Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 456 | 23 Sep 2024
Klinis : ASAM BASA
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi asam basa:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Asam Basa
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Asam Basa adalah keadaan di mana terjadi perubahan dalam konsentrasi ion hidrogen (pH) di cairan tubuh, di luar batas normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas pH Cairan Tubuh
2. Keseimbangan Asam Basa
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Asam Basa
2. Manajemen Asam Basa
3. Manajemen Ventilasi
Penjelasan Singkat:
- Ketidakseimbangan asam basa dapat terjadi akibat berbagai kondisi, seperti gangguan pada sistem pernafasan, gangguan fungsi ginjal, atau kondisi lain yang menyebabkan tubuh tidak dapat mempertahankan pH darah dalam batas normal.
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan parameter asam basa, manajemen asam basa melalui pemberian obat atau tindakan lain, serta manajemen ventilasi untuk membantu pemulihan keseimbangan asam basa.
- Tujuan utama adalah membantu menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan memulihkan keseimbangan asam basa. -
Article No. 457 | 23 Sep 2024
Klinis : rasional intervensi manajemen nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi rasional intervensi manajemen nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menyediakan nutrisi yang adekuat.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana individu mengalami ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan.
- Karakteristik Utama: Berat badan di bawah ideal, penurunan berat badan yang tidak disengaja, asupan nutrisi yang tidak adekuat, dan/atau keterbatasan dalam mempersiapkan dan/atau mengonsumsi makanan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien mencapai status nutrisi yang seimbang, seperti nilai IMT yang normal, tidak ada penurunan berat badan yang tidak disengaja, dan asupan nutrisi yang adekuat.
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nutrisi, edukasi tentang gizi, dukungan nutrisi, dan monitoring status nutrisi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nutrisi
- Definisi: Membantu pasien untuk mempertahankan atau meningkatkan status nutrisi yang optimal.
- Rasional: Memberikan nutrisi yang adekuat dapat membantu pasien mencapai status nutrisi yang seimbang, mencegah komplikasi terkait nutrisi, dan mempercepat proses pemulihan.
- Aktivitas Keperawatan: Menilai status nutrisi, menetapkan tujuan nutrisi, merencanakan intervensi nutrisi, memberikan intervensi nutrisi yang sesuai, dan mengevaluasi efektivitas intervensi.
Dalam kasus ini, rasional intervensi manajemen nutrisi adalah untuk membantu pasien mencapai status nutrisi yang seimbang, mencegah komplikasi terkait nutrisi, dan mempercepat proses pemulihan. Kegiatan yang dapat dilakukan mencakup penilaian status nutrisi, perencanaan intervensi nutrisi yang sesuai, pemberian intervensi nutrisi, dan evaluasi efektivitas intervensi tersebut. -
Article No. 458 | 23 Sep 2024
Klinis : perubahan ritual keagamaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi perubahan ritual keagamaan:
Diagnosa Keperawatan:
Perubahan Pola Praktek Keagamaan
Definisi:
Gangguan dalam melakukan praktik keagamaan yang biasanya dilakukan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perubahan pola praktik keagamaan yang biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok.
- Karakteristik Definisi: Perubahan dalam rutinitas ibadah, upacara keagamaan, atau peringatan hari-hari suci.
- Faktor Terkait: Penyakit, perkembangan, perubahan peran, kondisi lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat kembali ke pola praktik keagamaan yang biasa dilakukan.
- Indikator:
1. Klien melakukan praktik keagamaan sesuai dengan keyakinan.
2. Klien merasa nyaman dalam melakukan praktik keagamaan.
3. Klien melaporkan tidak ada hambatan dalam melakukan praktik keagamaan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Kaji praktik keagamaan klien.
2. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perubahan praktik keagamaan.
