Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 317 | 22 Sep 2024
Klinis : Pasien ini menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan terhadap situasi kesehatannya. Ketika dijelaskan mengenai kondisi medisnya, pasien menyangkal bahwa masalah pernapasan yang dialaminya disebabkan oleh kebiasaan merokok atau infeksi. Sebaliknya, pasien berulang kali menyatakan bahwa penyakitnya adalah akibat dari sihir atau kutukan yang dikirim oleh orang lain. Pasien tampak defensif ketika ditanya lebih lanjut tentang gaya hidup dan kebiasaan merokoknya, sering menyalahkan orang lain dan lingkungannya atas kondisi kesehatannya. Saat anggota keluarga mencoba memberikan dukungan, pasien merespons dengan menyalahkan mereka dan meremehkan saran yang diberikan. Ia juga tampak enggan mengikuti perawatan medis yang direkomendasikan, dengan dalih bahwa tidak ada gunanya karena masalahnya bersifat "supranatural". Pasien juga menolak untuk berpartisipasi dalam sesi edukasi kesehatan yang disediakan oleh tim medis.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, serta keterkaitan dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Diagnosa Keperawatan:
Penyangkalan akan Kesehatan (Denial of Health Condition)
Penjelasan Singkat:
Pasien menunjukkan reaksi emosional yang berlebihan dan penyangkalan terhadap kondisi kesehatannya, cenderung menyalahkan orang lain atau faktor "supranatural" sebagai penyebab masalahnya, serta enggan mengikuti perawatan medis yang direkomendasikan.
Keterkaitan dengan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI: Penyangkalan akan Kesehatan (Denial of Health Condition)
- Definisi: Respon maladaptif terhadap perubahan kesehatan dengan menolak atau mengabaikan fakta-fakta terkait kondisi kesehatan.
2. SLKI:
- Penerimaan terhadap Kondisi Kesehatan (Acceptance of Health Condition)
- Partisipasi dalam Perawatan Kesehatan (Participation in Health Care)
3. SIKI:
- Manajemen Emosi (Emotion Management)
- Konseling (Counseling)
- Edukasi Kesehatan (Health Education)
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Melakukan pengkajian yang mendalam tentang persepsi pasien terhadap kondisi kesehatannya.
- Memberikan konseling dan dukungan emosional untuk membantu pasien menerima kondisinya.
- Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan yang konstruktif.
- Memberikan edukasi kesehatan yang disesuaikan dengan pemahaman dan kesiapan pasien.
- Memotivasi pasien untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan medis yang direkomendasikan.
Tujuannya adalah membantu pasien menerima kondisi kesehatannya, mengurangi penyangkalan, dan meningkatkan partisipasi dalam perawatan untuk mencapai hasil kesehatan yang optimal. -
Article No. 318 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas, pasien riwayat PPOK. Hasil pengkajian didapatkan data tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, irama irreguler, suhu 370C, suara wheezing. Klien mendapatkan terapi inhalasi vap. Setelah dilakukan tindakan inhalasi uap, pasien masih mengeluh sesak napas. Apakah tindakan yang dilakukan perawat selanjutnya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Nafas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan irama yang normal, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan oksigen dan/atau karbondioksida.
- Penyebab: Obstruksi jalan napas, peningkatan usaha napas, kelelahan otot pernapasan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pola napas yang tidak sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuh.
- Karakteristik: Irama napas tidak teratur, retraksi otot bantu napas, dispnea, bunyi napas abnormal (wheezing).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
- Indikator: Frekuensi napas normal, irama napas teratur, tidak ada retraksi otot bantu napas, tidak ada dispnea, tidak ada bunyi napas abnormal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, Terapi oksigen, Manajemen dispnea.
- Tindakan keperawatan: Pemberian terapi inhalasi, Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk mengoptimalkan terapi.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat selanjutnya:
1. Mengevaluasi efektivitas pemberian terapi inhalasi uap yang telah dilakukan.
2. Jika pasien masih mengeluhkan sesak napas, perawat dapat melakukan tindakan berikut:
- Mengkaji ulang status pernapasan pasien (frekuensi, irama, suara napas, retraksi otot bantu napas).
