Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17854 | 26 May 2025
Klinis : Tekanan darah: 140/90 mmHg Nadi: 104x/menit Laju napas: 22x/menit Suhu tubuh: 37,3°C Skala nyeri: 5 (berdenyut, terus-menerus, di payudara kanan) Pasien menjalani kemoterapi kedua dari lima sesi Pasien mendapatkan ondansetron dan ketorolac oral Rambut rontok tampak secara fisik (disebutkan pasien) DS : Pasien mengeluhkan nyeri hebat di payudara kanan. Pasien mengatakan mual hebat, terutama setelah kemoterapi kedua. Pasien mengatakan tidak nafsu makan karena mual Pasien mengeluhkan rambut rontok. Pasien merasa sangat cemas, takut penyakitnya tidak bisa sembuh. Pasien mengatakan jantung terasa berdebar dan cepat. Pasien mengeluh cepat lelah. Pasien mengaku tidak bisa tidur selama 4 hari karena nyeri, mual, dan terus memikirkan kondisi kesehatannya. Pasien meminta saran perawatan selain pengobatan medis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Akut (NIAK)
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
b. Mual (MUAL)
Kode SDKI: 00134
Definisi: Pengalaman subyektif ketidaknyamanan yang memicu dorongan untuk muntah.
c. Gangguan Pola Tidur (GPTI)
Kode SDKI: 00198
Definisi: Gangguan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
d. Cemas (CMAS)
Kode SDKI: 00146
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
e. Intoleransi Aktivitas (INTA)
Kode SDKI: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Berfungsi untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang membutuhkan intervensi keperawatan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI.
- Berfungsi untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI.
- Berfungsi untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang diberikan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 17798 | 25 May 2025
Klinis : • Pasien mengatakan nyeri di anus, seperti ada yang mengganjal • Nyeri skala 5 • BAB berdarah 3 hari SMRS DO: • Hemoroid di anus • BAB berdarah • Ekspresi wajah meringis saat duduk
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah pembahasan yang rinci mengenai kondisi pasien yang Anda sampaikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Nyeri Akut" yang ditandai dengan:
- Pasien mengatakan nyeri di anus, seperti ada yang mengganjal
- Nyeri skala 5
- BAB berdarah 3 hari SMRS
- Ditemukan hemoroid di anus
- Ekspresi wajah meringis saat duduk
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien melaporkan penurunan nyeri dari skala 5 menjadi skala 2 atau kurang.
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
4. Pasien menunjukkan pemahaman tentang strategi manajemen nyeri.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan/intensitas, dan faktor yang mempengaruhi.
b. Berikan analgesik yang sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat, dan posisi yang nyaman.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan intervensi pengobatan yang tepat, seperti pengobatan hemoroid.
2. Peningkatan Kenyamanan Fisik
a. Berikan posisi yang nyaman, seperti berbaring miring atau duduk dengan bantal di bawah bokong.
b. Anjurkan pasien untuk menghindari aktivitas yang dapat memperburuk nyeri, seperti duduk terlalu lama.
c. Ajarkan teknik manajemen stres dan relaksasi untuk mengurangi ketegangan otot.
3. Edukasi Kesehatan
a. Jelaskan penyebab dan gejala hemoroid serta pentingnya perawatan yang tepat.
b. Berikan informasi tentang diet yang dapat membantu mencegah konstipasi dan mengurangi gejala hemoroid.