3. Fasilitasi klien untuk melakukan praktik keagamaan yang sesuai dengan keyakinan.
4. Kolaborasi dengan pemuka agama/rohaniwan untuk memfasilitasi praktik keagamaan klien.
5. Berikan dukungan emosional dan spiritual kepada klien.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Perubahan Pola Praktek Keagamaan" menggambarkan adanya gangguan atau perubahan dalam melakukan praktik keagamaan yang biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penyakit, perubahan perkembangan, perubahan peran, atau kondisi lingkungan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian praktik keagamaan, identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi perubahan, fasilitasi klien untuk melakukan praktik keagamaan sesuai keyakinan, kolaborasi dengan pemuka agama/rohaniwan, serta pemberian dukungan emosional dan spiritual. -
Article No. 459 | 23 Sep 2024
Klinis : perubahan ritual keagamaan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi perubahan ritual keagamaan:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Perilaku Spiritual
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Perilaku Spiritual adalah perubahan dalam praktik/ekspresi keagamaan/spiritual individu yang dapat mengganggu kesejahteraan spiritual.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kesejahteraan Spiritual Membaik
2. Praktik Spiritual Membaik
3. Kemampuan Beribadah Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Asesmen Spiritual
2. Fasilitasi Praktik Spiritual
3. Bimbingan Spiritual
4. Dukungan Spiritual
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan perubahan atau gangguan dalam praktik/ekspresi keagamaan/spiritual individu yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesejahteraan spiritual. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi asesmen spiritual, fasilitasi praktik spiritual, bimbingan spiritual, dan dukungan spiritual untuk membantu pasien mencapai kesejahteraan spiritual yang optimal. -
Article No. 460 | 23 Sep 2024
Klinis : perubahan ritual keagamaan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "perubahan ritual keagamaan", tidak terdapat kode ICD-10 yang spesifik untuk diagnosis tersebut. Ini adalah suatu kondisi yang bukan merupakan gangguan kesehatan medis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Tidak ada kode ICD-10 yang sesuai
- Deskripsi: Perubahan ritual keagamaan bukan merupakan suatu diagnosis medis yang dapat dikodekan menggunakan sistem ICD-10. Hal ini lebih terkait dengan aspek budaya, spiritual, atau psikologis seseorang, dan tidak masuk dalam cakupan diagnosa klinis.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang sesuai
- Deskripsi: Sama seperti pada kode ICD-10, perubahan ritual keagamaan tidak memiliki kode prosedur atau tindakan medis dalam sistem ICD-9-CM. Ini bukan merupakan suatu tindakan medis yang dapat dikodekan.
Perubahan ritual keagamaan adalah suatu fenomena yang lebih terkait dengan perubahan dalam keyakinan, praktik, atau ekspresi spiritual seseorang. Hal ini tidak dapat diklasifikasikan dalam sistem klasifikasi penyakit atau tindakan medis, dan lebih sesuai untuk didiskusikan dalam konteks ilmu-ilmu sosial, antropologi, atau psikologi agama. -
Article No. 461 | 23 Sep 2024
Klinis : nyeri spiritual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Nyeri Spiritual:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Kenyamanan Spiritual
Definisi: Pengalaman subjektif individu yang mengganggu kemampuan untuk menemukan makna, tujuan, dan keterkaitan dengan diri sendiri, orang lain, seni, musik, literatur, alam semesta, atau kekuatan yang lebih besar.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ciri-ciri: Ekspresi verbal tentang kehilangan makna hidup, penyangkalan akan keyakinan/praktik spiritual, mengeluh tidak mampu beribadah, menarik diri dari interaksi sosial, dan sulit memaknai pengalaman.
- Faktor yang Berhubungan: Perubahan dalam kehidupan yang signifikan, penyakit kronis atau terminal, kehilangan orang yang dicintai, dan konflik nilai/keyakinan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Klien menemukan makna hidup, meningkatkan praktik spiritual, meningkatkan interaksi sosial, dan mampu memaknai pengalaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Fasilitasi praktik spiritual, terapi reminiscence, terapi musik, dan terapi komunitas.
