Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18141 | 02 Jun 2025
Klinis : paisen datang dengan keluhan sinus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sinus, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Kode D0005, Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan atau mempertahankan bersihnya jalan napas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI: Kode L0021, Definisi: Kemampuan untuk membersihkan dan mempertahankan bersihnya jalan napas.
- SIKI: Kode I0136, Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan sinus memiliki risiko terjadinya bersihan jalan napas yang tidak efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya inflamasi atau iritasi pada sinus, yang dapat menyebabkan mukus berlebih dan sulit dikeluarkan. Perawat perlu melakukan intervensi untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas, seperti memberikan terapi inhalasi, melakukan suction, atau mengatur posisi pasien.
Dalam konteks tone akademis dan persona pakar, perawat dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dan ilmiah mengenai kondisi pasien dan intervensi yang diperlukan, serta mendiskusikan strategi perawatan yang paling efektif. -
Article No. 18142 | 02 Jun 2025
Klinis : paisen datang dengan keluhan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan demam.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal (00006)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Demam (00046)
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Penjelasan singkat:
- Diagnosa Keperawatan Hipertermia (00007) menggambarkan kondisi pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- SDKI Hipertermia (00007) menjelaskan definisi dari kondisi peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal.
- SLKI Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal (00006) menggambarkan luaran yang diharapkan, yaitu kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
- SIKI Manajemen Demam (00046) menjelaskan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Dalam konteks akademis dan persona pakar, penjelasan ini dapat disampaikan dengan lebih rinci dan terperinci, sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman pasien. -
Article No. 18143 | 02 Jun 2025
Klinis : paisen datang dengan keluhan rabun jauh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi pasien dengan keluhan rabun jauh, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Penglihatan (10028)
Definisi: Gangguan pada fungsi visual yang menghambat aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
10028 Gangguan Penglihatan
Definisi: Gangguan pada fungsi visual yang menghambat aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
0401 Penglihatan
Definisi: Kemampuan untuk melihat dengan jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
6305 Manajemen Gangguan Penglihatan
Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi penglihatan.
Penjelasan singkat:
Gangguan Penglihatan (10028) adalah kondisi di mana pasien mengalami perubahan atau penurunan dalam fungsi visual yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari. Dalam kasus ini, pasien datang dengan keluhan rabun jauh, yang merupakan salah satu bentuk gangguan penglihatan.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi yang jelas tentang Gangguan Penglihatan (10028), yaitu gangguan pada fungsi visual yang menghambat aktivitas sehari-hari. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menyediakan luaran yang diharapkan, yaitu Penglihatan (0401), yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk melihat dengan jelas. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi yang dapat dilakukan, yaitu Manajemen Gangguan Penglihatan (6305), yang didefinisikan sebagai upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi penglihatan. -
Article No. 18144 | 02 Jun 2025
Klinis : benjolan di leher sudah 3 hari disertai demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu benjolan di leher sudah 3 hari disertai demam, maka diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.1
- Deskripsi: Benjolan lokalisasi pada leher
Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang dapat dikodekan menggunakan ICD-9-CM Procedure, karena informasi yang diberikan belum cukup untuk menentukan intervensi yang dilakukan. Langkah selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut oleh dokter.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R22.1 (Benjolan lokalisasi pada leher) sesuai dengan keluhan utama pasien, yaitu adanya benjolan di leher yang sudah berlangsung selama 3 hari dan disertai dengan demam.
- Kode ini menggambarkan secara umum adanya benjolan di leher, tanpa mengindikasikan penyebab spesifik. Evaluasi lebih lanjut oleh dokter akan diperlukan untuk menentukan penyebab yang mendasari kondisi ini.
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis yang dapat dikodekan menggunakan ICD-9-CM Procedure, karena informasi yang diberikan belum cukup untuk menentukan intervensi yang dilakukan. Langkah selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut oleh dokter. -
Article No. 18145 | 02 Jun 2025
Klinis : bengkak di leher sudah 3 hari disertai demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu bengkak di leher selama 3 hari disertai demam, maka:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.1
- Deskripsi: Pembengkakan, massa, atau benjolan di leher
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 98.02
- Deskripsi: Pemeriksaan fisik, komprehensif
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R22.1 (Pembengkakan, massa, atau benjolan di leher) sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu adanya bengkak di leher selama 3 hari. Kode ini mencakup segala jenis pembengkakan, massa, atau benjolan di daerah leher.
