Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1598 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali”.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang disampaikan oleh klien dan istrinya, ditemukan diagnosis dan tindakan medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K52.9
- Deskripsi: Gastroenteritis dan kolitis noninfektif, tidak spesifik. Diagnosis ini sesuai dengan keluhan utama klien berupa muntah dan diare.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.23
- Deskripsi: Endoskopi lambung, termasuk intubasi duodenum. Prosedur ini dapat dilakukan untuk mengevaluasi kondisi saluran cerna klien dan mencari penyebab gejala yang dialami.
Penjelasan:
Kode ICD-10 K52.9 (Gastroenteritis dan kolitis noninfektif, tidak spesifik) sesuai dengan gejala yang dialami klien, yaitu muntah dan diare. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, alergi, atau iritasi pada saluran cerna.
Dalam kasus ini, karena klien mengeluhkan rasa sakit yang melilit pada perut, pemeriksaan endoskopi lambung (kode ICD-9-CM 45.23) dapat dilakukan untuk mengevaluasi kondisi lambung dan saluran cerna klien secara lebih rinci. Prosedur ini dapat membantu mengidentifikasi penyebab gejala yang dialami, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan. -
Article No. 1599 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal.
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal-gatal)
Definisi:
Pruritus merupakan pengalaman sensorik yang tidak menyenangkan yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk, menggosok, atau menggosok kulit dengan tujuan mengurangi rasa gatal.
Penyebab:
- Alergi (seperti dermatitis atopik)
- Infeksi kulit (seperti dermatitis seboroik)
- Penyakit sistemik (seperti gagal ginjal kronis, kolestasis hati)
- Faktor psikologis (seperti stres, kecemasan)
Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi penyebab gatal-gatal
2. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi yang sesuai (misalnya antihistamin, kortikosteroid topikal)
3. Anjurkan pasien untuk menghindari iritasi kulit
4. Ajarkan teknik manajemen gatal-gatal (misalnya kompres dingin, penggunaan pelembab)
5. Berikan edukasi kepada pasien mengenai penyebab dan perawatan gatal-gatal
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan diagnosis keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan. Dalam kasus pruritus, SDKI dapat menggunakan domain Rasa Tidak Nyaman dengan kode diagnosis D.0088 Pruritus.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus pruritus, SLKI dapat menggunakan luaran seperti Kontrol Gejala (kode L.12) dan Kenyamanan (kode L.13).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Dalam kasus pruritus, SIKI dapat menggunakan intervensi seperti Manajemen Gejala (kode I.11), Manajemen Nyeri (kode I.12), dan Edukasi Kesehatan (kode I.05).
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang sistematis, terstruktur, dan sesuai dengan praktik keperawatan berbasis bukti. -
Article No. 1600 | 09 Oct 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri (Pain)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa sakit yang dialami.
2. Tingkat Nyeri: Intensitas rasa sakit yang dirasakan oleh individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan nyeri yang dialami individu.
2. Terapi Komplementer: Terapi non-farmakologis yang dilakukan untuk membantu mengurangi nyeri.
Sebagai seorang pakar perawat, saya dapat membantu Anda dalam mengelola kondisi nyeri yang Anda alami dengan menggunakan pendekatan holistik yang mencakup identifikasi penyebab, pengkajian yang komprehensif, dan intervensi keperawatan yang tepat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI. Tujuannya adalah untuk membantu Anda mencapai kontrol nyeri yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup Anda. -
Article No. 1601 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan luka lecet kecelakaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan luka lecet akibat kecelakaan, berikut adalah diagnosis keperawatan, serta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka lecet
Penjelasan:
SDKI: Risiko Infeksi adalah kondisi rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
SLKI: Tujuan luaran yang diharapkan adalah tidak terjadi infeksi pada luka lecet pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian antibiotik jika diperlukan, dan pemantauan tanda-tanda infeksi.
2. Nyeri akut berhubungan dengan luka lecet
SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI: Tujuan luaran yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian analgesik, kompres, dan manajemen nyeri non-farmakologis.
3. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan luka lecet
SDKI: Gangguan Integritas Kulit adalah kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
SLKI: Tujuan luaran yang diharapkan adalah luka lecet pasien dapat sembuh tanpa komplikasi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, pemberian obat topikal, dan edukasi perawatan luka.
Diharapkan penjelasan singkat ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosis keperawatan dan standar keperawatan yang berlaku di Indonesia. Silakan tanyakan jika ada hal lain yang ingin Anda ketahui. -
Article No. 1602 | 09 Oct 2024
Klinis : Susah menelan,ada riwayat stroke,pqkai sonde dan chateter,sering tersedak,kontraktur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Menelan (Dysphagia) berhubungan dengan riwayat stroke dan penggunaan sonde.
Penjelasan Singkat:
Gangguan Menelan (Dysphagia) adalah ketidakmampuan atau kesulitan dalam menelan makanan, minuman, atau ludah. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya riwayat stroke dan penggunaan sonde. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti aspirasi, malnutrisi, dan dehidrasi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mendiagnosis masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Menelan (Dysphagia)".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Dalam kasus ini, luaran yang diharapkan antara lain: Asupan Nutrisi Adekuat, Bebas Risiko Aspirasi, dan Kemampuan Menelan Terpelihara.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Disfagia, Manajemen Nutrisi, dan Edukasi Tentang Disfagia.
Persona: Pakar
Berdasarkan kondisi yang diberikan, saya sebagai seorang pakar dalam bidang keperawatan dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Saya akan memberikan informasi yang komprehensif dan berbasis bukti ilmiah terkait kondisi tersebut. -
Article No. 1603 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI-SLKI-SIKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, Standar Luaran Keperawatan Indonesia, dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan keluhan pusing, yang dapat membatasi aktivitas sehari-hari.
SDKI:
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Faktor Risiko: Penurunan fungsi kardiovaskular, neurologis, pernapasan, muskuloskeletal, dan/atau psikologis.
Gejala dan Tanda: Fatigue, pusing, nyeri, kelemahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
SLKI:
Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Indikator: Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa bantuan, Pasien dapat beradaptasi dengan aktivitas yang terbatas, dan Pasien dapat mengelola faktor yang membatasi aktivitas.
SIKI:
Intervensi Keperawatan: Manajemen Aktivitas, Manajemen Energi, Manajemen Lingkungan, Peningkatan Mobilitas, dan Terapi Aktivitas.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, standar SDKI-SLKI-SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah intoleransi aktivitas pada pasien dengan keluhan pusing. -
Article No. 1604 | 09 Oct 2024
Klinis : Klien mengatakan “Ulun muntah dan baherakan sejak subuh tadi, badan terasa lemas banar dan parut terasa sakit melilit”. Istri pasien mengatakan “Suami saya ini muntah 4 kali dan mencret 7 kali
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh klien dan informasi dari istri pasien, dapat disusun diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi gastrointestinal.
Penjelasan Singkat Standar PPNI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Diare akut adalah buang air besar dengan konsistensi cair dan frekuensi lebih dari 3 kali per hari, yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari.
- Penyebab: Infeksi gastrointestinal, intoleransi makanan, efek obat-obatan, serta kondisi lain yang menyebabkan peningkatan motilitas usus dan penurunan penyerapan air dan elektrolit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien menunjukkan pola defekasi normal, tidak terjadi dehidrasi, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Pemantauan tanda vital, intake output, pemberian cairan intravena, edukasi tentang diet dan manajemen diare, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk pemberian terapi obat-obatan.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 1605 | 09 Oct 2024
Klinis : pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Karakteristik Utama: Keluhan verbal dan non-verbal tentang rasa tidak nyaman di perut.
Faktor yang Berhubungan: Agen pencedera biologis (misalnya, infeksi).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien dapat mengenali dan menggunakan teknik manajemen nyeri yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, yang meliputi pengkajian nyeri, pemberian analgesik, terapi komplementer, dan edukasi manajemen nyeri.
Dalam kasus ini, pasien tampak lemah dan kesakitan sambil memegang perutnya, yang menunjukkan adanya nyeri akut di area perut. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, gangguan pencernaan, atau penyebab lainnya. Perawat akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan analgesik sesuai indikasi, dan mengajarkan teknik manajemen nyeri yang sesuai untuk membantu pasien mengurangi rasa sakitnya. -
Article No. 1606 | 09 Oct 2024
Klinis : terakhir kencing jam 7 pagi tadi, sampai sekarang belum ada kencing”
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan analisis dan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan gejala yang Anda jelaskan, yaitu terakhir kencing pada pukul 7 pagi dan hingga saat ini belum ada kencing, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Retensi Urin".
Penjelasan Singkat:
Retensi Urin merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat mengosongkan kandung kemih secara lengkap, sehingga urin tertahan di dalam kandung kemih. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti obstruksi pada saluran kemih, gangguan pada sistem saraf, atau ketidakmampuan otot kandung kemih untuk berkontraksi secara efektif.
Standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 10.07 Retensi Urin
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
- Karakteristik Utama: Tidak dapat berkemih, nyeri suprapubik, dan kandung kemih teraba penuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 10001 Pengeluaran Urin
- Definisi: Kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
- Indikator: Frekuensi berkemih normal, volume urin sesuai harapan, dan tidak ada rasa nyeri/tidak nyaman saat berkemih.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 10001 Manajemen Retensi Urin
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi pengeluaran urin secara efektif.
- Aktivitas: Mengkaji tanda dan gejala retensi urin, mempertahankan keseimbangan cairan, dan melakukan kateterisasi jika diperlukan.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Saya akan dengan senang hati membantu Anda.
Wassalamualaikum. -
Article No. 1607 | 09 Oct 2024
Klinis : Nyeri BAK, BAK menetes
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri BAK, BAK menetes.
Diagnosa Keperawatan:
1. Inkontinensia Urin
Penjelasan:
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan untuk menahan BAK sehingga terjadi kebocoran urin. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelemahan otot dasar panggul, gangguan neurologi, atau efek obat-obatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan BAK yang menyebabkan kebocoran urin.
- Penyebab: Kelemahan otot dasar panggul, gangguan neurologi, efek obat-obatan.
- Gejala: Nyeri BAK, BAK menetes, kesulitan menahan BAK.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Eliminasi Urin
- Integritas Kulit
- Kenyamanan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Inkontinensia Urin
- Terapi Latihan Otot Dasar Panggul
- Konseling Inkontinensia Urin
Perawat perlu melakukan penilaian komprehensif, menentukan penyebab inkontinensia, dan mengembangkan rencana perawatan yang berfokus pada manajemen gejala, peningkatan kontrol eliminasi urin, dan pencegahan komplikasi kulit.