Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2366 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien batuk 2 bulan, penurunan berat badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pengisapan Jalan Napas: Membersihkan sekresi dari jalan napas.
2. Terapi Oksigen: Memberikan oksigen tambahan untuk mempertahankan oksigenasi.
3. Fisioterapi Dada: Membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas.
4. Edukasi Manajemen Batuk: Mengajarkan teknik batuk efektif.
Tone: Akademis
Persona: Pakar Keperawatan -
Article No. 2367 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk pilek:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Jalan Napas Terbuka
2. Bebas dari Sekret
3. Bebas dari Obstruksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Batuk
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan batuk pilek menunjukkan adanya masalah pada bersihan jalan napas yang tidak efektif. Tujuan keperawatan adalah mempertahankan jalan napas terbuka, bebas dari sekret, dan bebas dari obstruksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas (misalnya memberikan hidrasi, posisi semi fowler), manajemen oksigenasi (misalnya memantau saturasi oksigen), dan manajemen batuk (misalnya mengajarkan teknik batuk efektif). -
Article No. 2368 | 15 Oct 2024
Klinis : Leukosit 18170, TD 160/101, rr12x/mnt, ct scan ICH,
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R74.0
- Deskripsi: Peningkatan kadar leukosit, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.03
- Deskripsi: Tomografi komputer (CT scan) kepala tanpa kontras
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien memiliki hasil pemeriksaan laboratorium berupa leukosit 18170, tekanan darah 160/101 mmHg, dan frekuensi pernapasan 12x/menit. Selain itu, pasien juga menjalani pemeriksaan CT scan kepala, yang terindikasi adanya pendarahan intrakranial (ICH).
Kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah R74.0, yang menggambarkan peningkatan kadar leukosit yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi gangguan atau abnormalitas pada jumlah leukosit dalam darah, yang dapat menjadi indikasi adanya proses infeksi, peradangan, atau kondisi medis lainnya.
Untuk pemeriksaan CT scan kepala yang dilakukan, kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 87.03, yang menggambarkan pemeriksaan tomografi komputer (CT scan) kepala tanpa kontras. Prosedur ini digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di dalam kepala, seperti pendarahan intrakranial (ICH) yang disebutkan dalam kasus ini.
Dengan informasi yang tersedia, diagnosis utama pasien adalah peningkatan kadar leukosit (R74.0) dan pemeriksaan CT scan kepala untuk mendeteksi pendarahan intrakranial (87.03). Penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab dan menetapkan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 2369 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Elektrolit
Penjelasan:
Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami pusing, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Elektrolit. Pusing dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan elektrolit seperti natrium, kalium, atau kalsium dalam tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Elektrolit didefinisikan sebagai keadaan di mana individu mengalami perubahan kadar normal elektrolit dalam cairan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah Keseimbangan Elektrolit yang ditandai dengan stabilnya kadar elektrolit dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pemantauan kadar elektrolit dalam darah
2. Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
3. Edukasi terkait diet dan asupan cairan yang seimbang
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lebih lanjut
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk memastikan penanganan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 2370 | 15 Oct 2024
Klinis : usia 12 t1hun, nyeri kaki kiri setelah oprasi, skala nyeri 4 (0-10)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien berusia 12 tahun, mengalami nyeri kaki kiri setelah operasi dengan skala nyeri 4 (0-10), maka berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI:
Tujuan:
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien mampu mengontrol nyeri
3. Pasien menunjukkan ekspresi wajah rileks
Kriteria Hasil:
1. Pasien melaporkan skala nyeri menurun
2. Pasien menunjukkan aktivitas sehari-hari yang tidak terbatas oleh nyeri
3. Pasien menunjukkan perubahan perilaku yang positif
SIKI:
Intervensi:
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Berikan analgesik sesuai instruksi
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penatalaksanaan nyeri
5. Evaluasi efektivitas tindakan
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dipilih karena pasien mengalami nyeri pada kaki kiri setelah operasi, dengan skala nyeri 4 (0-10). Tujuan luaran keperawatan adalah agar pasien dapat melaporkan nyeri yang berkurang, mampu mengontrol nyeri, dan menunjukkan ekspresi wajah yang rileks. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, memberikan analgesik sesuai instruksi, mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, berkolaborasi dengan tim kesehatan lain, serta mengevaluasi efektivitas tindakan yang dilakukan. -
Article No. 2371 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien 20 tahun, nyeri dada kiri sampai bahu kiri, skala 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, sulit tidur, mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, ditandai dengan nyeri dada kiri sampai bahu kiri, skala nyeri 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, dan sulit tidur.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
- Istirahat Tidur: Kemampuan individu untuk mempertahankan tidur yang adekuat dan berkualitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Upaya untuk memfasilitasi pengurangan rasa nyeri yang dialami individu.
- Manajemen Istirahat: Upaya untuk memfasilitasi istirahat dan tidur yang adekuat.
