Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 20065 | 25 Jul 2025
Klinis : manajemen bersihan jalan nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Manajemen Bersihan Jalan Napas" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Bersihan Jalan Napas (00044)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret atau obstruksi untuk memfasilitasi pertukaran gas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00044
Judul: Manajemen Bersihan Jalan Napas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301
Judul: Bersihan Jalan Napas
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 30101
Judul: Manajemen Jalan Napas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menetapkan "Manajemen Bersihan Jalan Napas" sebagai salah satu diagnosis keperawatan yang dapat diidentifikasi pada pasien dengan masalah ketidakmampuan mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret atau obstruksi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menetapkan "Bersihan Jalan Napas" sebagai salah satu luaran keperawatan yang harus dicapai untuk mengatasi diagnosis "Manajemen Bersihan Jalan Napas".
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menetapkan "Manajemen Jalan Napas" sebagai salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran "Bersihan Jalan Napas" dan mengatasi diagnosis "Manajemen Bersihan Jalan Napas".
Dengan demikian, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memandu perawat dalam proses asuhan keperawatan, mulai dari identifikasi diagnosis, penetapan luaran, hingga intervensi yang dapat dilakukan. -
Article No. 20066 | 25 Jul 2025
Klinis : Pasien kaku di badan sejak tgl 23/7/25. Awalnya os ada bisul di punggung, os tidak tau sebelumnya terkena apa di punggung, keluhan kaku semakin berat sampai perut hingga kedua kaki
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang disajikan, berikut adalah analisis dan rekomendasi yang dapat diberikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja, yang terjadi secara mandiri, dalam lingkup yang luas.
Penyebab: Terdapat bisul di punggung yang menyebabkan kekakuan di badan, perut, dan kedua kaki.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik
a. Kriteria Hasil:
- Pasien dapat bergerak dengan lebih leluasa
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
- Pasien dapat mempertahankan rentang gerak sendi yang optimal
b. Skala: 4 (Baik)
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Aktivitas
a. Tujuan: Membantu pasien meningkatkan atau mempertahankan mobilitas fisik
b. Aktivitas:
- Lakukan penilaian kemampuan fisik pasien
- Kembangkan rencana aktivitas yang realistis dan sesuai dengan kondisi pasien
- Ajarkan teknik mobilisasi yang aman dan sesuai dengan kondisi pasien
- Pantau respon pasien terhadap aktivitas yang dilakukan
- Berikan motivasi dan dukungan kepada pasien selama proses mobilisasi
2. Manajemen Nyeri
a. Tujuan: Membantu pasien mencapai kontrol yang optimal terhadap nyeri
b. Aktivitas:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri
- Kembangkan intervensi farmakologis dan nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
- Ajarkan pasien teknik manajemen nyeri
- Pantau efektivitas intervensi yang dilakukan
3. Perawatan Luka
a. Tujuan: Membantu pemulihan luka dan mencegah komplikasi
b. Aktivitas:
- Lakukan pengkajian luka secara menyeluruh
- Berikan perawatan luka sesuai dengan prinsip perawatan luka yang baik
- Ajarkan pasien dan keluarga cara perawatan luka yang benar
- Pantau perkembangan penyembuhan luka
Penjelasan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI
Diagnosa Keperawatan "Mobilitas Fisik Terganggu" dipilih karena kondisi pasien mengalami kekakuan di badan, perut, dan kedua kaki yang disebabkan oleh adanya bisul di punggung. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan dalam pergerakan yang disengaja dan terjadi secara mandiri.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Luaran yang diharapkan adalah Mobilitas Fisik dengan kriteria hasil yang mencakup kemampuan pasien untuk bergerak dengan lebih leluasa, melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, dan mempertahankan rentang gerak sendi yang optimal. Capaian target ini akan menunjukkan pemulihan kondisi fisik pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
a. Manajemen Aktivitas: Bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan atau mempertahankan mobilitas fisik melalui penilaian kemampuan, pengembangan rencana aktivitas, teknik mobilisasi yang aman, serta pemberian motivasi dan dukungan.
b. Manajemen Nyeri: Bertujuan untuk membantu pasien mencapai kontrol yang optimal terhadap nyeri melalui pengkajian nyeri, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi, pemberian intervensi farmakologis dan nonfarmakologis, serta pengajaran teknik manajemen nyeri.
c. Perawatan Luka: Bertujuan untuk membantu pemulihan luka dan mencegah komplikasi melalui pengkajian luka, pemberian perawatan luka yang sesuai, serta pengajaran pasien dan keluarga tentang cara perawatan luka yang benar.
