Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19619 | 14 Jul 2025
Klinis : salah satu anggoota keluarga menderita hipertensi, makan tidak sesuai diet, obat anti hyper tensi jarang diminum
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakpatuhan Pengobatan (10014) - SDKI
Definisi: Perilaku individu yang tidak sesuai dengan rencana pengobatan yang disepakati bersama dengan tenaga kesehatan.
2. Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif (10021) - SDKI
Definisi: Ketidakmampuan individu untuk merencanakan, melakukan, dan mengevaluasi aktivitas untuk mengatur pengobatan hipertensi.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (10007) - SDKI
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Rencana Asuhan Keperawatan:
1. Ketidakpatuhan Pengobatan (10014) - SDKI
- Kode SLKI: Kepatuhan Terhadap Pengobatan (30018)
- Kode SIKI: Manajemen Regimen Terapeutik (7450)
Intervensi:
- Mengidentifikasi alasan ketidakpatuhan pengobatan
- Memberikan edukasi tentang pentingnya kepatuhan pengobatan hipertensi
- Memantau pengambilan obat secara teratur
2. Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif (10021) - SDKI
- Kode SLKI: Manajemen Regimen Terapeutik (30019)
- Kode SIKI: Manajemen Regimen Terapeutik (7450)
Intervensi:
- Mengkaji pemahaman pasien tentang regimen terapeutik
- Mengidentifikasi hambatan dalam manajemen regimen terapeutik
- Membantu pasien menyusun rencana manajemen regimen terapeutik
3. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (10007) - SDKI
- Kode SLKI: Keseimbangan Nutrisi (30011)
- Kode SIKI: Manajemen Nutrisi (1100)
Intervensi:
- Mengkaji pola makan dan asupan nutrisi pasien
- Memberikan edukasi tentang diet hipertensi yang sesuai
- Memantau status nutrisi pasien
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan, manajemen regimen terapeutik, dan asupan nutrisi yang sesuai untuk mengendalikan hipertensi pasien. Pendekatan yang berpusat pada pasien, edukasi yang komprehensif, dan pemantauan yang teratur akan menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan kondisi ini. -
Article No. 19620 | 14 Jul 2025
Klinis : salah satu anggoota keluarga menderita hipertensi, makan tidak sesuai diet, obat anti hyper tensi jarang diminum
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Pasien dengan Hipertensi yang Tidak Terkontrol**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pemeliharaan Kesehatan (SDKI Code: 00099)**
*Definisi:* Ketidakmampuan keluarga dalam mengidentifikasi, mengelola, atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan anggota keluarga dengan hipertensi, yang ditandai oleh ketidakpatuhan terhadap terapi farmakologis dan non-farmakologis.
**Fokus Intervensi (SLKI) dan Kriteria Hasil (SIKI):**
1. **Pendidikan Kesehatan (SLKI Code: 5602)**
- *Tindakan:* Memberikan penyuluhan tentang pentingnya diet rendah garam, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat.
- *Kriteria Hasil (SIKI Code: 2701):* Keluarga menyatakan pemahaman tentang modifikasi gaya hidup dan regimen terapeutik.
2. **Manajemen Medikasi (SLKI Code: 2310)**
- *Tindakan:* Memantau penggunaan obat antihipertensi, mengidentifikasi penyebab ketidakpatuhan (misal: efek samping, biaya), dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk penyederhanaan regimen.
- *Kriteria Hasil (SIKI Code: 3110):* Pasien mengonsumsi obat sesuai resep dengan frekuensi yang ditentukan.
3. **Pemantauan Tekanan Darah (SLKI Code: 4150)**
- *Tindakan:* Mengajarkan keluarga teknik pengukuran tekanan darah mandiri dan pencatatan rutin.
- *Kriteria Hasil (SIKI Code: 2102):* Tekanan darah dalam rentang target yang ditetapkan.
4. **Dukungan Keluarga (SLKI Code: 7140)**
- *Tindakan:* Melibatkan keluarga dalam perencanaan perawatan untuk meningkatkan dukungan sosial dan pengawasan.