- Memberikan terapi oksigen sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Mempertimbangkan pemberian bronkodilator (inhaler atau nebulizer) untuk membantu membuka jalan napas.
- Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mengoptimalkan terapi farmakologis lainnya.
- Memberikan edukasi dan latihan pernapasan yang tepat untuk pasien.
3. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi pasien dan melakukan penyesuaian tindakan yang diperlukan. -
Article No. 319 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 47 tahun mengeuh sesak sejak 1 hari yang lalu. Tekanan darah: 120/80 mmg, RR 25 x/i, RR 24 x/i, Suhu 380C, batuk, berdahak. Pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak sakit sedang, perkusi pekak pada kefua paru. Retraksi iga dan terdapat gambaran radiologi konsolidasi difus bilateral. Diagnosis yang tepat adalah?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang tepat untuk kondisi pasien tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang terbuka.
- Faktor Risiko: Peningkatan produksi sekret, edema, kelemahan otot pernapasan, penyakit paru.
- Gejala dan Tanda: Batuk tidak efektif, napas cuping hidung, sianosis, dispnea, produksi sekret berlebihan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan pernapasan yang efektif, tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas, tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, auskultasi suara napas, penghisapan lendir, terapi oksigen, latihan batuk efektif.
Diagnosis yang tepat untuk kondisi tersebut adalah Pneumonia, karena pasien mengalami sesak napas, batuk, berdahak, perkusi pekak di kedua paru, dan gambaran radiologi menunjukkan konsolidasi difus bilateral yang merupakan ciri-ciri dari pneumonia. -
Article No. 320 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 68 tahun dirawat dengan keluhan nyeri dada seperti tertindih beban berat, menyebar ke lengan kiri.Hasil pengkajian: Frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas29 x/menit, TD 135/85 mmHg, dan tampak depresi segmen ST pada gambaran EKG. Apakah etiologi keluhan pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, gejala yang dialami oleh pasien perempuan berusia 68 tahun tersebut mengarah pada diagnosis keperawatan Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak (Ineffective Tissue Perfusion: Cardiac).
Penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan sebagai panduan dalam menentukan diagnosis keperawatan.
- Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual atau potensial.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran keperawatan yang diharapkan dari diagnosis keperawatan yang telah ditegakkan.
- Luaran keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan hasil intervensi keperawatan yang ditargetkan untuk dicapai.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang akan diberikan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
- Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang ditargetkan.
Etiologi dari keluhan pasien tersebut kemungkinan adalah Acute Coronary Syndrome (ACS) atau Sindrom Koroner Akut, yaitu kondisi yang disebabkan oleh adanya sumbatan atau penyempitan pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada, perubahan segmen ST pada EKG, dan gejala-gejala lain terkait dengan gangguan aliran darah ke jantung. -
Article No. 321 | 22 Sep 2024
Klinis : Pada Primary Hypertension Pathophysiology terjadi Stress dan Peningkatan Aktivitas Sistem Saraf Simpatis. Akibat yang terjadi dari kondisi ini adalah:
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Primary Hypertension dengan patofisiologi berupa stres dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari akibat peningkatan tekanan darah.
2. Kecemasan: Perasaan cemas dan khawatir yang terkait dengan kondisi hipertensi dan komplikasinya.
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk mengatur dan mengintegrasikan perawatan kesehatan hipertensi ke dalam gaya hidup sehari-hari.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang berlaku di Indonesia.
- Memuat definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, dan faktor yang berhubungan dengan etiologi untuk setiap diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Terdiri dari luaran utama, luaran khusus, dan kriteria hasil untuk setiap diagnosa keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar tindakan keperawatan yang dibutuhkan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Mencakup definisi, tujuan, aktivitas, dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan.
