Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 529 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang ibu membawa bayinya berumur 4 bulan ke Puskesmas untuk imunisasi berdasarkan kartu imunisasi yang dibawa oleh ibu perawat menjelaskan tentang pemberian imunisasi. ingatkan ibu untuk kunjungan berikutnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Diagnosis Keperawatan: Kesiapan peningkatan pengetahuan terkait imunisasi pada bayi
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kemampuan individu untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan tentang imunisasi pada bayi.
- Faktor yang Berhubungan: Informasi yang tidak adekuat tentang imunisasi pada bayi.
- Karakteristik Umum: Pernyataan individu tentang keinginan untuk meningkatkan pengetahuan terkait imunisasi pada bayi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Mengkaji pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi.
2. Memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi, jadwal imunisasi, dan efek samping yang mungkin terjadi.
3. Mendorong ibu untuk aktif bertanya dan menyampaikan kekhawatirannya terkait imunisasi.
4. Mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan berikutnya sesuai jadwal imunisasi.
Dengan intervensi keperawatan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi pada bayi dan memastikan kepatuhan ibu untuk membawa bayinya sesuai jadwal imunisasi selanjutnya. -
Article No. 530 | 24 Sep 2024
Klinis : Resiko perdarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Risiko Perdarahan:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
Definisi:
Risiko terjadinya kehilangan darah yang dapat mengancam kehidupan.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Faktor Risiko:
- Riwayat perdarahan sebelumnya
- Kondisi medis yang memengaruhi koagulasi darah
- Prosedur/tindakan invasif
- Penggunaan antikoagulan
- Malnutrisi
- Usia ekstrem (anak-anak dan lansia)
b. Karakteristik Definisi:
- Tanda vital tidak stabil
- Perubahan warna kulit dan membran mukosa
- Perubahan kesadaran
- Nyeri
- Penurunan hematokrit/hemoglobin
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Luaran Keperawatan:
- Pemantauan Tanda Vital
- Pemantauan Perdarahan
- Pengendalian Perdarahan
- Pemulihan Hemodinamik
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Intervensi Keperawatan:
- Pemantauan Tanda Vital
- Pemantauan Perdarahan
- Pengendalian Perdarahan
- Pemberian Cairan/Obat-obatan
- Pemberian Oksigen
- Edukasi Manajemen Perdarahan
Penjelasan singkat:
Risiko Perdarahan adalah kondisi di mana terdapat risiko kehilangan darah yang dapat mengancam kehidupan pasien. Perawat harus melakukan penilaian dan pemantauan tanda vital, perdarahan, serta memberikan intervensi untuk mengendalikan perdarahan dan memulihkan kondisi hemodinamik pasien. Edukasi juga diberikan untuk membantu pasien dan keluarga dalam mengelola risiko perdarahan. -
Article No. 531 | 24 Sep 2024
Klinis : nyeri saat buang air kecil, merasa khawatir akan dilakukan operasi TUR-P, terasa panas waktu buang air kecil, tersendat, tidak tuntas, menetes
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait dengan kondisi yang Anda deskripsikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N30.0
- Deskripsi: Sistitis akut
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 57.91
- Deskripsi: Transurethral resection of prostate (TUR-P)
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 N30.0 (Sistitis akut):
- Sistitis akut adalah infeksi pada kandung kemih yang menyebabkan gejala seperti nyeri saat buang air kecil, rasa panas saat berkemih, dan rasa tidak tuntas setelah buang air kecil.
- Gejala-gejala ini sesuai dengan deskripsi yang Anda berikan, seperti nyeri saat buang air kecil, terasa panas saat berkemih, dan tidak tuntas setelah buang air kecil.
2. Kode ICD-9-CM 57.91 (Transurethral resection of prostate - TUR-P):
- Tindakan TUR-P adalah prosedur operatif yang dilakukan untuk mengatasi pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia).
- Rasa khawatir akan dilakukan tindakan TUR-P dapat terkait dengan gejala pembesaran prostat yang dialami oleh pasien.
Dalam kasus ini, kode ICD-10 N30.0 (Sistitis akut) merupakan diagnosis yang sesuai dengan gejala yang Anda deskripsikan. Sementara itu, kode ICD-9-CM 57.91 (Transurethral resection of prostate - TUR-P) adalah tindakan medis yang mungkin terkait dengan rasa khawatir Anda akan dilakukan operasi tersebut. -
Article No. 532 | 24 Sep 2024
Klinis : nyeri saat buang air kecil, merasa khawatir akan dilakukan operasi TUR-P, terasa panas waktu buang air kecil, tersendat, tidak tuntas, menetes, pembesaran kelenjar prostat, ukuran prostat lebih dari 27 mm, teraba kenyal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran prostat
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain, 1994).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien akan melaporkan penurunan tingkat nyeri, menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, terapi modalitas, dan edukasi.
