Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17424 | 17 May 2025
Klinis : Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Penghantaran Bunyi Pada Organ Pendengaran
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis untuk kondisi "Gangguan Persepsi Sensori b.d Gangguan Penghantaran Bunyi Pada Organ Pendengaran".
1. Kode ICD-10:
- Kode: H93.2
- Deskripsi: Gangguan Persepsi Sensori, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 20.49
- Deskripsi: Tindakan lain pada telinga, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 H93.2 (Gangguan Persepsi Sensori, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana terdapat gangguan pada persepsi sensorik, termasuk gangguan penghantaran bunyi pada organ pendengaran. Kode ini mencakup berbagai jenis gangguan persepsi sensorik yang tidak diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain dalam Klasifikasi ICD-10.
2. Untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan dalam kasus ini, kode ICD-9-CM 20.49 (Tindakan lain pada telinga, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dapat digunakan. Kode ini mencakup berbagai jenis tindakan atau prosedur medis pada telinga yang tidak diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain dalam Klasifikasi ICD-9-CM.
Harap diperhatikan bahwa kode-kode ini hanya merupakan contoh dan dapat bervariasi tergantung pada presentasi klinis yang spesifik, hasil pemeriksaan diagnostik, dan tindakan medis yang dilakukan. Untuk mendapatkan kode yang tepat, direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang berwenang atau merujuk pada panduan klasifikasi ICD-10 dan ICD-9-CM yang berlaku. -
Article No. 17425 | 17 May 2025
Klinis : tangan sulit diangkat, pusing, nyeri bagian tengkuk, tekanan darah 180/90 mmHg, usia 65, post stroke non hemoragic 1 tahun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan otot, akibat post stroke non hemoragik.
Penjelasan:
Kondisi pasien dengan tangan sulit diangkat, pusing, dan nyeri bagian tengkuk menunjukkan adanya gangguan mobilitas fisik. Hal ini dapat disebabkan oleh kelemahan otot dan komplikasi akibat stroke non hemoragik yang dialami pasien selama 1 tahun.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Peningkatan Mobilitas
- Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat menggerakkan anggota tubuh secara mandiri.
b. Pasien dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan minimal.
c. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Penjelasan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat meningkatkan mobilitas fisiknya, sehingga dapat melakukan pergerakan anggota tubuh, perpindahan, dan aktivitas sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Terapi Latihan Gerak
- Tujuan: Meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan rentang gerak pasien.
- Aktivitas:
a. Melakukan latihan ROM (Range of Motion) pasif dan aktif-asistif pada ekstremitas yang terganggu.
b. Melatih pasien berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan bantuan.
c. Mengajarkan teknik penggunaan alat bantu, seperti walker atau tongkat, untuk meningkatkan mobilitas.
2. Manajemen Nyeri
- Tujuan: Mengurangi nyeri yang dirasakan pasien.
- Aktivitas:
a. Mengkaji intensitas, karakteristik, dan lokasi nyeri.
b. Memberikan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti pemberian analgesik dan kompres hangat.
c. Mengajarkan teknik manajemen nyeri mandiri kepada pasien.
3. Manajemen Hipertensi
- Tujuan: Mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.
- Aktivitas:
a. Mengkaji tekanan darah pasien secara teratur.
b. Memberikan obat antihipertensi sesuai resep dokter.
c. Mengajarkan pasien tentang gaya hidup sehat untuk mengontrol hipertensi.
Penjelasan:
Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien, mengurangi nyeri yang dirasakan, dan mengontrol tekanan darah yang tinggi. Melalui terapi latihan gerak, manajemen nyeri, dan manajemen hipertensi, diharapkan pasien dapat meningkatkan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 17426 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E11.6
- Deskripsi: Diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi luka kaki tidak tersembuhkan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridement luka kaki, yang mungkin dilakukan pada pasien ini untuk membersihkan luka yang sudah terinfeksi dan menghitam.
Penjelasan rinci:
1. Kode ICD-10 E11.6 (Diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi luka kaki tidak tersembuhkan):
- Pasien mengalami gejala-gejala diabetes yang mencakup polifagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia.
- Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hiperglikemia (GDS 138 mg/dl), glukosuria, dan HbA1c yang tinggi (10,6%), yang mengarah pada diagnosis diabetes melitus tipe 2.
- Pasien juga mengalami komplikasi luka kaki yang tidak membaik, dengan tanda-tanda infeksi (penghitaman, berbau, ada pus), serta kehilangan sensasi pada daerah sekitar luka, yang merupakan salah satu komplikasi diabetes.
