Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 380 | 22 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi tersebut adalah:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakefektifan bersihan jalan napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka, bebas dari sumbatan sekret, frekuensi napas dalam rentang normal, dan bunyi napas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain membantu pasien batuk efektif, memberikan posisi nyaman, mengajarkan teknik pernapasan, dan mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal, mempertahankan kadar albumin normal, dan tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memantau asupan dan output nutrisi, memberikan makanan yang mudah dicerna, dan memberikan edukasi tentang pentingnya nutrisi. -
Article No. 381 | 22 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
Penjelasan:
Pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan terdapat lesi di paru pada hasil rontgen. Berdasarkan gejala dan temuan klinis, diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Bronkoskopi
Penjelasan:
Untuk mendiagnosis tuberkulosis paru secara lebih akurat, prosedur bronkoskopi mungkin dilakukan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari paru-paru untuk pemeriksaan mikrobiologis, histologis, atau sitologis. Kode ICD-9-CM 87.44 digunakan untuk prosedur bronkoskopi. -
Article No. 382 | 22 Sep 2024
Klinis : Gangguan eliminasi urin intervensinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta intervensi keperawatan untuk kondisi gangguan eliminasi urin:
Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan eliminasi urin
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan eliminasi urin: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan urin secara efektif.
- Karakteristik: Inkontinensia urin, retensi urin, poliuria, disuria, nokturia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan eliminasi urin: Mencapai pola eliminasi urin yang efektif sesuai kebutuhan individu.
- Indikator: Frekuensi berkemih normal, tidak ada inkontinensia urin, volume urin sesuai kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen eliminasi urin
- Tujuan: Membantu klien mencapai pola eliminasi urin yang efektif.
- Aktivitas: Mengkaji pola eliminasi urin, memfasilitasi latihan berkemih, mengelola kateter urin, mencegah komplikasi terkait gangguan eliminasi urin.
Intervensi Keperawatan:
1. Melakukan pengkajian komprehensif terkait pola eliminasi urin klien (frekuensi, volume, karakteristik urin, riwayat penyakit yang mempengaruhi).
2. Mengatur jadwal berkemih dan memfasilitasi latihan berkemih (seperti Kegel exercise) untuk membantu mengembalikan kontrol neuromuskular.
3. Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman untuk proses eliminasi urin.
4. Memantau tanda-tanda infeksi saluran kemih dan melakukan tindakan pencegahan.
5. Mengajarkan teknik berkemih yang benar serta perawatan kateter urin (jika terpasang).
6. Memberikan edukasi dan konseling kepada klien dan keluarga terkait gangguan eliminasi urin serta manajemen yang tepat. -
Article No. 383 | 22 Sep 2024
Klinis : gangguan rasa nyaman
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi gangguan rasa nyaman:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Rasa Nyaman
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan cedera aktual atau potensial, atau yang dirasakan sebagai ancaman integritas tubuh.
2. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
- Definisi: Gangguan atau penurunan kemampuan individu untuk merasakan kenyamanan fisik dan psikologis.
- Karakteristik Definisi:
- Mengeluh nyeri atau ketidaknyamanan fisik.
- Mengeluh cemas, depresi, atau takut.
- Menggunakan strategi koping yang tidak efektif.
- Menunjukkan perubahan tanda-tanda vital.
3. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
- Luaran yang Diharapkan:
- Tingkat nyeri menurun.
- Tingkat kecemasan menurun.
- Kemampuan menggunakan strategi koping yang efektif meningkat.
- Tanda-tanda vital normal.
4. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
- Intervensi Keperawatan:
- Manajemen Nyeri
- Identifikasi penyebab dan karakteristik nyeri.
- Kolaborasi dalam pemberian terapi farmakologi dan non-farmakologi untuk mengatasi nyeri.
- Terapi Suportif
- Identifikasi sumber dan tingkat kecemasan.
- Ajarkan teknik-teknik relaksasi dan manajemen stres.
- Berikan dukungan emosional.
- Peningkatan Koping
- Identifikasi koping yang efektif dan tidak efektif.
- Ajarkan strategi koping yang adaptif.
