Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 648 | 26 Sep 2024
Klinis : glukosa darah 400
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi glukosa darah 400, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
- Berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa secara efektif.
- Ditandai dengan glukosa darah yang tinggi (400 mg/dL).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Utama: Glukosa darah tinggi, riwayat penurunan berat badan, kelelahan, dan perubahan status hidrasi.
- Faktor yang Berhubungan: Diabetes mellitus, intake nutrisi yang tidak adekuat, dan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Tercapainya keseimbangan nutrisi, perbaikan status glukosa darah, dan tidak ada komplikasi.
- Kriteria Hasil: Glukosa darah dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, dan tidak ada perubahan berat badan yang signifikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan glukosa darah, pemberian insulin sesuai resep, edukasi tentang manajemen diabetes, dan konseling gizi.
- Aktivitas Keperawatan: Mengukur glukosa darah secara teratur, memantau asupan dan output cairan, dan memberikan edukasi tentang diet dan pengobatan diabetes.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh" digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan glukosa secara efektif, seperti pada kasus diabetes mellitus. Hal ini ditandai dengan glukosa darah yang tinggi (400 mg/dL). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan glukosa darah, pemberian insulin, edukasi tentang manajemen diabetes, dan konseling gizi. Tujuan akhirnya adalah tercapainya keseimbangan nutrisi, perbaikan status glukosa darah, dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 649 | 26 Sep 2024
Klinis : penurunan kapasitas adaptif intrakranial
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi penurunan kapasitas adaptif intrakranial, kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G93.5
- Deskripsi: Komplikasi otak, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk penurunan kapasitas adaptif intrakranial.
- Deskripsi: Penurunan kapasitas adaptif intrakranial tidak memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik. Hal ini karena penurunan kapasitas adaptif intrakranial bukan merupakan prosedur atau tindakan medis, melainkan suatu kondisi atau keadaan klinis. Kode ICD-9-CM lebih berfokus pada prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi tersebut.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 G93.5 (Komplikasi otak, tidak diklasifikasikan di tempat lain) digunakan untuk mengkodekan penurunan kapasitas adaptif intrakranial, yang merupakan suatu kondisi atau keadaan klinis yang terkait dengan gangguan pada otak, namun tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori yang lebih spesifik.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk penurunan kapasitas adaptif intrakranial karena sistem ICD-9-CM lebih berfokus pada pengkodean prosedur atau tindakan medis, dan bukan pada pengkodean kondisi klinis. -
Article No. 650 | 26 Sep 2024
Klinis : penurunan kapasitas adaptif intrakranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan kapasitas adaptif intrakranial adalah kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam mempertahankan homeostasis intrakranial, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari pengelolaan penurunan kapasitas adaptif intrakranial adalah:
- Tanda-tanda vital stabil
- Tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial
- Pasien/keluarga dapat mengelola situasi untuk mencegah peningkatan tekanan intrakranial
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola penurunan kapasitas adaptif intrakranial meliputi:
- Pemantauan tanda-tanda vital dan kesadaran
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Pengaturan posisi head-of-bed yang tepat
- Manajemen nyeri dan gejala lain
- Edukasi kepada pasien/keluarga tentang pencegahan peningkatan tekanan intrakranial
Secara umum, penurunan kapasitas adaptif intrakranial memerlukan pengelolaan yang komprehensif dan kolaboratif antara tim kesehatan untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam jiwa. -
Article No. 651 | 26 Sep 2024
Klinis : klien pasangan baru menikah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi klien pasangan baru menikah, berikut adalah beberapa contoh diagnosis keperawatan yang mungkin muncul, serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosis Keperawatan: Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan informasi tentang peran dan tanggung jawab dalam perkawinan
- SDKI: Kurang Pengetahuan adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan keadaan dimana individu/keluarga/komunitas memiliki informasi atau pengetahuan yang tidak memadai untuk mengelola kondisi kesehatannya.
