Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 75 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. T, pria 56 tahun asal Malang, dirujuk ke IPD dengan BPJS kelas 2. Ia mengeluhkan lemas dan nafsu makan menurun, dengan riwayat DM tipe 2 selama 10 tahun dan mantan perokok. Setahun terakhir, ia mengalami batuk dengan sedikit dahak, demam 38°C (2 bulan lalu), sesak nafas (3 minggu lalu), penurunan berat badan 10 kg (3 bulan), kaki bengkak (2 minggu), dan batuk berdarah (1 bulan). Pemeriksaan menunjukkan GCS 15, TD 140/70, HR 96, RR 20, suhu 36°C, SpO2 98%, dan GDS 169. Diagnosis meliputi TB milier, anemia berat, CKD stadium 4, DM tipe 2, dan sindrom dyspepsia. Perawatan awal mencakup infus NaCl, injeksi santagesik, ranitidin, dan ondansetron. Pasien memerlukan ruang isolasi namun dirujuk karena kamar penuh, menggambarkan kompleksitas penanganan pasien dengan komorbiditas ganda, terutama TB dan DM.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. T:
SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas
2. Inefektif Perfusi Jaringan
3. Risiko Infeksi
SLKI:
1. Pemulihan Kesehatan Fisik
2. Manajemen Kesehatan
3. Pencegahan Komplikasi
SIKI:
1. Manajemen Energi
2. Manajemen Perfusi Perifer
3. Manajemen Infeksi -
Article No. 76 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. T, pria 56 tahun asal Malang, dirujuk ke IPD dengan BPJS kelas 2. Ia mengeluhkan lemas dan nafsu makan menurun, dengan riwayat DM tipe 2 selama 10 tahun dan mantan perokok. Setahun terakhir, ia mengalami batuk dengan sedikit dahak, demam 38°C (2 bulan lalu), sesak nafas (3 minggu lalu), penurunan berat badan 10 kg (3 bulan), kaki bengkak (2 minggu), dan batuk berdarah (1 bulan). Pemeriksaan menunjukkan GCS 15, TD 140/70, HR 96, RR 20, suhu 36°C, SpO2 98%, dan GDS 169. Diagnosis meliputi TB milier, anemia berat, CKD stadium 4, DM tipe 2, dan sindrom dyspepsia. Perawatan awal mencakup infus NaCl, injeksi santagesik, ranitidin, dan ondansetron. Pasien memerlukan ruang isolasi namun dirujuk karena kamar penuh, menggambarkan kompleksitas penanganan pasien dengan komorbiditas ganda, terutama TB dan DM.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. T:
SDKI:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Intoleransi aktivitas
3. Risiko infeksi
SLKI:
1. Pemantauan kesehatan
2. Manajemen aktivitas
3. Manajemen infeksi
SIKI:
1. Pemantauan nutrisi
2. Latihan fisik
3. Manajemen infeksi
Penjelasan singkat:
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh terkait penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan.
- Intoleransi aktivitas terkait lemah dan sesak napas.
- Risiko infeksi terkait riwayat TB milier dan kondisi imunitas yang menurun.
- Intervensi keperawatan meliputi pemantauan nutrisi, latihan fisik yang sesuai, dan manajemen infeksi yang komprehensif -
Article No. 77 | 18 Sep 2024
Klinis : EOSINOFIL 3,5
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi EOSINOFIL 3,5, berikut adalah Diagnosa Keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI:
Risiko Infeksi
SLKI:
Kontrol Infeksi
SIKI:
Pemantauan Laboratorium: Eosinofil -
Article No. 78 | 18 Sep 2024
Klinis : eosofil 3,5 limfosit 45 leukosit 12
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data laboratorium yang diberikan, yaitu eosinofil 3,5, limfosit 45, dan leukosit 12, maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
SDKI: Risiko perubahan profil hematologi
SLKI: Pemantauan fungsi hematologi
SIKI: Pemeriksaan darah lengkap
Penjelasan singkat:
- Risiko perubahan profil hematologi: Adanya perubahan dalam jumlah dan jenis sel-sel darah yang dapat menandakan kondisi patologis.
