Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 10 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala yang mengarah pada campak:
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
1. Hipertermia
2. Risiko Perdarahan
3. Intoleransi Aktivitas
4. Defisit Nutrisi
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Tidak terjadi perdarahan
3. Toleransi terhadap aktivitas meningkat
4. Status nutrisi membaik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertermia
- Observasi suhu tubuh
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Lakukan kompres hangat
- Anjurkan memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
2. Pencegahan Perdarahan
- Observasi tanda-tanda perdarahan
- Hindari tindakan invasif yang tidak perlu
- Kolaborasi pemberian vitamin K jika diperlukan
3. Manajemen Energi
- Observasi toleransi aktivitas pasien
- Bantu ADL sesuai kebutuhan
- Anjurkan istirahat cukup
4. Manajemen Nutrisi
- Observasi status nutrisi pasien
- Berikan makanan sesuai kebutuhan gizi
- Kolaborasi dengan ahli gizi jika diperlukan
Catatan: Intervensi keperawatan ini harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan kebijakan institusi layanan kesehatan. -
Article No. 11 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan gejala yang mengarah pada campak:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Hipertermia (D.0130)
- Ruam (D.0109)
- Ketidakefektifan bersihan jalan napas (D.0001)
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat demam (L.03012)
- Kondisi kulit (L.02003)
- Kepatenan jalan napas (L.03003)
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen hipertermia (I.08004)
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
- Lakukan kompres hangat
- Perawatan ruam (I.08015)
- Monitor karakteristik ruam (lokasi, ukuran, warna)
- Hindari garukan atau gesekan pada area ruam
- Berikan lotion atau krim pelembap sesuai indikasi
- Manajemen jalan napas (I.01011)
- Monitor pola napas dan bunyi napas
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan berfokus pada pengelolaan gejala campak seperti demam, ruam, dan masalah pernapasan. Pemantauan kondisi pasien, pemberian perawatan suportif, dan kolaborasi dengan tim medis sangat penting untuk pemulihan -
Article No. 12 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan campak:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Hipertermia (D.0130)
- Ruam (D.0109)
- Ketidakefektifan bersihan jalan napas (D.0001)
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat demam (L.03012)
- Kondisi kulit (L.02003)
- Kepatenan jalan napas (L.03003)
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen hipertermia (I.15506)
- Identifikasi penyebab hipertermia
- Monitor suhu tubuh
- Berikan antipirektik sesuai indikasi
- Manajemen pruritus (I.12564)
- Kaji karakteristik ruam dan pruritus
- Berikan perawatan kulit yang tepat
- Anjurkan menghindari faktor pencetus
- Manajemen jalan napas (I.01011)
- Monitor pola napas dan bunyi napas
- Lakukan fisioterapi dada jika perlu
- Berikan oksigen sesuai indikasi
Catatan: Diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan ini merupakan langkah awal dalam menyusun rencana asuhan keperawatan. Diperlukan pengkajian lebih lanjut dan penyesuaian berdasarkan kondisi spesifik pasien serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter untuk menentukan tindakan yang paling tepat. -
Article No. 13 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan berusia 5 tahun menunjukkan gejala-gejala yang sesuai dengan penyakit campak. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis tersebut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak
Penyakit campak adalah infeksi virus yang sangat menular, disebabkan oleh virus campak dari genus Morbillivirus. Gejala khas campak meliputi:
- Demam tinggi
- Ruam kemerahan di kulit yang muncul sekitar 3-5 hari setelah onset gejala
- Bintik Koplik (bintik putih kecil dikelilingi area kemerahan) pada mukosa mulut
- Batuk kering
- Mata merah (konjungtivitis)
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan dalam kasus campak tanpa komplikasi.