c. Ajarkan pasien tentang strategi manajemen nyeri dan tindakan pencegahan untuk menghindari kekambuhan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu penurunan nyeri, peningkatan kenyamanan, dan pemahaman yang baik tentang perawatan hemoroid serta manajemen nyeri. -
Article No. 17799 | 25 May 2025
Klinis : pasien datang ke poli anak rsud dr soeratno gemolong pada tanggal 23 mei 2025 pada pukul 09.30 wib ibu saat di poli ibu pasien mengatakan anaknya diare sudah sejak dari hari rabu lalu dan muntah pasien dipindah ke bangsal anggrek pada tanggal 23 mei 2025 pukul 13.37 wib saat dikaji ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak hari rabu, diare cair dan ada lendir, napsu makan menurun, lemes dan perut kembung saat di lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu S:36,9°C, RR:31x/menit, N : 120x/menit, spo2 98% pada pemeriksaan lab ditemukan bakteri positif 2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien:
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare akut (kode SDKI: 00013)
Penjelasan Singkat:
Diare akut adalah pengeluaran feses yang tidak normal, cair, dan lebih sering dari biasanya yang berlangsung kurang dari 2 minggu. Penyebabnya dapat berupa infeksi bakteri, virus, atau parasit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00013
Definisi: Pengeluaran feses cair yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 2 minggu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0101 Pemulihan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6610 Manajemen Diare
Definisi: Tindakan untuk mengendalikan dan mencegah komplikasi diare.
Kode dan definisi lainnya yang terkait:
- Risiko Dehidrasi (SDKI kode 00025)
- Kelelahan (SDKI kode 00093)
- Manajemen Cairan (SIKI kode 6680)
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital (SIKI kode 6680)
Perawat dapat menggunakan kode-kode tersebut untuk merumuskan diagnosis keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merencanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 17800 | 25 May 2025
Klinis : pasien datang ke poli anak rsud dr soeratno gemolong pada tanggal 23 mei 2025 pada pukul 09.30 wib ibu saat di poli ibu pasien mengatakan anaknya diare sudah sejak dari hari rabu lalu dan muntah pasien dipindah ke bangsal anggrek pada tanggal 23 mei 2025 pukul 13.37 wib saat dikaji ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak hari rabu, diare cair dan ada lendir, napsu makan menurun, lemes dan perut kembung saat di lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu S:36,9°C, RR:31x/menit, N : 120x/menit, spo2 98% pada pemeriksaan lab ditemukan bakteri positif 2
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan analisis dan rincian yang lengkap berdasarkan kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Diare Akut
Definisi: Buang air besar dengan konsistensi encer atau cair yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Penyebab: Infeksi bakteri, virus, parasit, reaksi obat, makanan beracun, intoleransi laktosa, atau gangguan fungsi usus.
Gejala: Diare cair, sering buang air besar, perut kembung, mual, muntah, dehidrasi, dan gangguan elektrolit.
2. Risiko Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Berisiko mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat membahayakan kesehatan.
Penyebab: Kehilangan cairan akibat diare, muntah, demam, dan penurunan asupan cairan.
Gejala: Kulit kering, turgor kulit menurun, mukosa kering, denyut nadi cepat, hipotensi, letargi, dan penurunan berat badan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Diare Akut
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Frekuensi dan konsistensi feses kembali normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada komplikasi (misalnya, asidosis metabolik)
- Pasien dan keluarga memahami manajemen diare
2. Keseimbangan Cairan
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Intake dan output cairan seimbang
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada gangguan elektrolit
- Pasien dan keluarga memahami manajemen cairan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Diare Akut
- Pantau tanda-tanda vital secara teratur
- Ukur intake dan output cairan
- Berikan terapi rehidrasi oral atau intravena sesuai indikasi
- Berikan antiemetik dan antidiare sesuai indikasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan
2. Manajemen Cairan
- Pantau tanda-tanda dehidrasi
- Hitung kebutuhan cairan berdasarkan status cairan pasien
