Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 626 | 25 Sep 2024
Klinis : Kasus Tn. A berusia 30 tahun dirawat di Ruang Mawar RSX dengan diagnosa medis Pneumonia dan dirawat sejak tanggal 1 Oktober 2023 . Klien mengatakan sudah seminggu ini mengalami batuk dan sesak napas kemudian dibawa ke UGD RSX dan akhirnya dirawat di Ruang Mawar. Saat dilakukan pengkajian tanggal 3 Oktober 2023, hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut: Sistem pernapasan: klien mengatakan masih sesak napas dan batuk setiap kali batuk klien mengeluarkan dahak yang banyak, kental, dan berwarna hijau. Klien tidak mampu memeragakan batuk efektif. Frekuensi napas = 26x/menit, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada penggunaan otat bantu napas, gerakan dada simetris, tidak ada deviasi trachea, perkusi dada sonor, auskultasi suara napas ditemukan ronchi. Sistem Kardiovaskuler: Frekuensi nadi = 105x/menit, Tekanan darah = 120/70 mmHg, CRT = 2 detik, akral merah dan kering, auskulatasi jantung S1/S2 tunggal, tidak ada gallop, tidak ada murmur. Sistem persarafan: GCS = 4-5-6, reflek bisep positif, reflek trisep positif, reflek achilles positif, reflek babinski negatif, tidak ada gangguan penglihatan dan pendengaran Sistem perkemihan: volume urine 1500 cc/24 jam, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri saat berkemih, BAK spontan, minum 1000 cc/hari. Sistem pencernaan: berat badan = 6- Kg, TB = 165 cm, tidak ada mual dan muntah, tidak ada nyeri perut, tidak ada lesi dan luka pada abdomen, klien menghabiskan porsi makan dari RS, frekuensi BAB = 1x/hari, bising usus = 8x/menit, tidak ada konstipasi Sistem muskuloskeletal: pergerakan sendi bebas, kekuatan otot = 5 di semua ekstremitas, klien dapat berjalan ke kamar mandi, tidak ada luka pada ekstremitas, turgor kulit baik. Psikososial: Klien menanyakan tentang penyakitnya kepada perawat, klien khawatir kalau penyakitnya tidak bisa disembuhkan, klien mengatakan bahwa penyakitnya ada hubungannya dengan kebiasaannya yang suka makan fast food. Klien merupakan perokok aktif dan selama sakit di rumah, klien masih sering merokok. Personal hygiene: klien tampak bersih, tidak ada bau badan, setiap hari ganti pakaian dan gosok gigi. Spiritual: klien sholat sambil berbaring selama sakit.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk Tn. A:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
3. Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Kemampuan individu untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas secara mandiri.
- SLKI: Kemampuan individu untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas secara mandiri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas secara mandiri.
3. Koping Individu Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan individu untuk melakukan tindakan yang efektif untuk mengatasi stressor.
- SLKI: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang efektif untuk mengatasi stressor.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk membantu individu melakukan tindakan yang efektif untuk mengatasi stressor. -
Article No. 627 | 25 Sep 2024
Klinis : dukungan ambulasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi dukungan ambulasi:
1. Diagnosa Keperawatan: Hambatan Mobilitas Fisik
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas muskuloskeletal.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Hambatan Mobilitas Fisik merupakan salah satu diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Aktivitas/Istirahat.
- Diagnosa ini terkait dengan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas pergerakan secara mandiri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat meningkatkan kemampuan mobilitas fisik, seperti mampu melakukan ambulasi dengan mandiri atau dengan bantuan alat bantu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat diberikan adalah perawatan diri: ambulasi, latihan mobilitas, dan manajemen lingkungan untuk mendukung mobilitas.
- Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pasien agar dapat melakukan aktivitas ambulasi secara mandiri atau dengan bantuan minimal.
Dengan adanya diagnosa, luaran, dan intervensi tersebut, diharapkan pasien dapat mencapai peningkatan kemampuan mobilitas fisik, sehingga dapat melakukan aktivitas ambulasi secara optimal. -
Article No. 628 | 25 Sep 2024
Klinis : mual dan nafsu makan menurun pada pneuinia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi mual dan nafsu makan menurun pada pneumonia:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gejala dan tanda mayor: Berat badan menurun, nafsu makan menurun, mual.
- Gejala dan tanda minor: Perubahan cita rasa makanan, perubahan frekuensi makan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Indikator Hasil: Berat badan stabil, nafsu makan meningkat, tidak ada mual.