Penjelasan singkat:
Nyeri spiritual merupakan gangguan dalam kemampuan individu untuk menemukan makna, tujuan, dan keterkaitan dengan diri sendiri, orang lain, serta kekuatan yang lebih besar. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Kenyamanan Spiritual. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain fasilitasi praktik spiritual, terapi reminiscence, terapi musik, dan terapi komunitas, dengan tujuan agar klien dapat menemukan makna hidup, meningkatkan praktik spiritual, meningkatkan interaksi sosial, dan mampu memaknai pengalamannya. -
Article No. 462 | 23 Sep 2024
Klinis : Andi dirawat di rumah sakit setelah terlibat dalam perkelahian. Ia memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Pasien merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
- Definisi: Sindrom klinis yang ditandai dengan perilaku agresif yang disertai dengan ancaman atau penggunaan kekerasan fisik terhadap orang lain, diri sendiri, atau lingkungan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Frustrasi, Kurang kontrol impuls, Pola asuh yang tidak efektif
- Gejala dan Tanda: Verbal (membentak, mengancam), Fisik (merusak benda, memukul), Perilaku (isolasi, menolak bantuan)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan:
1. Pasien dapat mengontrol perilaku agresif
2. Pasien dapat menunjukkan komunikasi yang efektif
3. Pasien dapat mengelola emosi dengan baik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Membina hubungan saling percaya
2. Mengidentifikasi faktor pencetus perilaku agresif
3. Mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen emosi
4. Melibatkan keluarga dalam perawatan
5. Memantau tanda-tanda perilaku agresif
Penjelasan Singkat:
Andi memiliki riwayat perilaku agresif, baik secara verbal maupun fisik, terhadap teman dan keluarganya. Ia merasa frustrasi dan sulit mengendalikan emosinya. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Perilaku Kekerasan, yang melibatkan upaya untuk mengidentifikasi faktor penyebab, mengajarkan teknik manajemen emosi, dan melibatkan keluarga dalam perawatan, serta memantau tanda-tanda perilaku agresif. -
Article No. 463 | 23 Sep 2024
Klinis : Andi dirawat di rumah sakit setelah terlibat dalam perkelahian. Ia memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Pasien merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diderita oleh Andi, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko mencedera diri sendiri/orang lain (NANDA-I)
Definisi: Keadaan di mana individu memiliki potensi untuk menyebabkan cedera pada diri sendiri atau orang lain.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Perilaku agresi
- Perilaku impulsif
- Persepsi ancaman
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol perilaku agresi
- Stabilitas emosi
- Kemampuan mengelola emosi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen risiko
- Terapi perilaku
- Edukasi manajemen emosi
Penjelasan Singkat:
1. Risiko mencedera diri sendiri/orang lain:
- Andi memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya.
- Pasien merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi, sehingga berisiko melakukan cedera terhadap diri sendiri atau orang lain.
- Intervensi keperawatan difokuskan pada manajemen risiko, terapi perilaku, dan edukasi manajemen emosi untuk membantu Andi mengendalikan perilaku agresifnya, meningkatkan stabilitas emosi, dan mengembangkan kemampuan mengelola emosi.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah keselamatan Andi dan membantu meningkatkan kemampuan pengendalian diri dan manajemen emosi. -
Article No. 464 | 23 Sep 2024
Klinis : Andi dirawat di rumah sakit setelah terlibat dalam perkelahian. Ia memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Pasien merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi. Klien telah putus sekolah sejak SMP dan bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Klien sejak kecil bercita-cita menjadi dokter, namun karena putus sekolah putus jugalah harapan klien untuk menggapai cita-citanya. Klien setiap harinya hanya sibuk bekerja dan karena lelah bekerja menjadikan faktor utama klien menjadi begitu emosional apalagi jika memikirkan cita-citanya sejak kecil. Klien sebelumnya memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, namun tidak pernah melakukan pengobatan seperti konsultasi ke psikolog atau tenaga medis lainnya untuk mengatasi sikap emosional dan kekerasan fisik dan verbal yang klien lakukan. Keluarga klien mengatakan klien sering menujukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya dan tidak jarang klien merasa emosi dan melakukan kekerasan fisik hanya karena masalah-masalah kecil. Klien juga mengaku tidak tahu mengapa emosi nya sangat sulit untuk dikendalikan dan tidak mengetahui cara mengelola emosinya yang meledak-ledak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan: Kondisi individu yang berisiko untuk berperilaku agresif, berbahaya, dan destruktif terhadap orang lain, diri sendiri, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kendali Perilaku: Kemampuan individu untuk mengatur, mengarahkan, dan mengendalikan perilakunya.