Tone akademis, persona pakar, dan nurse dipertahankan dalam penjelasan ini untuk memberikan informasi yang komprehensif dan berwibawa dalam konteks keperawatan. -
Article No. 20067 | 25 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk,flu,meriang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan batuk, flu, dan meriang:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00031
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00044
- Definisi: Keadaan dimana individu dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00193
- Definisi: Tindakan memfasilitasi pemeliharaan atau peningkatan bersihan jalan napas.
2. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00007
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00003
- Definisi: Keadaan dimana suhu tubuh berada dalam kisaran normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00194
- Definisi: Tindakan menurunkan atau mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
Catatan:
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI di atas didasarkan pada Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosa keperawatan dan kodenya dapat bervariasi tergantung pada referensi yang digunakan. -
Article No. 20068 | 25 Jul 2025
Klinis : Nyari akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai penanganan kasus nyeri akut berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Nyeri Akut:
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut. Nyeri akut ditandai dengan onset tiba-tiba atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dan berlangsung dalam jangka waktu singkat, biasanya kurang dari 3 bulan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol nyeri yang dialami.
2. Perilaku Mengatasi Nyeri: Tindakan yang dilakukan individu untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
3. Kenyamanan: Perasaan sejahtera dan bebas dari ketidaknyamanan fisik, psikologis, spiritual, sosial, dan lingkungan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
a. Identifikasi karakteristik nyeri (lokasi, durasi, kualitas, intensitas, faktor pencetus)
b. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis yang sesuai
d. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri
2. Manajemen Kenyamanan:
a. Fasilitasi lingkungan yang tenang dan nyaman
b. Berikan intervensi yang meningkatkan kenyamanan (posisi yang nyaman, higiene personal)
c. Libatkan keluarga dalam upaya meningkatkan kenyamanan pasien
d. Evaluasi tingkat kenyamanan pasien setelah intervensi
3. Edukasi Kesehatan:
a. Ajarkan pasien dan keluarga tentang penyebab, tanda-tanda, dan penanganan nyeri akut
b. Beri informasi tentang penggunaan obat-obatan dan efek sampingnya
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
d. Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam manajemen nyeri
Melalui penerapan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan nyeri akut dapat mencapai kontrol nyeri yang optimal, menerapkan perilaku mengatasi nyeri yang efektif, serta mencapai kenyamanan secara holistik. -
Article No. 20070 | 25 Jul 2025
Klinis : Bronko pneumonia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta terkait dengan kondisi bronkopneumonia.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi bronkopneumonia berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Penyebab: Sekresi berlebih, kelemahan otot-otot pernapasan, obstruksi jalan napas.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan bronkopneumonia dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Definisi: Kemampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat batuk efektif untuk mengeluarkan sekresi.
b. Tidak ada suara napas tambahan (ronki, wheezing).
c. Frekuensi napas dalam rentang normal.
d. Saturasi oksigen dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas.
Aktivitas:
a. Lakukan suction jika diperlukan untuk membersihkan sekresi.
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan.
c. Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan pernapasan.
d. Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase sekresi.
e. Berikan humidifikasi udara.
f. Berikan bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" sesuai dengan kondisi bronkopneumonia karena pada kondisi ini terjadi akumulasi sekresi dan obstruksi pada jalan napas yang dapat mengganggu ventilasi dan oksigenasi. Tujuan asuhan keperawatan adalah mencapai luaran "Bersihan Jalan Napas Efektif" dengan kriteria hasil yang menunjukkan kemampuan pasien untuk membersihkan jalan napas secara efektif.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Manajemen Jalan Napas, yang meliputi tindakan suction untuk membersihkan sekresi, pemberian oksigen, latihan batuk efektif dan pernapasan, pengaturan posisi, humidifikasi udara, serta pemberian obat-obatan sesuai indikasi. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk memfasilitasi pembersihan jalan napas, meningkatkan ventilasi, dan mempertahankan oksigenasi yang adekuat. -
Article No. 20071 | 25 Jul 2025
Klinis : Bronko pneumonia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait **Bronkopneumonia** berdasarkan standar **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** dengan pendekatan akademis dan persona pakar keperawatan:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pertukaran Gas (SDKI Code: 00030)**
**Definisi:**
Kondisi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan metabolik tubuh akibat inflamasi alveoli serta akumulasi sekret pada bronkopneumonia.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Edema alveolar dan konsolidasi paru.
- Peningkatan produksi sekret bronkial.
- Penurunan luas permukaan difusi alveoli-kapiler.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 0401 – Fungsi Pernapasan Membaik**
**Indikator:**
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (12–20x/menit dewasa).
