Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17834 | 26 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit di tulang rusuk, dada terasa tertekan hanya saat akan tertawa atau berbicara terlalu keras
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu sakit di tulang rusuk dan rasa tertekan di dada saat tertawa atau berbicara keras, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah "Nyeri Akut" (SDKI). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (jenis, lokasi, intensitas).
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri: Pasien dapat mengontrol nyeri yang dirasakan dengan skor nyeri menurun dari 7 (saat datang) menjadi 3 atau kurang.
2. Pemulihan Fungsional: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan atau keluhan nyeri di tulang rusuk dan dada.
3. Kepuasan Pasien: Pasien merasa puas dengan manajemen nyeri yang diberikan dan dapat kembali ke aktivitas normal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, beratnya).
b. Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri secara rutin menggunakan skala nyeri.
c. Berikan terapi farmakologis (analgesik) sesuai resep dokter.
d. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, atau distraksi.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Mobilitas:
a. Bantu pasien untuk melakukan latihan pernapasan dan gerakan ringan untuk mengurangi nyeri.
b. Ajarkan posisi yang nyaman saat beraktivitas untuk mencegah nyeri.
c. Dorong pasien untuk meningkatkan aktivitas secara bertahap sesuai toleransi.
d. Pantau tanda-tanda vital dan respon pasien selama beraktivitas.
3. Manajemen Lingkungan:
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan meminimalkan stimulasi yang dapat memicu nyeri.
b. Atur posisi pasien untuk mengurangi tekanan pada area yang sakit.
c. Berikan edukasi kepada keluarga atau pengasuh tentang manajemen nyeri dan aktivitas yang aman.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengeluhkan rasa sakit di tulang rusuk dan tertekan di dada, yang merupakan gejala dari nyeri akut. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk membantu pasien mengontrol nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan mencapai kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri yang diberikan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen nyeri, peningkatan mobilitas, dan manajemen lingkungan. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri, memberikan terapi farmakologis dan non-farmakologis, serta mengevaluasi efektivitas intervensi. Peningkatan mobilitas bertujuan untuk membantu pasien melakukan aktivitas secara bertahap tanpa memperparah nyeri. Manajemen lingkungan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung proses pemulihan pasien.
Dengan intervensi yang komprehensif ini, diharapkan pasien dapat mengontrol nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan merasa puas dengan manajemen nyeri yang diberikan. -
Article No. 17835 | 26 May 2025
Klinis : post kkl , muntah 13 kali , keluar hidung dari darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Saya akan memberikan informasi yang Anda minta dalam format yang terstruktur, dengan penjelasan detail dan menggunakan nada akademis serta persona dokter/perekam medik.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 784.7
- Deskripsi: Epistaksis (perdarahan hidung)
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang diberikan, yaitu post KKL (kemungkinan komplikasi pasca tindakan medis), muntah 13 kali, dan keluar darah dari hidung, maka dapat ditentukan beberapa diagnosis dan kode ICD-10 yang sesuai.
1. Kode ICD-10 R11.2 (Muntah, tidak spesifik) mencakup gejala muntah yang dialami pasien. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi keluhan atau gejala umum dari muntah tanpa penyebab yang jelas.
2. Kode ICD-9-CM 784.7 (Epistaksis) mencakup gejala keluarnya darah dari hidung yang dialami pasien. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi perdarahan dari hidung, yang dapat menjadi komplikasi atau gejala dari berbagai kondisi medis.
Dalam kasus ini, tidak ditemukan kode ICD-9-CM untuk tindakan medis yang mungkin terkait dengan kondisi "post KKL" yang disebutkan. Informasi tambahan mengenai prosedur medis sebelumnya mungkin diperlukan untuk menentukan kode ICD-9-CM yang sesuai. -
Article No. 17836 | 26 May 2025
Klinis : post kecelakan laluntas , muntah 13 kali , keluar hidung dari darah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi yang Anda sebutkan dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: S06.0
- Deskripsi: Woundering kepala akibat cedera kepala ringan. Kode ini digunakan untuk menggambarkan cedera kepala ringan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, dengan gejala muntah 13 kali dan keluar darah dari hidung.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.04
- Deskripsi: Pemberian terapi infus cairan intravena. Kode ini digunakan untuk menggambarkan pemberian terapi cairan intravena sebagai tindakan medis untuk menangani dehidrasi akibat muntah yang berlebihan pada pasien dengan cedera kepala ringan.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 S06.0 (Woundering kepala akibat cedera kepala ringan):
- Kode ini digunakan untuk menggambarkan cedera kepala ringan yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.
