Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1608 | 09 Oct 2024
Klinis : Nyeri BAK,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri BAK.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah-istilah terjadinya kerusakan.
Batasan Karakteristik:
- Laporan pasien tentang nyeri
- Ekspresi wajah yang menandakan nyeri
- Perubahan tanda-tanda vital
- Perilaku protektif terhadap area yang nyeri
Faktor Berhubungan:
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit prostat
- Trauma pada saluran kemih
Luaran Keperawatan:
1. Kontrol Nyeri
- Pasien dapat menyatakan rasa nyamannya
- Pasien dapat menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
2. Perilaku untuk Mengurangi Nyeri
- Pasien dapat menerapkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
- Pasien dapat mengenali faktor-faktor yang memperberat nyeri
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi karakteristik, lokasi, durasi, dan faktor pencetus nyeri
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, seperti kompres hangat, relaksasi, distraksi
2. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab dan proses terjadinya nyeri BAK
- Ajarkan pasien untuk segera melaporkan nyeri yang dirasakan
- Libatkan keluarga dalam perawatan pasien
Jadi, dalam kondisi Nyeri BAK, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Nyeri Akut, dengan fokus asuhan keperawatan pada manajemen nyeri dan edukasi kesehatan terkait kondisi pasien. Diharapkan dengan intervensi yang tepat, pasien dapat mencapai kontrol nyeri dan perilaku yang efektif untuk mengurangi nyeri. -
Article No. 1609 | 09 Oct 2024
Klinis : mukosa bibir kering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mukosa bibir kering:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakseimbangan Cairan adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan yang dapat mengganggu homeostasis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah individu dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan cairan
2. Pemberian cairan
3. Manajemen mukosa kering
4. Edukasi terkait asupan cairan yang adekuat
Mukosa bibir kering merupakan salah satu tanda dan gejala dari risiko ketidakseimbangan cairan, yang dapat disebabkan oleh asupan cairan yang tidak adekuat, kehilangan cairan yang berlebih, atau gangguan pada proses pengaturan cairan dalam tubuh. Intervensi keperawatan yang utama adalah manajemen mukosa kering, seperti aplikasi pelembap bibir, serta edukasi kepada pasien terkait pentingnya asupan cairan yang cukup. -
Article No. 1610 | 09 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan saya muntah dan berak sejak subuh tadi, badan terasa lemas dan perut terasa sakit melilit dan muntah 4x, berak7x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diare
- Definisi: Pengeluaran feses cair atau lunak yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
- Penyebab: Infeksi saluran cerna, alergi terhadap makanan, stres, iritasi usus, atau malabsorpsi.
- Tanda dan gejala: Feses cair atau lunak, sering buang air besar, perut terasa sakit atau kram, lemas, dehidrasi.
2. Mual dan Muntah
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di perut yang mengarah pada keinginan untuk muntah, diikuti oleh pengeluaran isi lambung melalui mulut.
- Penyebab: Infeksi saluran cerna, obat-obatan, stres, atau kondisi medis lainnya.
- Tanda dan gejala: Perasaan tidak nyaman di perut, mengeluarkan isi lambung, dehidrasi.
3. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari akibat keterbatasan fisik atau psikologis.
- Penyebab: Kelemahan fisik, mual, dan rasa lelah.
- Tanda dan gejala: Kelelahan yang tidak proporsional dengan aktivitas, mudah lelah, lemah.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Sistem klasifikasi diagnosa keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Sistem klasifikasi luaran/hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Sistem klasifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan terukur, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien. -
Article No. 1611 | 09 Oct 2024
Klinis : kelompak mata tampak cekung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kekurangan Volume Cairan
Penjelasan:
Risiko Kekurangan Volume Cairan adalah status ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan cairan yang dapat menyebabkan penurunan volume cairan dalam tubuh. Tanda-tanda yang muncul pada kondisi ini adalah kelompak mata tampak cekung, yang menunjukkan adanya kehilangan cairan.
