Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 556 | 25 Sep 2024
Klinis : penurunan kapasitas adaptif intrkranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi penurunan kapasitas adaptif intrakranial adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Tekanan Intrakranial (SDKI)
Definisi: Peningkatan tekanan di dalam rongga kranial yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur otak.
Penyebab: Peningkatan volume intrakranial (hematoma, edema, tumor, dll.), gangguan aliran cairan serebrospinal, dan trauma kepala.
Manifestasi Klinis: Sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, perubahan kesadaran, dan peningkatan tekanan darah.
2. Gangguan Perfusi Serebral (SIKI)
Definisi: Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan nutrisi ke otak dengan kebutuhan metabolik otak.
Penyebab: Peningkatan tekanan intrakranial, penurunan aliran darah serebral, dan gangguan fungsi serebrovaskular.
Manifestasi Klinis: Perubahan status mental, defisit neurologis fokal, dan penurunan fungsi kognitif.
3. Gangguan Integritas Jaringan (SLKI)
Definisi: Kerusakan struktur dan fungsi jaringan otak.
Penyebab: Peningkatan tekanan intrakranial, iskemia, dan trauma.
Manifestasi Klinis: Perubahan status mental, defisit neurologis, dan gangguan fungsi otak.
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menggambarkan definisi, penyebab, dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menggambarkan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis keperawatan. -
Article No. 557 | 25 Sep 2024
Klinis : diare.Hasil pengkajian pasien lemas,sakit perut dan BAB cair 6x disertai mual dan muntah sejak kemarin sore.Hasil pemeriksaan fisik TD 90/50 mmhg,Nadi 125 x/mnt teraba lemah,RR 24 x/mnt,turgor kulit menurun,akral teraba dingin dan mukosa bibir kering,urine produksi 50 cc/3 jam,warna kuning pekat.Hasil laborat WBC 10,5,HGB13,6 g/dl,PLT 163,HCT 30,5%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi diare:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akut yang ditandai dengan lemas, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan lemah, penurunan turgor kulit, akral dingin, dan produksi urine menurun.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk fungsi fisiologis normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah pasien menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan status cairan, pemberian cairan dan elektrolit yang sesuai, manajemen gejala terkait kehilangan cairan, dan edukasi tentang pencegahan dehidrasi. -
Article No. 558 | 25 Sep 2024
Klinis : manajemen peningkatan tekanan intrakranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Masalah kesehatan yang dialami oleh pasien akibat adanya peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengancam fungsi otak.
- Penyebab: Trauma kepala, perdarahan intrakranial, tumor otak, edema otak, dll.
- Gejala: Nyeri kepala, penurunan kesadaran, mual, muntah, perubahan pupil, perubahan tanda vital, dll.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan tekanan intrakranial, tidak terjadi komplikasi, dan mempertahankan fungsi neurologi yang optimal.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak terjadi perubahan kesadaran, tidak terjadi perubahan pupil, tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial yang signifikan, dll.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan tanda-tanda vital, kesadaran, dan fungsi neurologis.
2. Manajemen lingkungan untuk mengurangi stimulasi sensorik.
3. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
4. Pemberian obat-obatan antiedema sesuai resep.
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan lanjut.
6. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen peningkatan tekanan intrakranial.
Secara ringkas, diagnosis keperawatan "Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial" menggambarkan masalah kesehatan pasien terkait adanya peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengancam fungsi otak. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk memantau, mengelola, dan mencegah komplikasi akibat peningkatan tekanan intrakranial, serta mempertahankan fungsi neurologis pasien. -
Article No. 559 | 25 Sep 2024
Klinis : Manajemen peningkatan tekanan intra kranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Manajemen peningkatan tekanan intra kranial:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko peningkatan tekanan intrakranial
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko peningkatan tekanan intrakranial adalah keadaan di mana individu rentan mengalami peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengganggu fungsi otak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien dapat mempertahankan tekanan intrakranial dalam rentang normal, bebas dari tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, dan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, manajemen pemberian cairan dan elektrolit, manajemen nutrisi, manajemen nyeri, serta edukasi kepada klien dan keluarga.
Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk mencegah atau mengatasi peningkatan tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut. Perawat berperan penting dalam memantau kondisi klien dan melakukan intervensi yang tepat untuk menjaga tekanan intrakranial tetap dalam batas normal. -
Article No. 560 | 25 Sep 2024
Klinis : pasien bernama nenek Siti 70 tahun dirawat karena akibat kehilangan nafsu makan ia juga mengalami kesulitan dalam menelan kain masih mampu untuk makan sendiri tetapi harus ditemani mengobrol akan muncul keinginan untuk makan apa yang anda lakukan sebagai sistem perawat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang disampaikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Malnutrisi Berhubungan dengan Penurunan Nafsu Makan dan Kesulitan Menelan
- Risiko malnutrisi adalah keadaan ketika individu berisiko mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh, penurunan fungsi, dan hasil klinik yang buruk.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Risiko malnutrisi adalah keadaan ketika individu berisiko mengalami kekurangan gizi yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh, penurunan fungsi, dan hasil klinik yang buruk.
- Faktor Risiko: Penurunan nafsu makan, kesulitan menelan, gangguan fungsi gastrointestinal, penyakit kronis, pembiayaan untuk nutrisi yang tidak memadai.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, perubahan komposisi tubuh, penurunan fungsi, dan hasil klinik yang buruk.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien tidak mengalami malnutrisi, tidak terjadi penurunan berat badan yang signifikan, terpenuhinya kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen nutrisi, Terapi Diet, Terapi Cairan, Manajemen Kesulitan Menelan, Kolaborasi dengan ahli gizi.
Sebagai perawat, beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah:
1. Melakukan pengkajian menyeluruh terkait kondisi nutrisi pasien, mencatat asupan dan berat badan.
2. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi dan cara mengatasi kesulitan menelan.
3. Memfasilitasi pasien untuk makan dan minum, mengatur posisi yang nyaman, serta menemani saat makan untuk meningkatkan nafsu makan.
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan formula nutrisi yang sesuai dengan kondisi pasien.
5. Memantau dan mengevaluasi status nutrisi pasien secara berkala.
6. Memberikan dukungan psikologis dan emosional kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 561 | 25 Sep 2024
Klinis : Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, yang disebabkan oleh adanya akumulasi sekret dan ronki di paru-paru, yang mengganggu aliran udara (ventilasi) dan pertukaran gas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi yang disebabkan oleh akumulasi sekret dan ronki di paru-paru, serta mengganggu aliran udara (ventilasi) dan pertukaran gas, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kemampuan Bersihan Jalan Napas
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penurunan Kemampuan Bersihan Jalan Napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang bersih dan paten.
- Karakteristik definisi: Adanya akumulasi sekret, bunyi napas tambahan (ronki), gangguan aliran udara, dan ketidakmampuan batuk efektif.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Jalan napas yang bersih dan paten.
- Indikator: Frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada bunyi napas tambahan, tidak ada sianosis, dan kemampuan batuk yang efektif.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Ventilasi
3. Terapi Oksigen
- Intervensi Tambahan:
1. Manajemen Nyeri
2. Peningkatan Batuk
3. Manajemen Cairan
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan Penurunan Kemampuan Bersihan Jalan Napas mengacu pada kondisi di mana terdapat akumulasi sekret dan ronki di paru-paru, yang mengganggu aliran udara (ventilasi) dan pertukaran gas. Intervensi keperawatan yang utama adalah manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, dan terapi oksigen, untuk membantu membersihkan jalan napas dan menjaga pertukaran gas yang optimal. -
Article No. 562 | 25 Sep 2024
Klinis : pasien datang untulk tindakan CAPD karena riwayat penyakit CKD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang datang untuk tindakan CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) karena riwayat penyakit CKD (Chronic Kidney Disease), berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Penjelasan: Kondisi di mana pasien mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi jalan napas, sehingga dapat mengakibatkan perubahan pada pola napas.
2. Gangguan Keseimbangan Cairan
- Penjelasan: Kondisi di mana pasien mengalami ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan, yang dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan cairan.
3. Intoleransi Aktivitas
- Penjelasan: Kondisi di mana pasien mengalami keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya penyakit atau pengobatan.
SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan acuan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan penilaian klinik dan data yang ada.
- Diagnosis keperawatan dirumuskan dengan menggunakan struktur masalah, penyebab, dan tanda-gejala.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan acuan dalam menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Luaran keperawatan ditetapkan dengan menggunakan kriteria hasil yang terukur dan dapat dicapai.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan acuan dalam menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan disusun dengan mempertimbangkan bukti ilmiah, sumber daya, dan preferensi pasien.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah kesehatan pasien dengan CKD yang menjalani CAPD. -
Article No. 563 | 25 Sep 2024
Klinis : Pelambatan pemulihan pasca operasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pelambatan pemulihan pasca operasi, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas (00092)
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Risiko ketidakefektifan pola napas (00032)
Berisiko mengalami perubahan pola napas yang dapat mengganggu ventilasi, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
3. Risiko infeksi (00004)
Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan, yang disebabkan oleh penurunan pertahanan tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Karakteristik: Kelelahan, kelemahan, dispnea saat aktivitas, nyeri saat aktivitas, kecemasan, dan penurunan kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas.