- Riwayat keluarga dengan kondisi serupa juga mendukung diagnosis ini.
2. Kode ICD-9-CM Prosedur 86.22 (Debridement luka kaki):
- Pada pasien ini, kemungkinan akan dilakukan tindakan debridement luka kaki untuk membersihkan area yang terinfeksi dan menghitam, sehingga luka dapat membaik dan mencegah komplikasi yang lebih lanjut.
Secara keseluruhan, pasien ini memerlukan penatalaksanaan diabetes melitus tipe 2 yang adekuat, serta perawatan luka kaki yang komprehensif untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. -
Article No. 17427 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, Diagnosa Keperawatan dan penjelasannya sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi (00004)
- SDKI: Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
- Kode: 00004
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas (00092)
- SDKI: Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Tidak dapat melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena kekurangan energi.
- Kode: 00092
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensorik: Pengelihatan (00053)
- SDKI: Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan
- Definisi: Perubahan dalam jumlah atau pola masukan visual yang dapat mengurangi, mendistorsi, atau mengubah interpretasi terhadap lingkungan.
- Kode: 00053
4. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri: Makan (00102)
- SLKI: Defisit Perawatan Diri: Makan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan secara mandiri.
- Kode: 00102
5. Diagnosa Keperawatan: Kerusakan Integritas Kulit (00046)
- SIKI: Kerusakan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan epidermis dan/atau dermis.
- Kode: 00046
Penjelasan singkat masing-masing diagnosa:
1. Risiko Infeksi: Pasien memiliki risiko infeksi yang tinggi akibat luka pada dorsalis pedis yang tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau.
2. Intoleransi Aktivitas: Pasien mudah letih, yang dapat disebabkan oleh kondisi diabetes yang tidak terkontrol.
3. Gangguan Persepsi Sensorik: Penglihatan: Pasien mengalami gejala kabur untuk melihat, yang dapat disebabkan oleh komplikasi diabetes.
4. Defisit Perawatan Diri: Makan: Pasien mengalami polifagia, polidipsi, dan poliuri yang dapat mengganggu perawatan diri dalam makan.
5. Kerusakan Integritas Kulit: Pasien memiliki luka pada dorsalis pedis yang menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau, serta pasien mengatakan luka cepat melebar. -
Article No. 17428 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kasus tersebut:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan: Luka Kronis pada Ekstremitas Bawah (Dekstra) berhubungan dengan gangguan sirkulasi perifer sekunder akibat diabetes melitus tipe 2 yang tidak terkontrol.**
*(Kode SDKI: 00046)*
**Penjelasan:**
- Pasien mengalami luka kronis (nekrotik, menghitam, berbau, dan tidak nyeri) akibat neuropati perifer dan iskemia pada diabetes melitus.
- Adanya polifagi, polidipsi, poliuri, dan hasil laboratorium (GDS 138 mg/dL, HbA1c 10,6%) menunjukkan **diabetes melitus tipe 2 tidak terkontrol**.
- Riwayat keluarga dengan luka serupa mengindikasikan faktor genetik dan komplikasi diabetes yang tidak terkelola.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**a. Penyembuhan Luka: Perfusi Jaringan** *(Kode SLKI: 1103)*
- Kriteria:
- Luka menunjukkan tanda granulasi (dalam 2 minggu).
- Tidak ada perluasan area nekrosis.
- Bau luka berkurang.
**b. Kontrol Glikemik** *(Kode SLKI: 1403)*
- Kriteria:
- Kadar GDS dalam rentang target (80–130 mg/dL sebelum makan).
- Tidak ada gejala hiperglikemia (polidipsi, poliuri, penglihatan kabur).
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**a. Perawatan Luka** *(Kode SIKI: 3520)*
- Tindakan:
- Lakukan debridemen luka (kolaborasi dengan dokter).
- Gunakan balutan antiseptik (misal: povidone-iodine atau hidrogel).
- Pantau tanda infeksi (pus, eritema, demam).
**b. Manajemen Diabetes** *(Kode SIKI: 2120)*
- Tindakan:
- Edukasi diet DM (kontrol karbohidrat, tinggi serat).
- Pantau GDS harian dan tanda hipo/hiperglikemia.
- Kolaborasi pemberian insulin/OHO sesuai resep.
**c. Edukasi Perawatan Kaki Diabetes** *(Kode SIKI: 5604)*
- Tindakan:
- Ajarkan inspeksi kaki harian.
