Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19869 | 21 Jul 2025
Klinis : P: Ny. M mengatakan terkadang sering sakit kepala bertambah jika pasien banyak beraktivitas. Q: Ny. M. mengatakan sakit kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk. R: Ny. M. mengatakan sakit dirasakan di bagian tengkuk dan belakang kepala. S: Skala nyeri 3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi Ny. M. dengan penjelasan yang rinci dan terperinci.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri Kepala Terkait Aktivitas Fisik". Diagnosa ini didasarkan pada:
P: Ny. M mengatakan terkadang sering sakit kepala bertambah jika pasien banyak beraktivitas.
Q: Ny. M. mengatakan sakit kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk.
R: Ny. M. mengatakan sakit dirasakan di bagian tengkuk dan belakang kepala.
S: Skala nyeri 3.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan Ny. M. dapat mencapai beberapa luaran, yaitu:
1. Kontrol Nyeri: Skala Nyeri Terkendali
Kriteria hasil:
a. Melaporkan nyeri berkurang menjadi skala 1-2.
b. Mendemonstrasikan penggunaan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
c. Melaporkan dapat beristirahat dengan baik.
2. Perilaku Kesehatan: Meningkat
Kriteria hasil:
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri kepala.
b. Mendemonstrasikan perilaku untuk mencegah atau mengurangi nyeri kepala.
c. Melaporkan keinginan untuk terus mempraktikkan perilaku yang mendukung kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang perlu dilakukan:
1. Manajemen Nyeri
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan skala nyeri).
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri, seperti aktivitas fisik.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik jika diperlukan.
d. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan teknik distraksi.
2. Edukasi Kesehatan
a. Jelaskan penyebab dan faktor-faktor yang memengaruhi nyeri kepala.
b. Ajarkan cara mencegah atau mengurangi nyeri kepala, seperti mengatur pola istirahat, menghindari aktivitas yang dapat memicu nyeri, dan melakukan teknik nonfarmakologis.
c. Dorong Ny. M. untuk terus mempraktikkan perilaku yang mendukung kesehatan dan mencegah kekambuhan nyeri kepala.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan Ny. M. dapat mencapai kontrol nyeri yang baik dan peningkatan perilaku kesehatan sehingga dapat mengelola nyeri kepala dengan efektif. -
Article No. 19870 | 21 Jul 2025
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (10001)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (10001)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri (30001)
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (30001)
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse
Dalam konteks akademis, diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" merujuk pada pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Luaran yang diharapkan adalah individu mampu mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri, yang dapat dicapai melalui serangkaian intervensi keperawatan untuk manajemen nyeri. Sebagai pakar atau perawat, saya dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai konsep-konsep ini dan bagaimana menerapkannya dalam praktik keperawatan. -
Article No. 19871 | 21 Jul 2025
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi nyeri adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut merupakan respon fisiologis yang terjadi secara tiba-tiba dan memiliki durasi terbatas, biasanya kurang dari 3 bulan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran/output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan untuk pasien dengan diagnosa Nyeri Akut adalah:
a. Pasien dapat melaporkan penurunan skala nyeri.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
c. Pasien dapat menunjukkan perilaku mengatasi nyeri secara efektif.
d. Pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
e. Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SLKI) pada pasien dengan diagnosa Nyeri Akut adalah:
a. Pengkajian nyeri: mengkaji lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, dan faktor pencetus nyeri.
b. Manajemen nyeri: memberikan analgesik sesuai resep, mengajarkan teknik non-farmakologis (relaksasi, distraksi, terapi es/panas), dan memantau efektivitas intervensi.
c. Edukasi manajemen nyeri: mengajarkan pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan nyeri.
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain: konsultasi dengan dokter untuk pengaturan analgesik, konsultasi dengan ahli fisioterapi untuk intervensi nyeri kronis.
e. Monitoring tanda-tanda vital: memantau tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu) untuk mengevaluasi efek nyeri.
f. Fasilitasi aktivitas: membantu pasien melakukan aktivitas sesuai toleransi untuk meminimalkan nyeri.