2. Cemas berhubungan dengan rencana tindakan pembedahan (TUR-P)
Penjelasan:
- SDKI: Cemas adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber penyebab yang tidak jelas atau tidak diketahui.
- SLKI: Pasien akan melaporkan penurunan tingkat kecemasan, menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan kecemasan, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain terapi kognitif, relaksasi, dan edukasi.
3. Gangguan pola berkemih berhubungan dengan pembesaran prostat
Penjelasan:
- SDKI: Gangguan pola berkemih adalah penyimpangan dalam pola normal pengisian dan pengosongan kandung kemih.
- SLKI: Pasien akan melaporkan peningkatan fungsi berkemih, menunjukkan pola berkemih yang normal, dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain peningkatan kemampuan berkemih, manajemen obstruksi, dan edukasi.
Secara umum, diagnosis keperawatan yang muncul terkait dengan gejala yang Anda deskripsikan adalah nyeri akut, cemas, dan gangguan pola berkemih. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, terapi modalitas, edukasi, terapi kognitif, relaksasi, peningkatan kemampuan berkemih, dan manajemen obstruksi. -
Article No. 533 | 24 Sep 2024
Klinis : demam, bab cair 3x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda uraikan, yaitu demam dan BAB cair 3 kali, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diberikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengeluaran feses cair atau lembek secara tiba-tiba dan berulang dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari.
- Penyebab: Infeksi, malabsorpsi, iritasi pada usus, dan lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Diare
- Pemulihan Status Cairan dan Elektrolit
- Pemantauan Nutrisi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Diare
- Terapi Cairan
- Pemantauan Nutrisi
Jadi, dalam kasus ini, perawat perlu melakukan assessment, memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi diare akut, seperti memberikan cairan pengganti elektrolit, mengatur pola makan, dan memantau kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit serta memperbaiki status nutrisi pasien. -
Article No. 534 | 24 Sep 2024
Klinis : nyeri uluhati
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi nyeri ulu hati:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan actual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Klien melaporkan nyeri yang berkurang
- Klien menunjukkan perilaku yang mengindikasikan penurunan nyeri
- Klien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan intervensi farmakologis
- Berikan intervensi non-farmakologis (misalnya relaksasi, distraksi, kompres hangat)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi nyeri
Jadi, untuk kondisi nyeri ulu hati, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut. Standar luaran dan intervensi keperawatan yang dapat diberikan berfokus pada pengurangan nyeri dan pemulihan status kesehatan klien. -
Article No. 535 | 24 Sep 2024
Klinis : pasien tiba-tiba pingsan,nyeri ulu hati,mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu pasien tiba-tiba pingsan, nyeri ulu hati, dan mual, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau yang dibutuhkan secara mandiri.
- SLKI: Pemulihan status fungsional, Pemulihan aktivitas kehidupan sehari-hari, Pemulihan toleransi aktivitas.
- SIKI: Manajemen aktivitas, Manajemen energi, Pemberian dukungan emosional.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Pengendalian nyeri, Pemulihan fungsional, Pemulihan status kenyamanan.
- SIKI: Manajemen nyeri, Pemberian analgetik, Relaksasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau tidak enak yang mengarah pada dorongan untuk memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Pemulihan status kenyamanan, Pemulihan status cairan, Pemulihan fungsi gastrointestinal.
- SIKI: Manajemen mual dan muntah, Pemberian antiemetik, Manajemen cairan.
Penjelasan singkat:
- SDKI adalah Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia yang memuat definisi, karakteristik mayor dan minor, serta faktor yang berhubungan untuk setiap diagnosa keperawatan.
- SLKI adalah Standar Luaran Keperawatan Indonesia yang memuat berbagai luaran yang dapat dicapai oleh pasien sebagai hasil dari intervensi keperawatan.
