Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19728 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemas pusing mudah lelah untuk beraktivitas tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (00093)
Definisi SDKI:
Pengalaman subjektif akan kurangnya energi fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kode SDKI: 00093
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi SDKI:
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Kode SDKI: 00002
Rencana Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kelelahan (M 0207)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan energi fisik dan mental.
Kode SLKI: M 0207
2. Manajemen Nutrisi (M 0301)
Definisi: Tindakan untuk mengatur asupan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.
Kode SLKI: M 0301
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Energi (I 0203)
Definisi: Intervensi untuk mengoptimalkan penggunaan dan pemulihan energi.
Kode SIKI: I 0203
2. Peningkatan Intake Nutrisi (I 0302)
Definisi: Intervensi untuk meningkatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
Kode SIKI: I 0302
Dengan tone akademis dan persona pakar, saya telah memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 19729 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan lemas pusing mudah lelah untuk beraktivitas tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Klien dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00092
Definisi: Serangkaian kegiatan yang dilakukan perawat untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam konteks kasus ini, pasien mengeluhkan lemas, pusing, dan mudah lelah untuk beraktivitas, serta tampak pucat. Diagnosa Keperawatan yang tepat adalah Intoleransi Aktivitas, dimana pasien mengalami ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
Perawat perlu melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu kemampuan melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 19730 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan yang dapat ditetapkan untuk kondisi pasien tersebut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Kode SDKI: 00031
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik atau persepsi.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Napas
- Kode SDKI: 00032
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengganggu ventilasi yang optimal.
4. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
- Kode SDKI: 00093
- Definisi: Perasaan letih dan terbatas secara fisik dan mental yang berkelanjutan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kode-kode di atas merupakan kode yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk masing-masing diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan. Kode-kode ini digunakan untuk memudahkan pencatatan dan dokumentasi keperawatan. -
Article No. 19731 | 16 Jul 2025
Klinis : DS: ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel DO: Klien tampak pucat dan gelisah Klien terlihat rewel dan khawatir Klien terlihat bingung Klien terlihat tegang Score Children fear's 3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan kondisi yang Anda berikan adalah "Kecemasan Anak". Hal ini didasarkan pada data subjektif (DS) yang menunjukkan bahwa anak klien selalu rewel ketika perawat datang, serta data objektif (DO) yang menggambarkan klien tampak pucat, gelisah, rewel, khawatir, bingung, dan tegang. Selain itu, skor Children Fear's yang mencapai 3 juga mengindikasikan adanya kecemasan pada anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Anak menunjukkan tanda-tanda penurunan kecemasan, yang dapat ditandai dengan:
a. Anak tampak tenang dan kooperatif selama interaksi dengan perawat.
b. Anak mampu mengekspresikan perasaannya dengan baik.
c. Anak menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Keluarga menunjukkan kemampuan dalam mengelola kecemasan anak, yang dapat ditandai dengan:
a. Keluarga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan pada anak.
b. Keluarga dapat menerapkan strategi untuk mengurangi kecemasan anak.
c. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang optimal bagi anak.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Asesmen Komprehensif
a. Lakukan pengkajian komprehensif terkait kecemasan anak, termasuk riwayat kesehatan, faktor pemicu, dan respons anak.
b. Gunakan alat ukur yang sesuai, seperti Children's Fear Scale, untuk mengevaluasi tingkat kecemasan anak.
2. Manajemen Kecemasan Anak
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi anak.
b. Terapkan teknik distraksi dan relaksasi yang sesuai dengan usia anak.
c. Libatkan orang tua/keluarga dalam proses asuhan keperawatan.
d. Berikan informasi dan edukasi kepada orang tua/keluarga tentang cara mengelola kecemasan anak.
3. Kolaborasi Multidisipliner
a. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti psikolog atau terapis bermain, untuk memberikan intervensi yang komprehensif.
b. Koordinasi dengan tim kesehatan lain untuk memastikan kesinambungan asuhan keperawatan.
4. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Lakukan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas intervensi.
b. Dokumentasikan setiap tahapan asuhan keperawatan secara sistematis.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan anak dapat menunjukkan penurunan tanda-tanda kecemasan, serta keluarga dapat mengelola kecemasan anak dengan baik. -
Article No. 19732 | 16 Jul 2025
Klinis : Klien datang dengan keluhan diare, BAB 5x, muntah, mual, panas. Muka pucat dan bising usus 40x/menit. Ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khwatir, dan bingung. Score Children fear's yang didapat score 3.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan membantu Anda dengan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi klien yang datang dengan keluhan diare, muntah, mual, panas, tampak pucat, dan bising usus yang meningkat, serta kecemasan yang ditunjukkan oleh ibu klien, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare dan muntah.
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan anak.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
a. Keseimbangan Cairan: Klien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat, seperti mukosa lembab, turgor kulit baik, nadi kuat, dan produksi urin normal.
b. Hidrasi: Klien menunjukkan intake dan output cairan yang seimbang.
2. Kecemasan:
a. Tingkat Kecemasan: Klien dan keluarga menunjukkan penurunan tingkat kecemasan, yang ditandai dengan penurunan skor Children Fear's menjadi 0-1.
b. Kontrol Kecemasan: Klien dan keluarga mampu mengenali dan mengelola kecemasan yang muncul.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan:
a. Lakukan pengkajian tanda-tanda vital dan status hidrasi secara berkala.
b. Pantau intake dan output cairan klien.
c. Berikan cairan intravena sesuai kebutuhan untuk mengganti kehilangan cairan.
d. Berikan obat anti-diare dan anti-mual sesuai resep dokter.
e. Anjurkan klien untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah dicerna.
f. Edukasi klien dan keluarga tentang pentingnya menjaga keseimbangan cairan.
2. Kecemasan:
a. Lakukan pengkajian tingkat kecemasan klien dan keluarga menggunakan instrumen Children Fear's.
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk mengurangi kecemasan.
c. Libatkan klien dan keluarga dalam perawatan untuk meningkatkan rasa kontrol.
d. Berikan informasi yang jelas dan lengkap tentang kondisi dan rencana perawatan klien.
e. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi kepada klien dan keluarga untuk mengelola kecemasan.
f. Berikan dukungan emosional dan psikologis kepada klien dan keluarga.
g. Lakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya psikolog) jika diperlukan.
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien, diharapkan klien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu stabilnya keseimbangan cairan dan penurunan tingkat kecemasan. Peran perawat sangat penting dalam memfasilitasi proses penyembuhan dan pemulihan klien. -
Article No. 19733 | 16 Jul 2025
Klinis : Klien datang dengan keluhan diare, BAB 5x, muntah, mual, panas. Muka pucat dan bising usus 40x/menit. Ibu klien mengatakan setiap perawat datang anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khwatir, dan bingung. Score Children fear's yang didapat score 3. Diagnosa adalah gastroenteritis (GEA)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi klien dengan gastroenteritis (GEA):
1. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare dan muntah.
Penjelasan: Klien mengalami diare dan muntah yang dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi.
2. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Penjelasan: Ibu klien mengatakan bahwa setiap perawat datang, anaknya selalu rewel, tampak pucat, gelisah, khawatir, dan bingung, yang menunjukkan adanya kecemasan pada klien terkait perubahan status kesehatannya.