2. Risiko ketidakefektifan pola napas
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan pola napas yang dapat mengganggu ventilasi, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
- Faktor risiko: Nyeri, trauma, obstruksi jalan napas, dan gangguan neuromuskular.
3. Risiko infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan, yang disebabkan oleh penurunan pertahanan tubuh.
- Faktor risiko: Prosedur invasif, malnutrisi, dan gangguan sistem imun.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi aktivitas
- Luaran: Toleransi terhadap aktivitas, pemulihan setelah aktivitas, dan kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas.
2. Risiko ketidakefektifan pola napas
- Luaran: Pola napas efektif, pertukaran gas adekuat, dan fungsi respirasi.
3. Risiko infeksi
- Luaran: Bebas infeksi, proses penyembuhan, dan status imun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intoleransi aktivitas
- Intervensi: Manajemen aktivitas, manajemen energi, dan dukungan emosional.
2. Risiko ketidakefektifan pola napas
- Intervensi: Manajemen jalan napas, oksigenasi, dan pengendalian nyeri.
3. Risiko infeksi
- Intervensi: Pencegahan infeksi, manajemen tindakan invasif, dan peningkatan sistem imun.
Dalam kondisi pelambatan pemulihan pasca operasi, perawat perlu mempertimbangkan diagnosa keperawatan terkait intoleransi aktivitas, risiko ketidakefektifan pola napas, dan risiko infeksi. Perencanaan dan intervensi keperawatan yang tepat dapat membantu mempercepat pemulihan pasien pasca operasi. -
Article No. 564 | 25 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan flue dan setiap bangun pagi mengigil dan sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu pasien datang dengan keluhan flu, mengigil setiap bangun pagi, dan sakit kepala, maka dapat diberikan Diagnosa Keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan mekanisme pengeluaran panas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien akan mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan suhu tubuh, manajemen lingkungan untuk menjaga suhu nyaman, pemberian kompres hangat/dingin, dan pemberian cairan dan elektrolit.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Penjelasan singkat:
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pengkajian nyeri, pemberian analgesik, manajemen lingkungan untuk meminimalkan stimulus nyeri, dan teknik nonfarmakologis seperti relaksasi.
Selain itu, dapat juga ditambahkan diagnosa keperawatan lain yang berkaitan, seperti:
- Intoleransi aktivitas
- Defisiensi nutrisi
- Risiko infeksi
Diagnosa dan intervensi keperawatan ini dapat disesuaikan dengan kondisi pasien dan evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 565 | 25 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan flue dan setiap bangun pagi mengigil dan sakit kepala serta batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan flu, mengigil dan sakit kepala saat bangun pagi, serta batuk, maka dapat dirumuskan beberapa diagnosis keperawatan yang sesuai, yaitu:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Faktor yang berhubungan: Infeksi, peningkatan produksi panas atau penurunan hilangnya panas.
- Gejala dan tanda: Suhu tubuh meningkat, menggigil, nyeri kepala, malaise.
b. Batuk
- Definisi: Produksi batuk yang tidak efektif.
- Faktor yang berhubungan: Respons terhadap iritasi pada saluran pernapasan.
- Gejala dan tanda: Batuk, produksi dahak, perubahan suara, dan rasa tidak nyaman di dada.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Suhu Tubuh Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh pada rentang normal.
- Kriteria hasil: Suhu tubuh berada dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda hipertermia, tidak ada menggigil.
b. Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret.
- Kriteria hasil: Tidak ada kesulitan bernapas, frekuensi pernapasan normal, tidak ada suara napas tambahan, tidak ada produksi dahak yang berlebihan.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Manajemen Demam
- Definisi: Memfasilitasi penurunan suhu tubuh pada pasien dengan peningkatan suhu tubuh.
- Intervensi: Memantau suhu tubuh, memberikan obat penurun demam, mengompres hangat, menjaga asupan cairan yang cukup.
b. Manajemen Jalan Napas
- Definisi: Memfasilitasi patensi jalan napas dan efektivitas pertukaran gas.
- Intervensi: Memantau pola napas, mengajarkan teknik batuk efektif, memberikan humidifikasi udara, memberikan obat-obatan sesuai indikasi.
Dalam praktiknya, diagnosis keperawatan dan intervensi yang tepat akan ditentukan oleh perawat berdasarkan kondisi pasien yang lebih spesifik dan hasil pemeriksaan lebih lanjut.