- Berikan cairan sesuai kebutuhan (oral, enteral, atau intravena)
- Pantau intake dan output cairan
- Pantau elektrolit dan keseimbangan asam-basa
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen cairan
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan dan elektrolit
Secara keseluruhan, penatalaksanaan keperawatan yang komprehensif meliputi manajemen diare akut, pencegahan dan penatalaksanaan dehidrasi, serta edukasi kepada pasien dan keluarga. Kolaborasi yang erat dengan tim medis lainnya juga sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 17801 | 25 May 2025
Klinis : B. KELUHAN UTAMA - BAB encer (2hari terkhir), 6-8 kali per hari setelah mengonsumsi makanan dari warung pinggir jalan C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI - Perut mules - Mual - Lemas - Sedikit pusing - Kram perut D. RIWAYAT KESEHATAN LALU - Penyakit saluran cerna (Radang usus)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut (SDKI 10048)
Definisi: Pengeluaran feses cair atau encer yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Mual (SDKI 10084)
Definisi: Perasaan tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Intoleransi aktivitas (SDKI 10067)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena adanya keterbatasan kapasitas fisik.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Diare akut (SDKI 10048)
- Kode: 10048
- Definisi: Pengeluaran feses cair atau encer yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Mual (SDKI 10084)
- Kode: 10084
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Intoleransi aktivitas (SDKI 10067)
- Kode: 10067
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena adanya keterbatasan kapasitas fisik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol diare (SLKI 30010)
2. Kontrol mual (SLKI 30050)
3. Toleransi aktivitas (SLKI 30110)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen diare (SIKI 70020)
2. Manajemen mual (SIKI 70050)
3. Manajemen intoleransi aktivitas (SIKI 70110)
Penjelasan singkat masing-masing:
1. Diare akut (SDKI 10048): Pengeluaran feses cair atau encer yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Mual (SDKI 10084): Perasaan tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Intoleransi aktivitas (SDKI 10067): Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin karena adanya keterbatasan kapasitas fisik. -
Article No. 17802 | 25 May 2025
Klinis : B. KELUHAN UTAMA - BAB encer (2hari terkhir), 6-8 kali per hari setelah mengonsumsi makanan dari warung pinggir jalan C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI - Perut mules - Mual - Lemas - Sedikit pusing - Kram perut D. RIWAYAT KESEHATAN LALU - Penyakit saluran cerna (Radang usus)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Eliminasi Feses: Diare** (SDKI Code: **B.3.1**)
**Penjelasan Singkat:**
Berdasarkan data klinis, pasien mengalami diare akut dengan frekuensi BAB encer 6–8 kali/hari dalam 2 hari terakhir, disertai keluhan mules, mual, lemas, pusing, dan kram perut. Riwayat radang usus meningkatkan risiko gangguan absorpsi dan motilitas usus. Kondisi ini memenuhi kriteria diagnosa keperawatan **Gangguan Eliminasi Feses: Diare** (SDKI B.3.1), yang didefinisikan sebagai keadaan tidak normal dalam proses pengeluaran feses berupa peningkatan frekuensi, konsistensi cair, atau volume.
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Luaran:**
- **Frekuensi BAB dalam batas normal** (SLKI Code: **B.3.1.1**)
- **Konsistensi feses normal** (SLKI Code: **B.3.1.2**)
- **Nyeri perut teratasi** (SLKI Code: **B.3.1.3**)
**Penjelasan:**
Luaran yang diharapkan mencakup:
1. Penurunan frekuensi BAB hingga 1–3 kali/hari dengan konsistensi semi-padat (skala Bristol 4–5).
2. Pengurangan nyeri/kram perut (skala nyeri ?2).
3. Pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit (turgor kulit normal, tidak lemas).
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Intervensi Utama:**
1. **Manajemen Diare** (SIKI Code: **B.3.1.1**)
- Monitor frekuensi, volume, dan karakteristik feses.
- Anjurkan asupan cairan oral (oralit/air elektrolit) untuk mencegah dehidrasi.
- Kolaborasi pemberian antidiare atau antibiotik jika diperlukan.
2. **Manajemen Nyeri** (SIKI Code: **A.5.1.1**)
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi kram perut.
- Kompres hangat pada abdomen (jika tidak kontraindikasi).
3. **Edukasi Kesehatan** (SIKI Code: **A.8.1.1**)
- Rekomendasikan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) sementara.
- Hindari makanan pedas, berlemak, atau tidak higienis.