- Gejala yang dialami pasien, yaitu muntah sebanyak 13 kali dan keluar darah dari hidung, menunjukkan adanya cedera kepala ringan.
- Cedera kepala ringan biasanya tidak menyebabkan kehilangan kesadaran yang lama dan tidak memerlukan perawatan intensif.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 99.04 (Pemberian terapi infus cairan intravena):
- Kode ini digunakan untuk menggambarkan tindakan pemberian terapi cairan intravena sebagai intervensi medis.
- Dalam kasus ini, pemberian terapi cairan intravena diperlukan untuk menangani dehidrasi akibat muntah yang berlebihan pada pasien dengan cedera kepala ringan.
- Terapi cairan intravena bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang, serta mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 17837 | 26 May 2025
Klinis : post kecelakan laluntas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi post kecelakaan lalu lintas.
1. Kode ICD-10:
- Kode: V89.2
- Deskripsi: Kecelakaan lalu lintas, jenis tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.0
- Deskripsi: Observasi dan evaluasi medis untuk kondisi lain
Penjelasan:
- Kode ICD-10 V89.2 digunakan untuk menandakan bahwa pasien mengalami kecelakaan lalu lintas, tetapi jenis kecelakaan tidak ditentukan secara spesifik.
- Kode ICD-9-CM 89.0 digunakan untuk mencatat bahwa pasien menjalani observasi dan evaluasi medis terkait dengan kondisi pasca kecelakaan lalu lintas. Ini dapat mencakup pemeriksaan fisik, pengambilan riwayat medis, dan evaluasi keseluruhan kondisi pasien.
Penggunaan kode-kode ini membantu dalam dokumentasi yang sistematis dan akurat riwayat medis pasien, serta memfasilitasi proses pelaporan, klaim asuransi, dan analisis epidemiologi terkait cedera akibat kecelakaan lalu lintas. -
Article No. 17838 | 26 May 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan meriang, batuk, pilek sudah satu minggu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Pasien datang dengan keluhan meriang, batuk, pilek sudah satu minggu
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu meriang, batuk, dan pilek selama satu minggu, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kurangnya kemampuan batuk efektif.
b. Hipertermia
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
Penyebab: Proses infeksi atau peradangan.
Kedua diagnosa ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu meriang (hipertermia) dan batuk/pilek (bersihan jalan napas tidak efektif).
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
a. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Kriteria hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Tidak ada bunyi napas tambahan
- Tidak ada sputum yang tertahan
- Pasien dapat batuk efektif
b. Suhu Tubuh dalam Batas Normal
Definisi: Suhu tubuh berada dalam kisaran normal.
Kriteria hasil:
- Suhu tubuh dalam kisaran normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda hipertermia (menggigil, kulit kemerahan)
Pencapaian luaran/output ini menunjukkan bahwa pasien telah pulih dari kondisi meriang, batuk, dan pilek yang dialaminya.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
a. Intervensi untuk Bersihan Jalan Napas Efektif:
- Monitor status pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman)
- Auskultasi suara napas
- Lakukan pemeriksaan sputum
- Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi (misalnya ekspektoran, mukolitik)
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Fasilitasi drainage sekret dengan posisi yang tepat
b. Intervensi untuk Suhu Tubuh dalam Batas Normal:
- Monitor suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai kebutuhan
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologi (misalnya antipiretik)
- Anjurkan pasien untuk banyak minum air hangat
- Tingkatkan istirahat pasien
Penerapan intervensi-intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu bersihan jalan napas efektif dan suhu tubuh dalam batas normal. -
Article No. 17839 | 26 May 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sakit perut dan BAB cair. Hasil pengkajian pasien mengalami mual dan muntah, napsu makan menurun, frekuensi BAB 6x dalam sehari, bising usus 26 x/menit, mukosa kering, turgor kulit menurun.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare (kode SDKI: 00013)
Definisi: Pengeluaran feses cair yang terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (kode SDKI: 00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Hidrasi tidak efektif (kode SDKI: 00027)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan volume cairan yang adekuat untuk fungsi fisiologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan daftar diagnosis keperawatan yang disusun dan ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah daftar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk mendukung pencapaian hasil asuhan keperawatan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah daftar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI untuk membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut adalah diare, ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, dan hidrasi tidak efektif. Setiap diagnosa memiliki kode dan definisi yang telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 17840 | 26 May 2025
Klinis : survivor kanker
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi survivor kanker dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelelahan (10029)
Definisi: Pengalaman subyektif dan obyektif yang berkelanjutan terkait dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Ketidakberdayaan (10030)
Definisi: Perasaan kehilangan kontrol atas situasi atau peristiwa yang penting dalam kehidupan individu.