- Pemantauan fungsi hematologi: Tindakan keperawatan untuk memantau secara berkala profil hematologi pasien.
- Pemeriksaan darah lengkap: Pemeriksaan laboratorium untuk mengevaluasi kondisi sel-sel darah. -
Article No. 79 | 18 Sep 2024
Klinis : Tn. A berusia 30 tahun dirawat di Ruang Mawar RSX dengan diagnosa medis Pneumonia dan dirawat sejak tanggal 1 Oktober 2023 . Klien mengatakan sudah seminggu ini mengalami batuk dan sesak napas kemudian dibawa ke UGD RSX dan akhirnya dirawat di Ruang Mawar. Saat dilakukan pengkajian tanggal 3 Oktober 2023, hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut: Sistem pernapasan: klien mengatakan masih sesak napas dan batuk setiap kali batuk klien mengeluarkan dahak yang banyak, kental, dan berwarna hijau. Klien tidak mampu memeragakan batuk efektif. Frekuensi napas = 26x/menit, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada penggunaan otat bantu napas, gerakan dada simetris, tidak ada deviasi trachea, perkusi dada sonor, auskultasi suara napas ditemukan ronchi. Sistem Kardiovaskuler: Frekuensi nadi = 105x/menit, Tekanan darah = 120/70 mmHg, CRT = 2 detik, akral merah dan kering, auskulatasi jantung S1/S2 tunggal, tidak ada gallop, tidak ada murmur. Sistem persarafan: GCS = 4-5-6, reflek bisep positif, reflek trisep positif, reflek achilles positif, reflek babinski negatif, tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran Sistem perkemihan: volume urine 1500 cc/24 jam, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri saat berkemih, BAK spontan, minum 1000 cc/hari. Sistem pencernaan: berat badan = 6- Kg, TB = 165 cm, tidak ada mual dan muntah, tidak ada nyeri perut, tidak ada lesi dan luka pada abdomen, klien menghabiskan porsi makan dari RS, frekuensi BAB = 1x/hari, bising usus = 8x/menit, tidak ada konstipasi Sistem muskuloskeletal: pergerakan sendi bebas, kekuatan otot = 5 di semua ekstremitas, klien dapat berjalan ke kamar mandi, tidak ada luka pada ekstremitas, turgor kulit baik. Psikososial: Klien menanyakan tentang penyakitnya kepada perawat, klien khawatir kalau penyakitnya tidak bisa disembuhkan, klien mengatakan bahwa penyakitnya ada hubungannya dengan kebiasaannya yang suka makan fast food. Klien merupakan perokok aktif dan selama sakit di rumah, klien masih sering merokok. Personal hygiene: klien tampak bersih, tidak ada bau badan, setiap hari ganti pakaian dan gosok gigi. Spiritual: klien sholat sambil berbaring selama sakit. Pemeriksaan Penunjang Tanggal 2 Oktober 2023 Darah lengkap: Ukuran Hasil Satuan Nilai Rujukan Eritrosit (sel darah merah) 5,0 juta/μl 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L) Hemoglobin (Hb) 14 g/dL 12,0 – 14,0 (P) 13,0 – 16,0 (L) Hematokrit 45 % 40 – 50 (P) 45 – 55 (L) Basofil 1,0 % 0,0 – 1,0 Eosinofil 3,5 % 1,0 – 3,0 Batang1 5,4 % 2,0 – 6,0 Segmen1 55,0 % 50,0 – 70,0 Limfosit 45,0 % 20,0 – 40,0 Monosit 3,0 % 2,0 – 8,0 Laju endap darah (LED) 7 mm/jam < 15 (P) < 10 (L) Leukosit (sel darah putih) 12,0 103/μl 5,0 – 10,0 Trombosit 200 103/μl 150 – 400 Gas darah arteri Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan pH darah 7,3 7,35 – 7,45 SaO2 96 % 95 - 100 PaO2 72 mmHg 75 - 100 PaCO2 50 mmHg 35 - 45 HCO3 23 mEq/L 22–26 X ray dada: Kesimpulan: pneumonia bilateral Terapi yang didapat : Oksigen nasal 2 lpm Nebulizer combivent 3 x 2,5 mg Injeksi ceftriaxone 3 x 1 gram per IV
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk Tn. A:
SDKI:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Ketidakefektifan pola napas
3. Risiko infeksi
SLKI:
1. Peningkatan jalan napas
2. Pemulihan pola napas
3. Pencegahan infeksi