- Fasilitasi partisipasi dalam aktivitas yang menyenangkan.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI digunakan sebagai panduan untuk melakukan pengkajian, merumuskan masalah, menetapkan tujuan, dan merencanakan intervensi yang sesuai untuk pasien dengan gangguan rasa nyaman. -
Article No. 384 | 22 Sep 2024
Klinis : ketidakpatuhan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi ketidakpatuhan, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z91.1
- Deskripsi: Ketidakpatuhan pasien dan kegagalan terlibat dalam penanganan kesehatan
Penjelasan:
- Kode Z91.1 dalam ICD-10 digunakan untuk mengkodekan kondisi ketidakpatuhan pasien terhadap penanganan kesehatannya.
- Kode ini mencakup situasi di mana pasien tidak mematuhi instruksi medis, pengobatan, atau rejimen perawatan yang disarankan oleh tenaga kesehatan.
- Kondisi ini dapat mempengaruhi hasil perawatan dan pemulihan pasien.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "ketidakpatuhan".
- Deskripsi: -
Penjelasan:
- Dalam ICD-9-CM, tidak ada kode yang secara khusus digunakan untuk mengkodekan kondisi "ketidakpatuhan".
- Namun, kondisi ini dapat tercakup dalam kode-kode terkait dengan kepatuhan pasien, seperti:
- V15.81 - Riwayat ketidakpatuhan terhadap pengobatan
- V65.2 - Konsultasi untuk penjelasan dan nasihat mengenai pengobatan -
Article No. 385 | 22 Sep 2024
Klinis : ketidakpatuhan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi ketidakpatuhan:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi pelayanan kesehatan yang disepakati bersama oleh pasien dan petugas kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Pasien tidak mengikuti program pengobatan, tidak mengikuti instruksi perawat atau dokter, atau tidak mengikuti aturan institusi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan perilaku sesuai dengan rencana perawatan.
- Indikator:
- Pasien melakukan perawatan diri sesuai rencana.
- Pasien menggunakan obat sesuai aturan.
- Pasien mengikuti rekomendasi penyedia layanan kesehatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan:
- Asesmen faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan.
- Identifikasi alasan/penyebab ketidakpatuhan.
- Kolaborasi dengan pasien untuk menetapkan rencana perawatan.
- Edukasi pasien mengenai pentingnya kepatuhan.
- Monitoring kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan.
- Berikan reinforcement positif saat pasien patuh.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk meningkatkan kepatuhan.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa Ketidakpatuhan akan memandu perawat dalam melakukan pengkajian, perencanaan, intervensi, dan evaluasi yang tepat untuk membantu pasien mencapai kepatuhan terhadap rencana perawatan. -
Article No. 386 | 22 Sep 2024
Klinis : ketidakpatuhan d.0114
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakpatuhan (d.0114)
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakpatuhan adalah perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi profesional kesehatan atau aturan terkait kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kepatuhan Perilaku
2. Manajemen Kesehatan
3. Kontrol Perilaku
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kepatuhan
2. Edukasi Kesehatan
3. Konseling
4. Terapi Perilaku
Penjelasan singkat:
Ketidakpatuhan (d.0114) adalah suatu diagnosa keperawatan yang menggambarkan perilaku individu yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau aturan terkait perawatan/pengobatan kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya pemahaman, motivasi, dukungan sosial, atau adanya hambatan dalam menjalankan rencana perawatan.
Luaran keperawatan yang dapat ditargetkan adalah peningkatan kepatuhan perilaku, manajemen kesehatan, dan kontrol perilaku. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen kepatuhan, edukasi kesehatan, konseling, dan terapi perilaku untuk membantu individu memahami pentingnya kepatuhan dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap rencana perawatan. -
Article No. 387 | 22 Sep 2024
Klinis : defisit kesehatan komunitas tb
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi "defisit kesehatan komunitas TB", berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
1. Diagnosa Keperawatan:
Defisit Kesehatan Komunitas
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan komunitas untuk mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal.
- Karakteristik Definisi: Masalah kesehatan komunitas yang belum teratasi, ketidakmampuan komunitas dalam menjalankan fungsi kesehatan, dan kekurangan sumber daya yang dibutuhkan komunitas.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Komunitas dapat mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal.
