Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17268 | 14 May 2025
Klinis : Diagnosa keperawatan Ny. Y usia 56 tahun didiagnosis menderita kanker payudara sekitar enam bulan yang lalu dan telah menjalani tiga siklus kemoterapi. Selama proses pengobatan, pasien mengalami berbagai efek samping seperti mual, kelelahan, serta kerontokan rambut yang parah, yang memengaruhi citra dirinya secara signifikan. Pasien sebelumnya dikenal aktif di lingkungan sosial dan keluarga, tetapi kini menolak kunjungan teman, menutup diri dari anggota keluarga, dan sering tampak diam, termenung, atau menangis sendiri di ruang perawatan. Pasien juga menolak bercermin, enggan menggunakan pelindung kepala atau wig, dan mengungkapkan perasaan minder, malu, dan tidak berharga. Ia merasa dirinya sudah tidak menarik lagi sebagai istri dan ibu, bahkan menyebut dirinya sebagai "beban" bagi keluarga. Ketika diajak berbicara oleh perawat atau tim medis, responsnya cenderung pendek dan datar, bahkan beberapa kali menolak diajak komunikasi lebih lanjut.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dialami oleh Ny. Y, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Citra Tubuh
- SDKI: Gangguan Citra Tubuh (00118)
- Definisi: Persepsi negatif atau ketidakpuasan tentang penampilan fisik atau fungsi tubuh.
- SLKI: Perbaikan Citra Tubuh (1300)
- SIKI: Konseling Citra Tubuh (6340)
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
- SDKI: Isolasi Sosial (00053)
- Definisi: Pengalaman subjektif dari kesendirian yang disebabkan oleh keterbatasan dalam hubungan sosial.
- SLKI: Peningkatan Sosialisasi (1502)
- SIKI: Terapi Aktivitas Kelompok (5450)
3. Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah
- SDKI: Harga Diri Rendah (00119)
- Definisi: Evaluasi diri yang negatif atau perasaan tidak berharga.
- SLKI: Peningkatan Harga Diri (1300)
- SIKI: Terapi Bermain (4320)
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Citra Tubuh: Ny. Y mengalami perubahan fisik akibat efek samping kemoterapi yang mempengaruhi citra dirinya secara signifikan. Ia merasa tidak menarik lagi dan menolak untuk bercermin atau menggunakan pelindung kepala.
2. Isolasi Sosial: Ny. Y menolak kunjungan teman, menutup diri dari anggota keluarga, dan sering tampak diam, termenung, atau menangis sendiri di ruang perawatan, menunjukkan adanya isolasi sosial.
3. Harga Diri Rendah: Ny. Y mengungkapkan perasaan minder, malu, dan tidak berharga, bahkan menganggap dirinya sebagai "beban" bagi keluarga, menunjukkan adanya harga diri rendah.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 17269 | 14 May 2025
Klinis : Seorang perempuan Ny. S, Usia: 29 tahun, Diagnosis medis: HIV positif sejak 2 tahun lalu Status sosial: Janda, tinggal sendiri, tidak bekerja. Riwayat penyakit: Didiagnosis HIV 5 tahun lalu, mulai mengalami infeksi oportunistik berulang dalam 6 bulan terakhir (TB paru, kandidiasis oral) Pasien di rawat di RS. Pada saat dikaji “Saya merasa malu dan kotor.” “Hidup saya sudah tidak berarti lagi.” “Saya tidak mau bertemu siapa-siapa, Menolak makan, BB menurun, Duduk di pojok ruangan, tidak berinteraksi, tampak menangis sesekali, Kontak mata buruk, postur tubuh membungkuk Skor Hamilton Depression Scale (HAM-D): 22 (Depresi Sedang). Menurut keluarga pasien mengalami penyakit ini dari suaminya yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat penyakit yang sama.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang dijelaskan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran asuhan keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Perubahan Citra Tubuh (00118) ditandai dengan pernyataan "Saya merasa malu dan kotor", "Hidup saya sudah tidak berarti lagi", penolakan untuk bertemu orang lain, dan postur tubuh membungkuk.
2. Isolasi Sosial (00053) ditandai dengan penolakan untuk bertemu orang lain, tidak berinteraksi, dan kontak mata yang buruk.
3. Depresi (00079) ditandai dengan skor Hamilton Depression Scale (HAM-D) 22 yang menunjukkan depresi sedang, penurunan berat badan, duduk di pojok ruangan, dan tampak menangis sesekali.