SIKI:
1. Manajemen jalan napas
2. Pemantauan respirasi
3. Manajemen infeksi -
Article No. 80 | 18 Sep 2024
Klinis : bayi dengn saturasi yang tidak stabil dan kejang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Bayi dengan Saturasi Oksigen yang Tidak Stabil dan Kejang:
SDKI:
- Penurunan Perfusi Jaringan
- Gangguan Pola Napas
- Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
SLKI:
- Peningkatan Saturasi Oksigen
- Stabilitas Tanda-Tanda Vital
- Kontrol Kejang
SIKI:
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemberian Oksigen
- Manajemen Kejang -
Article No. 81 | 18 Sep 2024
Klinis : KASUS 3 Seorang laki-laki usia 23 tahun dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk dan melukai nadinya dengan pisau dapur. Sebelumnya Tn.J juga pernah melakukan tentamen suicide dibawa ke UGD RSJ dengan perilaku yang sama namun dengan cara meminum racun serangga. Dari skala SIRS, skor Tn.J adalah 4. Tn.J adalah seorang mahasiswa yang sudah lama tidak lulus kuliah karena skripsinya tidak selesai-selesai. Tn.J sering mengalami ansietas dan tertekan karena pola asuh otoriter dari kedua orangtuanya. Dari genogram, ternyata ada salah satu saudaranya yang mengalami skizofrenia (adik bapaknya = 2 bersaudara). Saat ini Tn.J sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk kembali menyakiti dirinya sendiri, sesekali mengamuk, menatap fokus ke salah satu sudut ruangan dan juga sering terlihat bicara sendiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI untuk kasus di atas:
SDKI:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Risiko Bunuh Diri
3. Halusinasi Pendengaran
SLKI:
1. Perawatan Diri (Risiko Tinggi)
2. Manajemen Risiko
3. Terapi Perilaku
SIKI:
1. Manajemen Perilaku Kekerasan
2. Manajemen Risiko Bunuh Diri
3. Manajemen Halusinasi -
Article No. 82 | 18 Sep 2024
Klinis : KASUS 3 Seorang laki-laki usia 23 tahun dibawa ke UGD RSJ karena mengamuk dan melukai nadinya dengan pisau dapur. Sebelumnya Tn.J juga pernah melakukan tentamen suicide dibawa ke UGD RSJ dengan perilaku yang sama namun dengan cara meminum racun serangga. Dari skala SIRS, skor Tn.J adalah 4. Tn.J adalah seorang mahasiswa yang sudah lama tidak lulus kuliah karena skripsinya tidak selesai-selesai. Tn.J sering mengalami ansietas dan tertekan karena pola asuh otoriter dari kedua orangtuanya. Dari genogram, ternyata ada salah satu saudaranya yang mengalami skizofrenia (adik bapaknya = 2 bersaudara). Saat ini Tn.J sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk kembali menyakiti dirinya sendiri, sesekali mengamuk, menatap fokus ke salah satu sudut ruangan dan juga sering terlihat bicara sendirip
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosia keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Risiko Bunuh Diri
3. Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perilaku
2. Kesehatan Emosional
3. Orientasi Realitas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku
2. Terapi Aktivitas Kelompok: Sosialisasi
3. Terapi Realitas -
Article No. 83 | 18 Sep 2024
Klinis : intervensi manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan singkat untuk intervensi manajemen nyeri:
SDKI: Nyeri Akut
SLKI: Manajemen Nyeri
SIKI: Pemberian Analgesik -
Article No. 85 | 18 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak dan kental berwarna hijau, Frekuensi napas 26x/menit Auskultasi suara napas ronchi Pasien tidak mampu memperagakan batuk efektik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan singkat yang dapat dirumuskan adalah:
SDKI: Pola Napas Tidak Efektif
SLKI: Peningkatan Bersihan Jalan Nafas
SIKI: Manajemen Jalan Nafas