SDKI:
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan volume cairan yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Risiko: Peningkatan kehilangan cairan, penurunan asupan cairan, keterbatasan akses terhadap cairan, gangguan mekanisme pengaturan cairan.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan volume cairan yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Intake dan output cairan seimbang, tanda-tanda vital dalam batas normal, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Memantau status cairan, mengelola asupan dan kehilangan cairan, mencegah dehidrasi, memberikan edukasi terkait manajemen cairan.
Dengan kondisi kelompak mata tampak cekung, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Kekurangan Volume Cairan. Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan untuk memantau dan mengelola asupan serta kehilangan cairan, serta mencegah terjadinya dehidrasi pada pasien. -
Article No. 1612 | 09 Oct 2024
Klinis : turgor kulit jelek,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi turgor kulit yang jelek.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Dehidrasi adalah keadaan yang menunjukkan kemungkinan terjadinya penurunan cairan atau elektrolit dalam tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Risiko Dehidrasi adalah cairan dan elektrolit dalam tubuh terpenuhi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Dehidrasi antara lain:
a. Pemantauan status cairan
b. Manajemen cairan
c. Edukasi terkait kebutuhan cairan
d. Kolaborasi pemberian cairan intravena atau suplemen oral, jika diindikasikan.
Sebagai seorang pakar perawat, saya dapat memberikan lebih banyak informasi terkait diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan penjelasan tambahan. -
Article No. 1613 | 09 Oct 2024
Klinis : PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: pasien kurang paham dengan penyakit yang dialaminya dan penatalaksanaan dari penyakitnya, pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: murung/diam 3. Reaksi saat interaksi : pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, 4. Gangguan konsep diri: pasien cenderung menarik diri dari masalah (memendam masalah sendiri) 5. Lain-lain: pasien dan keluarga menanyakan informasi tentang penyakit yang dialaminya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan dalam pengkajian psikososial, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan terkait Penyakit dan Penatalaksanaannya
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami kurang pemahaman tentang penyakit yang dialaminya dan penatalaksanaannya, serta kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan pasien dalam merawat dirinya sendiri.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif terkait topik yang spesifik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Peningkatan Pengetahuan
Definisi: Tercapainya atau bertambahnya informasi kognitif yang dimiliki oleh individu, keluarga, atau komunitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Kesehatan
2. Manajemen Regimen Terapeutik
3. Dukungan Pengambilan Keputusan
Implementasi intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien terhadap penyakitnya dan penatalaksanaannya, sehingga pasien dapat terlibat aktif dalam proses perawatan dan pengambilan keputusan. -
Article No. 1614 | 09 Oct 2024
Klinis : PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: pasien kurang paham dengan penyakit yang dialaminya dan penatalaksanaan dari penyakitnya, pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: murung/diam 3. Reaksi saat interaksi : pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, 4. Gangguan konsep diri: pasien cenderung menarik diri dari masalah (memendam masalah sendiri)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Pengetahuan: Keterbatasan informasi kognitif yang berkaitan dengan suatu topik yang perlu diketahui oleh individu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengetahuan tentang penyakit
2. Pengetahuan tentang manajemen penyakit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Edukasi Kesehatan
2. Manajemen Pengetahuan
3. Bimbingan: Pengambilan Keputusan
Penjelasan singkat:
Pasien kurang memahami penyakit yang dialami dan penatalaksanaannya, serta mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan edukasi kesehatan, membantu pasien dalam manajemen pengetahuan, dan memberikan bimbingan dalam pengambilan keputusan. -
Article No. 1615 | 09 Oct 2024
Klinis : PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: murung/diam 3. Reaksi saat interaksi : pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, 4. Gangguan konsep diri: pasien cenderung menarik diri dari masalah (memendam masalah sendiri)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan pengkajian psikososial yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir Kronis
Penjelasan Singkat:
Gangguan Proses Pikir Kronis adalah keadaan di mana klien mengalami kesulitan yang berkelanjutan dalam berpikir, memahami, mengingat, dan mengambil keputusan yang tepat. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit neurologis, gangguan mental, atau kondisi medis lainnya.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir Kronis
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kemampuan Kognitif: Kemampuan klien dalam proses berpikir, mengingat, memahami, dan mengambil keputusan.