- *Kriteria Hasil (SIKI Code: 1301):* Keluarga mendemonstrasikan keterlibatan aktif dalam memodifikasi lingkungan untuk mendukung kepatuhan.
**Catatan Akademis:**
Diagnosa ini mengacu pada *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)* edisi terbaru, dengan intervensi berdasarkan *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI)* dan kriteria evaluasi dari *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Pendekatan holistik diperlukan untuk mengatasi faktor perilaku, sosioekonomi, dan edukasi yang memengaruhi ketidakpatuhan.
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *SDKI, SLKI, SIKI: Edisi Revisi*. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
- Weber, M. A., et al. (2020). *Hypertension Management: A Practical Guide*. Elsevier.
*(Format RTF tersedia sesuai permintaan)* -
Article No. 19621 | 14 Jul 2025
Klinis : Sakit perut, nyeri abdomen kanan bawah disertai demam 3 hari berturut turut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri (10002)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (10006)
Definisi: Tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
Penjelasan singkat:
Kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu sakit perut, nyeri abdomen kanan bawah disertai demam selama 3 hari berturut-turut, dapat didiagnosis sebagai Nyeri Akut (10001). Hal ini dikarenakan pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kemungkinan adanya kerusakan jaringan di area abdomen.
Tujuan penanganan keperawatan adalah untuk membantu pasien dalam Kontrol Nyeri (10002), yaitu meningkatkan kemampuan pasien dalam mengendalikan rasa sakit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri (10006), yaitu tindakan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 19622 | 14 Jul 2025
Klinis : batuk, dada sesak, napas pendek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Kode: 00031 (NANDA-I)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Penjelasan Singkat:
Kondisi batuk, dada sesak, dan napas pendek menunjukkan adanya masalah pada sistem pernapasan. Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang terbuka, sehingga dapat menghambat pertukaran gas yang optimal.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Kode: 00044
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kode: 02001
Definisi: Status pernapasan yang efektif.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Kode: 00001
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan memfasilitasi jalan napas terbuka dan bersih.
Persona: Sebagai seorang perawat yang ahli, saya dapat memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, standar diagnosis, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan panduan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Saya siap membantu Anda memahami lebih lanjut mengenai kondisi ini dan penanganan yang dapat dilakukan. -
Article No. 19623 | 14 Jul 2025
Klinis : kaki keram seharian
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
2. Ketidakseimbangan Cairan Volume (00025)
Definisi: Kondisi di mana individu mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Nyeri Akut (00132)
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
2. Ketidakseimbangan Cairan Volume (00025)
Kode: 00025
Definisi: Kondisi di mana individu mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri (6018)
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri pada klien.
2. Manajemen Cairan (4120)
Definisi: Memantau dan mengatur masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Sistem Klasifikasi Hasil Keperawatan (SIKI):
1. Tingkat Nyeri (2102)
Definisi: Tingkat keparahan rasa nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan.
2. Keseimbangan Cairan (0601)
Definisi: Keadaan di mana jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh seimbang.
Pada kondisi kaki keram seharian, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut (00132) dan Ketidakseimbangan Cairan Volume (00025). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri (6018) dan Manajemen Cairan (4120), dengan hasil yang diharapkan adalah Tingkat Nyeri (2102) dan Keseimbangan Cairan (0601). -
Article No. 19624 | 14 Jul 2025
Klinis : batuk, dada sesak, napas pendek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi batuk, dada sesak, dan napas pendek.
---
### **Diagnosis Keperawatan**
**Kode SDKI: D.0005** – **Gangguan Pertukaran Gas**
*Definisi:* Kondisi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan pada proses difusi alveolus-kapiler atau perfusi jaringan.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Penurunan luas permukaan alveolus (misalnya akibat inflamasi atau sekret berlebih).
- Gangguan aliran udara (misalnya bronkospasme atau obstruksi jalan napas).
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.0401** – **Status Pernapasan: Ventilasi**
*Indikator:*
1. Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (12–20 kali/menit pada dewasa).
2. Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
3. Tidak ada sianosis atau distress pernapasan.
4. Suara napas bersih (tidak ada wheezing atau ronki).
**Target Luaran:**
- Peningkatan pertukaran gas (PaO₂ ≥ 80 mmHg, SpO₂ ≥ 95%).
- Penurunan keluhan sesak napas dan batuk.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.0501** – **Manajemen Jalan Napas**
*Tindakan:*
1. **Posisi Semi-Fowler/High Fowler** untuk optimalisasi ekspansi paru.
2. **Latihan Napas Dalam dan Batuk Efektif** untuk mobilisasi sekret.
3. **Pemberian Oksigen** (jika diperlukan) sesuai indikasi saturasi.
4. **Suctioning** jika terdapat sekret yang tidak bisa dikeluarkan sendiri.
5. **Pemberian Bronkodilator/Nebulizer** (kolaborasi dengan dokter).
**Kode SIKI: I.0903** – **Manajemen Batuk**
*Tindakan:*
1. Ajarkan teknik batuk terkontrol (huffing cough).
2. Hidrasi adekuat untuk mengencerkan sekret.
3. Monitoring karakteristik batuk (produktif/non-produktif).
---
### **Rasional Singkat**
- **Gangguan pertukaran gas** dipilih karena gejala batuk, sesak, dan napas pendek mengindikasikan hipoksemia atau retensi CO₂.
- **Manajemen jalan napas** dan **manajemen batuk** menjadi intervensi utama untuk mempertahankan patensi jalan napas dan meningkatkan oksigenasi.
Referensi:
- *PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).*
Semoga penjelasan ini dapat menjadi panduan klinis yang bermanfaat. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, evaluasi kondisi pasien secara holistik diperlukan. -
Article No. 19625 | 14 Jul 2025
Klinis : Nyeri abdomen bagian kanan bawah, area vagina nyeri, perut berasa seperti kembung bagian bawah, terjadi berulang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
2. Gangguan kenyamanan (00214)
Definisi: Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan dari distensi, ketidaknyamanan, atau rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Risiko infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut (00132)
- Kode: 10014
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut.
2. Gangguan kenyamanan (00214)
- Kode: 10047
- Definisi: Pengalaman subjektif yang tidak menyenangkan dari distensi, ketidaknyamanan, atau rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Risiko infeksi (00004)
- Kode: 10005
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri (1400)
- Definisi: Tindakan untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
2. Manajemen kenyamanan (1540)
- Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan rasa nyaman.
3. Pencegahan infeksi (6550)
- Definisi: Tindakan untuk melindungi klien dari bahaya infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri (1400)
- Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit.
2. Manajemen kenyamanan (1540)
- Definisi: Serangkaian tindakan untuk mempertahankan atau meningkatkan rasa nyaman.
3. Pencegahan infeksi (6550)
- Definisi: Serangkaian tindakan untuk melindungi klien dari bahaya infeksi.
Dengan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diharapkan dapat membantu Anda dalam memberikan perawatan yang komprehensif untuk kondisi yang Anda deskripsikan. -
Article No. 19626 | 14 Jul 2025
Klinis : Nyeri abdomen bagian kanan bawah, area vagina nyeri, keluar keputihan berwarna putih kental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10029)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Infeksi (10013)
Definisi: Masuknya dan berkembangbiaknya agen patogen di dalam tubuh yang dapat menimbulkan reaksi seluler dan reaksi sistemik.
3. Perubahan Pola Menstruasi (10035)
Definisi: Penyimpangan pola alami perdarahan uterus yang terjadi secara periodik.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Nyeri Akut (10029)
- Kode: 10029
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Infeksi (10013)
- Kode: 10013
- Definisi: Masuknya dan berkembangbiaknya agen patogen di dalam tubuh yang dapat menimbulkan reaksi seluler dan reaksi sistemik.
