Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18004 | 28 May 2025
Klinis : pasien nyeri dada,nyeri luka post op ,TD 110/58
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
- Penyebab: Cedera jaringan post-operatif, seperti luka pembedahan.
- Gejala: Pasien mengeluhkan nyeri dada dan nyeri pada luka post-op.
- Faktor risiko: Adanya cedera jaringan akibat pembedahan.
2. Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Fluktuasi dari nilai normal tanda-tanda vital.
- Penyebab: Kondisi medis yang mempengaruhi homeostasis, seperti trauma atau penyakit.
- Gejala: Tekanan darah 110/58 mmHg, yang menunjukkan ketidakstabilan tanda-tanda vital.
- Faktor risiko: Adanya kondisi medis yang mempengaruhi homeostasis.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Mampu mengendalikan atau meredakan rasa sakit yang dialami.
- Kriteria hasil:
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien dapat beristirahat dengan nyaman.
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa peningkatan nyeri.
2. Stabilitas Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan nilai normal tanda-tanda vital.
- Kriteria hasil:
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien tidak menunjukkan gejala ketidakstabilan tanda-tanda vital.
- Pasien mampu mempertahankan homeostasis.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri, termasuk lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, dan faktor presipitasi.
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, menggunakan alat ukur nyeri yang sesuai.
- Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti distraksi, relaksasi, atau terapi dingin/hangat.
- Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
2. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Lakukan pengukuran tanda-tanda vital secara teratur, sesuai dengan kondisi pasien.
- Identifikasi penyebab ketidakstabilan tanda-tanda vital.
- Berikan intervensi yang sesuai untuk mempertahankan stabilitas tanda-tanda vital, seperti pemberian cairan, oksigen, atau obat-obatan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk menangani penyebab ketidakstabilan tanda-tanda vital.
- Monitor efektivitas intervensi dalam mempertahankan stabilitas tanda-tanda vital.
Penjelasan di atas memberikan gambaran komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan. Sebagai perawat, kita harus memiliki pemahaman yang baik tentang masalah kesehatan pasien dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 18005 | 28 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan hidung tersumbat sudah 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), dan Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) berdasarkan kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan hidung tersumbat selama 1 minggu, Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif". Diagnosa ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami gangguan dalam mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sekresi yang berlebihan, pembengkakan mukosa, dan/atau penyumbatan jalan napas, sehingga menghambat aliran udara yang masuk dan keluar.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan yang sesuai, Luaran/Output yang diharapkan adalah:
1. Bersihan Jalan Napas: Pasien menunjukkan bersihan jalan napas yang efektif, yang ditandai dengan:
a. Frekuensi pernapasan dalam rentang normal
b. Irama pernapasan teratur
c. Tidak ada bunyi napas tambahan (wheezing, ronki, stridor)
d. Pasien dapat bernapas tanpa kesulitan
e. Tidak ada tanda-tanda distress pernapasan
2. Pengetahuan: Pasien menunjukkan pemahaman yang baik tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan dan memperburuk bersihan jalan napas tidak efektif, serta mampu melakukan tindakan pencegahan dan penanganan awal yang tepat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai Luaran/Output yang diharapkan, Intervensi Keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Jalan Napas
a. Identifikasi penyebab dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi bersihan jalan napas tidak efektif
b. Monitor tanda-tanda vital dan status pernapasan pasien secara berkala
c. Auskultasi bunyi napas dan identifikasi adanya bunyi napas tambahan
d. Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi yang optimal
e. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi oksigen, obat-obatan, dan tindakan lainnya jika diperlukan
2. Edukasi Kesehatan
a. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga bersihan jalan napas
b. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan
c. Edukasi tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan dan memperburuk bersihan jalan napas tidak efektif
d. Anjurkan pasien untuk menghindari paparan terhadap iritan atau alergen
Dengan pemberian Asuhan Keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai Luaran/Output yang diharapkan dan memiliki kemampuan untuk menjaga bersihan jalan napas yang efektif. -
Article No. 18006 | 28 May 2025
Klinis : bengkak sejak 4 hari, bapil +, demam -
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: bengkak sejak 4 hari, bapil +, demam -
Berdasarkan gejala yang Anda berikan, yaitu bengkak sejak 4 hari, bapil positif, dan tidak disertai demam, maka diagnosa keperawatan SDKI yang paling sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Gejala dan tanda yang mendukung diagnosa ini adalah:
- Bengkak sejak 4 hari, yang merupakan tanda adanya inflamasi atau peradangan.
