Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19353 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 45 tahun mengeluh Cepat kenyang setelah makan, nafsu makan menurun dan ada nyeri abdomen. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus 20x/menit. RR 24x/menit, TD 140/80 mmHg, Nadi 100x/menit dan suhu 38⁰C. klien mengatakan ada penurunan berat badan dari 50Kg menjadi 45Kg. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan utama yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kode: 00194
Judul: Gangguan Fungsi Gastrointestinal
Definisi: Ketidakmampuan untuk mencerna, menyerap, atau mengeluarkan sisa makanan dari saluran cerna.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan gejala-gejala yang mengarah pada gangguan fungsi gastrointestinal, seperti rasa cepat kenyang setelah makan, penurunan nafsu makan, dan nyeri abdomen. Hasil pemeriksaan fisik juga menunjukkan adanya nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus yang menurun, serta penurunan berat badan yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya gangguan dalam proses pencernaan dan penyerapan makanan.
2. Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Kode: 00194
Judul: Gangguan Fungsi Gastrointestinal
Definisi: Ketidakmampuan untuk mencerna, menyerap, atau mengeluarkan sisa makanan dari saluran cerna.
3. Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SKIKI):
Kode: 6050
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Membantu klien untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi yang optimal.
4. Sistem Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kode: 0002
Judul: Status Nutrisi: Cairan dan Elektrolit
Definisi: Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Intervensi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian komprehensif terkait status nutrisi dan gastrointestinal pasien.
2. Pantau tanda-tanda vital secara berkala, terutama suhu tubuh, nadi, dan tekanan darah.
3. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi pasien, misalnya diet lunak atau makanan yang mudah dicerna.
4. Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering.
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang adekuat.
6. Pantau berat badan pasien secara berkala dan berikan intervensi yang sesuai untuk mencegah penurunan berat badan.
7. Edukasikan pasien dan keluarga tentang manajemen nutrisi yang tepat.
8. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk mengatasi gangguan fungsi gastrointestinal. -
Article No. 19354 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Intoleransi Aktivitas
Kode SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas yang dibutuhkan atau diinginkan.
3. Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan panduan resmi yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan. SDKI berisi daftar diagnosis keperawatan, definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan kode unik untuk setiap diagnosis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah panduan yang berisi daftar luaran (outcome) keperawatan yang diharapkan dapat dicapai melalui intervensi keperawatan. SLKI mencakup definisi, kriteria hasil, dan kode unik untuk setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah panduan yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. SIKI mencakup definisi, aktivitas, dan kode unik untuk setiap intervensi keperawatan.
Dengan demikian, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan satu kesatuan sistem dokumentasi asuhan keperawatan yang baku dan terstandar di Indonesia, yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). -
Article No. 19355 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik dan kelelahan, ditandai dengan pasien mengeluh lemas dan mudah lelah.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah, ditandai dengan penurunan nafsu makan.
3. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan akibat demam, mual, dan muntah.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan berlebih.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan sesuai rentang normal.
- Pasien dapat mengonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memengaruhi nafsu makan.
3. Risiko Dehidrasi:
- Pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda dehidrasi dan melaporkan kepada petugas kesehatan.
- Pasien dapat mengonsumsi cairan sesuai kebutuhan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan pengkajian intoleransi aktivitas, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen intoleransi aktivitas.
- Bantu pasien merencanakan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- Pantau tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap aktivitas.
- Berikan bantuan atau asisten sesuai kebutuhan pasien dalam melakukan aktivitas.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Lakukan pengkajian status nutrisi, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien.
- Bantu pasien mengonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
- Pantau berat badan, asupan nutrisi, dan tanda-tanda kekurangan nutrisi.
3. Risiko Dehidrasi:
- Lakukan pengkajian status hidrasi pasien, termasuk faktor-faktor yang memengaruhinya.
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya hidrasi yang adekuat.
- Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan pasien.
- Pantau intake dan output cairan, serta tanda-tanda dehidrasi.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kehilangan cairan.
Penjelasan yang lebih rinci dan terperinci:
Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan di atas sesuai dengan kondisi pasien yang Anda jelaskan, yaitu pasien dengan keluhan lemas, demam, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Ketiga diagnosa keperawatan tersebut saling terkait dan merupakan prioritas utama dalam penanganan pasien.