- Indikator Luaran: Partisipasi komunitas dalam program kesehatan, peningkatan status kesehatan komunitas, dan peningkatan akses terhadap sumber daya kesehatan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Asesmen Kesehatan Komunitas: Mengumpulkan data tentang masalah kesehatan komunitas, sumber daya, dan kebutuhan.
2. Perencanaan Intervensi Kesehatan Komunitas: Menetapkan tujuan, strategi, dan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas.
3. Implementasi Intervensi Kesehatan Komunitas: Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun, seperti edukasi, pemberdayaan, dan kolaborasi dengan pihak terkait.
4. Evaluasi Intervensi Kesehatan Komunitas: Menilai efektivitas intervensi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dalam kasus "defisit kesehatan komunitas TB", perawat dapat melakukan asesmen, perencanaan, implementasi, dan evaluasi intervensi keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan komunitas terkait dengan masalah TB, seperti menyediakan edukasi kesehatan, meningkatkan akses ke layanan kesehatan, dan berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan TB di komunitas. -
Article No. 388 | 22 Sep 2024
Klinis : Menajemen Kesehatan Tidak Efektif Berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Kesehatan Tidak Efektif Berhubungan dengan Kurang Terpapar Informasi
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Kesehatan Tidak Efektif adalah diagnosa keperawatan yang menggambarkan ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan.
- Faktor yang berhubungan dalam diagnosa ini adalah Kurang Terpapar Informasi, yang menggambarkan kondisi di mana individu memiliki pengetahuan yang terbatas tentang informasi kesehatan yang diperlukan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Manajemen Kesehatan Efektif, di mana individu dapat mengidentifikasi, mengelola, dan memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Edukasi Kesehatan: Memberikan informasi dan pengetahuan yang tepat kepada individu tentang manajemen kesehatan yang efektif.
b. Dukungan Pengambilan Keputusan: Membantu individu dalam mengambil keputusan terkait manajemen kesehatan yang sesuai dengan kondisinya.
c. Peningkatan Akses terhadap Informasi Kesehatan: Memfasilitasi individu untuk memperoleh informasi kesehatan yang dibutuhkan.
d. Manajemen Sumber Daya Kesehatan: Membantu individu dalam mengidentifikasi dan mengakses sumber daya kesehatan yang diperlukan.
Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu dalam mengelola dan mempertahankan kesehatannya secara efektif. -
Article No. 389 | 22 Sep 2024
Klinis : Ny R umur 25 tahun hamil anak pertama. Pada tanggal 10 September 2023 Pasien datangkepoli kandungan untuk kontrol kehamilannya. Pasien terlihat cemas, ketika di anamnesaolehperawat klien belum tahu tentang tanda tanda persalinan. HPHT 5 Januari 2023. Selaincemas pasien juga mengeluh kadang kadang sesak. Dari pemeriksaan fisik di dapatkanTD120/ 80 mmHg, Nadi 90 X/mnt, RR 24X/mnt, S;37,5°C. di kaki sebelah kanan di dapatkanvarises
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kecemasan: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak pasti dan tidak diketahui.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tingkat Kecemasan Terkendali: Individu dapat mengendalikan respon emosional dan psikologis terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan yang tidak pasti dan tidak diketahui.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Asesmen kecemasan
2. Manajemen kecemasan
3. Edukasi terkait proses persalinan
2. Risiko Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan varises.
SDKI:
Risiko Ketidakefektifan Pola Napas: Berisiko mengalami pola napas yang tidak optimal, yang mungkin membahayakan kesehatan.
SLKI:
Pola Napas Efektif: Kemampuan individu untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi yang mencukupi kebutuhan oksigen dan pembuangan karbon dioksida.
SIKI:
1. Asesmen pola napas
2. Manajemen jalan napas
3. Manajemen aktivitas
4. Edukasi terkait varises dan pengaruhnya terhadap pola napas
Penjelasan singkat:
1. Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang proses persalinan. Pasien cemas karena belum memahami tanda-tanda persalinan.
2. Risiko Ketidakefektifan Pola Napas berhubungan dengan varises. Varises dapat menyebabkan rasa sesak napas pada pasien.