Penjelasan rinci di atas mencakup Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai, Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI), dan Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI) pada pasien dengan kondisi nyeri. Sebagai perawat, saya berharap informasi ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. -
Article No. 19872 | 21 Jul 2025
Klinis : pasien masuk dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, diagnosa medis gagal ginjal kronik dengan insersi double lumen cateter, sesak ada, nyeri pada bagian insersi double lumen cateter ada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI Kode: 13065)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI Kode: 13149)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
3. Nyeri Akut (SDKI Kode: 13067)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu.
4. Risiko Infeksi (SDKI Kode: 13056)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Hipertermia (SLKI Kode: 10016)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
2. Manajemen Intoleransi Aktivitas (SLKI Kode: 10071)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas.
3. Manajemen Nyeri (SLKI Kode: 10017)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri yang dialami individu.
4. Pencegahan Infeksi (SLKI Kode: 10015)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mencegah atau mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemberian Antipiretik (SIKI Kode: 30001)
Definisi: Pemberian obat penurun demam untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Mobilisasi Progresif (SIKI Kode: 30065)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam beraktivitas secara bertahap.
3. Manajemen Nyeri (SIKI Kode: 30002)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri.
4. Perawatan Akses Intravena (SIKI Kode: 30074)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mempertahankan akses intravena agar tetap berfungsi dengan baik dan mencegah komplikasi. -
Article No. 19873 | 21 Jul 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi nyeri akut.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi nyeri akut adalah "Nyeri Akut" (SDKI, 2017). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (NANDA-I, 2018). Nyeri akut memiliki karakteristik kunci seperti perubahan ekspresi wajah, perubahan tanda-tanda vital, perilaku protektif, dan laporan rasa nyeri.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan nyeri akut, diharapkan dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kontrol Nyeri: Pasien mampu mengontrol nyeri yang dirasakan, ditandai dengan penurunan intensitas nyeri, penggunaan analgesik yang tepat, dan kemampuan menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Kenyamanan: Pasien mencapai tingkat kenyamanan yang optimal, ditandai dengan ekspresi wajah yang rileks, istirahat yang cukup, dan peningkatan aktivitas sehari-hari.
3. Pemulihan: Pasien menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang baik, seperti tidak ada komplikasi, penyembuhan luka yang optimal, dan peningkatan fungsi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan pada pasien dengan nyeri akut, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, meliputi lokasi, kualitas, intensitas, durasi, dan faktor yang mempengaruhi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pemberian analgesik yang tepat.
c. Ajarkan pasien teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi musik.
d. Lakukan tindakan yang dapat mengurangi nyeri, seperti kompres hangat/dingin, massase, dan posisi nyaman.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri secara berkala.
2. Manajemen Kenyamanan:
a. Fasilitasi istirahat dan tidur yang cukup bagi pasien.
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien.
c. Berikan dukungan emosional dan motivasi kepada pasien.
d. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
e. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk meningkatkan kenyamanan.
3. Manajemen Pemulihan:
a. Pantau tanda-tanda vital dan perkembangan kondisi pasien secara berkala.
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mencegah komplikasi.
c. Ajarkan pasien dan keluarga tindakan perawatan diri yang dapat mendukung pemulihan.
d. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai proses pemulihan yang diharapkan.
e. Lakukan evaluasi secara komprehensif terhadap kemajuan pemulihan pasien.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dengan nyeri akut dapat mencapai kontrol nyeri, kenyamanan, dan pemulihan yang optimal. -
Article No. 19874 | 21 Jul 2025
Klinis : LUKA KARENA BENDA TAJAM
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "LUKA KARENA BENDA TAJAM":
1. Kode ICD-10:
- Kode: S51.8
- Deskripsi: Luka terbuka pada lengan, bagian lain
Penjelasan:
- Kode S51.8 merupakan kode ICD-10 yang sesuai untuk menggambarkan luka terbuka pada lengan, pada bagian lain selain pergelangan tangan dan siku.
- Kode ini mencakup luka yang disebabkan oleh benda tajam, seperti pisau, pecahan kaca, atau benda lain yang dapat menyebabkan luka terbuka.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Debridemen luka, kulit dan subkutan
Penjelasan:
- Kode 86.04 merupakan kode ICD-9-CM untuk prosedur debridemen luka, yang melibatkan pembersihan dan penyayatan jaringan yang rusak atau nekrotik pada kulit dan jaringan subkutan.
- Prosedur ini biasanya dilakukan untuk mempersiapkan luka yang disebabkan oleh benda tajam sebelum perawatan lanjutan, seperti penjahitan atau penutupan luka.
Sebagai dokter atau perekam medis, kita harus memastikan penggunaan kode ICD yang sesuai untuk mendokumentasikan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan, sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan lengkap dalam rekam medis pasien. -
Article No. 19875 | 21 Jul 2025
Klinis : SESAN NAFAS
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "SESAK NAFAS":
1. Kode ICD-10:
- Kode: R06.0
- Deskripsi: Dispnea (sesak nafas)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Terapi pernafasan, tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R06.0 (Dispnea) merupakan kode yang digunakan untuk menggambarkan kondisi sesak nafas atau kesulitan bernafas pada pasien. Kode ini termasuk dalam kategori "Gejala dan tanda yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan jantung" pada Bab XVIII "Gejala, tanda, dan temuan klinis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain" dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait.
2. Kode ICD-9-CM 93.90 (Terapi pernafasan, tidak diklasifikasikan di tempat lain) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kondisi sesak nafas pada pasien. Kode ini termasuk dalam kategori "Prosedur Terapi Rehabilitatif dan Fisik" pada Bab 93 "Prosedur Terapeutik, Tindakan Diagnostik, dan Perawatan Kesehatan" dalam Klasifikasi Prosedur Internasional untuk Tindakan Medis.
Dokter atau perekam medis dapat menggunakan kode-kode tersebut untuk mendokumentasikan diagnosis dan tindakan medis yang dilakukan pada pasien dengan kondisi sesak nafas. -
Article No. 19876 | 21 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri di bagian kelopak bawah mata dan berdenyut sudah 4 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan analisis yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien yang Anda uraikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan keluhan pasien yaitu nyeri di bagian kelopak bawah mata yang berdenyut selama 4 hari, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah "Nyeri Akut". Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
3. Pasien dapat beristirahat dengan cukup.
4. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi).
2. Berikan tindakan analgesik sesuai dengan resep dokter untuk mengurangi nyeri.
3. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, dan distraksi.
4. Bantu pasien untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
5. Kolaborasi dengan dokter untuk menentukan penyebab nyeri dan rencana pengobatan yang tepat.
6. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai nyeri, penyebab, dan cara penanganannya.
7. Monitor efektivitas intervensi dan lakukan evaluasi secara berkala.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terfokus pada manajemen nyeri, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu penurunan intensitas nyeri, kemampuan mengelola nyeri secara efektif, istirahat yang cukup, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman. -
Article No. 19877 | 21 Jul 2025
Klinis : GONDONGAN
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis, serta penjelasan detail untuk kondisi "GONDONGAN" dengan format yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B26.9
- Deskripsi: Gondongan, tidak dispesifikasi
Gondongan, atau yang lebih dikenal sebagai "mumps", adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus. Virus ini menyerang kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis, yang terletak di dekat telinga. Gejala utama yang muncul adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua sisi wajah di dekat telinga.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode spesifik
- Deskripsi: Tindakan medis untuk gondongan biasanya bersifat suportif, seperti pemberian obat pereda nyeri, antipiretik, dan menjaga hidrasi. Selain itu, dapat dilakukan tindakan drainase untuk mengurangi pembengkakan kelenjar parotis jika diperlukan.
Dalam kasus gondongan, tidak ada tindakan medis spesifik yang tercatat dalam klasifikasi ICD-9-CM. Penanganan utama berfokus pada manajemen gejala dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, seperti ensefalitis, orchitis (pembengkakan testis), pankreatitis, dan lain-lain. -
Article No. 19878 | 21 Jul 2025
Klinis : sakit rahang habis bersin. membuka dan menutup rahang terasa sakit
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu sakit rahang setelah bersin dan rasa sakit saat membuka serta menutup rahang, berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M26.60
- Deskripsi: Gangguan sendi temporomandibular, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 76.99
- Deskripsi: Prosedur lain pada tulang, sendi, atau otot kepala dan leher
Penjelasan:
Kode ICD-10 M26.60 mengacu pada gangguan sendi temporomandibular (TMJ) yang tidak terspesifikasi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar rahang, terutama setelah melakukan aktivitas seperti bersin, membuka, atau menutup mulut.
Sendi temporomandibular adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah (mandibula) dengan tengkorak (temporal). Gangguan pada sendi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan atau stres pada sendi, kerusakan sendi, atau ketidakseimbangan otot-otot yang terkait.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 76.99 (Prosedur lain pada tulang, sendi, atau otot kepala dan leher) dapat digunakan jika pasien memerlukan tindakan medis untuk menangani kondisi tersebut, seperti pemeriksaan, terapi fisik, atau intervensi lainnya yang bertujuan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki fungsi sendi temporomandibular.
Diagnosis dan penanganan yang tepat oleh dokter spesialis sangat penting untuk mengatasi kondisi ini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.