- Bapil positif, yang menunjukkan adanya indikasi infeksi lokal.
- Tidak disertai demam, yang berarti belum terjadi respons sistemik terhadap infeksi.
Risiko infeksi dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti kerusakan integritas kulit, penurunan sistem imun, paparan terhadap patogen, dan prosedur invasif. Dalam kasus ini, bengkak yang muncul sejak 4 hari lalu tanpa disertai demam menunjukkan adanya risiko infeksi lokal yang belum menyebar secara sistemik.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Luaran/Output yang diharapkan setelah pemberian Asuhan Keperawatan untuk diagnosa Risiko Infeksi adalah:
Luaran: Kontrol Infeksi
Definisi: Pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi dan peningkatan pemulihan.
Kriteria hasil yang diharapkan:
- Tanda-tanda inflamasi (bengkak, kemerahan, nyeri, panas) menurun
- Tidak ada tanda-tanda infeksi sistemik (demam, takikardi, leukositosis)
- Tidak ada komplikasi infeksi (selulitis, abses, osteomielitis)
- Pasien memahami dan dapat menerapkan tindakan pencegahan infeksi
Pencapaian luaran ini akan menunjukkan bahwa risiko infeksi dapat dikendalikan dan dihentikan progresivitasnya melalui intervensi keperawatan yang tepat.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran Kontrol Infeksi pada kasus Risiko Infeksi dengan gejala bengkak, bapil positif, dan tanpa demam adalah:
1. Perawatan Luka
- Observasi luka secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi
- Bersihkan luka dengan cairan antiseptik
- Aplikasikan salep/balutan antimikroba sesuai indikasi
- Ganti balutan secara aseptik
2. Manajemen Demam
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu tubuh jika terjadi demam
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian obat penurun demam jika perlu
3. Edukasi Pencegahan Infeksi
- Ajarkan pasien tentang tanda-tanda infeksi dan pentingnya segera melaporkan
- Instruksikan pasien untuk menjaga kebersihan dan higiene diri
- Jelaskan pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan luka
4. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara berkala
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Implementasi dari intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk mencegah progresivitas infeksi, mengendalikan tanda-tanda inflamasi, mengatasi komplikasi, serta meningkatkan pemahaman dan kemampuan pasien dalam melakukan pencegahan infeksi. Hal ini diharapkan dapat mencapai luaran Kontrol Infeksi yang diinginkan. -
Article No. 18007 | 28 May 2025
Klinis : Efusi pleura
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi efusi pleura.
1. Kode ICD-10:
- Kode: J90
- Deskripsi: Efusi pleura, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Efusi pleura adalah akumulasi cairan di rongga pleura, yang merupakan ruang di antara lapisan dalam (visceral) dan lapisan luar (parietal) dari pleura. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, seperti peradangan, infeksi, trauma, atau penyakit ginjal.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 34.91
- Deskripsi: Torakosentesis; aspirasi rongga pleura
Torakosentesis atau aspirasi rongga pleura adalah prosedur yang dilakukan untuk mengambil sampel cairan dari rongga pleura untuk tujuan diagnostik atau terapeutik. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengurangi volume cairan efusi pleura dan memperbaiki fungsi pernapasan. -
Article No. 18008 | 28 May 2025
Klinis : Keluhan mengamuk dirumah, gaduh, sering kabur dari rumah, sering mengganggu tetangga, onset sudah sejak lama menahun, namun sudah stabil, mulai 2 bulan ini seirng kabur sampai sempat hilang di luar kota, dirumah bicara sendiri, tidak nyambung saat komunikasi, tidak bisa diatur atau rawat diri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Definisi: Kecenderungan yang disadari atau tidak disadari untuk melakukan tindakan yang dapat mencederai diri sendiri dan/atau orang lain.