- Saturasi O? ?95% pada udara ruangan.
- Tidak ada sianosis atau penggunaan otot aksesori pernapasan.
**Kode SLKI: 1402 – Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Terjaga**
**Indikator:**
- Mukosa bibir lembap.
- Turgor kulit normal.
- Balance cairan input-output seimbang.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 3310 – Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
- Posisikan semi-Fowler untuk optimasi ventilasi.
- Lakukan fisioterapi dada (postural drainage dan perkusi) jika diperlukan.
- Berikan oksigen sesuai indikasi (nasal kanul/masker).
**Kode SIKI: 4200 – Manajemen Batuk**
**Tindakan:**
- Ajarkan teknik batuk efektif (deep breathing dan huffing).
- Kolaborasi pemberian mukolitik/bronkodilator.
**Kode SIKI: 2110 – Manajemen Nutrisi**
**Tindakan:**
- Anjurkan diet tinggi protein dan kalori untuk pemulihan jaringan.
- Monitor toleransi oral dan tanda malnutrisi.
---
### **Rasional Singkat:**
- **Gangguan pertukaran gas** menjadi fokus utama karena bronkopneumonia menyebabkan konsolidasi paru, mengurangi compliance paru, dan meningkatkan shunt fisiologis (V/Q mismatch).
- **Manajemen jalan napas** dan **batuk** bertujuan mengurangi obstruksi sekret serta mempertahankan patensi jalan napas.
- **Dukungan nutrisi** diperlukan untuk pemulihan imunologis dan regenerasi jaringan paru.
---
### **Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*. Edisi Revisi.
- Perry & Potter. (2021). *Clinical Nursing Skills & Techniques*. Edisi 10. Elsevier.
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi evidence-based practice dan kode standar PPNI. Jika diperlukan penjabaran lebih mendalam, dapat ditambahkan asesmen lengkap (data subjektif/objektif) atau evaluasi outcome. -
Article No. 20072 | 25 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan baal dijari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan baal di jari:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensasi Persepsi: Baal (00122)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00122
Definisi: Pengalaman subjektif terhadap penurunan atau hilangnya sensasi di suatu area tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1821
Definisi: Pasien menunjukkan pemulihan sensasi normal di area yang terganggu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5312
Definisi: Pemberian tindakan untuk memperbaiki atau memulihkan sensasi di area yang terganggu.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan baal di jari. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Sensasi Persepsi: Baal (00122). Dalam SDKI, definisi dari diagnosa ini adalah pengalaman subjektif terhadap penurunan atau hilangnya sensasi di suatu area tubuh. Tujuan luaran keperawatan yang ingin dicapai adalah pasien menunjukkan pemulihan sensasi normal di area yang terganggu, sesuai dengan SLKI kode 1821. Untuk mencapai luaran tersebut, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI kode 5312, yaitu pemberian tindakan untuk memperbaiki atau memulihkan sensasi di area yang terganggu. -
Article No. 20073 | 25 Jul 2025
Klinis : bersihan jalan tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN: BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF\b0
\b Kode SDKI:\b0 00031 (Sistem Klasifikasi Diagnosa Keperawatan Indonesia)
\b Definisi (SDKI):\b0 Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
\b\i Faktor yang Berhubungan (SDKI):\i0\b0
- Akumulasi sekret
- Obstruksi jalan napas (mis. benda asing, edema)
- Gangguan neuromuscular
- Infeksi saluran napas
\b\i Tanda dan Gejala (SDKI):\i0\b0
- Suara napas abnormal (ronkhi, wheezing)
- Batuk tidak efektif
- Dispnea
- Sianosis
\b INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI):\b0
\b Kode SIKI:\b0 3200 (Manajemen Jalan Napas)
\b\i Tindakan (SIKI):\i0\b0
- Auskultasi suara napas tiap 2-4 jam
- Posisikan semi-Fowler/tinggi
- Lakukan fisioterapi dada
- Berikan oksigen sesuai indikasi
- Lakukan suction jika diperlukan
\b KRITERIA HASIL (SLKI):\b0
\b Kode SLKI:\b0 0401 (Status Pernapasan: Ventilasi)
\b\i Indikator (SLKI):\i0\b0
- Suara napas bersih
- Tidak ada sianosis
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Ekspansi dada simetris
\b\i Referensi:\i0\b0
- PPNI. (2017). \i Sistem Klasifikasi Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Sistem Klasifikasi Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).\i0 Edisi 2.
