Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 400 | 22 Sep 2024
Klinis : idiopatik trombositopenia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi idiopatik trombositopenia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit akibat idiopatik trombositopenia.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko perdarahan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari pembuluh darah.
Karakteristik definitif:
- Penurunan jumlah trombosit
- Perdarahan dari berbagai area tubuh (misalnya, gusi, hidung, kulit, saluran cerna, dan sebagainya)
- Petekia/purpura
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tidak ada tanda-tanda perdarahan
- Tidak ada perdarahan aktif
- Kadar trombosit dalam rentang normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pantau tanda-tanda vital, jumlah trombosit, dan tanda-tanda perdarahan
- Terapkan teknik mencegah perdarahan (misalnya, hindari trauma mekanis, gunakan peralatan yang tumpul, dan hindari obat yang dapat mengganggu pembekuan darah)
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang gejala dan pencegahan perdarahan
- Kolaborasi dengan dokter untuk pengobatan sesuai kondisi pasien
Penjelasan singkat:
Idiopatik trombositopenia adalah penurunan jumlah trombosit dalam darah tanpa penyebab yang jelas. Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan, sehingga perawatan keperawatan berfokus pada pemantauan tanda-tanda perdarahan dan penerapan tindakan untuk mencegah komplikasi perdarahan. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting untuk memastikan mereka memahami kondisi dan dapat berpartisipasi dalam perawatan. -
Article No. 401 | 22 Sep 2024
Klinis : trombositopenia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah contoh diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi trombositopenia:
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko perdarahan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami penurunan volume darah atau kehilangan komponen darah yang dapat mengakibatkan kerusakan jaringan.
- Faktor yang berhubungan dapat mencakup penurunan jumlah trombosit, disfungsi trombosit, gangguan sistem pembekuan darah, dan lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan mencakup tidak terjadi perdarahan, tidak terjadi komplikasi perdarahan, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak terjadi hipovolemia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan dapat mencakup pemantauan tanda-tanda vital, pengkajian tanda-tanda perdarahan, pemberian obat antikoagulan, edukasi pasien dan keluarga, serta pengelolaan komplikasi perdarahan.
Secara singkat, diagnosis keperawatan "Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit" berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI mengacu pada kondisi pasien dengan trombositopenia yang berisiko mengalami perdarahan, sehingga membutuhkan pengkajian, pemantauan, dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencegah komplikasi dan memulihkan kondisi pasien. -
Article No. 402 | 22 Sep 2024
Klinis : Pasien atas nama An. D umur 9 tahun sakit sejak 3 hari yang lalu dan klien mengeluh nyeri dada. Ibu klien mengatakan klien sesak napas sejak 3 hari yang lalu pada malam hari. Ibu klien mengatakan klien batuk berdahak disertai pilek sejak ± 2 minggu dan sulit mengeluarkan sputum, ibu klien mengatakan klien mengeluh lebih sesak ketika berbaring terlentang, ibu klien mengatakan klien merasa lemas, dan ibu klien mengatakan bahwa klien mengalami keringat berlebih.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, hipersekresi, dan pengumpulan sekret.
- Gejala dan Tanda: Batuk produktif, sputum berlebih, perubahan suara, pernapasan cuping hidung, dan dapat disertai suara napas tambahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bersih.
- Kriteria hasil: Pasien dapat batuk efektif, mengeluarkan sputum, tidak ada suara napas tambahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, pengisapan lendir, dan terapi oksigen.
- Tindakan: Memantau fungsi pernapasan, mengatur posisi yang tepat, memberikan oksigen, dan melakukan pengisapan lendir jika perlu.
2. Kekurangan Volume Cairan
Definisi: Penurunan cairan intra- dan/atau ekstraselular.
SDKI:
- Penyebab: Kehilangan cairan melalui berbagai cara, seperti keringat berlebihan.
- Gejala dan Tanda: Peningkatan frekuensi nadi, penurunan turgor kulit, dan mukosa kering.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- Kriteria hasil: Nadi dalam batas normal, turgor kulit baik, dan mukosa lembab.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen cairan dan elektrolit.
- Tindakan: Memantau tanda-tanda vital, mengatur asupan cairan, dan memberikan tambahan cairan jika perlu.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI-SLKI-SIKI ini merupakan contoh berdasarkan informasi yang diberikan. Evaluasi dan penetapan diagnosa yang sesuai harus dilakukan melalui pengkajian yang komprehensif terhadap pasien. -
Article No. 403 | 22 Sep 2024
Klinis : resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi "Risiko Infeksi" adalah:
1. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi, karakteristik definisi (batasan karakteristik), dan faktor risiko diagnosis keperawatan.
- Untuk diagnosis keperawatan "Risiko Infeksi", terdapat karakteristik definisi seperti: ketidakadekuatan imunitas, prosedur invasif, malnutrisi, dan lain-lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi dan kriteria hasil untuk luaran keperawatan.
- Untuk diagnosis "Risiko Infeksi", contoh luaran keperawatannya adalah: Bebas Infeksi, Pengetahuan Pencegahan Infeksi, dan lain-lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang berisi definisi dan aktivitas untuk intervensi keperawatan.