3. Gangguan Tidur berhubungan dengan rasa tidak nyaman akibat gejala gastroenteritis.
Penjelasan: Gejala gastroenteritis seperti diare, muntah, dan rasa mual dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada klien, sehingga berpotensi mengganggu pola tidur klien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Dehidrasi
a. Outcome: Cairan dan elektrolit dalam batas normal
b. Indikator:
- Intake dan output cairan seimbang
- Turgor kulit baik
- Membran mukosa lembab
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
2. Kecemasan
a. Outcome: Tingkat kecemasan menurun
b. Indikator:
- Ekspresi wajah tenang
- Verbalisasi positif mengenai kondisi kesehatan
- Tidak ada perilaku cemas (rewel, gelisah)
3. Gangguan Tidur
a. Outcome: Pola tidur membaik
b. Indikator:
- Durasi tidur meningkat
- Terbangun sesedikit mungkin
- Merasa segar saat bangun tidur
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Dehidrasi
a. Pemantauan tanda-tanda vital dan status hidrasi
b. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
c. Edukasi terkait pentingnya intake cairan yang adekuat
2. Kecemasan
a. Teknik relaksasi (napas dalam, distraksi)
b. Pemberian informasi dan dukungan psikologis
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, psikolog) jika perlu
3. Gangguan Tidur
a. Manajemen lingkungan untuk meningkatkan kenyamanan tidur
b. Teknik relaksasi (musik, pijat)
c. Pengaturan pola istirahat dan tidur
Penjelasan tersebut mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi klien dengan gastroenteritis (GEA) secara komprehensif. Harapannya, asuhan keperawatan yang diberikan dapat membantu klien mencapai kondisi yang optimal. -
Article No. 19675 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan demam dan pusing sejak kemarin td 90/60 s:36.5
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu demam dan pusing sejak kemarin, serta tanda vital tekanan darah 90/60 mmHg dan suhu 36,5°C, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Hipertermia Berhubungan dengan Proses Penyakit Akut
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh respons fisiologis tubuh terhadap proses penyakit akut.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Ketidaknyamanan akibat demam dan pusing berkurang
4. Mampu beraktivitas tanpa kelelahan yang berlebihan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, intervensi keperawatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Mengukur suhu tubuh, nadi, respirasi, dan tekanan darah secara rutin
- Memantau perubahan tanda-tanda vital dan melaporkan hasil pemantauan kepada tenaga kesehatan
2. Manajemen Demam
- Memberikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Menganjurkan pasien mengonsumsi cairan yang cukup
- Memberikan obat penurun demam sesuai resep dokter
3. Manajemen Rasa Tidak Nyaman
- Memberikan analgesik sesuai resep dokter untuk mengurangi rasa pusing
- Mengatur lingkungan yang nyaman, seperti menjaga suhu ruangan dan pencahayaan yang sesuai
- Memberikan edukasi dan dukungan emosional kepada pasien
4. Peningkatan Aktivitas
- Menganjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
- Membantu pasien melakukan aktivitas sesuai dengan toleransinya
- Memantau tanda-tanda kelelahan dan mengatur aktivitas pasien
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan suhu tubuh, stabilnya tanda-tanda vital, berkurangnya ketidaknyamanan, serta peningkatan kemampuan beraktivitas. -
Article No. 19676 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan demam dan pusing sejak kemarin td 90/60 s:36.5 (normal)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI: 00007)**
*Definisi:* Suhu tubuh di atas rentang normal akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur suhu.
**Subjektif:** Pasien mengeluh demam dan pusing sejak kemarin.
**Objektif:** TD 90/60 (hipotensi relatif), suhu 36,5°C (normal saat pengukuran, tetapi keluhan demam subjektif perlu diwaspadai).
---
### **Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI)**
**Kode: 00007 – Hipertermia**
*Definisi:* Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara produksi panas dan pelepasan panas.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Dehidrasi
- Infeksi (potensial)
- Gangguan regulasi suhu
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: 0801 – Suhu Tubuh**
*Kriteria Luaran:*
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36–37,2°C)
- Tidak ada keluhan demam atau menggigil
- Tekanan darah stabil
*Indikator:*
1. Suhu tubuh stabil (36–37,2°C)
2. Pasien tidak mengeluh pusing atau lemas
3. Tekanan darah dalam rentang normal
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: 3920 – Manajemen Hipertermia**
*Intervensi Utama:*
1. **Pantau suhu tubuh** secara berkala (setiap 2–4 jam).