- SLKI: Salah satu luaran yang dapat dicapai adalah Pengetahuan: Perkawinan yang meningkat, yang menggambarkan peningkatan pemahaman individu/keluarga tentang konsep dan praktik perkawinan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah Edukasi: Perkawinan, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasangan baru menikah mengenai peran, tanggung jawab, dan dinamika dalam perkawinan.
2. Diagnosis Keperawatan: Kesiapan Meningkatkan Hubungan Seksual berhubungan dengan fase baru perkawinan
- SDKI: Kesiapan Meningkatkan Hubungan Seksual adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan keinginan dan kemampuan individu untuk meningkatkan atau memperbaiki aktivitas seksual.
- SLKI: Salah satu luaran yang dapat dicapai adalah Fungsi Seksual: Optimal, yang menggambarkan kemampuan individu untuk terlibat dalam aktivitas seksual yang memuaskan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah Konseling: Seksualitas, yang bertujuan untuk membantu pasangan baru menikah dalam mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam aktivitas seksual.
3. Diagnosis Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan perubahan pola makan akibat transisi perkawinan
- SDKI: Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan keadaan di mana individu/keluarga/komunitas berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- SLKI: Salah satu luaran yang dapat dicapai adalah Status Nutrisi: Adekuat, yang menggambarkan keadaan individu/keluarga/komunitas dengan asupan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah Edukasi: Gizi, yang bertujuan untuk membantu pasangan baru menikah dalam mengembangkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama masa transisi perkawinan.
Catatan: Diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang disebutkan di atas merupakan contoh dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi klien yang spesifik. -
Article No. 652 | 26 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan keluar bercak darah dari jalan lahir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Keluhan Pasien:
1. Perdarahan Vagina Abnormal
Definisi: Pengeluaran darah dari vagina yang tidak sesuai dengan pola menstruasi normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab/Faktor Risiko: Infeksi, trauma, kelainan anatomis, malignancy, perubahan hormonal.
- Karakteristik Utama: Adanya perdarahan dari vagina di luar siklus menstruasi.
- Gejala Pendukung: Riwayat perdarahan, perubahan warna dan jumlah darah yang keluar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Perdarahan
- Pemulihan Kondisi Fisiologis
- Manajemen Rasa Nyaman
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Terapi Oksigen
- Manajemen Perdarahan
- Konseling Kesehatan
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan ini ditegakkan karena pasien mengeluhkan keluar bercak darah dari jalan lahir, yang merupakan gejala dari perdarahan vagina abnormal. Perawat perlu melakukan pemantauan tanda-tanda vital, memberikan terapi oksigen jika diperlukan, dan melakukan manajemen perdarahan sesuai kondisi pasien. Selain itu, perawat juga perlu memberikan konseling kesehatan terkait penyebab dan penanganan perdarahan vagina abnormal. -
Article No. 653 | 26 Sep 2024
Klinis : ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi "ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat", berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Perawatan Kesehatan Keluarga
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Kesehatan Keluarga didefinisikan sebagai ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mencegah, dan/atau mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kondisi ini adalah:
1. Keluarga mampu mengidentifikasi masalah kesehatan anggota keluarga.
2. Keluarga mampu mencegah masalah kesehatan anggota keluarga.
3. Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi Perawatan Kesehatan Keluarga
2. Fasilitasi Perawatan Kesehatan Keluarga
3. Konseling Perawatan Kesehatan Keluarga
4. Supervisi Perawatan Kesehatan Keluarga
Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan kesehatan di rumah yang sehat dan aman bagi anggota keluarga. -
Article No. 654 | 26 Sep 2024
Klinis : ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat adalah ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mempertahankan lingkungan rumah yang sehat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah keluarga mampu melakukan perawatan rumah yang sehat, seperti memelihara kebersihan dan kerapian rumah, menjaga kebersihan sanitasi, dan menciptakan lingkungan rumah yang aman dan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Edukasi keluarga tentang perawatan rumah yang sehat
2. Bimbingan keluarga dalam memelihara kebersihan dan kerapian rumah
3. Fasilitasi keluarga dalam menjaga kebersihan sanitasi di rumah
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk meningkatkan kesehatan lingkungan di rumah
5. Monitoring dan evaluasi kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan rumah yang sehat -
Article No. 655 | 26 Sep 2024
Klinis : Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan rumah yang sehat":
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakmampuan Keluarga Merawat Kesehatan Rumah
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan anggota keluarga untuk melakukan aktivitas dalam memelihara kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah.