3. Perubahan Citra Tubuh (10031)
Definisi: Perubahan persepsi dan/atau perasaan tentang penampilan fisik seseorang.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kelelahan (10029)
Kode: 10029
Definisi: Pengalaman subyektif dan obyektif yang berkelanjutan terkait dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Ketidakberdayaan (10030)
Kode: 10030
Definisi: Perasaan kehilangan kontrol atas situasi atau peristiwa yang penting dalam kehidupan individu.
3. Perubahan Citra Tubuh (10031)
Kode: 10031
Definisi: Perubahan persepsi dan/atau perasaan tentang penampilan fisik seseorang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Energi (10051)
Kode: 10051
Definisi: Tercapainya kondisi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
2. Pemberdayaan Diri (10052)
Kode: 10052
Definisi: Tercapainya kemampuan mengontrol situasi dan peristiwa yang penting dalam kehidupan.
3. Penerimaan Citra Tubuh (10053)
Kode: 10053
Definisi: Tercapainya penerimaan terhadap penampilan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Energi (10023)
Kode: 10023
Definisi: Upaya untuk membantu klien mengatur penggunaan energi secara efektif.
2. Pemberdayaan Diri (10024)
Kode: 10024
Definisi: Upaya untuk membantu klien meningkatkan kontrol atas situasi dan peristiwa yang penting dalam kehidupan.
3. Terapi Citra Tubuh (10025)
Kode: 10025
Definisi: Upaya untuk membantu klien menerima perubahan penampilan fisik. -
Article No. 17841 | 26 May 2025
Klinis : survivor kanker keperawatan agregat diagnosa koping tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: survivor kanker, keperawatan agregat, diagnosa koping tidak efektif
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Koping tidak efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk menyusun penilaian realistis tentang penyebab stressor, memilih dan melakukan strategi yang tepat untuk mengatasi stressor tersebut.
Karakteristik Definisi:
- Mengungkapkan kesulitan dalam mengatasi situasi
- Menunjukkan strategi koping yang tidak adekuat
- Mengungkapkan ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan
- Gagal dalam mengatasi masalah secara efektif
Faktor-faktor yang Berhubungan:
- Perubahan status kesehatan
- Situasi krisis
- Kurangnya dukungan sosial
- Keterbatasan sumber daya
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kemampuan koping meningkat
- Klien mampu mengidentifikasi stressor dengan tepat
- Klien mampu memilih strategi koping yang efektif
- Klien mampu mengatasi masalah secara efektif
- Klien mampu meningkatkan dukungan sosial
2. Tingkat stres menurun
- Klien dapat mengelola stres dengan baik
- Klien menunjukkan tanda-tanda penurunan tingkat stres
3. Kualitas hidup meningkat
- Klien dapat memenuhi aktivitas sehari-hari dengan baik
- Klien menunjukkan peningkatan kesejahteraan fisik, psikologis, dan sosial
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Koping
- Mengidentifikasi strategi koping yang efektif bagi klien
- Membantu klien mengembangkan keterampilan koping yang tepat
- Memberikan dukungan emosional dan informasi yang diperlukan
- Melibatkan keluarga dan significant other dalam proses koping
2. Manajemen Stres
- Mengajarkan teknik relaksasi (misalnya, teknik pernapasan, visualisasi)
- Membantu klien mengidentifikasi sumber stres dan strategi untuk mengelolanya
- Mengembangkan rencana harian untuk mencegah stres berlebihan
- Memfasilitasi aktivitas yang dapat mengurangi stres (misalnya, hobi, olahraga)
3. Peningkatan Kualitas Hidup
- Mengkaji aspek-aspek yang memengaruhi kualitas hidup klien
- Membantu klien menetapkan tujuan yang realistis untuk meningkatkan kualitas hidup
- Mengoptimalkan fungsi fisik, psikologis, dan sosial klien
- Melibatkan keluarga dan significant other dalam mendukung peningkatan kualitas hidup
Dengan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada klien, diharapkan klien dapat meningkatkan kemampuan koping, mengurangi tingkat stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. -
Article No. 17842 | 26 May 2025
Klinis : survivor kanker keperawatan agregat diagnosa koping tidak efektif, dan gangguan citra tubuh
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Koping tidak efektif
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk melakukan penilaian realitas, memilih alternatif yang tepat, dan/atau menggunakan sumber-sumber yang ada untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
- Karakteristik mayor: Tidak dapat mengatasi situasi, sulit mengambil keputusan, perilaku menarik diri, dan/atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma.