Intoleransi aktivitas disebabkan oleh kelemahan fisik dan kelelahan akibat kondisi demam dan infeksi. Gangguan nutrisi terjadi karena pasien mengalami anoreksia, mual, dan muntah, sehingga asupan nutrisi tidak adekuat. Risiko dehidrasi muncul akibat kehilangan cairan yang berlebihan melalui demam, mual, dan muntah.
Luaran yang diharapkan untuk masing-masing diagnosa adalah pasien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari, mempertahankan status nutrisi dan berat badan, serta mempertahankan status hidrasi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mencapai luaran tersebut, seperti melakukan pengkajian, memberikan edukasi, membantu pasien dalam aktivitas dan asupan nutrisi, serta memantau tanda-tanda vital dan status hidrasi.
Penanganan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat, ahli gizi, dan tim kesehatan lainnya sangat diperlukan untuk memulihkan kondisi pasien secara optimal. -
Article No. 19356 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kondisi pasien dengan keluhan lemas, demam, mual, muntah, dan nafsu makan menurun:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: B.3)**
**Definisi:** Risiko atau ketidakmampuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat kehilangan cairan berlebihan (muntah, demam) atau asupan tidak adekuat.
#### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **SLKI Code: L.0301** → Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai.
**Indikator:**
- Tanda vital stabil (TD, nadi, suhu).
- Turgor kulit normal.
- Produksi urine adekuat (>30 mL/jam).
- Tidak ada mual/muntah berlebihan.
#### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **SIKI Code: I.0901** → **Manajemen Keseimbangan Cairan**
**Tindakan:**
- Pantau intake-output cairan.
- Berikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan.
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa kering).
- Kolaborasi pemberian antiemetik jika diperlukan.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: B.5)**
**Definisi:** Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat proses infeksi/inflamasi.
#### **SLKI:**
- **SLKI Code: L.0801** → Suhu tubuh dalam rentang normal.
**Indikator:**
- Suhu 36,5–37,5°C.
- Tidak ada menggigil atau keringat berlebih.
#### **SIKI:**
- **SIKI Code: I.1501** → **Manajemen Hipertermia**
**Tindakan:**
- Kompres hangat/dingin.
- Pantau suhu tubuh tiap 4 jam.
- Berikan antipiretik sesuai kolaborasi.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SDKI Code: B.1.1)**
**Definisi:** Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik akibat mual, muntah, dan nafsu makan menurun.
#### **SLKI:**
- **SLKI Code: L.0103** → Status nutrisi membaik.
**Indikator:**
- Asupan makanan ≥80% dari porsi.
- Tidak ada penurunan berat badan signifikan.
#### **SIKI:**
- **SIKI Code: I.1101** → **Manajemen Nutrisi**
**Tindakan:**
- Berikan diet kecil tapi sering.
- Hindari makanan berlemak/berbau tajam.
- Kolaborasi dengan ahli gizi.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **AC (+)** (Air Conditioning) dapat memengaruhi kelembapan lingkungan dan risiko dehidrasi, perlu dipantau.
- **BAB (+) N** (Buang Air Besar Normal) menunjukkan tidak ada diare, sehingga fokus intervensi lebih pada keseimbangan cairan akibat muntah dan demam.
Semoga membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan data tambahan seperti hasil laboratorium atau pemeriksaan fisik.
**Sumber Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5, PPNI (2022).*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 3, PPNI (2022).*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 3, PPNI (2022).*
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis).* -
Article No. 19357 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan riwayat penyakit yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, serta SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Dehidrasi
b. Defisit Volume Cairan
c. Mual
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: 00028
- Definisi: Kerentanan terhadap kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat membahayakan kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: 00027
- Definisi: Penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: 00134
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: LD001
- Definisi: Keadaan di mana individu memiliki kemungkinan mengalami penurunan volume cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: LD002
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: LM001
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Risiko Dehidrasi
- Kode: IC0158
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi penurunan volume cairan dan elektrolit yang dapat mengancam kesehatan.
b. Defisit Volume Cairan
- Kode: IC0157
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
c. Mual
- Kode: IC0263
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi perasaan tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan untuk menetapkan diagnosa, hasil, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 19358 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat terkait **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**1. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan** *(Kode: D.0016)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0016):** Pasien mengalami mual, muntah, dan penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
- **SLKI (L.1401):** Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai (output urine adekuat, turgor kulit baik, tidak ada tanda dehidrasi).
- **SIKI (I.1401):**
- Memonitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).
- Memberikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan.
- Edukasi pentingnya asupan cairan.
**2. Hipertermi** *(Kode: D.0027)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0027):** Pasien mengalami demam, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti dehidrasi dan kejang.
- **SLKI (L.0801):** Suhu tubuh kembali normal (36,5–37,5°C).
- **SIKI (I.0801):**
- Kompres hangat.
- Pemberian antipiretik sesuai indikasi.
- Memonitor suhu tubuh secara berkala.
**3. Intoleransi Aktivitas** *(Kode: D.0096)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0096):** Pasien mengeluh lemas, yang dapat mengganggu kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
- **SLKI (L.0301):** Pasien mampu beraktivitas sesuai kemampuan tanpa kelelahan berlebihan.
- **SIKI (I.0301):**
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
- Pantau tanda vital sebelum dan setelah aktivitas.
**4. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh** *(Kode: D.0030)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0030):** Pasien mengalami mual, muntah, dan nafsu makan menurun, yang berisiko menyebabkan malnutrisi.
- **SLKI (L.1101):** Asupan nutrisi adekuat sesuai kebutuhan tubuh.
- **SIKI (I.1101):**
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet yang sesuai.
- Pantau berat badan dan asupan nutrisi.
---
### **Catatan Tambahan**
- **SDKI** digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
- **SLKI** menentukan luaran yang diharapkan setelah intervensi.
- **SIKI** berisi tindakan keperawatan yang direkomendasikan.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, evaluasi berkala harus dilakukan.
Semoga membantu.
*(Sumber: Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI, Edisi Terkini)* -
Article No. 19359 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak bisa merasakan BAK sudah 3 hari, BAK mengalir begitu saja. awalnya pasien mengatakan nyeri pada saat BAK. Klien terpasang kateter dengan volume urin bag 100ml. Klien mengeluh nyeri di area perut bawah. Klien mengatakan lemas. Dari hasil lab Leukosit 14.000 per miroliter. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Utama:
Diagnosa Keperawatan: Retensi Urin (00023)
Kode SDKI: RET
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak dapat merasakan BAK selama 3 hari. Pasien terpasang kateter dengan volume urin dalam kantong 100ml, mengeluh nyeri pada area perut bawah, dan merasa lemas. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit 14.000 per mikroliter, yang mengindikasikan adanya infeksi. Tanda-tanda ini mengarah pada diagnosa keperawatan Retensi Urin (00023).
Intervensi Keperawatan:
1. Intervensi SLKI: Manajemen Eliminasi Urin (6540)
Definisi: Memfasilitasi pengeluaran urin yang efektif.
Kode SIKI: M0008
2. Intervensi SLKI: Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat toleransi yang dapat diterima pasien.
Kode SIKI: N0002
3. Intervensi SLKI: Manajemen Infeksi (6540)
Definisi: Pencegahan dan pengendalian infeksi.
Kode SIKI: M0005
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitoring intake dan output urin
- Memantau tanda-tanda vital
- Memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan melakukan penanganan yang sesuai
- Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif
Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengosongkan kandung kemih secara efektif, nyeri berkurang, dan tidak terjadi komplikasi infeksi. -
Article No. 19360 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 23 thn datang dengan keluhan nyeri pada ulu hati, anoreksia (+), nausea (+), vomiting (+), berat badan saat di kaji 40Kg, TD : 100/60, Nadi 60x/mnt, RR 20x/Mnt, dan suhu 35,5⁰C. klien mengeluh tidak bisa tidur pada malam hari, lama tidur kurang lebih hanya 3-4 jam. Klien mengeluh pusing dan kepala seperti melayang. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya telah menganalisis kondisi pasien yang Anda deskripsikan dan menetapkan diagnosis keperawatan utama serta rencana intervensi yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan Utama:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan Singkat:
- Pasien mengeluh anoreksia, nausea, dan vomiting, yang menunjukkan adanya gangguan dalam asupan nutrisi.
- Berat badan pasien hanya 40 kg, yang menandakan adanya ketidakseimbangan nutrisi.
- Tanda-tanda vital, seperti tekanan darah rendah, nadi lambat, dan suhu rendah, juga mengindikasikan ketidakseimbangan nutrisi.
Kode SDKI: 00002
Kode SLKI: 1103
Kode SIKI: I0103
Rencana Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nutrisi (I0103)
- Kaji status nutrisi pasien secara komprehensif.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang sesuai.