Penatalaksanaan campak umumnya bersifat suportif, bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Tindakan yang dapat dilakukan meliputi:
- Istirahat yang cukup
- Hidrasi yang adekuat
- Pemberian antipiretik untuk meredakan demam
- Pemberian vitamin A untuk mengurangi risiko komplikasi
- Pemantauan kondisi pasien untuk mengidentifikasi potensi komplikasi, seperti pneumonia, ensefalitis, atau diare berat.
Pencegahan campak dapat dilakukan melalui vaksinasi sesuai jadwal imunisasi yang direkomendasikan. Vaksin campak umumnya diberikan dalam kombinasi dengan vaksin gondongan (mumps) dan rubela, yang dike -
Article No. 14 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien anak perempuan berusia 5 tahun menunjukkan gejala-gejala yang sesuai dengan diagnosis campak (measles). Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis tersebut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Measles (Campak)
Campak adalah penyakit viral yang sangat menular, disebabkan oleh virus campak. Gejala khas campak meliputi:
- Demam tinggi
- Ruam kemerahan di kulit yang menyebar dari wajah ke tubuh
- Bintik Koplik (bintik putih kecil dengan latar belakang kemerahan) pada mukosa mulut
- Batuk kering
- Konjungtivitis (mata merah)
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis terkait campak dalam kasus ini. Penatalaksanaan campak umumnya bersifat suportif, seperti manajemen demam, hidrasi, dan perawatan mata. Jika terjadi komplikasi, tindakan spesifik mungkin diperlukan sesuai dengan komplikasi yang muncul.
Penting untuk memastikan diagnosis campak dengan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan serologis atau isolasi virus. Penatalaksanaan yang tepat dan tindakan pencegahan, termasuk vaksinasi, sangat penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini. -
Article No. 15 | 17 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien anak perempuan usia 5 tahun dengan kemungkinan campak:
1. Hipertermia (D.0130)
- Tanda dan Gejala: Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (> 37,5°C) (SDKI)
- Luaran: Suhu tubuh dalam rentang normal (SLKI)
- Intervensi: Manajemen Hipertermia (I.15506) (SIKI)
2. Kerusakan Integritas Kulit (D.0129)
- Tanda dan Gejala: Ruam merah di kulit (SDKI)
- Luaran: Integritas kulit yang baik (SLKI)
- Intervensi: Perawatan Kulit (I.14564) (SIKI)
3. Nyeri Akut (D.0077)
- Tanda dan Gejala: Anak mungkin mengeluh nyeri atau tidak nyaman (SDKI)
- Luaran: Tingkat nyeri menurun (SLKI)
- Intervensi: Manajemen Nyeri (I.08238) (SIKI)
4. Risiko Infeksi (D.0142)
- Faktor Risiko: Sistem imun yang belum matang pada anak (SDKI)
- Luaran: Bebas dari tanda dan gejala infeksi (SLKI)
- Intervensi: Pencegahan Infeksi (I.14546) (SIKI)
5. Gangguan Kenyamanan (D.0057)
- Tanda dan Gejala: Anak mungkin rewel, gelisah, atau tidak nyaman (SDKI)
- Luaran: Kenyamanan meningkat (SLKI)
- Intervensi -
Article No. 16 | 17 Sep 2024
Klinis : seorang anak 3 tahun edema Ana sarka positif
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu seorang anak berusia 3 tahun dengan edema dan tes ana sarka positif, kode ICD-10 yang paling sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E40
- Deskripsi: Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah bentuk malnutrisi protein yang parah, sering ditemukan pada anak-anak di negara berkembang. Kondisi ini ditandai dengan:
- Edema (pembengkakan) pada kaki, tangan, dan wajah
- Perut membuncit
- Perubahan warna rambut dan kulit
- Gangguan pertumbuhan
- Kelemahan otot
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
Tes ana sarka positif menunjukkan adanya defisiensi protein dalam tubuh, yang merupakan ciri khas dari kwashiorkor.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kwashiorkor. Penanganan kwashiorkor umumnya melibatkan terapi nutrisi dan perawatan suportif, yang tidak memiliki kode prosedur khusus dalam ICD-9-CM.