---
**Catatan Akademis:**
Diagnosa dan intervensi ini mengacu pada **PPNI (2017–2020)** dengan pendekatan holistik, mempertimbangkan faktor risiko (riwayat radang usus) dan etiologi (konsumsi makanan tidak higienis). Evaluasi perlu mencakup tanda dehidrasi (turgor kulit, produksi urine) dan respons terhadap terapi.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)*.
- PPNI. (2018). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*.
Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumentasi klinis. -
Article No. 17803 | 25 May 2025
Klinis : Identitas pasien: Nama: Tn. A Umur: 35 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Pekerjaan: Sopir truk Alamat: Kampung Sukamaju Keluhan Utama: Buang air besar encer sejak dua hari terakhir, frekuensi sekitar 6-8 kali per hari Riwayat kesehatan saat ini: Perut mules Mual Merasa lemas Tidak demam Merasa sedikit pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat diidentifikasi beberapa diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai dengan kondisi pasien Tn. A, serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare
SDKI Kode: 00013
Definisi: Pengeluaran feses yang lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari.
2. Intoleransi Aktivitas
SDKI Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Risiko Dehidrasi
SDKI Kode: 00028
Definisi: Peningkatan risiko kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Untuk diagnosis keperawatan di atas, beberapa luaran keperawatan yang dapat digunakan antara lain:
- Pemulihan diare
- Toleransi aktivitas
- Cairan tubuh yang adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen diare
- Manajemen intoleransi aktivitas
- Manajemen cairan
Dengan menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terfokus pada masalah kesehatan pasien Tn. A, sehingga dapat membantu memulihkan kondisinya secara komprehensif. -
Article No. 17804 | 25 May 2025
Klinis : Identitas Klien: • Nama: Tn. A • Umur: 35 tahun • Jenis Kelamin: Laki-laki • Pekerjaan: Sopir truk • Alamat: Kampung Sukamaju Riwayat Masuk: Tn. A datang ke Puskesmas dengan keluhan buang air besar encer sejak dua hari terakhir, frekuensi sekitar 6-8 kali per hari. Ia juga mengeluhkan perut mules, mual, dan merasa lemas. Tidak ada darah dalam feses. Tidak demam, tetapi merasa sedikit pusing. Ia mengatakan sebelumnya sempat mengonsumsi makanan dari warung di pinggir jalan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI – SLKI – SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Kasus Diare Akut pada Tn. A)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan**
**Kode SDKI: 00011**
**Judul:** *Gangguan Eliminasi Feses: Diare*
**Definisi:** Peningkatan frekuensi defekasi dengan konsistensi feses cair atau lembek, disertai ketidaknyamanan abdomen.
**Data Pendukung:**
- Frekuensi BAB 6–8×/hari, konsistensi encer.
- Keluhan perut mules dan mual.
- Riwayat konsumsi makanan tidak higienis.
---
### **2. Kriteria Hasil (SLKI)**
**Kode SLKI: 1401**
**Judul:** *Pemulihan Eliminasi Feses*
**Indikator:**
- Frekuensi BAB normal (1–2×/hari).
- Konsistensi feses padat.
- Tidak ada keluhan mual/mules.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 3520**
**Judul:** *Manajemen Diare*
**Tindakan:**
- **Pemberian Cairan Oral/IV** (*Kode 2100*): Rehidrasi sesuai kebutuhan (misal: oralit).
- **Edukasi Diet** (*Kode 5602*): Anjurkan diet BRAT (Banana, Rice, Apple, Toast) dan hindari makanan pedas/berminyak.
- **Pemantauan Tanda Vital** (*Kode 1910*): Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, nadi, tekanan darah).
- **Kolaborasi Pemberian Obat** (*Kode 4500*): Antidiare (contoh: loperamide) dan elektrolit jika diperlukan.
**Kode SIKI: 1400**
**Judul:** *Edukasi Kesehatan*
**Tindakan:**
- Ajarkan cuci tangan dengan sabun sebelum makan.