- Berikan makanan dan minuman yang bernutrisi sesuai kebutuhan pasien.
- Pantau asupan dan output nutrisi pasien.
2. Manajemen Mual (I0110)
- Kaji faktor-faktor yang menyebabkan mual pada pasien.
- Berikan intervensi untuk mengurangi mual, seperti antiemetik atau teknik relaksasi.
- Modifikasi lingkungan dan tindakan perawatan untuk mencegah mual.
- Edukasi pasien tentang manajemen mual.
3. Manajemen Tidur (I0210)
- Kaji pola tidur dan faktor-faktor yang memengaruhi tidur pasien.
- Berikan intervensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti teknik relaksasi dan pengaturan lingkungan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur, jika diperlukan.
- Edukasi pasien tentang teknik manajemen tidur yang efektif.
Dengan rencana intervensi yang komprehensif ini, diharapkan dapat membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal, mengurangi gejala mual dan muntah, serta meningkatkan kualitas tidur, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan. -
Article No. 19361 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun datang bersama anaknya ke klinik penyakit saraf. Anaknya mengeluhkan bahwa ibunya sudah mengalami penurunan ingatan. Ibunya sering tidak mau makan atau mandi, karena merasa sudah melakukannya. Setiap malam ibunya sering beser dan meminta ditemani ke kamar kecil karena lupa tempatnya. Anaknya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk merawat ibunya. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis berdasarkan kondisi yang Anda paparkan. Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien perempuan berusia 65 tahun tersebut, Diagnosa Keperawatan utama yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00127
Judul: Gangguan Proses Pikir
Definisi: Ketidakmampuan untuk memproses informasi secara tepat dan akurat.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01.01
Judul: Kemampuan Kognitif
Definisi: Kemampuan untuk menerima, memproses, menyimpan, dan menggunakan informasi.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: NI 01.01
Judul: Stimulasi Kognitif
Definisi: Upaya meningkatkan atau mempertahankan fungsi kognitif klien melalui aktivitas yang merangsang proses berpikir.
Penjelasan singkat:
Pasien perempuan berusia 65 tahun ini mengalami penurunan ingatan, sering tidak mau makan atau mandi, serta kebingungan terkait tempat BAK di malam hari. Hal ini menunjukkan adanya gangguan proses pikir, yang berdampak pada kemampuan kognitif pasien. Diagnosa Keperawatan utama yang sesuai adalah Gangguan Proses Pikir.
Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui tingkat gangguan proses pikir dan kemampuan kognitif pasien.
2. Berikan stimulasi kognitif melalui aktivitas yang merangsang proses berpikir, seperti latihan memori, pemecahan masalah, dan latihan orientasi.
3. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan dan pengawasan, serta edukasi tentang cara merawat pasien dengan gangguan proses pikir.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter spesialis saraf, untuk menentukan intervensi yang tepat, seperti pemberian obat-obatan atau terapi lainnya.
5. Pantau perkembangan kondisi pasien secara berkala dan lakukan evaluasi terhadap efektivitas intervensi yang diberikan.
Peran perawat dalam kasus ini adalah memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, mencakup pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi, dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan kemampuan kognitif pasien. -
Article No. 19362 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 15 tahun mengeluh nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang disertai mual. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus 15x/menit. RR 20x/menit, TD 130/80 mmHg, Nadi 95x/menit dan suhu 37,5⁰C. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan intervensi yang sesuai untuk kasus yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Nyeri akut (NANDA-I 00132) dengan kode SDKI D.0095
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah sedemikian rupa.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, yang merupakan gejala dari gangguan gastrointestinal. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tekan di kuadran kiri atas perut, yang dapat mengindikasikan keterlibatan organ gastrointestinal. Kondisi ini memenuhi kriteria SDKI untuk nyeri akut.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nyeri (SIKI I.0109)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Monitoring efektivitas penatalaksanaan nyeri
2. Manajemen Nutrisi (SIKI I.0110)
- Kaji status nutrisi pasien
- Berikan diet rendah lemak dan mudah dicerna
- Pantau asupan nutrisi dan cairan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
3. Manajemen Mual dan Muntah (SIKI I.0106)
- Lakukan pengkajian terhadap mual dan muntah
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis
- Bantu pasien dalam mengatasi mual dan muntah
- Pantau tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.