Penyebab Risiko Perilaku Kekerasan pada kasus ini antara lain:
- Perubahan persepsi realita
- Perasaan tertekan/stres
- Kurangnya kontrol diri
- Kurangnya dukungan sosial
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Perilaku
- Pasien dapat mengidentifikasi pemicu perilaku kekerasan
- Pasien dapat menunjukkan strategi untuk mengendalikan perilaku kekerasan
- Pasien dapat menunjukkan perilaku yang sesuai dalam lingkungan sosial
2. Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Perilaku Kekerasan
- Identifikasi penyebab/pemicu perilaku kekerasan
- Identifikasi tanda-tanda awal perilaku kekerasan
- Kembangkan rencana manajemen perilaku kekerasan
- Latih pasien dalam menggunakan strategi kontrol perilaku
- Libatkan keluarga dalam manajemen perilaku kekerasan
2. Terapi Kognitif
- Bantu pasien mengidentifikasi pikiran, perasaan, dan perilaku yang maladaptif
- Modifikasi keyakinan dan distorsi kognitif yang mendasari perilaku kekerasan
- Latih pasien dalam keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
3. Terapi Lingkungan
- Ciptakan lingkungan yang mendukung dan membatasi stimulasi yang berlebihan
- Atur ulang lingkungan untuk meminimalkan pemicu perilaku kekerasan
- Libatkan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang mendukung
Penjelasan rinci:
Risiko Perilaku Kekerasan dipilih karena pasien menunjukkan gejala-gejala seperti mengamuk, gaduh, sering kabur dari rumah, mengganggu tetangga, bicara sendiri, dan tidak bisa diatur. Ini menunjukkan adanya potensi perilaku kekerasan yang perlu ditangani.
Luaran/Output yang diharapkan adalah pasien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan mengidentifikasi pemicu, menerapkan strategi kontrol, dan menunjukkan perilaku yang sesuai secara sosial. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen perilaku kekerasan, terapi kognitif, dan terapi lingkungan untuk membantu pasien mengelola perilaku kekerasan.
Pendekatan holistik, kolaboratif, dan berpusat pada pasien sangat penting dalam menangani kasus ini. Pelibatan keluarga dan lingkungan juga krusial untuk menciptakan dukungan yang optimal bagi pemulihan pasien. -
Article No. 18009 | 28 May 2025
Klinis : mengeluh kaki kirinya nyeri karena ada luka dikaki kiri dan untuk beraktivitas membutuhkan bantuan keluarganya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Mobilitas Fisik Terganggu (10020)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri yang disengaja, yang mengakibatkan batasan dalam mobilitas dan penggunaan lingkungan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (10001)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Kode: 10001
2. Mobilitas Fisik Terganggu (10020)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik mandiri yang disengaja, yang mengakibatkan batasan dalam mobilitas dan penggunaan lingkungan.
- Kode: 10020
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri (20101)
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa nyeri.
2. Mobilitas (20401)
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri (30007)
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami pasien.
2. Peningkatan Mobilitas (30301)
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam bergerak secara mandiri.
Dengan diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI - SLKI - SIKI yang telah saya paparkan, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi pasien dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. Sebagai perawat, saya siap membantu Anda untuk menangani kondisi tersebut secara komprehensif. -
Article No. 18010 | 28 May 2025
Klinis : mengeluh kaki kirinya nyeri karena ada luka dikaki kiri dan untuk beraktivitas membutuhkan bantuan keluarganya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona pakar keperawatan sesuai permintaan:
**Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: 00032**
**Nyeri Akut**
*Definisi:* Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan durasi ?3 bulan.
*Faktor terkait:* Luka pada kaki kiri (etiologi nyeri).
*Karakteristik Mayor:* Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri, ekspresi wajah kesakitan, dan perlindungan area luka.
**2. Tujuan (SLKI)**
**Kode: 1401**
**Manajemen Nyeri**
*Kriteria Hasil:*
- Skala nyeri berkurang dari 7 ke ?3 dalam 24 jam.
- Pasien mampu menunjukkan teknik non-farmakologis (contoh: relaksasi) untuk mengurangi nyeri.
**3. Intervensi (SIKI)**
**Kode: 2310**
**Manajemen Nyeri**
*Tindakan:*
- Ajarkan teknik distraksi dan napas dalam.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai protokol.
- Monitor skala nyeri tiap 4 jam.
**Kode: 0400**
**Bantuan Aktivitas Hidup Sehari-hari (ADL)**
*Tindakan:*
- Bantu pasien dalam mobilisasi (transfer, ambulasi).
- Ajarkan keluarga teknik bantu yang aman.
- Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan risiko cedera.
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)** digunakan untuk menegakkan diagnosa berbasis assessment.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)** menentukan tujuan yang terukur.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** memandu tindakan spesifik berbasis evidence.
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*. Edisi 1.
