Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 596 | 25 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan akhir-akhir ini mudah mengalami kelelahan Pasien mengatakan selama demam juga merasakan nyeri sendi dan otot Tekanan darah: 90/60 mmHg Suhu tubuh: 39.5°C Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan (Fatigue)
SDKI: Kelelahan adalah sensasi subjektif yang mengganggu, yang dikaitkan dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari.
SLKI: Pasien dapat mempertahankan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen aktivitas, dan pemberian terapi suplemen (misalnya vitamin).
2. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia (Hyperthermia)
SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas tubuh.
SLKI: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, pemberian antipiretik, dan terapi pendinginan.
3. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut (Acute Pain)
SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI: Pasien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi analgesik, dan terapi modalitas fisik (misalnya kompres hangat/dingin).
Berdasarkan data yang diberikan, sepertinya pasien mengalami kondisi infeksi atau penyakit sistemik yang menyebabkan demam, nyeri sendi/otot, dan penurunan hemoglobin. Pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan profesional akan diperlukan untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 597 | 25 Sep 2024
Klinis : Ny. S berusia 32 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi yang sudah berlangsung selama 5 hari, disertai nyeri sendi dan otot, mual, muntah, serta ruam kulit. Pasien juga mengalami nyeri perut yang semakin memburuk, serta kelelahan. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah: 90/60 mmHg Denyut nadi: 110 kali per menit Respirasi: 20 kali per menit Suhu tubuh: 39.5°C Kulit: Ruam makulopapular di punggung dan ekstremitas Pemeriksaan jantung: Regular, tidak ada murmur Pemeriksaan paru: Bersih, tidak ada ronki atau wheezing Pemeriksaan abdomen: Nyeri tekan di kuadran kanan atas, tidak ada hepatomegali yang jelas Pemeriksaan Penunjang: Hematologi: Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Hematokrit (Hct): 45% Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL o Sel darah putih (leukosit): 3.800/μL Trombosit: 70.000/μL Biokimia Darah: Fungsi hati: Alanineaminotransferase(ALT):80U/L Aspartateaminotransferase(AST):90U/L Fungsi ginjal: Kreatinin:0.9mg/dL Urea: 20 mg/dL Pemeriksaan Virologi: Dengue NS1 Antigen: Positif Dengue IgM Antibodi: Positif Dengue IgG Antibodi: Positif Pemeriksaan Radiologi: USG Abdomen: Menunjukkan efusi peritoneal kecil di sekitar hati dan usus Tidak ada tanda-tanda hepatomegali signifikan atau splenomegali Rontgen Dada: Tidak ada infiltrat paru atau efusi pleura Struktur paru-paru dan jantung tampak normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien Ny. S diduga mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD). Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko perdarahan: Rentan terhadap kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan akibat kelelahan yang tidak sebanding dengan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol rasa nyeri.
2. Pencegahan perdarahan: Kemampuan individu untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Toleransi aktivitas: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan untuk memfasilitasi kenyamanan pasien dan mengurangi rasa nyeri yang dialami.
2. Pencegahan perdarahan: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Manajemen energi: Tindakan untuk memfasilitasi kemampuan individu dalam mengatur energi untuk beraktivitas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan yang muncul terkait dengan kondisi Ny. S adalah nyeri akut, risiko perdarahan, dan intoleransi aktivitas. Hal ini disebabkan oleh proses penyakit Demam Berdarah Dengue yang menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi dan otot, serta trombositopenia yang meningkatkan risiko perdarahan. Kelelahan juga menjadi masalah akibat proses penyakit. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nyeri, pencegahan perdarahan, dan manajemen energi untuk memfasilitasi pemulihan pasien. -
Article No. 598 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Proses Pikir
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Perubahan Proses Pikir
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perbaikan proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi untuk membantu pasien dalam memperbaiki proses mental yang terganggu.
2. Risiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Kondisi di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- SLKI: Penurunan risiko perilaku kekerasan pada individu.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah dan mengendalikan perilaku kekerasan pada individu.