2. Keamanan Diri: Terhindar dari bahaya fisik, psikologis, sosial, atau ekonomi.
3. Integritas Kepribadian: Keutuhan dan kepaduan aspek-aspek kepribadian individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku: Intervensi untuk membantu individu dalam mengontrol atau mengarahkan perilakunya.
2. Reduksi Agresivitas: Intervensi untuk menurunkan perilaku agresif individu.
3. Pemberdayaan: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengambil keputusan dan tindakan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Penjelasan Singkat:
Klien memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Hal ini mengindikasikan risiko perilaku kekerasan pada klien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen perilaku, reduksi agresivitas, dan pemberdayaan klien untuk dapat mengendalikan emosi dan perilakunya. -
Article No. 465 | 23 Sep 2024
Klinis : Andi dirawat di rumah sakit setelah terlibat dalam perkelahian. Ia memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Pasien merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi. Klien telah putus sekolah sejak SMP dan bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Klien sejak kecil bercita-cita menjadi dokter, namun karena putus sekolah putus jugalah harapan klien untuk menggapai cita-citanya. Klien setiap harinya hanya sibuk bekerja dan karena lelah bekerja menjadikan faktor utama klien menjadi begitu emosional apalagi jika memikirkan cita-citanya sejak kecil. Klien sebelumnya memiliki riwayat kekerasan verbal dan fisik, namun tidak pernah melakukan pengobatan seperti konsultasi ke psikolog atau tenaga medis lainnya untuk mengatasi sikap emosional dan kekerasan fisik dan verbal yang klien lakukan. Keluarga klien mengatakan klien sering menujukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya dan tidak jarang klien merasa emosi dan melakukan kekerasan fisik hanya karena masalah-masalah kecil. Klien juga mengaku tidak tahu mengapa emosi nya sangat sulit untuk dikendalikan dan tidak mengetahui cara mengelola emosinya yang meledak-ledak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai untuk kondisi Andi:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perilaku Kekerasan adalah keadaan di mana individu menunjukkan potensi untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan secara fisik, verbal, atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Diri: Kemampuan individu untuk mengendalikan dan mengelola perilaku, emosi, dan kognisi yang ditandai dengan kemampuan mengikuti norma sosial yang berlaku.
2. Manajemen Agresi: Kemampuan individu untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan perilaku agresif secara tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Perilaku: Intervensi untuk membantu individu mengubah perilaku yang maladaptif menjadi adaptif melalui pembelajaran.
2. Manajemen Marah: Intervensi untuk membantu individu mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi marah secara tepat.
3. Konseling: Intervensi untuk membantu individu memecahkan masalah dan mengembangkan kemampuan koping yang efektif.
Penjelasan Singkat:
Andi memiliki risiko perilaku kekerasan karena riwayat kekerasan verbal dan fisik, serta sering menunjukkan perilaku agresif terhadap teman dan keluarganya. Ia juga merasa frustrasi dan tidak mampu mengendalikan emosi, khususnya ketika memikirkan cita-citanya yang tidak tercapai. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah membantu Andi untuk meningkatkan kontrol diri, mengelola agresi, serta mengembangkan keterampilan koping yang efektif untuk mengatasi perasaan frustasi dan emosi yang meledak-ledak.