Luaran/Output Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Citra Tubuh (1200):
- Indikator: Penerimaan terhadap perubahan citra tubuh (120001), Ekspresi diri yang positif (120002), Kepuasan terhadap penampilan fisik (120003).
- Tujuan: Pasien dapat menerima perubahan citra tubuhnya, mengekspresikan diri secara positif, dan merasa puas dengan penampilan fisiknya.
2. Interaksi Sosial (1503):
- Indikator: Keterlibatan dalam interaksi sosial (150301), Inisiatif untuk berhubungan dengan orang lain (150302), Kepuasan terhadap hubungan interpersonal (150303).
- Tujuan: Pasien dapat terlibat dalam interaksi sosial, berinisiatif untuk berhubungan dengan orang lain, dan merasa puas dengan hubungan interpersonalnya.
3. Kontrol Depresi (1208):
- Indikator: Ekspresi emosi yang sesuai (120801), Minat terhadap aktivitas (120802), Harga diri (120803).
- Tujuan: Pasien dapat mengekspresikan emosinya secara sesuai, memiliki minat terhadap aktivitas, dan memiliki harga diri yang baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Terapi Citra Tubuh (4402):
- Membantu pasien mengidentifikasi persepsi diri yang negatif.
- Mendorong pasien untuk menerima perubahan citra tubuh.
- Memfasilitasi pasien untuk mengekspresikan perasaan tentang perubahan citra tubuh.
2. Terapi Sosialisasi (5100):
- Memfasilitasi pasien untuk terlibat dalam interaksi sosial.
- Mengidentifikasi dan mengatasi hambatan dalam bersosialisasi.
- Mendorong pasien untuk berinisiatif dalam berhubungan dengan orang lain.
3. Terapi Perilaku (4360):
- Membantu pasien untuk mengidentifikasi perilaku depresi.
- Mengajarkan pasien teknik pengaturan emosi dan pengendalian diri.
- Mendorong pasien untuk meningkatkan harga diri dan minat terhadap aktivitas.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi mencakup perubahan citra tubuh, isolasi sosial, dan depresi. Hal ini sesuai dengan kondisi pasien yang merasa malu, merasa hidup tidak berarti, menolak bertemu orang lain, menunjukkan gejala depresi seperti penurunan berat badan, duduk menyendiri, dan tampak menangis.
Luaran asuhan keperawatan yang diharapkan adalah pasien dapat menerima perubahan citra tubuhnya, terlibat dalam interaksi sosial, serta mengendalikan gejala depresi. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup terapi citra tubuh untuk mengatasi persepsi negatif, terapi sosialisasi untuk meningkatkan interaksi sosial, dan terapi perilaku untuk mengelola gejala depresi.
Dengan intervensi yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai hasil yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 17270 | 14 May 2025
Klinis : Tentukan tujuan, kriteria hasil, tindakan, rasional dari diagnosis gangguan citra tubuh pada kasus keperawatan Ny. Y usia 56 tahun didiagnosis menderita kanker payudara sekitar enam bulan yang lalu dan telah menjalani tiga siklus kemoterapi. Selama proses pengobatan, pasien mengalami berbagai efek samping seperti mual, kelelahan, serta kerontokan rambut yang parah, yang memengaruhi citra dirinya secara signifikan. Pasien sebelumnya dikenal aktif di lingkungan sosial dan keluarga, tetapi kini menolak kunjungan teman, menutup diri dari anggota keluarga, dan sering tampak diam, termenung, atau menangis sendiri di ruang perawatan. Pasien juga menolak bercermin, enggan menggunakan pelindung kepala atau wig, dan mengungkapkan perasaan minder, malu, dan tidak berharga. Ia merasa dirinya sudah tidak menarik lagi sebagai istri dan ibu, bahkan menyebut dirinya sebagai "beban" bagi keluarga. Ketika diajak berbicara oleh perawat atau tim medis, responsnya cenderung pendek dan datar, bahkan beberapa kali menolak diajak komunikasi lebih lanjut.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi yang Anda berikan terkait gangguan citra tubuh pada Ny. Y.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Citra Tubuh (GCTL)
- Kode SDKI: GCTL
- Definisi: Persepsi negatif atau gangguan terhadap penampilan dan fungsi tubuh.