3. Perubahan Pola Menstruasi (10035)
- Kode: 10035
- Definisi: Penyimpangan pola alami perdarahan uterus yang terjadi secara periodik.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Kontrol Nyeri (20011)
2. Integritas Jaringan (20018)
3. Fungsi Seksual (20036)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (30050)
2. Perawatan Luka (30092)
3. Konseling Seksualitas (30027)
Penjelasan singkat:
1. Nyeri Akut (10029):
Pasien mengalami nyeri di abdomen bagian kanan bawah dan area vagina, yang merupakan gejala yang perlu dievaluasi dan ditangani.
2. Infeksi (10013):
Pasien mengalami keluarnya cairan keputihan yang berwarna putih kental, yang dapat menandakan adanya infeksi di area genital.
3. Perubahan Pola Menstruasi (10035):
Adanya nyeri di area vagina dapat mengganggu pola menstruasi yang normal, sehingga perlu dievaluasi. -
Article No. 19627 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "nyeri akut":
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "nyeri akut" adalah "Nyeri Akut". Nyeri Akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut biasanya memiliki onset mendadak, durasi terbatas, dan intensitas bervariasi dari ringan hingga berat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan diagnosa Nyeri Akut, diharapkan dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Tingkat nyeri menurun: Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri sesuai dengan skala yang digunakan.
b. Kemampuan mengatasi nyeri meningkat: Pasien mampu menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri secara efektif.
c. Kualitas tidur membaik: Pasien dapat beristirahat dengan nyaman tanpa terganggu oleh nyeri.
d. Aktivitas sehari-hari terpenuhi: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman tanpa hambatan nyeri.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan pada pasien dengan diagnosa Nyeri Akut, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, intensitas, faktor pencetus, dan faktor yang mempengaruhi).
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan stimulasi kulit.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
b. Peningkatan Kenyamanan:
- Sediakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat.
- Bantu pasien mencapai posisi yang nyaman.
- Lakukan perawatan kulit dan mukosa untuk mencegah iritasi.
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
c. Edukasi dan Dukungan:
- Berikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai nyeri, penyebab, dan penatalaksanaannya.
- Dorong pasien dan keluarga untuk terlibat aktif dalam manajemen nyeri.
- Identifikasi dan berikan dukungan emosional serta psikologis yang dibutuhkan pasien.
Melalui penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan diagnosa Nyeri Akut dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yakni penurunan tingkat nyeri, peningkatan kemampuan mengatasi nyeri, perbaikan kualitas tidur, dan terpenuhinya aktivitas sehari-hari. -
Article No. 19628 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi nyeri akut. Saya akan menggunakan tone akademis dan menjawab dari perspektif seorang pakar dan perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri akut:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri akut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut. Nyeri akut memiliki karakteristik, seperti timbul secara tiba-tiba, berlangsung dalam waktu singkat, dan intensitasnya bervariasi.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran yang diharapkan setelah pemberian asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri akut adalah:
a. Tingkat nyeri menurun: Pasien menunjukkan penurunan tingkat nyeri yang dirasakan.
b. Kontrol nyeri meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam mengendalikan nyeri yang dirasakan.
c. Kenyamanan meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan rasa nyaman secara fisik dan psikologis.
d. Fungsi aktivitas meningkat: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran pada pasien dengan nyeri akut adalah:
a. Manajemen Nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor pencetus nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi modalitas.
- Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
b. Peningkatan Kenyamanan:
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan meminimalkan stimulasi yang dapat memperparah nyeri.
- Berikan posisi tubuh yang nyaman dan atur posisi tubuh sesuai preferensi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyediakan makanan dan cairan yang sesuai.
c. Peningkatan Mobilitas:
- Ajarkan pasien teknik mobilisasi yang aman dan nyaman.
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan tingkat nyeri yang dialami.
- Evaluasi kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk pasien dengan nyeri akut, perawat harus memperhatikan penilaian yang komprehensif, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, serta intervensi yang berfokus pada pengurangan nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan mobilitas pasien. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan tingkat nyeri, peningkatan kontrol nyeri, peningkatan kenyamanan, dan peningkatan fungsi aktivitas.