- Karakteristik Utama: Ketidakmampuan anggota keluarga dalam melakukan aktivitas-aktivitas seperti membersihkan rumah, membuang sampah, menjaga kebersihan sanitasi, dan menjaga ventilasi udara yang baik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Keluarga mampu merawat kesehatan rumah.
- Indikator: Keluarga menunjukkan kemampuan dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah, mengelola sampah, menjaga sanitasi yang baik, dan memastikan ventilasi udara yang memadai.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Edukasi Keluarga: Memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya perawatan rumah yang sehat, termasuk teknik-teknik membersihkan rumah, mengelola sampah, dan menjaga sanitasi.
2. Supervisi Keluarga: Melakukan pengawasan dan bimbingan kepada keluarga dalam melaksanakan aktivitas perawatan rumah yang sehat.
3. Fasilitasi Pengembangan Kemampuan Keluarga: Membantu keluarga dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam perawatan rumah yang sehat, seperti menyediakan alat-alat kebersihan yang memadai.
4. Koordinasi dengan Pihak Terkait: Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait (misalnya petugas kesehatan lingkungan) untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan keluarga dalam perawatan rumah yang sehat.
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan keluarga dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan rumah, sehingga dapat menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan mendukung kesejahteraan anggota keluarga. -
Article No. 656 | 26 Sep 2024
Klinis : Ketidakmampuan Keluarga Merawat Kesehatan Rumah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Ketidakmampuan Keluarga Merawat Kesehatan Rumah":
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakmampuan Keluarga Merawat Kesehatan Rumah
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakmampuan Keluarga Merawat Kesehatan Rumah adalah suatu keadaan di mana anggota keluarga tidak mampu untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah kebersihan dan keamanan lingkungan rumah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan masalah ini adalah keluarga mampu mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah kebersihan dan keamanan lingkungan rumah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi:
1. Pengajaran Kesehatan Lingkungan: Memberikan edukasi kepada keluarga tentang kebersihan dan keamanan lingkungan rumah.
2. Konseling Keluarga: Memberikan konseling untuk membantu keluarga memahami dan mengatasi masalah terkait kebersihan dan keamanan rumah.
3. Manajemen Lingkungan: Membantu keluarga dalam meningkatkan kebersihan dan keamanan lingkungan rumah.
Secara keseluruhan, diagnosa ini menggambarkan ketidakmampuan keluarga dalam merawat kesehatan lingkungan rumah, yang perlu ditangani dengan intervensi keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi, mencegah, dan mengatasi masalah terkait. -
Article No. 657 | 26 Sep 2024
Klinis : kesiapan peningkatan proses keluarga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi "kesiapan peningkatan proses keluarga", berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga adalah kondisi individu atau keluarga yang menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan fungsi dan kapasitas keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan, pemeliharaan kesehatan, dan adaptasi terhadap perubahan.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan adalah keluarga mampu menjalankan fungsi dan kapasitas dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan, pemeliharaan kesehatan, dan adaptasi terhadap perubahan.
SIKI:
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
1. Pengkajian keluarga
2. Peningkatan komunikasi dalam keluarga
3. Dukungan keluarga
4. Edukasi kesehatan keluarga
5. Konseling keluarga
6. Fasilitasi pemecahan masalah keluarga
7. Mediasi dalam keluarga
Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk memfasilitasi keluarga dalam meningkatkan fungsi dan kapasitas dalam menjalankan tugas-tugas perkembangan, pemeliharaan kesehatan, dan adaptasi terhadap perubahan.