Tujuan:
1. Pasien dapat menerima perubahan pada penampilan dan fungsi tubuhnya.
2. Pasien dapat meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri.
3. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Pasien dapat menggambarkan persepsi positif terhadap perubahan fisik.
2. Pasien dapat mengungkapkan perasaan puas terhadap penampilan tubuhnya.
3. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.
Tindakan Keperawatan (SIKI):
1. Kaji persepsi pasien tentang perubahan fisik.
2. Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres.
3. Dorong pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk membantu pasien dalam mengelola efek samping kemoterapi.
5. Berikan dukungan emosional dan bantu pasien mengembangkan strategi koping yang efektif.
Rasional:
1. Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap perubahan fisiknya dan memahami dampaknya terhadap citra tubuh.
2. Membantu pasien mengelola stres dan kecemasan yang terkait dengan perubahan fisik.
3. Meningkatkan keterlibatan pasien dalam aktivitas sosial dan membantu memulihkan harga diri.
4. Membantu pasien mengelola efek samping kemoterapi yang memengaruhi citra tubuh.
5. Memberikan dukungan emosional dan membantu pasien mengembangkan strategi koping yang sesuai untuk mengatasi perubahan citra tubuh.
Dengan penanganan yang komprehensif, diharapkan Ny. Y dapat menerima perubahan pada dirinya, meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri, serta mampu berpartisipasi dalam aktivitas sosial secara optimal. -
Article No. 17271 | 14 May 2025
Klinis : Pasien C dikamar 5 dengan DM keluhannya keringat dingin,gemetar,datang sejak 2 hr yang lalu, tindakan yang dilakukan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda sampaikan untuk pasien C di kamar 5 dengan keluhan keringat dingin, gemetar yang muncul sejak 2 hari yang lalu, serta diagnosis Diabetes Mellitus, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan ketetapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
SDKI: Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Kode: 10033
Definisi: Keadaan berisiko mengalami peningkatan atau penurunan kadar glukosa darah di luar batas normal.
SLKI: Manajemen Kadar Glukosa Darah
Kode: 30006
Definisi: Seperangkat tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
SIKI: Pemantauan Kadar Glukosa Darah
Kode: 70008
Definisi: Tindakan pengumpulan dan analisis data untuk mengetahui kadar glukosa darah.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
SDKI: Intoleransi Aktivitas
Kode: 10017
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan akibat keterbatasan fisik dan psikologis.
SLKI: Peningkatan Toleransi Aktivitas
Kode: 30053
Definisi: Intervensi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
SIKI: Manajemen Energi
Kode: 70163
Definisi: Tindakan untuk membantu pasien mengatur penggunaan energi dalam melakukan aktivitas.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi pasien C ini antara lain:
1. Pemantauan kadar glukosa darah secara berkala.
2. Pemberian obat-obatan antidiabetik sesuai resep dokter.
3. Pengaturan nutrisi dan asupan cairan yang sesuai.
4. Pemberian edukasi tentang manajemen diabetes mellitus.
5. Fasilitasi istirahat dan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 17272 | 14 May 2025
Klinis : DS : Ny A mengatakan ingin memiliki 2 anak saja Ny. A menggunakan pil KB Ny. A mengatakan Alm. ibunya memiliki riwayat DM Tipe 2 dan semasa hidupnya jarang berobat ke RS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko kehamilan yang tidak diinginkan (00227)
Definisi: Risiko terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan.
2. Risiko komplikasi terkait riwayat keluarga (00237)
Definisi: Risiko mengalami komplikasi atau penyakit akibat adanya riwayat keluarga.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko kehamilan yang tidak diinginkan (00227)
- Kode: 10031
- Definisi: Risiko terjadi kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan.
2. Risiko komplikasi terkait riwayat keluarga (00237)
- Kode: 10041
- Definisi: Risiko mengalami komplikasi atau penyakit akibat adanya riwayat keluarga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengetahuan tentang kehamilan yang diinginkan (1813)
- Definisi: Tingkat pemahaman individu tentang cara mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Kontrol terhadap kehamilan (1814)
- Definisi: Kemampuan individu dalam mengendalikan kehamilan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
3. Pengetahuan tentang riwayat keluarga (1814)
- Definisi: Tingkat pemahaman individu tentang riwayat kesehatan keluarga.