2. **Berikan kompres hangat/dingin** sesuai indikasi.
3. **Anjurkan asupan cairan** yang adekuat untuk mencegah dehidrasi.
4. **Kolaborasi pemberian antipiretik** jika diperlukan.
5. **Evaluasi tanda vital** (terutama tekanan darah dan suhu).
**Kode: 1400 – Manajemen Cairan**
*Intervensi Pendukung:*
- Pantau tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut).
- Anjurkan minum air putih atau cairan elektrolit jika diperlukan.
---
**Catatan:**
- Meskipun suhu saat pengukuran normal, keluhan demam subjektif dan hipotensi (TD 90/60) dapat mengindikasikan dehidrasi atau infeksi awal.
- Perlu pemantauan ketat terhadap perkembangan gejala dan tanda vital.
Semoga penjelasan ini membantu. Jika ada gejala tambahan atau perubahan kondisi, evaluasi ulang diagnosa keperawatan diperlukan.
*(Ditulis dalam format RTF, sesuai permintaan.)* -
Article No. 19677 | 16 Jul 2025
Klinis : post operasi dengan nadi 87 mengeluhkan nyeri bekas operasi di jempol kaki kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01301
Definisi: Status nyeri yang dapat dikendalikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami oleh pasien.
Penjelasan singkat:
Pasien post operasi dengan nadi 87 mengeluhkan nyeri bekas operasi di jempol kaki kiri. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 19678 | 16 Jul 2025
Klinis : PAsien saat ini mengeluhkan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas. Keluhan demam disangkal, keluhan mual dan muntah ada. Asupan makan dan minum pasien berkurang sudah sejak 3 hari terakhir, karena merasa mual dan muntah. albumin 2,4 kalsium 7.6 Tensi 85/72 GDS 72
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit, ditandai dengan keluhan nyeri pada seluruh lapang perut, puncak nyeri pada perut kiri atas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
- Pasien dapat mengontrol nyeri dengan skor nyeri ≤ 3 dari skala 0-10.
- Pasien dapat menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
- Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan analgetik sesuai kebutuhan.
- Ajarkan teknik non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin, untuk mengurangi nyeri.
- Monitoring efektivitas intervensi dan respon pasien terhadap nyeri.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan asupan makan dan minum yang berkurang sejak 3 hari terakhir, ditandai dengan adanya mual, muntah, dan penurunan berat badan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Status Nutrisi
- Pasien dapat mempertahankan berat badan sesuai dengan berat badan ideal.
- Pasien dapat mengkonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien, termasuk asupan makan dan minum, berat badan, dan tanda-tanda vital.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana nutrisi yang sesuai dengan kondisi pasien.
- Berikan makanan dan cairan yang mudah dicerna dan dapat meningkatkan asupan nutrisi pasien.
- Monitor perkembangan status nutrisi pasien secara berkala.
- Edukasi pasien dan keluarga terkait pentingnya nutrisi yang adekuat untuk pemulihan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien adalah nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit, dan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. Hal ini didasarkan pada keluhan utama pasien, yaitu nyeri pada seluruh lapang perut dengan puncak di perut kiri atas, serta penurunan asupan makan dan minum karena mual dan muntah.
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengontrol nyeri, mempertahankan status nutrisi yang adekuat, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri, yang meliputi pengkajian nyeri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgetik, dan pengajaran teknik non-farmakologis. Selain itu, juga diperlukan manajemen nutrisi, termasuk pengkajian status nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian makanan dan cairan yang sesuai, serta edukasi kepada pasien dan keluarga.
Tone yang digunakan dalam penjelasan ini adalah akademis, dengan persona seorang pakar atau perawat yang memberikan analisis dan rekomendasi yang rinci dan terperinci berdasarkan kondisi pasien.