- Hindari trauma kaki (gunakan alas kaki tertutup).
- Hindari pemotongan kuku yang dalam.
---
### **4. Rekomendasi Tambahan:**
- **Rujuk ke dokter** untuk evaluasi kemungkinan **gangguan vaskular (ABI test)** atau **osteomielitis**.
- **Konsultasi gizi** untuk penyesuaian diet diabetik.
---
**Catatan:**
- Kode SDKI/SLKI/SIKI di atas mengacu pada **PPNI Edisi Terkini**.
- Intervensi harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan kebijakan fasilitas kesehatan.
Semoga membantu. -
Article No. 17429 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Infeksi
Definisi: Kerusakan pada epidermis, dermis, atau jaringan yang lebih dalam.
Karakteristik Definisi: Luka yang tampak menghitam, kotor, terdapat pus, berbau, dan adanya penurunan sensasi di sekitar luka.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan dengan Diabetes Melitus
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Karakteristik Definisi: Adanya polifagia, polidipsi, poliuri, dan nokturia.
3. Gangguan Penglihatan Berhubungan dengan Komplikasi Diabetes Melitus
Definisi: Penurunan atau perubahan fungsi penglihatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Karakteristik Definisi: Pasien mengalami gejala penglihatan kabur.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit Membaik
Kriteria Hasil:
a. Luka tampak bersih, granulasi baik, dan tanda-tanda infeksi minimal.
b. Sensasi di sekitar luka membaik.
c. Luka menutup dengan baik.
2. Status Nutrisi Membaik
Kriteria Hasil:
a. Berat badan stabil.
b. Tidak ada keluhan polifagia, polidipsi, dan poliuri.
c. Kadar gula darah dalam batas normal.
3. Penglihatan Membaik
Kriteria Hasil:
a. Tidak ada keluhan penglihatan kabur.
b. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Integritas Kulit Membaik
a. Perawatan Luka
- Bersihkan dan debridemen luka
- Aplikasi salep antimikroba
- Ganti balutan secara teratur
b. Edukasi Pencegahan Infeksi
- Edukasi mengenai perawatan luka yang benar
- Edukasi mengenai tanda-tanda infeksi dan penanganannya
2. Status Nutrisi Membaik
a. Pemantauan Nutrisi
- Hitung kebutuhan kalori dan nutrisi pasien
- Monitor berat badan dan asupan makanan
b. Edukasi Manajemen Diabetes
- Edukasi mengenai diet yang sesuai dengan diabetes
- Edukasi mengenai pemantauan kadar gula darah
3. Penglihatan Membaik
a. Pemantauan Kondisi Mata
- Periksa kondisi mata dan fungsi penglihatan
- Kolaborasi dengan dokter mata untuk penanganan komplikasi diabetes
b. Edukasi Perawatan Mata
- Edukasi mengenai pentingnya kontrol rutin ke dokter mata
- Edukasi mengenai perawatan mata untuk penderita diabetes
Penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan kondisi tersebut. -
Article No. 17430 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Integritas Kulit Terganggu (SIKI Kode: 01119)
Definisi: Kerusakan pada kulit dan/atau jaringan di bawahnya.
b. Risiko Infeksi (SIKI Kode: 00004)
Definisi: Peningkatan risiko terinfeksi organisme patogen.
c. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (SIKI Kode: 00179)
Definisi: Fluktuasi kadar glukosa darah di luar rentang normal.
d. Gangguan Penglihatan (SIKI Kode: 00552)
Definisi: Perubahan kemampuan visual yang membatasi fungsi visual normal.
2. Penjelasan Singkat:
a. Integritas Kulit Terganggu:
Pasien mengalami luka pada dorsalis pedis dekstra yang menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau, serta pasien mengatakan tidak merasakan sentuhan perawat di sekitar luka. Hal ini menunjukkan adanya kerusakan pada kulit dan jaringan di bawahnya.
b. Risiko Infeksi:
Luka pada pasien tampak kotor dan terdapat pus, serta pasien mengatakan luka cepat melebar. Hal ini menunjukkan adanya risiko terjadinya infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
c. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah:
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan GDS 138 mg/dl, glukosuria positif, dan HbA1c 10,6%. Hal ini menunjukkan adanya ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien.
d. Gangguan Penglihatan:
Pasien mengeluhkan gejala kabur untuk melihat, yang dapat merupakan salah satu gejala komplikasi diabetes melitus pada sistem penglihatan.
