Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 261 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, terdapat beberapa ciri/karakteristik definitif dalam SDKI, seperti: kelelahan yang cepat, dispnea, cyanosis, takikardia, dan lain-lain.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan luaran/hasil keperawatan yang diharapkan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, beberapa luaran yang dapat ditetapkan adalah: toleransi aktivitas meningkat, dispnea berkurang, kelelahan berkurang, dan lain-lain.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
- Untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, intervensi yang dapat dilakukan antara lain: manajemen oksigen, manajemen energi, manajemen aktivitas, dan lain-lain.
Dengan adanya SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan proses asuhan keperawatan secara terstruktur dan terarah, mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, hingga evaluasi. -
Article No. 262 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien perempuan usia 16 tahun datang dengan keluhan rahang miring sejak 1 tahun lalu. pasien memiliki kebiasaan menopang dagu. pasien merasakan tidak nyaman saat digunakan makan. pasien ingin dilakukan perawatan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: M26.12
- Deskripsi: Malposisi rahang bawah, simetris
Penjelasan:
- Kode M26.12 dalam ICD-10 digunakan untuk mendiagnosis kondisi malposisi rahang bawah yang simetris, seperti yang dialami oleh pasien.
- Pasien perempuan usia 16 tahun mengalami keluhan rahang miring sejak 1 tahun lalu, yang menunjukkan adanya malposisi rahang bawah.
- Keluhan tidak nyaman saat digunakan makan juga merupakan gejala yang sesuai dengan kondisi malposisi rahang bawah.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 524.10
- Deskripsi: Maloklusi, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode 524.10 dalam ICD-9-CM digunakan untuk mendiagnosis maloklusi (malposisi gigi atau rahang) yang tidak spesifik.
- Maloklusi adalah kondisi umum yang dapat menyebabkan malposisi rahang bawah, seperti yang dialami oleh pasien.
- Tidak ada tindakan medis yang spesifik tercantum dalam ICD-9-CM untuk kasus ini, karena pasien hanya ingin dilakukan perawatan.
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perlu mendapatkan perawatan yang sesuai untuk mengatasi malposisi rahang bawahnya, seperti misalnya pemasangan perangkat ortopedi atau tindakan bedah rahang, tergantung pada tingkat keparahan dan rekomendasi dari dokter yang menangani. -
Article No. 263 | 21 Sep 2024
Klinis : Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R53.1 (Intoleransi Aktivitas) digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang mengalami ketidakmampuan atau ketidaknyamanan dalam melakukan aktivitas fisik yang biasanya dapat dilakukan, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan kardiovaskular, pernapasan, atau metabolik, yang menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen selama aktivitas.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Intoleransi aktivitas tidak memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik, karena kode-kode tersebut lebih berfokus pada prosedur dan tindakan medis.
- Penanganan untuk intoleransi aktivitas biasanya melibatkan pengobatan dan rehabilitasi yang disesuaikan dengan penyebab mendasarnya, seperti terapi fisik, pengaturan gaya hidup, dan manajemen penyakit penyebab. -
Article No. 264 | 21 Sep 2024
Klinis : Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- Faktor yang berhubungan: Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Kriteria hasil: Klien dapat beraktivitas sesuai kapasitas tanpa tanda-tanda intoleransi aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Intoleransi Aktivitas:
- Mengevaluasi kemampuan klien dalam beraktivitas.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- Mengatur aktivitas sesuai dengan kapasitas klien.
- Memberikan istirahat yang cukup antara aktivitas.
- Mengajarkan teknik-teknik konservasi energi.
- Memantau tanda-tanda vital selama beraktivitas.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen menggambarkan ketidakmampuan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Intervensi keperawatan yang dilakukan meliputi evaluasi kemampuan beraktivitas, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi, pengaturan aktivitas, pemberian istirahat yang cukup, pengajaran teknik konservasi energi, dan pemantauan tanda-tanda vital selama beraktivitas. Tujuannya adalah agar klien dapat beraktivitas sesuai kapasitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. -
Article No. 265 | 21 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluh gigi atas kanannya sakit. 3 hari yang lalu pasien cabut giginya namun gigi sebelahnya terasa sakit. Pasien sudah minum obat namun sakit belum mereda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien tersebut dapat didiagnosis dengan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K08.8
- Deskripsi: Kondisi gigi dan struktur pendukungnya lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode K08.8 digunakan untuk menggambarkan kondisi gigi atau struktur pendukungnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Dalam kasus ini, pasien mengeluh sakit pada gigi atas kanan setelah pencabutan gigi, yang menunjukkan adanya komplikasi atau masalah pada gigi yang telah dicabut atau gigi di dekatnya.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 25.91
- Deskripsi: Penyembuhan yang terlambat setelah ekstraksi gigi
Penjelasan:
- Kode 25.91 digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika penyembuhan setelah ekstraksi gigi terlambat atau tidak normal.
- Dalam kasus ini, pasien masih merasakan sakit pada gigi sebelahnya meskipun sudah 3 hari sejak pencabutan, sehingga dapat dikategorikan sebagai penyembuhan yang terlambat.