2. Integritas Orientasi: Kemampuan klien dalam mempertahankan orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gangguan Proses Pikir
2. Stimulasi Kognitif
3. Orientasi Realitas -
Article No. 1616 | 09 Oct 2024
Klinis : PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: pasien kurang paham dengan penyakit yang dialaminya dan penatalaksanaan dari penyakitnya, pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: murung/diam 3. Reaksi saat interaksi : pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, 4. Gangguan konsep diri: pasien cenderung menarik diri dari masalah (memendam masalah sendiri) 5. Lain-lain: pasien dan keluarga menanyakan informasi tentang penyakit yang dialaminya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, terkait kondisi psikososial pasien, dapat dirumuskan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir Terganggu
2. Defisit Perawatan Kesehatan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Proses Pikir Terganggu
- Definisi: Gangguan dalam kemampuan berpikir, memproses, dan menggunakan informasi secara efektif.
- Karakteristik Utama: Kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan.
2. Defisit Perawatan Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk melakukan atau melanjutkan perawatan kesehatan yang diperlukan.
- Karakteristik Utama: Pasien dan keluarga menanyakan informasi tentang penyakit yang dialami.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Proses Pikir Terganggu
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat memproses informasi secara efektif.
2. Defisit Perawatan Kesehatan
- Luaran yang Diharapkan: Pasien dapat melakukan perawatan kesehatan yang diperlukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Proses Pikir Terganggu
- Intervensi: Identifikasi faktor yang memengaruhi proses pikir, Bantu pasien untuk memproses informasi secara efektif, Berikan dukungan emosional.
2. Defisit Perawatan Kesehatan
- Intervensi: Identifikasi pemahaman pasien dan keluarga terhadap penyakit, Berikan edukasi terkait penyakit dan penatalaksanaannya, Libatkan pasien dan keluarga dalam perencanaan perawatan. -
Article No. 1617 | 09 Oct 2024
Klinis : PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL 1. Persepsi klien terhadap penyakitnya: pasien kurang paham dengan penyakit yang dialaminya dan penatalaksanaan dari penyakitnya, pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan 2. Ekspresi klien terhadap penyakitnya: murung/diam 3. Reaksi saat interaksi : pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, 4. Gangguan konsep diri: pasien cenderung menarik diri dari masalah (memendam masalah sendiri)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemahaman tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
2. Perubahan Proses Pikir berhubungan dengan kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan.
3. Isolasi Sosial berhubungan dengan kecenderungan menarik diri dari masalah.
Penjelasan Singkat:
1. Defisit Pengetahuan:
SDKI: Defisit Pengetahuan
SLKI: Peningkatan Pengetahuan
SIKI: Edukasi
2. Perubahan Proses Pikir:
SDKI: Perubahan Proses Pikir
SLKI: Peningkatan Fungsi Kognitif
SIKI: Terapi Orientasi Realitas
3. Isolasi Sosial:
SDKI: Isolasi Sosial
SLKI: Peningkatan Interaksi Sosial
SIKI: Terapi Kelompok
Penjelasan:
1. Defisit Pengetahuan: Pasien kurang memahami penyakit dan penatalaksanaannya, sehingga diperlukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Perubahan Proses Pikir: Pasien mengalami kesulitan dalam mengingat, memahami, dan mengambil keputusan, sehingga diperlukan terapi orientasi realitas untuk meningkatkan fungsi kognitif.
3. Isolasi Sosial: Pasien cenderung menarik diri dari masalah, sehingga diperlukan terapi kelompok untuk meningkatkan interaksi sosial.