3. Kode dan Definisi SDKI, SLKI, SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Integritas Kulit Terganggu (Code: 01119)
- Risiko Infeksi (Code: 00004)
- Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (Code: 00179)
- Gangguan Penglihatan (Code: 00552)
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Integritas Jaringan: Kulit dan Membran Mukosa (Code: 01108)
- Kontrol Infeksi (Code: 00046)
- Kontrol Glukosa Darah (Code: 00179)
- Penglihatan (Code: 00552)
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan Luka (Code: 03005)
- Pencegahan Infeksi (Code: 03004)
- Manajemen Diabetes Melitus (Code: 03003)
- Terapi Penglihatan (Code: 03018) -
Article No. 17431 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai dengan kasus yang Anda sampaikan, berdasarkan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**:
---
### **Diagnosa Keperawatan Utama**
**Gangguan Integritas Jaringan: Luka Diabetik pada Dorsalis Pedis Dekstra**
*(Kode SDKI: 00046)*
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):**
- **Definisi:** Kerusakan jaringan yang terkait dengan gangguan sirkulasi, neuropati, dan hiperglikemia pada pasien diabetes melitus.
- **Faktor Penyebab:** Neuropati perifer, iskemia jaringan, infeksi bakteri, dan kontrol glikemik yang buruk.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):** *(Kode terkait: 1701 – Penyembuhan Luka)*
- **Kriteria Luaran:**
- Luka menunjukkan tanda granulasi jaringan.
- Penurunan ukuran luka.
- Tidak ada tanda infeksi (pus, bau, eritema).
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):** *(Kode terkait: 3520 – Perawatan Luka)*
- **Intervensi:**
- Lakukan debridemen luka (jika diperlukan).
- Berikan perawatan luka steril dengan balutan sesuai kondisi.
- Pantau tanda infeksi dan perkembangan luka.
---
### **Diagnosa Keperawatan Tambahan**
1. **Hiperglikemia** *(Kode SDKI: 00079)*
- **SDKI:** Peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal akibat defisiensi insulin atau resistensi insulin.
- **SLKI (Kode 1401 – Kontrol Glikemik):**
- Kadar gula darah dalam rentang target.
- Tidak ada gejala poliuria, polidipsi, atau polifagi.
- **SIKI (Kode 2120 – Manajemen Diabetes):**
- Edukasi diet diabetik.
- Pantau GDS dan HbA1c.
- Kolaborasi pemberian terapi insulin/OHO.
2. **Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Kabur** *(Kode SDKI: 00122)*
- **SDKI:** Perubahan ketajaman penglihatan akibat retinopati diabetik atau fluktuasi glukosa.
- **SLKI (Kode 0802 – Fungsi Penglihatan):**
- Pasien dapat mengenali objek dengan jelas.
- **SIKI (Kode 6540 – Proteksi Mata):**
- Anjurkan kontrol rutin ke dokter mata.
- Hindari aktivitas yang memicu peningkatan tekanan intraokular.
3. **Risiko Infeksi** *(Kode SDKI: 00004)*
- **SDKI:** Peningkatan kerentanan terhadap infeksi akibat hiperglikemia dan luka terbuka.
- **SLKI (Kode 1101 – Status Infeksi):**
- Tidak ada tanda-tanda infeksi sistemik.
- **SIKI (Kode 6540 – Pencegahan Infeksi):**
- Lakukan perawatan luka aseptik.
- Pantau tanda vital (demam, leukositosis).
---
### **Catatan Tambahan**
- **Faktor Risiko Keturunan:** Riwayat orang tua dengan luka diabetik meningkatkan risiko pasien mengalami komplikasi serupa.
- **Prioritas Intervensi:** Fokus pada manajemen luka diabetik dan kontrol glikemik untuk mencegah amputasi atau sepsis.
---
**Referensi:**
- *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 4*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 3*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 3*
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan penjelasan lebih lanjut, silakan ditanyakan. -
Article No. 17432 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat ditetapkan beberapa diagnosis keperawatan untuk pasien wanita berusia 52 tahun dengan keluhan mudah letih dan luka pada dorsalis pedis dekstra, serta riwayat diabetes mellitus, sebagai berikut:
1. Risiko Infeksi SDKI: 00004
Definisi: Peningkatan risiko organisme patogen untuk masuk dan berkembang biak, yang dapat mengancam kesehatan.
Kode SIKI: D0001
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami masuknya organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
2. Kerusakan Integritas Kulit SDKI: 00046
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Kode SIKI: K0002
Definisi: Keadaan di mana terjadi kerusakan pada kulit.