Dalam kasus hipertensi primer dengan patofisiologi stres dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas, Kecemasan, dan Manajemen Kesehatan Tidak Efektif. SDKI, SLKI, dan SIKI dapat digunakan sebagai panduan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengelola kondisi pasien. -
Article No. 322 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang laki-laki usia 49 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan TB Paru. Pasien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak, retraksi intercostae, sianosis, frekuensi nafas 25 x/menit, TD 100/80 mmHg, Frekuensi nadi : 95 x/menit, BB 60 Kg. Perawat akan memberikan terapi oksigen Kepada pasien. Berapakah kebutuhan oksigen pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat diidentifikasi serta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan penyumbatan jalan napas sekunder TB Paru, ditandai dengan sesak napas, retraksi intercostae, sianosis, dan peningkatan frekuensi napas.
SDKI:
Gangguan Pertukaran Gas didefinisikan sebagai ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida di tingkat alveolar-kapiler.
SLKI:
Luaran yang diharapkan adalah Pertukaran Gas Efektif, yang ditandai dengan parameter-parameter berikut:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Oksigenasi jaringan adekuat
- Kadar oksigen/karbondioksida dalam darah normal
SIKI:
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Terapi Oksigen, yang bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi jaringan dengan cara memberikan oksigen tambahan.
Kebutuhan Oksigen Pasien:
Berdasarkan kondisi pasien dengan sesak napas, retraksi intercostae, dan peningkatan frekuensi napas, maka diperkirakan pasien membutuhkan terapi oksigen sebesar 4-6 liter per menit melalui kanula nasal atau masker oksigen sederhana untuk mempertahankan saturasi oksigen pada rentang normal (94-98%).
Penentuan kebutuhan oksigen harus disesuaikan dengan hasil pemeriksaan dan kondisi klinis pasien serta dimonitor secara berkala. -
Article No. 323 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang laki-laki (40 tahun) dirawat di RS dengan TB Paru. Hasil pengkajian: pasien mengeluh nyeri dada, tidak nafsu makan dan sesak napas dengan frekuensi 32x/menit serta tampak adanya retraksi interkostae. Pasien tampak lemah, gelisah, frekuensi nadi 90x/menit dan berat badan turun 5 kg semenjak sakit. Apakah tindakan prioritas yang dilakukan perawat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, serta tindakan prioritas yang dilakukan perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
2. Nyeri Akut
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan singkat:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Penurunan kemampuan untuk mempertahankan pola napas yang mendukung kehidupan.
- SLKI: Tujuannya adalah pasien dapat mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, dan manajemen ventilasi.
2. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Tujuannya adalah pasien dapat mengontrol nyeri.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi komplementer, dan pemberian analgetik.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau yang dibutuhkan akibat dari keterbatasan kapasitas fisiologis.
- SLKI: Tujuannya adalah pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, terapi aktivitas, dan peningkatan mobilitas.
Tindakan Prioritas:
Tindakan prioritas yang dapat dilakukan perawat adalah:
1. Manajemen jalan napas untuk mempertahankan patensi jalan napas dan mencegah komplikasi.
2. Manajemen oksigenasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien.
3. Manajemen nyeri untuk mengurangi atau mengatasi rasa nyeri yang dirasakan pasien.
4. Manajemen energi untuk membantu pasien mencapai tingkat energi yang optimal.
Tindakan-tindakan tersebut merupakan fokus utama dalam mengelola kondisi pasien dengan TB Paru, yang ditandai dengan pola napas tidak efektif, nyeri dada, dan intoleransi aktivitas. -
Article No. 324 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang laki-laki berusia 42 tahun dirawat di ruang internis dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak, dan produktif. Pada pengkajian ditemukan pasien merasa nyaman dengan posisi duduk, tidak ada nafsu makan dan cepat lelah. Dari pemeriksaan fisik terdengar ronchi paru lobus kanan atas,. pernafasan 28 kali permenit, nadi 90 kali permenit, tekanan darah 130/80mm Hg. Hasil pemeriksaan AGD : pH 7,20, pOz 80 mmHg, pCOz 46 mmHg, HCO 26 mmol. Saturasi 90%. Pasien didiagnosa PPOK. Apakah masalah keperawatan pasien tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, masalah keperawatan utama yang dapat teridentifikasi adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Tanda dan gejala yang mendukung diagnosis ini antara lain: sesak napas, batuk berdahak, pernafasan 28 kali/menit, dan terdengar ronki pada paru.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah Bersihan Jalan Nafas Efektif, yang ditandai dengan jalan nafas yang terbuka, tidak ada suara napas tambahan, frekuensi napas dalam batas normal, dan saturasi oksigen membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Jalan Nafas, Oksigenasi, dan Terapi Pernapasan.