\par
}
Catatan: Format RTF di atas dapat disalin ke editor teks yang mendukung RTF (mis. Microsoft Word) untuk mempertahankan pemformatan. Konten disusun dengan pendekatan akademis dan mengacu pada standar PPNI terkini. -
Article No. 20074 | 25 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan sesak napas, batuk sejak 2 minggu yang lalu, observasi TTV TD: 90/56. nadi: 100. RR: 28 Sh: 36.7 merasa lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pertukaran Gas (00030)**
*Definisi:* Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh, atau gangguan eliminasi karbon dioksida.
**Data Pendukung:**
- Sesak napas (RR: 28/menit, di atas normal 12-20/menit)
- Batuk sejak 2 minggu
- TD rendah (90/56 mmHg) dan nadi cepat (100x/menit) menunjukkan hipoksia atau hipovolemia
- Lemas sebagai tanda kelelahan otot pernapasan atau hipoksia jaringan
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.0401 – Perbaikan Pertukaran Gas**
*Kriteria Evaluasi:*
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (12-20x/menit)
- Saturasi oksigen ?95%
- Tidak ada sianosis atau penggunaan otot bantu napas
- Tekanan darah dan nadi stabil
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.0901 – Manajemen Jalan Napas**
*Tindakan:*
1. Monitor frekuensi, kedalaman, dan usaha pernapasan.
2. Posisikan pasien semi-Fowler atau Fowler untuk optimalisasi ventilasi.
3. Berikan oksigen tambahan jika diperlukan (sesuai indikasi saturasi).
4. Lakukan fisioterapi dada (jika terdapat sekret berlebih).
5. Kolaborasi pemberian bronkodilator atau terapi nebulizer (jika diperlukan).
**Kode: I.1003 – Manajemen Oksigenasi**
*Tindakan:*
1. Pantau saturasi oksigen secara berkala.
2. Hindari faktor yang memperburuk hipoksia (seperti kelelahan).
3. Ajarkan teknik pernapasan dalam dan batuk efektif.
---
### **Rasional Singkat:**
- **Gangguan pertukaran gas** dipilih karena adanya tanda klinis hipoksia (takipnea, takikardia, hipotensi).
- **SLKI L.0401** menjadi target luaran untuk memastikan perbaikan oksigenasi.
- **SIKI I.0901 & I.1003** merupakan intervensi utama untuk mengoptimalkan ventilasi dan oksigenasi.
Jika diperlukan, kolaborasi dengan tim medis untuk evaluasi penyebab (misalnya infeksi saluran napas, PPOK, atau gagal napas).
*(Sumber: Buku SDKI, SLKI, SIKI Edisi 4 – PPNI, 2020)* -
Article No. 20075 | 25 Jul 2025
Klinis : laki-laki usia 34 tahun riwayat kecelakaan lalulintas terjadi penurunan kesadaran, otore, rhinore dan terdapat fraktur femur,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu laki-laki usia 34 tahun dengan riwayat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan penurunan kesadaran, otore, rhinore, dan fraktur femur, maka berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Penurunan Kesadaran (00096)
SDKI: Penurunan Kesadaran
SLKI: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
SIKI: Manajemen Kesadaran
b. Risiko Infeksi (00004)
SDKI: Risiko Infeksi
SLKI: Manajemen Infeksi
SIKI: Manajemen Infeksi
c. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
SDKI: Kerusakan Integritas Kulit
SLKI: Perawatan Luka
SIKI: Perawatan Luka
d. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik
SLKI: Terapi Fisik
SIKI: Manajemen Mobilitas
Penjelasan singkat:
1. Penurunan Kesadaran (00096):
SDKI: Penurunan tingkat respon terhadap lingkungan yang terjadi secara tiba-tiba dan berpotensi mengancam kehidupan.
SLKI: Pemantauan tanda-tanda vital untuk mengidentifikasi perubahan status kesehatan pasien.
SIKI: Tindakan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat kesadaran pasien.
2. Risiko Infeksi (00004):
SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi pada pasien.
SIKI: Tindakan untuk mencegah dan mengelola infeksi pada pasien.
3. Kerusakan Integritas Kulit (00046):
SDKI: Perubahan kulit dan jaringan yang menyertai kerusakan struktur dan fungsi kulit.
SLKI: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit pasien.
SIKI: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit pasien.
4. Gangguan Mobilitas Fisik (00085):
SDKI: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot.
SLKI: Tindakan untuk memfasilitasi pemulihan dan peningkatan kemampuan mobilitas pasien.
SIKI: Tindakan untuk memfasilitasi pemulihan dan peningkatan kemampuan mobilitas pasien.