3. Perubahan Sensasi Perifer SDKI: 00046
Definisi: Perubahan pada sensasi kulit dan jaringan subjacent.
Kode SIKI: K0003
Definisi: Keadaan di mana terjadi perubahan pada sensasi kulit dan jaringan subjacent.
4. Intoleransi Aktivitas SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Kode SIKI: K0004
Definisi: Keadaan di mana individu tidak mampu menyelesaikan aktivitas rutin.
5. Gangguan Penglihatan SDKI: 00124
Definisi: Penurunan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Kode SIKI: P0001
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami penurunan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari.
6. Pola Tidur Terganggu SDKI: 00198
Definisi: Gangguan pada kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Kode SIKI: T0001
Definisi: Keadaan di mana individu mengalami gangguan pada kualitas dan/atau kuantitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI. Masing-masing diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang terstandar. -
Article No. 17434 | 17 May 2025
Klinis : pasien wanita 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mudah letih dan ada luka pada dorsalis pedis dekstra. pasien mengatakan luka disebabkan karena tertusuk duri saat di ladang. pada saat terkena duri pasien mengatakan tidak berasa, banun luka cepat sekali melebar. luka tampak menghitam, kotor, terdapat pus, dan berbau. saat dilakukan pf pada daerah sekeliling luka, pasien mengatakan sudah tidak merasakan sentuhan perawat. hasil pengkajian didapat dara pasien mengalami poliphagi, polidipsi, poliuri, dan nokturia. pasien juga mengalami gejala kabur untuk melihat. hasil pemeriksaan lab didapat data gds 138 mg/dl, glukosuria +, hba1c 10,6%. pasien mengatakan orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dengan riwayat ada luka yang sama seperti pasien sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus tersebut:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan: Luka Diabetik pada Dorsalis Pedis Dekstra** *(Kode: 00046)*
**Definisi:** Kerusakan jaringan yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi perifer dan neuropati diabetik, ditandai dengan luka menghitam, berbau, bernanah, dan hilangnya sensasi di sekitar luka.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Hiperglikemia kronis *(GDS 138 mg/dL, HbA1c 10,6%)*
- Neuropati perifer *(tidak merasakan sentuhan saat palpasi)*
- Infeksi *(pus, bau, luka kotor)*
- Riwayat keluarga diabetes dengan komplikasi luka
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: 1402 – Penyembuhan Luka**
**Indikator:**
- **Luka menunjukkan tanda granulasi (140201)**
- **Berkurangnya ukuran luka (140202)**
- **Tidak ada tanda infeksi (140203)**
- **Nyeri luka berkurang (140204)** *(meskipun pasien tidak merasakan nyeri akibat neuropati, indikator tetap relevan untuk pemantauan klinis)*
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: 3520 – Perawatan Luka**
**Aktivitas:**
- **Membersihkan luka dengan larutan antiseptik (352001)**
- **Debridemen jaringan nekrotik (352002)** *(jika diperlukan)*
- **Memantau tanda infeksi (352003)**
- **Memberikan balutan luka sesuai kondisi (352004)**
**Kode: 5610 – Manajemen Diabetes**
**Aktivitas:**
- **Edukasi kontrol gula darah (561001)**
- **Memantau kadar glukosa darah (561002)**
- **Kolaborasi pemberian insulin/OHO (561003)**
**Kode: 6530 – Manajemen Neuropati Perifer**
**Aktivitas:**
- **Edukasi perawatan kaki diabetik (653001)**
- **Memantau sensasi perifer (653002)**
- **Mencegah trauma berulang (653003)**
---
### **Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (00046)** menggambarkan gangguan integritas jaringan akibat diabetes yang tidak terkontrol, diperburuk oleh neuropati dan infeksi.
2. **SLKI (1402)** menargetkan penyembuhan luka dan pencegahan komplikasi.
3. **SIKI (3520, 5610, 6530)** mencakup perawatan luka, manajemen diabetes, dan pencegahan kerusakan saraf lebih lanjut.
**Catatan Tambahan:**
- Pasien memiliki **risiko tinggi amputasi** jika tidak ditangani dengan tepat.
- Perlu **kolaborasi dengan dokter** untuk terapi antibiotik dan kontrol gula darah.
- **Edukasi perawatan kaki diabetik** sangat penting untuk mencegah luka berulang.
Semoga penjelasan ini membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan berikan informasi tambahan.