2. Gangguan citra tubuh
- Definisi: Gangguan persepsi tentang penampilan fisik dan/atau fungsi tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan dan/atau masalah psikologis.
- Karakteristik mayor: Perubahan penampilan fisik, ekspresi negatif tentang penampilan fisik, dan/atau perilaku menghindari kontak sosial.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Koping tidak efektif
- Koping adaptif: Individu mampu menggunakan strategi koping yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi, seperti mencari dukungan sosial, mengidentifikasi sumber stres, dan menggunakan teknik relaksasi.
- Kontrol stres: Individu mampu mengelola stres yang dirasakan, sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Keterlibatan dalam perawatan kesehatan: Individu berpartisipasi aktif dalam proses perawatan kesehatan, seperti melakukan pemeriksaan rutin, mengikuti program rehabilitasi, dan melakukan pengobatan sesuai dengan anjuran.
2. Gangguan citra tubuh
- Penerimaan citra tubuh: Individu mampu menerima perubahan penampilan fisik dan/atau fungsi tubuh, serta merasa nyaman dengan kondisi dirinya.
- Perilaku positif tentang citra tubuh: Individu menunjukkan perilaku yang mencerminkan penerimaan terhadap citra tubuhnya, seperti bersikap percaya diri dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial.
- Penggunaan strategi koping: Individu mampu menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi masalah terkait dengan gangguan citra tubuh, seperti mencari dukungan sosial dan menggunakan teknik relaksasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Koping tidak efektif
- Asesmen koping: Mengidentifikasi sumber stres, kemampuan koping, dan dukungan sosial yang dimiliki oleh pasien.
- Edukasi tentang strategi koping: Memberikan informasi dan pelatihan kepada pasien mengenai strategi koping yang efektif, seperti teknik relaksasi, manajemen waktu, dan pengambilan keputusan.
- Fasilitasi dukungan sosial: Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber dukungan sosial yang ada, seperti keluarga, teman, dan kelompok pendukung.
- Evaluasi efektivitas koping: Memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi koping yang digunakan oleh pasien, serta memberikan umpan balik dan bimbingan jika diperlukan.
2. Gangguan citra tubuh
- Asesmen citra tubuh: Mengidentifikasi persepsi pasien terhadap citra tubuhnya, perubahan yang terjadi, dan dampak psikologis yang dialami.
- Intervensi kognitif-perilaku: Membantu pasien untuk mengubah persepsi negatif terhadap citra tubuh dan mengembangkan strategi koping yang positif, seperti afirmasi diri dan teknik relaksasi.
- Edukasi tentang perubahan citra tubuh: Memberikan informasi kepada pasien mengenai perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada citra tubuh dan strategi untuk mengatasinya.
- Fasilitasi dukungan sosial: Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengakses sumber-sumber dukungan sosial yang dapat membantu dalam penerimaan citra tubuh, seperti kelompok pendukung dan konseling.
- Evaluasi penerimaan citra tubuh: Memantau dan mengevaluasi perkembangan penerimaan citra tubuh pasien, serta memberikan umpan balik dan bimbingan jika diperlukan.
Dalam melaksanakan intervensi keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan individu pasien, serta bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan. -
Article No. 17843 | 26 May 2025
Klinis : mencari 10 ds
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Tentu, saya akan membantu Anda mencari kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
1. Mencari 10 DS:
- Kode ICD-10:
- Kode: F33.2
- Deskripsi: Gangguan depresi mayor, episode berulang berat tanpa gejala psikotik
- Tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik untuk "mencari 10 DS", karena ini merupakan sebuah tindakan skrining atau pemeriksaan, bukan prosedur medis yang dilakukan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F33.2 menggambarkan kondisi depresi mayor yang berulang dan berat, tanpa gejala psikotik.
- "Mencari 10 DS" merupakan tindakan skrining atau pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan depresi mayor. Hal ini tidak dikodekan dalam ICD-9-CM Procedure, karena kode-kode tersebut biasanya digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang lebih spesifik.