2. Kode ICD-9-CM 98.02 (Pemeriksaan fisik, komprehensif) dapat dipertimbangkan jika dalam penanganan pasien, dilakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk mengevaluasi kondisi pembengkakan di leher dan gejala demam yang menyertainya. Pemeriksaan fisik komprehensif ini dapat mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi di area leher serta pemeriksaan tanda-tanda vital.
Dokter atau perekam medis akan menggunakan kode-kode ini untuk mengkodekan diagnosis dan prosedur/tindakan medis yang dilakukan dalam rangka menangani kondisi pembengkakan di leher disertai demam pada pasien. -
Article No. 18146 | 02 Jun 2025
Klinis : bengkak di leher seperti dikelnjar leher sudah 3 hari disertai demam dan hilang selamat 5 hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi berikut dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.1
- Deskripsi: Pembengkakan, nodul, atau benjolan di leher
Penjelasan:
Kode ICD-10 R22.1 menggambarkan adanya pembengkakan, nodul, atau benjolan di leher yang berlangsung selama 3 hari, disertai dengan demam dan kemudian sembuh dalam waktu 5 hari. Kondisi ini dapat mencakup berbagai penyebab, seperti limfadenopati, abses, atau pembengkakan kelenjar tiroid.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis khusus yang dilakukan. Kondisi ini umumnya dapat ditangani secara konservatif dengan pengawasan dan terapi simptomatik, seperti pemberian obat antipiretik untuk menurunkan demam. Jika diperlukan, pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan fisik, palpasi leher, atau pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan untuk menentukan penyebab yang mendasari. -
Article No. 18147 | 02 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut, buang air besar lebih dari 10 kali dalam 24 jam, konsistensi feses cair. Hasil pemeriksaan terdapat bising usus 46 kali permenit, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, TD 90/50 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, suhu 38 C,frekuensi napas 22 x/menit . Apakah diagnosis keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan utama yang dapat ditetapkan untuk pasien tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan Utama: Kekurangan Volume Cairan (NANDA-I: 00027)
Definisi (SIKI): Penurunan volume cairan intra- dan/atau ekstraselular.
Kode SIKI: 10032
Definisi (SLKI): Pemulihan volume cairan yang adekuat.
Kode SLKI: 10032
Definisi (SDKI): Kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan, yang mengakibatkan penurunan volume cairan tubuh.
Kode SDKI: 10032
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala kekurangan volume cairan seperti buang air besar lebih dari 10 kali dalam 24 jam dengan konsistensi feses cair, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, serta tanda-tanda hipovolemia lainnya seperti TD rendah, nadi cepat, dan suhu tinggi. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan, sehingga diagnosis keperawatan utama yang tepat adalah Kekurangan Volume Cairan. -
Article No. 18148 | 02 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki usia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut, buang air besar lebih dari 10 kali dalam 24 jam, konsistensi feses cair. Hasil pemeriksaan terdapat bising usus 46 kali permenit, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, TD 90/50 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, suhu 38 C,frekuensi napas 22 x/menit . Apakah diagnosis keperawatan utama pada pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, diagnosis keperawatan utama yang sesuai adalah:
Diagnosis Keperawatan SDKI:
**Risiko Dehidrasi**
Definisi: Peningkatan risiko kehilangan cairan yang melebihi asupan, yang dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan
- Indikator:
- Turgor kulit membaik
- Mukosa bibir lembab
- Frekuensi buang air besar menurun menjadi 3-4 kali dalam 24 jam
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (TD 120/80 mmHg, nadi 80-100 x/menit, suhu 36,5-37,5°C, RR 12-20 x/menit)
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Cairan
- Kaji tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa bibir, berat badan, tanda-tanda vital)
- Catat asupan dan pengeluaran cairan
- Kolaborasi pemberian cairan intravena sesuai kebutuhan
2. Manajemen Dehidrasi
- Berikan cairan oral atau enteral sesuai kebutuhan
- Pantau toleransi pasien terhadap cairan yang diberikan
- Kolaborasi pemberian cairan intravena jika cairan oral tidak mencukupi
3. Perawatan Kenyamanan
- Jaga kebersihan dan kelembaban kulit serta membran mukosa
- Berikan perawatan mulut untuk menjaga kelembaban
Penjelasan:
1. Diagnosis Keperawatan Utama: Risiko Dehidrasi
- Pasien mengalami gejala-gejala dehidrasi seperti turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering, frekuensi buang air besar yang tinggi, serta tanda-tanda vital yang menunjukkan hipovolemia (TD rendah, nadi cepat, suhu tinggi).