Dalam kasus ini, pasien mengalami nyeri dada kiri sampai bahu kiri dengan skala nyeri 7, nyeri hilang timbul, seperti tertusuk benda tajam, rasa tidak nyaman, dan sulit tidur. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada manajemen nyeri dan manajemen istirahat/tidur untuk memfasilitasi pengurangan nyeri dan peningkatan kualitas istirahat/tidur pasien. -
Article No. 2372 | 15 Oct 2024
Klinis : usia 12 t1hun, nyeri kaki kiri setelah oprasi, skala nyeri 4 (0-10)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, yakni seorang pasien berusia 12 tahun dengan keluhan nyeri kaki kiri setelah operasi, dan dengan skala nyeri 4 dari 0-10, maka dapat diberikan kode diagnosis ICD-10 dan kode tindakan medis ICD-9-CM sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G89.28
- Deskripsi: Nyeri akut lainnya, anggota gerak lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 84.14
- Deskripsi: Operasi pada ekstremitas bawah, lain-lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G89.28 (Nyeri akut lainnya, anggota gerak lain) dipilih karena pasien mengalami nyeri pada kaki kiri setelah menjalani operasi. Kode ini mencakup nyeri akut yang terjadi pada anggota gerak selain dada, abdomen, dan panggul.
2. Kode ICD-9-CM 84.14 (Operasi pada ekstremitas bawah, lain-lain) dapat digunakan untuk mengkodekan tindakan operasi yang telah dilakukan pada pasien. Kode ini mencakup berbagai jenis operasi pada ekstremitas bawah, selain amputasi, artroplasti, dan prosedur ortopedi lainnya yang memiliki kode spesifik.
Perlu diperhatikan bahwa kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan untuk tujuan klasifikasi dan pengkodean diagnosis serta tindakan medis. Pemilihan kode yang tepat sangat penting untuk akurasi pencatatan rekam medis, penagihan klaim asuransi, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 2373 | 15 Oct 2024
Klinis : usia 12 t1hun, nyeri kaki kiri setelah oprasi, skala nyeri 4 (0-10)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan.
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan karena adanya kerusakan jaringan yang terjadi akibat tindakan pembedahan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri yang dialami.
- Tingkat nyeri: Intensitas nyeri yang dialami individu.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami individu.
- Terapi modalitas nyeri: Penggunaan modalitas terapeutik untuk mengurangi nyeri.
Penjelasan singkat:
Pasien usia 12 tahun mengalami nyeri pada kaki kiri setelah menjalani operasi. Nyeri yang dirasakan memiliki skala 4 (0-10). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri dan terapi modalitas nyeri untuk menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien. -
Article No. 2374 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh sesak nafas disertai batuk darah, selain itu pasien mengeluh nyeri di ulu hati dengan skala 6 (1-10)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk darah.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Tanda dan Gejala: Pasien mengeluh nyeri di ulu hati dengan skala 6 (1-10).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Luaran: Jalan Napas Terbuka
- Kriteria Hasil: Pasien dapat bernafas dengan lancar, terbebas dari sekret, dan tidak terjadi obstruksi jalan napas.
2. Nyeri Akut:
- Luaran: Kontrol Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien dapat mengontrol nyeri, mengurangi intensitas nyeri, dan mempertahankan aktivitas sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif:
- Intervensi: Manajemen Jalan Napas
- Tindakan Keperawatan: Oksigenasi, Pemeriksaan Jalan Napas, Suction, Inhalasi, Bronkodilator.
2. Nyeri Akut:
- Intervensi: Manajemen Nyeri
- Tindakan Keperawatan: Pengkajian Nyeri, Pemberian Analgesik, Distraksi, Terapi Panas/Dingin, Relaksasi.
Saya harap penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan rencana asuhan keperawatan berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 2375 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien umur 58 tahun dengan keluhan nyeri dibenjolan anus dengan skala nyeri 3 dari (0- 10) dengan gr IV hemoroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (NANDA-I)
Penjelasan: Pasien merasakan nyeri di benjolan anus dengan skala 3 dari 0-10, yang merupakan gejala dari hemoroid derajat IV.
2. Gangguan Integritas Kulit (NANDA-I)
Penjelasan: Adanya benjolan anus yang merupakan manifestasi dari hemoroid derajat IV dapat menyebabkan gangguan pada integritas kulit di area tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik: Pasien melaporkan adanya rasa nyeri di area benjolan anus.
2. Gangguan Integritas Kulit
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Karakteristik: Adanya benjolan anus yang dapat menyebabkan kerusakan pada integritas kulit di area tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Luaran: Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Kriteria Hasil: Skala nyeri menurun menjadi 0-2 dari 0-10.
2. Integritas Kulit
- Luaran: Tidak terjadi kerusakan kulit.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda-tanda infeksi atau kerusakan pada kulit di area benjolan anus.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Intervensi: Identifikasi penyebab nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, dan terapi komplementer.
2. Perawatan Luka
- Intervensi: Perawatan luka pada area benjolan anus, pemantauan tanda-tanda infeksi, dan edukasi perawatan kulit.
Kesimpulan, diagnosa keperawatan utama adalah Nyeri Akut dan Gangguan Integritas Kulit, dengan fokus intervensi pada manajemen nyeri dan perawatan luka pada area benjolan anus.