4. Manajemen risiko keluarga (1820)
- Definisi: Kemampuan keluarga dalam mengelola risiko kesehatan yang muncul akibat riwayat keluarga.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Konseling kontrasepsi (6720)
- Definisi: Memberikan informasi dan dukungan kepada individu atau pasangan dalam memilih metode kontrasepsi yang sesuai.
2. Edukasi riwayat keluarga (7110)
- Definisi: Memberikan informasi kepada individu atau keluarga tentang riwayat kesehatan keluarga.
3. Manajemen risiko keluarga (7120)
- Definisi: Membantu keluarga dalam mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola risiko kesehatan yang muncul akibat riwayat keluarga.
Dengan pendekatan akademis dan persona sebagai pakar perawat, diharapkan Anda dapat memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan berusaha menjawabnya. -
Article No. 17273 | 14 May 2025
Klinis : DS : Ny A mengatakan ingin memiliki 2 anak saja Ny. A menggunakan pil KB Ny. A mengatakan Alm. ibunya memiliki riwayat DM Tipe 2 dan semasa hidupnya jarang berobat ke RS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Kode: 00126
b. Judul: Inefektivitas Kontrasepsi
c. Definisi: Pola penggunaan metode kontrasepsi yang tidak efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pasien menunjukkan pola penggunaan metode kontrasepsi yang tidak efektif untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien mencapai efektivitas dalam penggunaan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan metode kontrasepsi, seperti edukasi, konseling, dan pemantauan penggunaan kontrasepsi.
2. Diagnosa Keperawatan:
a. Kode: 00179
b. Judul: Risiko Komplikasi Diabetes
c. Definisi: Kerentanan terhadap kejadian yang dapat membahayakan kesehatan akibat penyakit diabetes melitus.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Pasien memiliki riwayat keluarga dengan diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol dengan baik, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes.
- SLKI: Pasien menunjukkan tingkat risiko komplikasi diabetes yang minimal atau terkendali.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko komplikasi diabetes, seperti edukasi, pemantauan kadar glukosa darah, dan koordinasi perawatan dengan tenaga kesehatan terkait.
Persona: Sebagai perawat pakar, saya telah menganalisis kondisi Ny. A berdasarkan data subjektif yang Anda berikan. Diagnosa keperawatan yang saya tetapkan adalah Inefektivitas Kontrasepsi dan Risiko Komplikasi Diabetes. Masing-masing diagnosa memiliki kode, definisi, serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Jika Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 17274 | 14 May 2025
Klinis : Tentukan tujuan, kriteria hasil, tindakan, rasional dari diagnosis harga diri rendah situasional pada kasus keperawatan Ny. Y usia 56 tahun didiagnosis menderita kanker payudara sekitar enam bulan yang lalu dan telah menjalani tiga siklus kemoterapi. Selama proses pengobatan, pasien mengalami berbagai efek samping seperti mual, kelelahan, serta kerontokan rambut yang parah, yang memengaruhi citra dirinya secara signifikan. Pasien sebelumnya dikenal aktif di lingkungan sosial dan keluarga, tetapi kini menolak kunjungan teman, menutup diri dari anggota keluarga, dan sering tampak diam, termenung, atau menangis sendiri di ruang perawatan. Pasien juga menolak bercermin, enggan menggunakan pelindung kepala atau wig, dan mengungkapkan perasaan minder, malu, dan tidak berharga. Ia merasa dirinya sudah tidak menarik lagi sebagai istri dan ibu, bahkan menyebut dirinya sebagai "beban" bagi keluarga. Ketika diajak berbicara oleh perawat atau tim medis, responsnya cenderung pendek dan datar, bahkan beberapa kali menolak diajak komunikasi lebih lanjut.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kasus Ny. Y yang mengalami harga diri rendah situasional.
Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah Situasional (HDRS) (00120)
Definisi SDKI:
Harga Diri Rendah Situasional adalah penilaian negatif yang dilakukan secara sadar terhadap diri sendiri atau identitas diri dalam situasi tertentu.
Definisi SLKI:
Peningkatan Harga Diri adalah kemampuan individu untuk mempertahankan persepsi diri yang positif.
Definisi SIKI:
Fasilitasi Harga Diri adalah upaya untuk membantu individu dalam mempertahankan atau mencapai persepsi diri yang positif.
Tujuan:
1. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga dirinya.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mencerminkan harga diri yang positif.
3. Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan persepsi diri yang positif.
Kriteria Hasil:
1. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga dirinya.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mencerminkan harga diri yang positif.
3. Pasien dapat mengungkapkan perasaan dan persepsi diri yang positif.
Tindakan Keperawatan:
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan harga diri pasien.
2. Membantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga dirinya.
3. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi diri yang positif.
4. Memberikan dukungan emosional dan pujian yang tulus kepada pasien.
5. Melibatkan keluarga dalam proses peningkatan harga diri pasien.
Rasional:
1. Menciptakan lingkungan yang mendukung dapat membantu pasien merasa aman dan nyaman untuk mengekspresikan dirinya.
2. Membantu pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi harga dirinya dapat membantu pasien memahami dan mengelola kondisi tersebut.
3. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan dan persepsi diri yang positif dapat membantu meningkatkan harga diri pasien.
4. Memberikan dukungan emosional dan pujian yang tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri pasien.
5. Melibatkan keluarga dapat memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan pasien untuk meningkatkan harga dirinya. -
Article No. 17275 | 14 May 2025
Klinis : Seorang perempuan Ny. S, Usia: 29 tahun, Diagnosis medis: HIV positif sejak 2 tahun lalu Status sosial: Janda, tinggal sendiri, tidak bekerja. Riwayat penyakit: Didiagnosis HIV 5 tahun lalu, mulai mengalami infeksi oportunistik berulang dalam 6 bulan terakhir (TB paru, kandidiasis oral) Pasien di rawat di RS. Pada saat dikaji “Saya merasa malu dan kotor.” “Hidup saya sudah tidak berarti lagi.” “Saya tidak mau bertemu siapa-siapa”, Menolak makan, BB menurun, Duduk di pojok ruangan, tidak berinteraksi, tampak menangis sesekali, Kontak mata buruk, postur tubuh membungkuk Skor Hamilton Depression Scale (HAM-D): 22 (Depresi Sedang). Menurut keluarga pasien mengalami penyakit ini dari suaminya yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat penyakit yang sama.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Harga Diri Rendah Situasional
Definisi: Penurunan kemampuan untuk mempertahankan persepsi positif tentang diri sendiri.
Karakteristik Definisi: Komunikasi verbal yang mencerminkan penilaian negatif terhadap diri sendiri, penampilan tidak menarik, malu, menolak melakukan perawatan diri, menarik diri dari interaksi sosial.
2. Kecemasan
Definisi: Respon emosional dan fisik terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
Karakteristik Definisi: Gelisah, tidak tenang, sulit tidur, konsentrasi buruk, gejala fisik (jantung berdebar, keringat berlebih).
3. Gangguan Pola Tidur
Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Karakteristik Definisi: Sulit memulai atau mempertahankan tidur, bangun lebih awal, tidur terlalu banyak atau tidak efektif.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Harga Diri Positif
- Pasien dapat mengidentifikasi sisi positif dalam dirinya.
- Pasien dapat mengekspresikan perasaan positif tentang dirinya.
- Pasien dapat menunjukkan perawatan diri yang baik.
- Pasien berpartisipasi dalam interaksi sosial.
2. Kontrol Kecemasan
- Pasien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan.
- Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
- Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Pasien dapat menunjukkan konsentrasi yang baik.
3. Pola Tidur Terjaga
- Pasien dapat memulai dan mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Pasien dapat bangun dengan perasaan segar dan bugar.
- Pasien dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pola tidurnya.
- Pasien dapat menerapkan strategi untuk mempertahankan pola tidur yang baik.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Harga Diri Rendah Situasional:
- Terapi Kognitif: Membantu pasien mengidentifikasi dan mengubah pemikiran negatif tentang dirinya.
- Terapi Dukungan: Memberikan dukungan emosional dan penerimaan untuk meningkatkan harga diri.
- Peningkatan Citra Tubuh: Membantu pasien menerima dan merawat penampilan fisiknya.
- Fasilitasi Interaksi Sosial: Mendorong pasien untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang sesuai.
2. Kecemasan:
- Manajemen Kecemasan: Mengajarkan teknik relaksasi, distraksi, dan visualisasi untuk mengurangi kecemasan.
- Terapi Dukungan: Memberikan dukungan emosional dan membantu pasien mengidentifikasi sumber kecemasan.
- Terapi Psikoedukasi: Memberikan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan strategi koping untuk mengelola kecemasan.