Penanganan kwashiorkor meliputi:
- Pemberian makanan yang kaya protein dan kalori secara bertahap
- Suplementasi vitamin dan mineral
- Pemantauan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Perawatan luka jika ada
- Penanganan komplikasi, seperti infeksi
Penting untuk segera merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan lebih lanjut dan pemantauan ketat kondisi anak tersebut. -
Article No. 17 | 17 Sep 2024
Klinis : seorang anak 3 tahun edema Ana sarka positif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi seorang anak usia 3 tahun dengan edema anasarka positif:
Diagnosa Keperawatan (SDKI):
Kelebihan volume cairan
Luaran Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan status cairan membaik dengan kriteria hasil:
- Edema perifer berkurang (Edema grade 1-2)
- Asupan dan haluaran cairan seimbang (balance)
- Berat badan stabil atau kembali normal sesuai usia
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Identifikasi penyebab kelebihan volume cairan
- Monitor status cairan (input dan output), tanda-tanda vital, dan status hemodinamik
- Batasi asupan cairan dan natrium sesuai indikasi
- Berikan diuretik sesuai advice dokter
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler untuk mengurangi edema
- Kolaborasi pemberian albumin atau transfusi sesuai indikasi
- Edukasi keluarga tentang pembatasan cairan dan pencegahan kelebihan volume cairan
Catatan: Intervensi di atas harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan kebijakan rumah sakit atau institusi kesehatan terkait. -
Article No. 18 | 17 Sep 2024
Klinis : Anak laki-laki 4 Tahun; kelamin terjepit selerekan celana; menangis kesakitan.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis (jika ada) untuk kondisi anak laki-laki 4 tahun yang kelaminnya terjepit selerekan celana dan menangis kesakitan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: S30.2
- Deskripsi: Kontusi pada alat kelamin luar
Penjelasan:
- Kode S30.2 digunakan untuk menggambarkan cedera tumpul atau kontusi pada alat kelamin luar, termasuk penis, skrotum, dan testis.
- Dalam kasus ini, kelamin anak terjepit selerekan celana, yang menyebabkan cedera tumpul pada area genital.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis dalam kasus ini.
Penjelasan:
- Untuk kasus cedera kelamin yang terjepit selerekan celana pada anak laki-laki 4 tahun, biasanya tidak memerlukan prosedur atau tindakan medis yang spesifik.
- Penanganan utama meliputi:
a. Menenangkan anak dan mengkaji tingkat nyeri serta kerusakan yang terjadi.
b. Melepaskan pakaian yang menjepit dengan hati-hati untuk menghindari cedera lebih lanjut.
c. Mengompres area yang terkena dengan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
d. Jika ada luka terbuka atau perdarahan, membersihkan luka dan memberikan perawatan yang sesuai.
e. Memantau kondisi anak dan memberikan analgesik jika diperlukan untuk mengurangi ket -
Article No. 19 | 17 Sep 2024
Klinis : Anak laki-laki 4 Tahun; kelamin terjepit selerekan celana; menangis kesakitan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi anak laki-laki 4 tahun dengan kelamin terjepit selerekan celana dan menangis kesakitan adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):
- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (terjepit selerekan celana)
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Tingkat nyeri
- Kontrol nyeri
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen nyeri
* Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
* Observasi tanda-tanda nyeri non-verbal pada anak
* Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respons anak terhadap ketidaknyamanan
* Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. distraksi, relaksasi)
* Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
- Dukungan kenyamanan psikologis
* Dengarkan dengan penuh perhatian keluhan anak dan keluarga
* Temani anak untuk memberikan keamanan dan mengurangi ketakutan
* Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
* Fasilitasi kehadiran orang tua untuk mendampingi anak
- Edukasi manajemen nyeri
* Jelaskan penyebab, durasi, dan pemicu nyeri
* Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
* Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
Catatan: Intervensi keperawatan di atas perlu disesuaikan dengan kondisi spesif