- Kriteria Hasil: Pasien mempertahankan berat badan dalam batas normal, asupan nutrisi adekuat, tidak ada mual.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien
- Pantau asupan dan output nutrisi
2. Manajemen Nutrisi
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi
- Lakukan intervensi nutrisi sesuai kebutuhan
3. Manajemen Mual
- Identifikasi penyebab mual
- Berikan obat anti mual sesuai resep
Penjelasan singkat:
Pada kondisi pneumonia, pasien sering mengalami mual dan penurunan nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor status nutrisi pasien, kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi, serta mengelola mual yang dialami pasien. -
Article No. 629 | 25 Sep 2024
Klinis : resiko perilaku kekerasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Risiko Perilaku Kekerasan":
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Perilaku Kekerasan: Keadaan di mana individu berisiko mengalami gangguan kontrol impuls yang dapat menyebabkan tindakan agresif atau menyakiti diri sendiri atau orang lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Impuls: Kemampuan individu untuk menahan diri dari perilaku yang tidak pantas atau membahayakan.
- Stabilitas Perilaku: Kemampuan individu untuk menunjukkan perilaku yang sesuai dengan norma dan harapan sosial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Perilaku: Tindakan perawat untuk memfasilitasi perubahan perilaku yang diinginkan pada klien.
- Terapi Kognitif: Intervensi untuk membantu klien mengidentifikasi, memodifikasi, dan mengganti pola pikir negatif atau disfungsional.
- Terapi Kelompok: Intervensi yang melibatkan kelompok klien untuk mencapai tujuan terapi yang spesifik.
Dalam menangani kondisi "Risiko Perilaku Kekerasan", perawat perlu mengidentifikasi faktor-faktor risiko, memantau tanda-tanda perilaku kekerasan, dan menggunakan intervensi yang sesuai untuk membantu klien dalam mengontrol impuls dan meningkatkan stabilitas perilaku. -
Article No. 630 | 25 Sep 2024
Klinis : pengetahuan orangtua tentang makanan sehat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan merupakan diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan kegagalan individu, keluarga, atau komunitas dalam mengidentifikasi, mengontrol, dan/atau mengelola masalah kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah:
1. Pengetahuan Tentang Kesehatan Meningkat
2. Perilaku Pencegahan Meningkat
3. Perilaku Kesehatan Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Edukasi Kesehatan
2. Bimbingan Pembuatan Rencana Kesehatan
3. Fasilitasi Pengambilan Keputusan Kesehatan
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan ini berkaitan dengan ketidakmampuan orang tua dalam mengidentifikasi, mengontrol, dan/atau mengelola masalah kesehatan terkait pengetahuan mereka tentang makanan sehat. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah edukasi kesehatan, bimbingan pembuatan rencana kesehatan, dan fasilitasi pengambilan keputusan kesehatan agar orang tua dapat meningkatkan pengetahuan, perilaku pencegahan, dan perilaku kesehatan terkait makanan sehat. -
Article No. 631 | 25 Sep 2024
Klinis : pengetahuan orangtua tentang makanan sehat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "pengetahuan orangtua tentang makanan sehat", tidak ada kode ICD-10 yang spesifik. Hal ini bukan merupakan diagnosis medis, melainkan lebih terkait dengan edukasi dan promosi kesehatan. Berikut penjelasan lebih lanjut:
1. Kode ICD-10:
- Tidak ada kode ICD-10 yang spesifik untuk "pengetahuan orangtua tentang makanan sehat".
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "pengetahuan orangtua tentang makanan sehat".
Meskipun tidak ada kode ICD-10 atau ICD-9-CM yang spesifik, topik ini dapat terkait dengan berbagai upaya promosi kesehatan dan edukasi gizi untuk orangtua. Beberapa contoh aktivitas yang dapat dilakukan antara lain:
- Penyuluhan atau konseling gizi untuk orangtua, yang dapat dikategorikan sebagai:
- Z71.3 - Konseling dan pengawasan nutrisi
- Z71.82 - Konseling gaya hidup
- Pengembangan materi edukasi atau kampanye tentang makanan sehat untuk orangtua, yang dapat dikategorikan sebagai:
- Z71.89 - Konseling dan nasihat medis lainnya
- Z92.2 - Riwayat pendidikan kesehatan
Tujuan utamanya adalah meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan orangtua dalam memilih dan menyediakan makanan sehat bagi anak-anak mereka, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. -
Article No. 632 | 25 Sep 2024
Klinis : pengetahuan orangtua
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pengetahuan orangtua:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Definisi SDKI:
Keterbatasan informasi kognitif yang terkait dengan topik khusus.
Definisi SLKI:
Meningkatkan pengetahuan pasien/keluarga tentang kondisi kesehatan, pengobatan, dan perawatan diri.
Definisi SIKI:
Membantu pasien/keluarga untuk memperoleh dan memahami informasi tentang kondisi kesehatan, pengobatan, dan perawatan diri.
Penjelasan Singkat:
1. Defisit Pengetahuan
- Orangtua memiliki keterbatasan informasi atau pemahaman yang terkait dengan topik tertentu, misalnya pengetahuan tentang perawatan anak, manajemen kondisi kesehatan anak, dan sebagainya.
- Diagnosa ini berfokus pada identifikasi dan intervensi untuk meningkatkan pengetahuan orangtua.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Diagnosa "Defisit Pengetahuan" merupakan bagian dari SDKI yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menangani masalah terkait pengetahuan.