- Monitoring Pola Tidur: Memantau dan mengevaluasi pola tidur pasien.
3. Gangguan Pola Tidur:
- Manajemen Lingkungan: Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tidur.
- Terapi Relaksasi: Mengajarkan teknik relaksasi untuk memfasilitasi tidur.
- Edukasi Tidur: Memberikan edukasi tentang hygiene tidur dan strategi untuk mempertahankan pola tidur yang baik.
- Monitoring Pola Tidur: Memantau dan mengevaluasi pola tidur pasien secara berkala.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. S adalah Harga Diri Rendah Situasional, Kecemasan, dan Gangguan Pola Tidur. Pasien menunjukkan karakteristik seperti komunikasi verbal yang mencerminkan penilaian negatif terhadap diri sendiri, penampilan tidak menarik, malu, menolak melakukan perawatan diri, menarik diri dari interaksi sosial, gelisah, sulit tidur, konsentrasi buruk, dan gejala fisik. Luaran yang diharapkan adalah Harga Diri Positif, Kontrol Kecemasan, dan Pola Tidur Terjaga. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup terapi kognitif, terapi dukungan, peningkatan citra tubuh, fasilitasi interaksi sosial, manajemen kecemasan, terapi psikoedukasi, manajemen lingkungan, dan terapi relaksasi. Pemantauan dan evaluasi pola tidur juga menjadi penting untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 17276 | 14 May 2025
Klinis : Nn R 19 tahun mengeluh sudah buang air besar lebih dari 5x dalam 24 jam disertai mual dan juga muntah 2 kali. Setelah dikaji di RS benar bahwa pasien BAB lebih dari 5x dalam 24 jam, TD 100/60 RR 30x/menit , Nadi 70x/menit, suhu tubuh 37,5°C, bisisng usus >45x/menit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diare Akut (00013)
SDKI: Diare Akut
Definisi: Pengeluaran feses cair atau lembek yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Kekurangan Volume Cairan (00027)
SDKI: Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
3. Risiko Dehidrasi (00028)
SDKI: Risiko Dehidrasi
Definisi: Berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
4. Mual (00134)
SDKI: Mual
Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah ke muntah.
5. Intoleransi Aktivitas (00092)
SDKI: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena kekurangan energi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Mencakup definisi, karakteristik mayor, karakteristik minor, dan faktor yang berhubungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Mencakup definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Mencakup definisi, aktivitas, dan rasional. -
Article No. 17277 | 14 May 2025
Klinis : Seorang perempuan Ny. S, Usia: 29 tahun, Diagnosis medis: HIV positif sejak 2 tahun lalu Status sosial: Janda, tinggal sendiri, tidak bekerja. Riwayat penyakit: Didiagnosis HIV 5 tahun lalu, mulai mengalami infeksi oportunistik berulang dalam 6 bulan terakhir (TB paru, kandidiasis oral) Pasien di rawat di RS. Pada saat dikaji “Saya merasa malu dan kotor.” “Hidup saya sudah tidak berarti lagi.” “Saya tidak mau bertemu siapa-siapa, Menolak makan, BB menurun, Duduk di pojok ruangan, tidak berinteraksi, tampak menangis sesekali, Kontak mata buruk, postur tubuh membungkuk Skor Hamilton Depression Scale (HAM-D): 22 (Depresi Sedang). Menurut keluarga pasien mengalami penyakit ini dari suaminya yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu akibat penyakit yang sama.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Harga Diri Rendah Kronis (HDRKR)
Kode SDKI: 00119
Definisi: Keadaan di mana individu menilai dirinya secara negatif dan merasa tidak berharga.
2. Koping Individu Tidak Efektif (KITE)
Kode SDKI: 00069
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan penilaian realistis terhadap situasi stres dan menggunakan sumber internal atau eksternal untuk mengatasinya.
3. Isolasi Sosial (ISOS)
Kode SDKI: 00053
Definisi: Pengalaman individu yang merasa terisolasi dari orang lain, baik secara nyata maupun emosional.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Berisi definisi, karakteristik, faktor risiko, dan kriteria hasil dari masing-masing diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Berisi definisi, kriteria hasil, dan indikator hasil dari masing-masing luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan panduan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Berisi definisi, aktivitas, dan kriteria intervensi dari masing-masing intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keakuratan asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat.