Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1858 | 10 Oct 2024
Klinis : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin ditandai dengan pusing, mudah lelah, dan Konjungtiva pucat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R58
- Deskripsi: Pendarahan, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Kondisi "Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin" dapat diklasifikasikan sebagai pendarahan (R58) dalam ICD-10, karena penurunan konsentrasi hemoglobin menunjukkan adanya kehilangan darah atau komplikasi terkait pendarahan. Gejala-gejala yang disebutkan, seperti pusing, mudah lelah, dan konjungtiva pucat, juga sesuai dengan kondisi pendarahan.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak tersedia
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercatat dalam kasus ini.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis yang disebutkan. Diagnosis dan penanganan lebih lanjut akan sangat bergantung pada penyebab dan kondisi klinis pasien. Jika diperlukan, tindakan seperti transfusi darah atau intervensi untuk mengatasi penyebab pendarahan mungkin akan dilakukan, namun kode ICD-9-CM untuk prosedur tersebut tidak dapat ditentukan secara spesifik dari informasi yang diberikan. -
Article No. 1859 | 10 Oct 2024
Klinis : manajemen nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi manajemen nyeri, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan: Manajemen Nyeri
Definisi:
Manajemen nyeri adalah kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dialami.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri didefinisikan sebagai "Respon individu terhadap pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Hasil yang diharapkan dari Manajemen Nyeri adalah individu dapat mengenali, mengelola, dan mengontrol nyeri yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk Manajemen Nyeri antara lain:
1. Pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Pemberian analgesik sesuai indikasi
3. Terapi non-farmakologis (misalnya relaksasi, distraksi, terapi musik)
4. Edukasi tentang manajemen nyeri
5. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi rencana perawatan
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan pendekatan yang holistik dalam mengelola nyeri pasien, dengan mempertimbangkan aspek fisik, psikologis, dan sosial. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mencapai kontrol optimal atas nyeri yang dialami, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. -
Article No. 1860 | 10 Oct 2024
Klinis : analgesik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi analgesik.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (NANDA-I, 2018). Nyeri akut dapat disebabkan oleh penggunaan analgesik, yang merupakan obat-obatan yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
Penyebab: Faktor biologis, faktor psikologis, faktor lingkungan.
Gejala dan Tanda: Verbal, Nonverbal, Fisiologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Klien melaporkan nyeri terkendali, Klien dapat menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, Klien menunjukkan penurunan tanda-tanda nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Terapi Analgesik, Distraksi, Terapi Relaksasi.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya dapat membantu Anda dalam mengelola nyeri akut yang disebabkan oleh penggunaan analgesik dengan menggunakan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1861 | 10 Oct 2024
Klinis : analgesik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "analgesik".
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan jaringan semacam itu. Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba-tiba, dengan intensitas yang bervariasi, dan memiliki durasi yang terbatas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kriteria hasil yang diharapkan dari penanganan nyeri akut antara lain:
a. Klien melaporkan nyeri terkontrol
b. Klien dapat mendemonstrasikan teknik-teknik mengurangi nyeri
c. Klien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
d. Klien melaporkan dapat tidur tanpa terganggu nyeri
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut antara lain:
a. Manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik sesuai dengan resep dokter
b. Terapi nonfarmakologis, seperti kompres hangat/dingin, distraksi, relaksasi, dan massage
c. Monitoring tanda-tanda vital dan respon klien terhadap intervensi
d. Edukasi kepada klien dan keluarga terkait penanganan nyeri
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap kondisi klien, mengidentifikasi sumber dan karakteristik nyeri, serta menyusun rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk mengatasi nyeri akut yang dialami klien. -
Article No. 1862 | 10 Oct 2024
Klinis : Gangguan integritas kulit dan jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut saya sampaikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Gangguan integritas kulit dan jaringan":
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- Definisi: Keadaan rentan mengalami perubahan pada struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
- Faktor Risiko: Imobilitas, inkontinensia, usia lanjut, malnutrisi, gangguan sirkulasi, perubahan sensasi.
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Perawatan Luka
2. Manajemen Risiko Kerusakan Integritas Kulit
3. Manajemen Nyeri
Luaran Keperawatan (SIKI):
1. Integritas Kulit
2. Penyembuhan Luka
3. Kenyamanan
Berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar PPNI, diagnosa keperawatan "Risiko Kerusakan Integritas Kulit" mengacu pada kondisi pasien yang rentan mengalami perubahan struktur dan fungsi kulit akibat faktor-faktor risiko tertentu. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, manajemen risiko, dan manajemen nyeri. Luaran yang diharapkan adalah tercapainya integritas kulit yang baik, penyembuhan luka yang optimal, serta kenyamanan pasien. -
Article No. 1863 | 10 Oct 2024
Klinis : Gangguan integritas kulit dan jaringan tanda gejala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Gangguan integritas kulit dan jaringan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Kerusakan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kondisi di mana individu berisiko mengalami perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Risiko Kerusakan Integritas Kulit adalah:
1. Integritas kulit terjaga
2. Tidak terjadi kerusakan kulit
3. Tidak terjadi komplikasi akibat kerusakan kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Kerusakan Integritas Kulit antara lain:
1. Perawatan kulit
2. Pencegahan kerusakan kulit
3. Manajemen nyeri
4. Edukasi pasien dan keluarga
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya penerapan standar SDKI-SLKI-SIKI dalam praktik keperawatan untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan menggunakan standar ini, perawat dapat mengidentifikasi masalah kesehatan pasien, menetapkan tujuan yang realistis, dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 1864 | 10 Oct 2024
Klinis : gangguan sistem hematologi anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi gangguan sistem hematologi anemia. Sebagai seorang pakar perawat, saya akan menyampaikannya dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi:
Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik, yang ditandai dengan penurunan berat badan, kadar hemoglobin di bawah normal, dan kelelahan.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Diagnosa Keperawatan ini adalah Keseimbangan Nutrisi yang Memadai, yang ditandai dengan stabilnya berat badan, kadar hemoglobin dalam batas normal, dan peningkatan energi.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi
2. Monitor asupan dan output nutrisi
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang adekuat
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang seimbang
5. Monitor respons pasien terhadap intervensi nutrisi
Dengan penerapan Diagnosa Keperawatan, Luaran Keperawatan, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan kondisi anemia pada pasien dapat teratasi dan asupan nutrisi yang adekuat dapat tercapai. -
Article No. 1865 | 10 Oct 2024
Klinis : pelo
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Komunikasi Verbal
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Gangguan Komunikasi Verbal adalah ketidakmampuan untuk menyampaikan dan/atau menerima pesan verbal secara efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor fisik, fisiologis, psikologis, atau lingkungan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Gangguan Komunikasi Verbal antara lain:
1. Kemampuan berkomunikasi verbal yang adekuat
2. Kemampuan memahami dan mengekspresikan bahasa verbal
3. Kemampuan menggunakan alat bantu komunikasi, jika diperlukan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani Gangguan Komunikasi Verbal meliputi:
1. Menilai kemampuan komunikasi verbal pasien
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal
3. Mengajarkan teknik komunikasi verbal yang efektif
4. Menyediakan alat bantu komunikasi, jika diperlukan
5. Melibatkan keluarga dalam proses komunikasi
6. Memantau dan mengevaluasi efektivitas intervensi komunikasi
Sebagai perawat, kita perlu memahami dan menerapkan standar-standar tersebut untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas dalam menangani pasien dengan Gangguan Komunikasi Verbal. -
Article No. 1866 | 10 Oct 2024
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI, SLKI dan SIKI untuk kondisi anemia.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
- Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah kondisi di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah anemia.
- Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan diagnosa ini adalah pasien dapat mencapai status nutrisi yang seimbang, dengan indikator seperti berat badan stabil, tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi, dll.
- Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemberian edukasi gizi, pengelolaan asupan makanan, evaluasi status nutrisi, serta kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan pasien mendapatkan asupan nutrisi yang adekuat.
Sebagai perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang tepat, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pasien dapat mencapai status nutrisi yang optimal. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut akibat anemia. -
Article No. 1867 | 10 Oct 2024
Klinis : pasien mengeluh sesak nafas dan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengeluh sesak napas dan lemas.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Napas (PPNI, 2017)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dalam jumlah dan pola yang memadai.
- Ciri-ciri: Sesak napas, napas dangkal, takipnea, penggunaan otot bantu pernapasan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pola Napas memiliki kode diagnosis D.0109 dengan definisi seperti di atas. Terdapat faktor yang berhubungan seperti gangguan neuromuskular, obstruksi jalan napas, dan perubahan mekanika pernapasan. Tanda dan gejala yang muncul antara lain kesulitan bernapas, ritme pernapasan tidak teratur, dan penggunaan otot bantu pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Gangguan Pola Napas adalah Pola Napas Efektif (L.0109) dengan kriteria hasil seperti frekuensi napas dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda distres pernapasan, dan kemampuan mempertahankan volume dan pola napas yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Jalan Napas (I.0109) untuk mempertahankan dan memfasilitasi jalan napas yang paten, Terapi Oksigen (I.0110) untuk memenuhi kebutuhan oksigen, serta Manajemen Energi (I.0112) untuk membantu pasien mengatur energi yang digunakan.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang mengeluh sesak napas dan lemas. Mohon maaf jika ada istilah-istilah yang kurang jelas, saya akan berusaha untuk menjelaskan lebih lanjut jika diperlukan.