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi kode dan definisi resmi PPNI. -
Article No. 18011 | 28 May 2025
Klinis : kelebihan cairan tubuhnya h sampai edema
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci terkait kondisi kelebihan cairan tubuh hingga edema, sesuai dengan format yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi kelebihan cairan tubuh hingga edema adalah "Kelebihan Volume Cairan" (Fluid Overload). Diagnosa ini menggambarkan kondisi ketika terdapat peningkatan volume cairan intravaskular, interstisial, atau intraselular, yang melebihi kebutuhan tubuh.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang memadai, ditandai dengan tanda-tanda vital yang stabil, tidak ada edema, dan tidak ada kelebihan atau kekurangan cairan.
2. Perfusi Jaringan: Pasien menunjukkan perfusi jaringan yang adekuat, ditandai dengan capillary refill time yang normal, ekstremitas hangat, dan tidak ada tanda-tanda hipoperfusi.
3. Pengelolaan Cairan: Pasien dan/atau keluarga mampu mengelola cairan dengan baik, termasuk memantau intake dan output cairan, serta mengenali tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Intake dan Output Cairan
- Ukur dan catat intake dan output cairan secara akurat
- Pantau tanda-tanda vital, berat badan, dan edema
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk mengoptimalkan manajemen cairan
2. Manajemen Cairan
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menentukan kebutuhan cairan pasien
- Berikan cairan intravena atau oralik sesuai dengan kebutuhan
- Pantau dan kontrol pemberian cairan agar sesuai dengan rencana
3. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Jelaskan penyebab, tanda, dan gejala kelebihan cairan
- Ajarkan pasien dan keluarga cara memantau intake dan output cairan
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif berpartisipasi dalam manajemen cairan
4. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan
- Konsultasi dengan dokter untuk menentukan program terapi yang sesuai
- Koordinasi dengan ahli gizi untuk mengoptimalkan asupan cairan dan elektrolit
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (fisioterapis, perawat spesialis, dll.) untuk mendukung pengobatan
Implementasi dari intervensi-intervensi ini akan membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan cairan, perfusi jaringan yang adekuat, dan kemampuan pasien dan keluarga dalam mengelola cairan. Melalui kolaborasi yang erat dengan tim kesehatan, asuhan keperawatan yang komprehensif dapat diberikan untuk mengatasi kondisi kelebihan cairan tubuh hingga edema. -
Article No. 18012 | 28 May 2025
Klinis : Pasien anak bronkitis batuk berdahak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien anak dengan bronkitis batuk berdahak, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Penjelasan Singkat:
Kondisi di mana pasien mengalami hambatan dalam pembersihan sekret dari saluran pernapasan, sehingga dapat menyebabkan perubahan pola napas, hipoksemia, dan kelelahan.
3. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
4. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00410
Definisi: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari obstruksi, dan mampu mengeluarkan sekresi dengan efektif.
5. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00406
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas dan mencegah komplikasi terkait gangguan pernapasan.
Dalam konteks ini, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, perawat dapat menjelaskan diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI secara terperinci kepada pasien atau tenaga kesehatan lainnya, serta memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah bersihan jalan napas yang tidak efektif pada pasien anak dengan bronkitis batuk berdahak. -
Article No. 17920 | 27 May 2025
Klinis : pasien mual muntah, tekanan darah 122/92, nadi 159
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu mual muntah, tekanan darah 122/92, nadi 159, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Mual (00134)
2. Penjelasan Singkat:
Mual adalah pengalaman subjektif ketidaknyamanan di daerah lambung yang dapat menyebabkan upaya untuk memuntahkan isi lambung.
3. Kode dan Definisi:
a. SDKI - Mual (00134)
Definisi: Pengalaman subjektif ketidaknyamanan di daerah lambung yang dapat menyebabkan upaya untuk memuntahkan isi lambung.
b. SLKI - Kontrol Mual (2305)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengurangi sensasi mual.
c. SIKI - Manajemen Mual (6750)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi sensasi mual.
Selain diagnosa keperawatan Mual (00134), pasien juga dapat memiliki diagnosa tambahan terkait dengan kondisi lainnya, seperti:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertansi (00034)
SDKI - Hipertensi (00034)
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
2. Diagnosa Keperawatan: Takikardia (00079)
SDKI - Takikardia (00079)
Definisi: Denyut jantung lebih dari 100 kali per menit.
Penerapan intervensi keperawatan yang sesuai dengan SIKI akan membantu dalam mengatasi masalah kesehatan pasien tersebut.