- Untuk diagnosis "Risiko Infeksi", contoh intervensi keperawatannya adalah: Manajemen Infeksi, Perawatan Luka, Edukasi Pencegahan Infeksi, dan lain-lain.
Dengan demikian, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang saling terkait untuk mendukung proses asuhan keperawatan yang berfokus pada pasien. -
Article No. 404 | 22 Sep 2024
Klinis : Risiko infeksi terkait dengan penekanan sistem imun oleh steroid.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi risiko infeksi terkait dengan penekanan sistem imun oleh steroid:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Sistem Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Keadaan di mana seseorang berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Penekanan sistem imun, penggunaan steroid, usia lanjut, malnutrisi, penyakit kronis, dll.
- Tanda dan Gejala: Peningkatan suhu tubuh, demam, menggigil, nyeri, edema, kemerahan, dll.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi berkurang, tidak ada komplikasi infeksi, dll.
- Kriteria Hasil: Suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda infeksi, jumlah sel darah putih dalam batas normal, dll.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemantauan tanda-tanda infeksi, perawatan luka, pemberian antibiotik sesuai indikasi, edukasi pencegahan infeksi, dll.
- Aktivitas Keperawatan: Mengukur suhu tubuh secara berkala, mengobservasi tanda-tanda infeksi, membersihkan luka dengan teknik aseptik, memonitor kadar sel darah putih, dll.
Dalam kondisi risiko infeksi terkait dengan penekanan sistem imun oleh steroid, perawat perlu memfokuskan pada identifikasi faktor risiko, pemantauan tanda-tanda infeksi, pencegahan infeksi, dan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya infeksi dan komplikasinya. -
Article No. 256 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan pendarahan di tangan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami pendarahan di tangan, berikut adalah contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan (Bleeding Risk)
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan dari sistem vaskular.
- Faktor risiko: Gangguan hemostasis, trauma, obat-obatan, prosedur pembedahan, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi perdarahan, kontrol perdarahan, pemulihan hemodinamik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemeriksaan perdarahan, terapi cairan/transfusi darah, aplikasi tekan langsung, dll.
Dengan menerapkan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat membantu mencegah dan menangani risiko perdarahan pada pasien. -
Article No. 257 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri: Tingkat sensasi fisik yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu.
2. Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan nyeri.
3. Pemulihan Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah tersebut, berkurang sesuai dengan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri.
2. Monitoring Tanda Vital: Pemantauan secara berkala terhadap tanda-tanda vital pasien.
3. Pemberian Analgetik: Pemberian obat penghilang rasa sakit sesuai dengan resep dokter.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis" menunjukkan bahwa pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, monitoring tanda vital, dan pemberian analgetik sesuai dengan resep dokter, untuk membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 258 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan gigi impaksi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk pasien dengan kondisi gigi impaksi, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K01.1
- Deskripsi: Gigi impaksi
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 86.11
- Deskripsi: Ekstraksi gigi impaksi
Penjelasan:
- Kode ICD-10 K01.1 merupakan kode diagnosis untuk gigi impaksi. Gigi impaksi terjadi ketika gigi tidak dapat tumbuh dengan normal dan terperangkap dalam tulang atau jaringan lunak.
- Kode ICD-9-CM 86.11 merupakan kode prosedur atau tindakan untuk ekstraksi gigi impaksi. Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan gigi yang terperangkap tersebut.
- Jika tindakan lain dilakukan, seperti pemotongan jaringan lunak atau pembedahan untuk mengakses gigi impaksi, maka akan ada kode ICD-9-CM tambahan yang sesuai dengan prosedur yang dilakukan. -
Article No. 259 | 21 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan gigi impaksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan gigi impaksi, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan nyata atau potensial, yang berasal dari impaksi gigi.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat melaporkan penurunan nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan perilaku yang menunjukkan penurunan nyeri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nyeri, terapi analgesik, terapi komplementer, dan edukasi pasien.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI: Kerentanan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan, yang disebabkan oleh impaksi gigi.
- SLKI: Pasien tidak mengalami tanda-tanda infeksi, pasien dapat mendemonstrasikan perilaku pencegahan infeksi.
- SIKI: Perawatan luka, manajemen infeksi, edukasi pencegahan infeksi.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut akibat impaksi gigi
Penjelasan:
- SDKI: Perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu fungsi sehari-hari, yang disebabkan oleh nyeri akut akibat impaksi gigi.
- SLKI: Pasien dapat melaporkan peningkatan kualitas dan kuantitas tidur, pasien dapat beristirahat dengan baik.
- SIKI: Manajemen nyeri, terapi relaksasi, edukasi manajemen tidur. -
Article No. 260 | 21 Sep 2024
Klinis : SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi SIKI Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak terspesifik
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 338.18
- Deskripsi: Nyeri akut, lainnya
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R52 digunakan untuk mewakili nyeri, tidak terspesifik. Ini mencakup berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis.
- Kode ICD-9-CM 338.18 digunakan untuk mewakili nyeri akut lainnya, tidak terspesifik. Ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi nyeri akut yang disebabkan oleh agen pencedera fisiologis.