadi panduan tindakan perawat.
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*. Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
---
*Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis.* -
Article No. 19179 | 02 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pada pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 32.01
- Deskripsi: Bronkoskopi diagnostik, termasuk pengambilan sampel jaringan (biopsi), dilakukan
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan mikrobiologis atau histologis positif) sesuai dengan diagnosis awal tuberkulosis paru pada pasien pria usia 45 tahun yang datang dengan keluhan batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru pada pemeriksaan rontgen.
2. Kode ICD-9-CM 32.01 (Bronkoskopi diagnostik, termasuk pengambilan sampel jaringan [biopsi], dilakukan) dapat digunakan jika dokter melakukan prosedur bronkoskopi untuk mengambil sampel jaringan dari lesi di paru untuk konfirmasi diagnosis tuberkulosis.
Dalam praktik klinis, dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut, termasuk pemeriksaan laboratorium, pengambilan sampel, dan pemeriksaan radiologis untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru secara pasti sebelum memberikan tatalaksana yang sesuai. -
Article No. 19180 | 02 Jul 2025
Klinis : Faktor Risiko: 1. Hiperglikemia 2. Gaya hidup tidak sehat sering meminum teh manis 3. Tangan dan kaki terasa kebas 4. Kurang terpapar informasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E16.0
- Deskripsi: Hiperglikemia non-diabetes
2. Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik untuk kondisi hiperglikemia. Manajemen kondisi ini biasanya meliputi modifikasi gaya hidup, seperti perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik.
3. Kode ICD-10:
- Kode: R20.2
- Deskripsi: Parestesia
4. Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik untuk kondisi parestesia (rasa kebas pada tangan dan kaki). Manajemen kondisi ini biasanya meliputi identifikasi dan penanganan penyebab mendasar, seperti neuropati perifer, gangguan sirkulasi, atau defisiensi nutrisi.
Penjelasan tambahan:
1. Hiperglikemia non-diabetes (E16.0) adalah kondisi peningkatan kadar glukosa darah yang tidak disebabkan oleh diabetes melitus. Faktor risiko dapat mencakup gaya hidup tidak sehat, seperti sering mengonsumsi minuman manis.
2. Parestesia (R20.2) adalah sensasi abnormal pada kulit, seperti rasa kebas, kesemutan, atau kesemutan pada tangan dan kaki. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk neuropati perifer, gangguan sirkulasi, atau defisiensi nutrisi.
3. Tidak ada kode prosedur spesifik untuk kondisi-kondisi ini karena manajemennya biasanya fokus pada identifikasi dan penanganan penyebab mendasar, serta modifikasi gaya hidup.