- SIKI adalah Standar Intervensi Keperawatan Indonesia yang memuat berbagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 536 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien demam tinggi 38,5 c,nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang,nyeri pada ekstremitas,akral dingin pada ekstremitas,nyeri dada seperti tertindih
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala-gejala yang disebutkan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tak tergolongkan
2. Kode ICD-10:
- Kode: R51
- Deskripsi: Sakit kepala
3. Kode ICD-10:
- Kode: R20.2
- Deskripsi: Perasaan dingin pada ekstremitas
4. Kode ICD-10:
- Kode: R07.4
- Deskripsi: Nyeri dada, tak tergolongkan
Penjelasan:
1. Kode R50.9 (Demam, tak tergolongkan) digunakan untuk demam dengan suhu tubuh tinggi (38,5°C) yang tidak dapat diklasifikasikan lebih spesifik.
2. Kode R51 (Sakit kepala) digunakan untuk nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang.
3. Kode R20.2 (Perasaan dingin pada ekstremitas) digunakan untuk gejala akral dingin pada ekstremitas.
4. Kode R07.4 (Nyeri dada, tak tergolongkan) digunakan untuk nyeri dada seperti tertindih yang tidak dapat diklasifikasikan lebih spesifik.
Dalam kasus ini, tidak terdapat informasi yang menunjukkan adanya prosedur atau tindakan medis yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang dapat disertakan. -
Article No. 537 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien demam tinggi 38,5 c,nyeri kepala berat sebelah kanan ke belakang,nyeri pada ekstremitas,akral dingin pada ekstremitas,nyeri dada seperti tertindih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia
2. Nyeri akut
3. Intolerasi aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia
SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas ambang batas normal.
SLKI: Menurunkan suhu tubuh, mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
SIKI: Manajemen suhu tubuh, terapi dingin/hangat.
2. Nyeri Akut
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI: Mengurangi nyeri, manajemen nyeri.
SIKI: Manajemen nyeri, terapi farmakologi, terapi non-farmakologi.
3. Intolerasi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, akibat keterbatasan fisik.
SLKI: Meningkatkan toleransi aktivitas, manajemen aktivitas.
SIKI: Manajemen aktivitas, terapi latihan.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan di atas didasarkan pada gejala-gejala yang Anda deskripsikan, yaitu demam tinggi, nyeri kepala, nyeri ekstremitas, akral dingin, dan nyeri dada. Hipertermia menggambarkan peningkatan suhu tubuh, Nyeri Akut menggambarkan pengalaman nyeri yang dirasakan pasien, dan Intolerasi Aktivitas menggambarkan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas akibat kondisi tersebut. -
Article No. 538 | 24 Sep 2024
Klinis : seorang laki laki umur 55 tahun dirawat dirumah sakit dengan keluhan sesak napas. sesak napas memberat sejak 7 hari sebelum masuk rs. sesak napas dirasakan sepanjang hari dan semakin hari semakin memberat. pasien juga mengeluh batuk disertai dahak yang kental. Batuk yang dialami sudah lama dan tak kunjung sembuh. pasien mengeluh penurunan nafsu makan. Brdasarkan hasil pengkajian ditemukan bunyi napas mengi, purse lips breathing, tampak udem di daerah tungkai, tampak pengguanaan otot bantupernapasan, sianosis, dan terlihat barrel chest. hasil TTV : TD 140/80 Mmhg , frekuensi nadi 86 kali permenit , frekuensi napas 30 kali permenit suhu 38'5 derajat celcius . pasien punya riwayat sebagai perokok, pasien tampak lemah dan sering memegang dadanya ketika batuk. hasil pemeriksaan laboratorium Hb. 7,1 gr/dl. pemeriksaan radiologi, kesan : emfisema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- Karakteristik: Sesak napas, purse lips breathing, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas yang tidak teratur, perubahan frekuensi napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Pola Napas Efektif
- Indikator: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, tidak ada sesak napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigenasi, Manajemen Ventilasi.
- Tindakan: Mengatur posisi pasien, memberikan oksigen, memantau status pernapasan, mengajarkan teknik batuk efektif, dll.
2. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI:
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik: Penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, lemah, perubahan tingkat hemoglobin.
SLKI:
- Luaran: Status Nutrisi Adekuat
- Indikator: Berat badan dalam batas normal, nafsu makan baik, tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen Nutrisi, Manajemen Berat Badan.
- Tindakan: Memantau asupan dan output nutrisi, kolaborasi dengan ahli gizi, pemberian suplemen, dll.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami sesak napas yang memberat, batuk dengan dahak kental, penurunan nafsu makan, dan tanda-tanda penyakit pernapasan kronis seperti emfisema. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif dan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Intervensi keperawatan akan berfokus pada manajemen jalan napas, oksigenasi, ventilasi, serta manajemen nutrisi dan berat badan pasien.