Selain itu, berdasarkan data yang diberikan, terdapat masalah keperawatan lain yang dapat teridentifikasi, yaitu:
2. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- SDKI: Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan dalam toleransi melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
- Tanda dan gejala yang mendukung diagnosis ini antara lain: cepat lelah dan penurunan nafsu makan.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah Toleransi Aktivitas Meningkat, yang ditandai dengan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Energi, Peningkatan Latihan Fisik, dan Manajemen Nutrisi.
Dengan memahami SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 325 | 22 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas, batuk, berdebar-debar dan mudah lelah. Hasil pemeriksaan: tampak edema +2 pada ekstrimitas bawah, JVP 5+3 cm, terdengar bunyi jantung S4, TD 150/110 mmHg, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,5°C. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 52 tahun dengan keluhan sesak napas, batuk, berdebar-debar, dan mudah lelah, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya edema pada ekstremitas bawah, tekanan vena jugularis meningkat, suara jantung S4, hipertensi, takikardi, dan takipnea, maka dapat ditentukan masalah keperawatan utama adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Utama: Batuk tidak efektif, suara napas tambahan, sputum berlebih.
- Faktor yang Berhubungan: Retensi sekret, edema, kelelahan otot pernapasan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Klien dapat mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas normal, tidak ada suara napas tambahan, sputum dapat dikeluarkan dengan mudah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen jalan napas, manajemen ventilasi, terapi oksigen.
- Tujuan Intervensi: Mempertahankan permeabilitas jalan napas, memfasilitasi pertukaran gas, dan mencegah komplikasi. -
Article No. 326 | 22 Sep 2024
Klinis : Serang aki-laki berusia 60 tahun menderita PPOK sejak 10 tahun yang lalu. Saat ini dirawat di rawat inap dengan keluhan sesak nafas bertambah beberapa hari terakhir dan mengakibatkan sulit bernafas terutama saat berativitas. Hasil pemeriksaan • spirometri terdapat penurunan FEV1, dan penurunan rasio FEV1/FVC. Dari hasil pemeriksaan tersebut termasuk ke dalam keadaan?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien pria berusia 60 tahun dengan PPOK yang mengalami sesak nafas bertambah dan kesulitan bernapas saat beraktivitas, serta hasil pemeriksaan spirometri menunjukkan penurunan FEV1 dan rasio FEV1/FVC, dapat ditentukan beberapa diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
1. Diagnosis Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Pola napas yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat bernapas dengan pola yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memantau pola dan frekuensi napas, mengatur posisi yang nyaman untuk bernapas, melakukan terapi oksigen, dan mengajarkan teknik pernapasan.
2. Diagnosis Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan pada kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain mengevaluasi toleransi aktivitas, mengatur aktivitas dan istirahat, serta mengajarkan teknik-teknik untuk menghemat energi.
3. Diagnosis Keperawatan: Keparahan Gejala Pernapasan
- SDKI: Intensitas atau keparahan gejala pernapasan yang dirasakan oleh pasien.
- SLKI: Pasien dapat mengelola gejala pernapasan dengan baik.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memantau gejala pernapasan, memberikan oksigen sesuai kebutuhan, dan mengajarkan teknik-teknik pengelolaan gejala pernapasan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan spirometri yang menunjukkan penurunan FEV1 dan rasio FEV1/FVC, pasien ini dapat digolongkan ke dalam kondisi penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dengan tingkat keparahan yang meningkat, yang ditandai dengan sesak napas yang semakin berat saat beraktivitas.