- Anjurkan menghindari makanan tidak terjamin kebersihannya.
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**: Mendokumentasikan respons klien terhadap masalah kesehatan (diare akut).
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**: Menetapkan tujuan pemulihan eliminasi feses.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**: Tindakan spesifik untuk mengatasi diare dan mencegah komplikasi (dehidrasi).
---
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia (SDKI, SLKI, SIKI)*. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
*(Format RTF tersedia sesuai permintaan.)* -
Article No. 17805 | 25 May 2025
Klinis : Identitas Klien: • Nama: Tn. A • Umur: 35 tahun • Jenis Kelamin: Laki-laki • Pekerjaan: Sopir truk • Alamat: Kampung Sukamaju Riwayat Masuk: Tn. A datang ke Puskesmas dengan keluhan buang air besar encer sejak dua hari terakhir, frekuensi sekitar 6-8 kali per hari. Ia juga mengeluhkan perut mules, mual, dan merasa lemas. Tidak ada darah dalam feses. Tidak demam, tetapi merasa sedikit pusing. Ia mengatakan sebelumnya sempat mengonsumsi makanan dari warung di pinggir jalan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Diare Akut
Definisi: Perubahan frekuensi, konsistensi, dan volume feses menjadi lebih cair dari normal, berlangsung dalam waktu singkat (kurang dari 14 hari).
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau melakukan aktivitas fisik yang dibutuhkan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Diare Akut:
a. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terpelihara
b. Gejala Diare Teratasi
c. Komplikasi Dicegah
2. Intoleransi Aktivitas:
a. Toleransi Aktivitas Meningkat
b. Kelelahan Berkurang
c. Pemulihan Kondisi Fisik Membaik
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Diare Akut:
a. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
b. Pemantauan Intake dan Output Cairan
c. Pemberian Cairan dan Elektrolit
d. Perawatan Terkait Diare
e. Edukasi Pencegahan Diare
2. Intoleransi Aktivitas:
a. Pengkajian Toleransi Aktivitas
b. Perencanaan Aktivitas Bertahap
c. Fasilitasi Aktivitas Sesuai Toleransi
d. Manajemen Energi
e. Edukasi Manajemen Aktivitas
Penjelasan:
1. Diare Akut:
Tn. A mengalami diare akut dengan gejala buang air besar encer, frekuensi tinggi, mual, dan lemas. Intervensi keperawatan diperlukan untuk memantau kondisi, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatasi gejala diare, serta mencegah komplikasi.
2. Intoleransi Aktivitas:
Tn. A merasa lemas akibat diare, sehingga mengalami intoleransi aktivitas. Intervensi keperawatan diperlukan untuk menilai toleransi aktivitas, merencanakan aktivitas bertahap, memfasilitasi aktivitas sesuai toleransi, mengelola energi, serta memberikan edukasi terkait manajemen aktivitas.
Asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpadu diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan Tn. A secara efektif dan mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 17806 | 25 May 2025
Klinis : diare terpasang infus 20 gtt kalium 2,3
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K52.9
- Deskripsi: Gastroenteritis dan kolitis, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian cairan intravena
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 K52.9 (Gastroenteritis dan kolitis, tidak spesifik) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi diare yang dialami oleh pasien. Kode ini mencakup gastroenteritis akut dan kronik, serta kolitis non-infeksi yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM 99.15 (Pemberian cairan intravena) adalah kode yang sesuai untuk menggambarkan tindakan pemberian infus 20 gtt kalium 2,3 yang dilakukan pada pasien. Kode ini mencakup pemberian cairan, elektrolit, dan obat-obatan melalui jalur intravena.
Catatan: Dalam praktik klinis, penggunaan kode ICD yang tepat sangat penting untuk dokumentasi, tagihan, dan pelaporan yang akurat. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan yang berwenang atau referensi medis yang terpercaya untuk memastikan penggunaan kode yang sesuai.