3. Koping Individu Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SIKI: Intervensi untuk membantu individu dalam mengembangkan strategi koping yang efektif.
Penjelasan di atas merupakan contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap pasien memiliki kondisi unik, sehingga diagnosa dan intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik masing-masing pasien. -
Article No. 599 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi kesehatan mental, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F00-F99
- Deskripsi: Gangguan mental, gangguan perilaku dan gangguan perkembangan neurologis. Kategori F00-F99 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, termasuk gangguan neurosis, psikosis, bipolar, depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan, seperti autisme.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 290-319
- Deskripsi: Gangguan mental. Kategori 290-319 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, seperti demensia, skizofrenia, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan.
Dalam ICD-9-CM, prosedur atau tindakan terkait kesehatan mental dapat dikodekan menggunakan kode-kode seperti:
- Kode: 94.xx
- Deskripsi: Prosedur terapi psikiatri, seperti terapi individu, terapi kelompok, terapi keluarga, dan intervensi psikososial lainnya.
Catatan penting:
- Kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan untuk tujuan diagnostik, perawatan, dan pencatatan medis.
- Pemilihan kode yang tepat tergantung pada diagnosis spesifik, gejala, dan riwayat pasien.
- Dokter atau profesional kesehatan yang berwenang harus menentukan kode yang sesuai berdasarkan penilaian klinis dan dokumentasi medis. -
Article No. 600 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Proses Pikir
3. Koping Inefektif
4. Gangguan Citra Tubuh
5. Gangguan Identitas Diri
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perilaku Kekerasan: Kemungkinan terjadinya tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
2. Gangguan Proses Pikir: Perubahan dalam kemampuan berpikir yang mengganggu fungsi kognitif.
3. Koping Inefektif: Ketidakmampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif untuk mengatasi stresor.
4. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuh.
5. Gangguan Identitas Diri: Perubahan konsep diri yang mengganggu fungsi psikososial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perilaku: Kemampuan individu untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Proses Pikir: Kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan rasional.
3. Strategi Koping: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif dalam mengatasi stresor.
4. Citra Tubuh: Persepsi positif individu terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Konsep Diri: Persepsi individu tentang dirinya yang mempengaruhi fungsi psikososial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku Kekerasan: Intervensi untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Terapi Realitas: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dan rasional.
3. Terapi Kognitif: Intervensi untuk membantu individu mengembangkan strategi koping yang efektif.
4. Terapi Peningkatan Citra Tubuh: Intervensi untuk membantu individu memiliki persepsi positif terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Terapi Identitas Diri: Intervensi untuk membantu individu memahami dan menerima konsep dirinya.
Penting untuk diingat bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan didasarkan pada penilaian komprehensif oleh perawat. -
Article No. 601 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk intervensi kecemasan pada remaja:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perubahan fisik, emosional, dan psikologis remaja.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan subyektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Perilaku tenang dan terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian kecemasan
2. Manajemen kecemasan
3. Terapi relaksasi
4. Terapi kognitif
5. Terapi kelompok
6. Edukasi kecemasan
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan pada remaja meliputi:
1. Pengkajian kecemasan untuk mengidentifikasi sumber kecemasan, tingkat kecemasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Manajemen kecemasan dengan teknik distraksi, relaksasi, dan teknik kognitif.
3. Terapi relaksasi seperti latihan napas dalam, relaksasi otot, dan visualisasi positif.
4. Terapi kognitif untuk mengubah persepsi negatif dan pikiran irasional menjadi lebih positif.
5. Terapi kelompok untuk memberikan dukungan emosional dan berbagi pengalaman.
6. Edukasi kecemasan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan.
Tujuan intervensi ini adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan, dan menciptakan perilaku yang tenang dan terkendali. -
Article No. 602 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan cemas generalisasi
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun beberapa kode yang mungkin sesuai adalah:
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 94.34
- Deskripsi: Terapi perilaku, tidak lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 F41.1 (Gangguan cemas generalisasi) merupakan diagnosis yang sesuai untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja". Gangguan cemas generalisasi adalah kondisi di mana individu mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, kesehatan, atau hubungan sosial.
2. Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun kode 94.34 (Terapi perilaku, tidak lain) mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kecemasan pada remaja, seperti terapi kognitif-perilaku atau intervensi psikososial lainnya. -
Article No. 603 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kecemasan pada remaja:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respons otonom, perasaan tegang yang memperingatkan individu tentang bahaya yang mungkin terjadi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Adaptasi psikologis meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan
- Identifikasi penyebab dan tingkat kecemasan
- Latihan relaksasi
- Terapi distraksi
- Terapi kognitif
2. Peningkatan Koping
- Identifikasi mekanisme koping yang efektif
- Latihan teknik koping
- Dukungan emosional
3. Terapi Reminisens
- Menggali pengalaman masa lalu yang menyenangkan
- Membahas pengalaman masa lalu
- Melibatkan keluarga dalam terapi reminisens
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai, perawat dapat membantu remaja dalam mengelola dan mengatasi kecemasan yang dialaminya. -
Article No. 604 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.0
- Deskripsi: Gangguan panik [serangan panik]
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F41.0 digunakan untuk diagnosis kecemasan remaja, karena kecemasan remaja dapat diklasifikasikan sebagai gangguan panik atau serangan panik.
- Gangguan panik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan serangan rasa cemas atau ketakutan yang timbul secara tiba-tiba dan tidak terduga, disertai dengan gejala somatik seperti palpitasi, berkeringat, gemetar, dan lain-lain.
- Kecemasan remaja seringkali muncul dalam bentuk gangguan panik, sehingga kode ICD-10 F41.0 sesuai untuk mendiagnosis kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk kecemasan remaja.
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang secara spesifik digunakan untuk diagnosis kecemasan remaja.
- Kecemasan remaja dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kode ICD-9-CM yang berhubungan dengan gangguan kecemasan, seperti:
- 300.01 Gangguan panik tanpa agorafobia
- 300.02 Gangguan panik dengan agorafobia
- 300.00 Gangguan kecemasan, tidak terspesifikasi
- Namun, tidak ada kode ICD-9-CM yang secara khusus menyebutkan "kecemasan remaja". -
Article No. 605 | 25 Sep 2024
Klinis : Kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi kecemasan pada remaja, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan. Dalam kasus kecemasan remaja, SDKI yang sesuai adalah:
- Definisi: Respon emosional dan perilaku terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak diketahui atau diharapkan.
- Karakteristik Definisi: Perasaan was-was, tegang, khawatir, takut, dan gelisah.
- Faktor yang Berhubungan: Perubahan perkembangan, perubahan status kesehatan, perubahan lingkungan, perubahan peran, ancaman terhadap harga diri, dll.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Dalam kasus kecemasan remaja, SLKI yang sesuai adalah:
- Tujuan: Klien menunjukkan penurunan kecemasan.
- Kriteria Hasil:
1. Klien menunjukkan ekspresi wajah yang lebih tenang.
2. Klien melaporkan penurunan tingkat kecemasan.
3. Klien menunjukkan penurunan perilaku cemas (misalnya, napas dangkal, gemetar, dll.).
4. Klien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengatasi kecemasan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Dalam kasus kecemasan remaja, SIKI yang sesuai adalah:
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Kecemasan: Membantu klien untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan cemas, mengajarkan teknik relaksasi, dan membantu klien mengembangkan strategi koping yang efektif.
2. Terapi Kognitif: Membantu klien untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang berkontribusi terhadap kecemasan.
3. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan, empati, dan validasi terhadap perasaan klien.
4. Edukasi: Memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang kecemasan, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan strategi pengelolaan yang efektif.
Dalam praktik keperawatan, diagnosis, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur pada klien dengan kecemasan remaja.