Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 740 | 27 Sep 2024
Klinis : Intervensi gangguan integritas kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Intervensi Gangguan Integritas Kulit":
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
- Karakteristik utamanya meliputi adanya lesi, kemerahan, pembengkakan, dan kerusakan pada kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada gangguan integritas kulit adalah integritas kulit membaik, tidak ada tanda infeksi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, debridemen, pemberian salep/krim, dan penggunaan balutan yang sesuai.
- Tujuannya adalah mempercepat penyembuhan luka, mencegah infeksi, dan mempertahankan integritas kulit.
Jadi, secara singkat, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Integritas Kulit", dengan luaran yang diharapkan adalah memulihnya integritas kulit, tidak ada tanda infeksi, dan tidak terjadi komplikasi. Intervensi keperawatannya meliputi perawatan luka, debridemen, pemberian salep/krim, dan penggunaan balutan yang sesuai. -
Article No. 741 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN KELUHAN BATUK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk pasien dengan keluhan batuk, berikut adalah diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami hambatan dalam pembersihan sekresi atau obstruksi pada saluran napas.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen jalan napas, fisioterapi dada, dan edukasi mengenai teknik batuk efektif.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Keadaan di mana individu mengalami hambatan dalam pembersihan sekresi atau obstruksi pada saluran napas.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen jalan napas, pengisapan jalan napas, dan edukasi mengenai teknik batuk efektif.
3. Risiko Infeksi
- SDKI: Keadaan di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- SLKI: Individu dapat bebas dari infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti perawatan jalan napas, pemberian obat-obatan, dan edukasi mengenai pencegahan infeksi.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian dan identifikasi masalah kesehatan pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 742 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk kondisi pasien dengan pilek, dapat diberikan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen jalan napas, terapi oksigen, hidrasi, pemberian obat-obatan, dan edukasi terkait teknik batuk efektif.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidaknyamanan Pernapasan
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang terkait dengan perubahan fungsi pernapasan.
- SLKI: Pasien dapat mencapai dan mempertahankan kenyamanan pernapasan yang optimal.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen jalan napas, terapi oksigen, manajemen rasa tidak nyaman, dan edukasi terkait teknik pernapasan.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- SDKI: Peningkatan risiko terkena suatu penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen.
- SLKI: Pasien dapat bebas dari infeksi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pencegahan infeksi, manajemen nutrisi, hidrasi, pemberian obat-obatan, dan edukasi terkait pencegahan infeksi.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah panduan dalam menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan pengkajian data pasien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan dalam menentukan luaran atau hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan dalam menentukan tindakan atau intervensi keperawatan yang sesuai untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 743 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dialami pasien anak perempuan berusia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosis campak, maka kode ICD-10 yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang perlu dikodekan dalam ICD-9-CM, karena informasi yang diberikan tidak mencantumkan tindakan spesifik yang dilakukan.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05.9 (Campak, tanpa komplikasi) sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, yang merupakan manifestasi klasik dari penyakit campak.
- Pada kasus ini, tidak disebutkan adanya tindakan atau prosedur medis yang dilakukan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM yang perlu dicantumkan. -
Article No. 744 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang disebutkan, berikut adalah kemungkinan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Paparan Virus Campak.
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan berisiko meningkatnya risiko terkena infeksi.
- Faktor Risiko: Paparan agen infeksius, sistem imun yang lemah, prosedur invasif, dll.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien bebas dari infeksi.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda dan gejala infeksi, tidak ada demam, tidak ada peningkatan jumlah leukosit, dll.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Infeksi, Perawatan Luka, Edukasi Pencegahan Infeksi, dll.
- Tindakan: Pemantauan tanda-tanda vital, Pemantauan infeksi, Pemberian obat-obatan, Edukasi kepada pasien dan keluarga, dll.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Standar untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- SLKI: Standar untuk menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI: Standar untuk menentukan intervensi dan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan standar praktik keperawatan. -
Article No. 745 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien dengan post op laparatomy ec ileus obtruktif. Td 127/75, map : 89, hr :98, rr : 19, spo2 99% pake nasal canul 5lpm. Suhu 36,1.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah post op laparatomy ec ileus obtruktif. Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K56.7
- Deskripsi: Ileus, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode K56.7 dalam ICD-10 digunakan untuk menggambarkan kondisi ileus (obstruksi usus) yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Ileus obtruktif adalah salah satu jenis ileus, yang disebabkan oleh adanya obstruksi mekanis pada saluran pencernaan.
- Kondisi ini sering terjadi setelah prosedur bedah pada abdomen, seperti laparatomi.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 54.0
- Deskripsi: Laparotomi
Penjelasan:
- Kode 54.0 dalam ICD-9-CM digunakan untuk prosedur laparotomi, yaitu pembedahan abdomen melalui insisi pada dinding perut.