Jadi, kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi pasien ini adalah K08.8 (Kondisi gigi dan struktur pendukungnya lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain), dan kode ICD-9-CM yang terkait adalah 25.91 (Penyembuhan yang terlambat setelah ekstraksi gigi). -
Article No. 266 | 21 Sep 2024
Klinis : a. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol pengalaman nyeri.
2. Perilaku nyeri terkendali: Kemampuan individu untuk menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengalaman nyeri yang dialami.
3. Kenyamanan: Keadaan yang dirasakan oleh individu yang merasa tenang, aman, dan bebas dari rasa tidak enak.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan.
2. Terapi modalitas nyeri: Penggunaan modalitas terapi untuk membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri.
3. Dukungan psikologis: Pemberian dukungan emosional dan psikologis untuk membantu individu menghadapi pengalaman nyeri.
Secara singkat, diagnosa keperawatan ini menggambarkan adanya nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis. Luaran yang diharapkan adalah kemampuan pasien untuk mengontrol nyeri, menunjukkan perilaku yang sesuai dengan nyeri, serta merasakan kenyamanan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, terapi modalitas nyeri, dan dukungan psikologis. -
Article No. 267 | 21 Sep 2024
Klinis : a. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis", kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 338.18
- Deskripsi: Nyeri akut, lainnya
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R52 "Nyeri, tidak terspesifikasi" digunakan untuk menggambarkan kondisi nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis, tetapi tidak dapat diklasifikasikan secara lebih spesifik.
- Kode ICD-9-CM 338.18 "Nyeri akut, lainnya" juga dapat digunakan untuk mengkodekan kondisi yang sama, namun dengan klasifikasi yang lebih luas pada sistem ICD-9-CM.
Dalam kasus ini, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur atau tindakan medis yang secara langsung terkait dengan kondisi "Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis", karena kode-kode tersebut biasanya digunakan untuk mengkodekan tindakan atau prosedur pengobatan yang dilakukan, bukan untuk mengkodekan diagnosis atau kondisi medis. -
Article No. 268 | 21 Sep 2024
Klinis : Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis":
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri.
Kenyamanan: Keadaan individu yang merasa aman, tenteram, dan bebas dari segala macam gangguan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor yang menyebabkan atau memperberat nyeri serta meningkatkan kemampuan klien dalam mengatasi nyeri.
Terapi Modalitas Nyeri: Pemberian terapi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri.
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mengkaji nyeri (lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat/memperingan).
2. Memberikan terapi farmakologis sesuai instruksi dokter.
3. Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan sebagainya).
4. Memantau respon klien terhadap terapi yang diberikan.
5. Memberikan edukasi kepada klien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Tujuan akhir dari intervensi ini adalah klien dapat mengontrol rasa nyeri, meningkatkan kenyamanan, dan mengembalikan fungsi tubuh secara optimal. -
Article No. 269 | 21 Sep 2024
Klinis : teraba krepitasi pada ginggiva, di rencanakan debridemen
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi yang Anda sampaikan, yakni teraba krepitasi pada gingiva dengan rencana debridemen, berikut kode dan deskripsinya:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K05.20
- Deskripsi: Gingivitis kronis, tidak spesifik
2. Kode ICD-9-CM (tindakan medis):
- Kode: 96.55
- Deskripsi: Debridemen gigi, prosedur non-bedah
Penjelasan:
- Kode ICD-10 K05.20 mengacu pada gingivitis kronis, yang merupakan peradangan pada gingiva (gusi) yang berlangsung lama. Krepitasi (bunyi riak) pada gingiva merupakan salah satu gejala dari kondisi ini.
- Kode ICD-9-CM 96.55 adalah kode untuk tindakan debridemen gigi, yaitu prosedur non-bedah untuk membersihkan debris dan kalkulus (karang gigi) dari permukaan gigi dan akar gigi. Tindakan ini sering dilakukan untuk mengatasi kondisi gingivitis kronis. -
Article No. 270 | 21 Sep 2024
Klinis : pasca kecelaakan 3 hari yang lalu seorang anak 5 tahun di lakukan asesmne teraba krepitasi pada ginggiva, di rencanakan debridemen
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: S02.5
- Deskripsi: Fraktur gigi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 41.43
- Deskripsi: Debridemen luka, gigi
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien merupakan seorang anak berusia 5 tahun yang mengalami kecelakaan 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan adanya krepitasi (suara gesekan tulang) pada gingiva (gusi). Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah debridemen (pembersihan luka).
1. Kode ICD-10 untuk Fraktur Gigi:
- Kode S02.5 merupakan kode ICD-10 untuk fraktur gigi. Kode ini digunakan untuk menggambarkan fraktur pada struktur tulang wajah, termasuk gigi.
2. Kode ICD-9-CM untuk Debridemen Luka, Gigi:
- Kode 41.43 merupakan kode ICD-9-CM untuk debridemen luka pada gigi. Debridemen adalah prosedur pembersihan luka, termasuk penghilangan jaringan nekrotik atau mati, untuk mempersiapkan luka agar dapat sembuh dengan baik.