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI)
- Keseimbangan Cairan: Indikator-indikator ini menunjukkan pemulihan status cairan dan keseimbangan cairan yang lebih baik.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI)
- Pemantauan Cairan: Penting untuk mengevaluasi status cairan pasien secara berkala dan memantau asupan serta pengeluaran cairan.
- Manajemen Dehidrasi: Pemberian cairan oral atau enteral, serta kolaborasi dengan pemberian cairan intravena jika diperlukan, untuk mengatasi dehidrasi.
- Perawatan Kenyamanan: Menjaga kebersihan dan kelembaban kulit serta membran mukosa untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kenyamanan pasien.
Penerapan intervensi-intervensi ini secara komprehensif diharapkan dapat memulihkan keseimbangan cairan pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 18149 | 02 Jun 2025
Klinis : paisen datang dengan keluhan sakit mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit mata.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan (00132)
Definisi: Pengalaman subyektif perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Penglihatan (10032)
Definisi: Perubahan kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Penglihatan (30023)
Definisi: Tercapainya kemampuan visual yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri Mata (80042)
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri pada mata.
2. Perawatan Mata (80043)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mempertahankan kesehatan dan fungsi mata.
3. Penyuluhan Kesehatan Mata (80044)
Definisi: Pemberian informasi tentang kesehatan mata untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Dalam konteks pasien dengan keluhan sakit mata, perawat dapat menggunakan diagnosa keperawatan "Gangguan Penglihatan" dan menerapkan intervensi keperawatan sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah dijelaskan di atas. Tujuannya adalah untuk memulihkan kemampuan visual pasien dan mengurangi atau menghilangkan nyeri pada mata. -
Article No. 18150 | 02 Jun 2025
Klinis : Resiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI berdasarkan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Karies Gigi (00048)
Definisi SDKI:
Risiko Karies Gigi adalah kerentanan untuk mengalami kerusakan struktur gigi yang disebabkan oleh proses demineralisasi progresif, yang dapat menimbulkan rasa sakit dan dapat mempengaruhi fungsi dan estetika.
Definisi SLKI:
Tujuan Perawatan: Klien akan mempertahankan kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
Kriteria Hasil:
1. Klien menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang perawatan gigi dan mulut.
2. Klien menunjukkan perilaku perawatan gigi dan mulut yang adekuat.
3. Klien menunjukkan kondisi gigi dan mulut yang sehat.
Definisi SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (6610)
Definisi: Memberikan informasi dan instruksi kepada klien tentang cara memelihara kesehatan gigi dan mulut.
2. Perawatan Mulut (1730)
Definisi: Memfasilitasi dan membantu klien dalam melakukan perawatan mulut sehari-hari.
3. Manajemen Nutrisi (1100)
Definisi: Membantu klien untuk mengatur asupan makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Kode Intervensi:
6610 - Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
1730 - Perawatan Mulut
1100 - Manajemen Nutrisi
Dalam kondisi ini, perawat akan fokus pada pemberian edukasi tentang perawatan gigi dan mulut, memfasilitasi perawatan mulut sehari-hari, serta membantu klien dalam mengatur asupan makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut, dengan tujuan untuk mempertahankan kesehatan gigi dan mulut yang optimal pada agregat anak usia sekolah.