- SDKI memberikan definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik definisi, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI terkait dengan diagnosa "Defisit Pengetahuan" adalah "Peningkatan Pengetahuan".
- SLKI ini fokus pada peningkatan pengetahuan pasien/keluarga tentang kondisi kesehatan, pengobatan, dan perawatan diri.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI yang terkait dengan diagnosa "Defisit Pengetahuan" adalah "Edukasi Kesehatan".
- Intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien/keluarga memperoleh dan memahami informasi terkait kondisi kesehatan, pengobatan, dan perawatan diri.
Secara keseluruhan, diagnosa "Defisit Pengetahuan" pada orangtua dapat ditangani melalui intervensi keperawatan yang berfokus pada peningkatan pengetahuan, seperti pemberian edukasi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik orangtua. -
Article No. 633 | 25 Sep 2024
Klinis : pengetahuan orangtua
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi "pengetahuan orangtua", berikut adalah contoh diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosis Keperawatan:
Defisit Pengetahuan
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakadekuatan informasi kognitif yang dimiliki individu, keluarga, atau komunitas tentang kondisi/masalah kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Pernyataan dan perilaku yang mengindikasikan pengetahuan yang kurang tentang kondisi/masalah kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pengetahuan Meningkat
- Kriteria Hasil: Individu, keluarga, atau komunitas mampu menyebutkan informasi yang benar tentang kondisi/masalah kesehatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Edukasi Kesehatan
- Definisi: Pemberian informasi yang terstruktur dan sistematis tentang kondisi/masalah kesehatan, pencegahan, dan perawatan.
- Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan individu, keluarga, atau komunitas dalam mengelola kondisi/masalah kesehatan.
b. Manajemen Koping
- Definisi: Upaya untuk memfasilitasi individu, keluarga, atau komunitas dalam menghadapi, mengelola, dan beradaptasi terhadap stresor.
- Tujuan: Membantu individu, keluarga, atau komunitas dalam mengembangkan koping yang efektif terhadap kondisi/masalah kesehatan.
Catatan: Diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan spesifik orangtua terkait pengetahuan tentang kesehatan. -
Article No. 634 | 25 Sep 2024
Klinis : Manajemen koping orangtua
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Koping Orangtua
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Koping Orangtua adalah ketidakmampuan atau kegagalan orang tua dalam mengidentifikasi, menemukan, dan/atau menerapkan cara-cara yang efektif untuk mengatasi masalah, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi stres atau ketegangan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari Manajemen Koping Orangtua adalah:
a. Orang tua dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhannya.
b. Orang tua dapat memilih strategi koping yang efektif.
c. Orang tua dapat menerapkan strategi koping yang efektif.
d. Orang tua dapat mengevaluasi efektivitas strategi koping yang digunakan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan untuk Manajemen Koping Orangtua meliputi:
a. Melakukan asesmen terhadap kemampuan koping orang tua.
b. Membantu orang tua mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
c. Mendiskusikan strategi koping yang dapat digunakan.
d. Melatih orang tua untuk menggunakan strategi koping yang efektif.
e. Memantau dan mengevaluasi efektivitas strategi koping yang digunakan.
f. Memberikan dukungan dan bimbingan untuk meningkatkan kemampuan koping orang tua.
Dalam kondisi Manajemen Koping Orangtua, tujuan utamanya adalah membantu orang tua mengidentifikasi, memilih, dan menerapkan strategi koping yang efektif untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan, sehinga dapat mencapai kondisi yang optimal bagi dirinya dan keluarga. -
Article No. 635 | 25 Sep 2024
Klinis : Manajemen nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Manajemen Nutrisi":
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Keadaan di mana asupan nutrisi tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Definisi: Kehilangan berat badan, kelelahan, kelemahan, penurunan energi, perubahan komposisi tubuh.
- Faktor-faktor Terkait: Ketidakmampuan menelan, malabsorpsi, peningkatan kebutuhan metabolik, gangguan fungsi pencernaan, penurunan intake makanan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien mencapai/mempertahankan berat badan ideal, pola makan yang adekuat, dan status nutrisi yang optimal.
- Indikator Luaran: Berat badan, lingkar lengan atas, kadar albumin, asupan nutrisi per hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan nutrisi, manajemen diet, edukasi gizi, dan kolaborasi dengan ahli gizi.
- Aktivitas Keperawatan: Mengevaluasi status nutrisi, mengatur pola makan, memberikan edukasi tentang kebutuhan nutrisi, dan berkolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai.
Dalam menangani kondisi "Manajemen Nutrisi", perawat perlu melakukan penilaian komprehensif terhadap status nutrisi pasien, memfasilitasi asupan nutrisi yang adekuat, dan bekerja sama dengan ahli gizi untuk memberikan intervensi yang tepat. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai dan mempertahankan status nutrisi yang optimal.