- Prosedur ini dilakukan pada pasien untuk mengatasi ileus obtruktif yang terjadi setelah operasi sebelumnya.
Berdasarkan temuan klinis yang diberikan, pasien dalam kondisi stabil dengan tekanan darah 127/75 mmHg, MAP 89 mmHg, nadi 98 bpm, respirasi 19 kali/menit, dan saturasi oksigen 99% dengan bantuan oksigen nasal 5 lpm. Suhu tubuh pasien adalah 36,1°C. -
Article No. 746 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien dengan post op laparatomy ec ileus obtruktif. Td 127/75, map : 89, hr :98, rr : 19, spo2 99% pake nasal canul 5lpm. Suhu 36,1.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (berhubungan dengan ileus obstruktif)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) yang efektif di alveoli.
- Penyebab: Ileus obstruktif yang menyebabkan penurunan ventilasi dan perfusi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik (berhubungan dengan post-operatif laparotomi)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dan mandiri di sekitar lingkungan.
- Penyebab: Nyeri, kelemahan, dan pembatasan pergerakan akibat post-operatif laparotomi.
3. Resiko Infeksi (berhubungan dengan prosedur pembedahan)
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Adanya paparan akibat tindakan pembedahan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan.
- SDKI menyediakan definisi, karakteristik definisi, faktor yang berhubungan, dan faktor yang berhubungan dengan keterkaitan diagnosa keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI menyediakan definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran untuk setiap luaran keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- SIKI menyediakan definisi, aktivitas, dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan evidenced-based untuk mendukung kualitas dan keamanan praktik keperawatan. -
Article No. 747 | 27 Sep 2024
Klinis : bayi baru lahir, bayi belum menyusu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi bayi baru lahir yang belum menyusu:
1. Diagnosa Keperawatan:
- Ketidakefektifan Pola Minum Nutrisi Bayi
2. Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan bayi untuk menghisap, menelan, dan/atau mengkoordinasikan fungsi menelan secara efektif.
- Penyebab: Kelelahan, refleks hisap dan menelan yang tidak efektif, dan gangguan neurologis.
- Gejala dan Tanda: Bayi tidak dapat menyusu dengan efektif, bayi mengalami kesulitan menelan, bayi menolak atau tidak tertarik untuk minum.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bayi dapat minum dengan efektif.
- Indikator: Bayi dapat menghisap, menelan, dan mengkoordinasikan fungsi menelan dengan efektif, bayi memperlihatkan minat untuk minum, dan bayi mampu mempertahankan berat badan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Minum Bayi
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan bayi dalam mengonsumsi cairan dan nutrisi secara efektif.
- Tindakan: Mengatur posisi bayi saat minum, membantu bayi menghisap, memberikan stimulasi untuk minum, dan memantau intake cairan dan nutrisi bayi.
Dalam kondisi bayi baru lahir yang belum menyusu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakefektifan Pola Minum Nutrisi Bayi". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Minum Bayi untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan bayi dalam mengonsumsi cairan dan nutrisi secara efektif. -
Article No. 748 | 27 Sep 2024
Klinis : Diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Diare:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare adalah pengeluaran feses cair atau lembek yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
- Karakteristik utama: Feses cair atau lembek, Frekuensi buang air besar meningkat, Perubahan konsistensi dan jumlah feses.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan pola eliminasi
- Hidrasi yang adekuat
- Keseimbangan elektrolit
- Manajemen gejala diare
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pengkajian status cairan dan elektrolit
- Pemberian cairan dan elektrolit
- Perawatan diare
- Edukasi tentang diare dan pencegahannya
Jadi, dalam penanganan diare, perawat perlu melakukan pengkajian, pemantauan, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi kepada pasien untuk pemulihan dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 749 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan sesak nafas, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Pola napas tidak efektif adalah kondisi di mana individu mengalami perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat menyebabkan ketidakadekuatan ventilasi.
- Penyebab: penyakit paru, trauma, gangguan neurologis, kelelahan otot pernapasan, kecemasan, dll.
- Gejala: napas cepat, dangkal, tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, dll.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Ventilasi Efektif
- Pemeliharaan Jalan Napas
- Pengendalian Nyeri
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Oksigen
- Manajemen Kelelahan
- Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami perubahan pada frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat menyebabkan ventilasi yang tidak memadai. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang terkait adalah Ventilasi Efektif, Pemeliharaan Jalan Napas, dan Pengendalian Nyeri. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan meliputi Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, Manajemen Kelelahan, dan Manajemen Nyeri. Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk memulihkan pola napas yang efektif, mempertahankan jalan napas yang terbuka, dan mengelola gejala yang menyertai, seperti kelelahan dan nyeri.