Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 416 | 23 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan berusia 35 tahun (P3A0) pasca melahirkan per vaginam hari pertama. Klien berbaring di tempat tidur Bersama bayinya. Saat anamnesa klien menyatakan bayinya belum bisa menyusu karena ASI-nya belum keluar. Hasil pemeriksaan, payudara teraba penuh, putting menonjol, areola hiperpigmentasi. Bayi sering menangis rewel namun sang ibu hanya menggendong saja sambil duduk. Klien takut berdiri karena ada bekas jahitan episiotomy terasa nyeri skala 4. Klien juga tidak mau makan telur dan ikan karena takut darahnya amis. Klien bertanya makanan apa yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan diastasis rektus abdominis lebar : 3 jari, panjang : 10 cm, involusi uteri teraba keras, posisi lateral, 2 jari di bawah pusat (2 JBP). Saat ada tamu berkunjung, klien lebih banyak bercerita tentang pengalamannya bersalin.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Menyusui berhubungan dengan ketidakmampuan menyusu akibat ASI belum keluar.
2. Nyeri Akut berhubungan dengan bekas jahitan episiotomi.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka episiotomi.
4. Gangguan Citra Tubuh berhubungan dengan perubahan fisik pasca persalinan.
5. Ketidakefektifan Perawatan Diri berhubungan dengan ketakutan untuk berdiri dan aktivitas.
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan.
- Diagnosa keperawatan di atas sesuai dengan SDKI, seperti "Hambatan Menyusui", "Nyeri Akut", "Risiko Infeksi", "Gangguan Citra Tubuh", dan "Ketidakefektifan Perawatan Diri".
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Contoh luaran keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas adalah: peningkatan kemampuan menyusui, pengurangan nyeri, pencegahan infeksi, penerimaan citra tubuh, dan peningkatan kemampuan perawatan diri.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
- Contoh intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa di atas adalah: edukasi teknik menyusui, manajemen nyeri, perawatan luka, konseling citra tubuh, dan pelatihan perawatan diri. -
Article No. 417 | 23 Sep 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 22 tahun, dirawat di ruangan nifas, postpartum (sudah melahirkan) hari ke-dua, P1A0 (Partus ke-1, Aborsi 0), melahirkan pervaginam (normal). Pasien mengeluh keuda payudaranya nyeri, pasien tampak meringis sambil memegangi payudara yang keras, pasien mengatakan tidak bisa tidur karena bayi rewel tidak bisa menyusu sepanjang malam, saat dilakukan pemeriksaan payudara ASI tidak keluar. Keluhan lain pasien menyatakan merasa kuatir jika akan duduk karena ada luka jahitan di area perenium. Saat pengkajian, perawat melihat pasien saat menyusui bayinya, pasien gelisah dan tidak tenang sehingga perlekatan dan posisi menyusui tidak benar. BAK bayi 3x/24 jam sedikit dan berwarna kuning pekat. Pemeriksaan fisk : Tensi 120/65 mmhg, suhu 36,7°C, Nadi 85 x/mnt. Breast → Payudara bengkak dan keras, lecet pada putting, kemerahan dan pengeluaran ASI tidak menetes Uterus → 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik dan uterus membulat dan keras Bladder → teraba kosong Bowel Ibu belum BAB dan peristaltik 8 x/mnt Lochia → Rubra, tidak ada stolsel, tidak berbau, ½ pembalut selama 3 jam Episiotomi → R :0; E: 1; E: 0; D: O dan A:0 Homan’s → Negatif Emotion → EPDS 6 Depresi sedang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan payudara
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan bayi rewel
c. Risiko infeksi berhubungan dengan luka jahitan perineum
d. Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan posisi dan perlekatan yang tidak benar
2. Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
- Gangguan pola tidur: Perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang terganggu oleh faktor internal atau eksternal.
- Risiko infeksi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Ketidakefektifan menyusui: Penurunan atau tidak adanya kemampuan bayi untuk menyusu secara efektif.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Nyeri terkontrol
- Pola tidur membaik
- Bebas infeksi
- Menyusui efektif
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri
- Manajemen pola tidur
- Pencegahan infeksi
- Optimalisasi menyusui
Secara singkat, pasien mengalami nyeri payudara, gangguan pola tidur, risiko infeksi, dan ketidakefektifan menyusui. Perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, seperti manajemen nyeri, manajemen pola tidur, pencegahan infeksi, dan optimalisasi menyusui. -
Article No. 418 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gatal-gatal
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi aktivitas meningkat
2. Kemampuan melakukan aktivitas meningkat
3. Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen gejala
2. Peningkatan kenyamanan
3. Peningkatan aktivitas
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan gatal-gatal dapat mengalami intoleransi aktivitas akibat rasa tidak nyaman yang dirasakan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengelola gejala gatal-gatal, meningkatkan kenyamanan pasien, dan membantu meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuannya adalah agar pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitas, kemampuan melakukan aktivitas, dan kenyamanan. -
Article No. 419 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal di lipatan kulit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan gatal-gatal di lipatan kulit, berikut adalah diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan perubahan fungsi kulit akibat gatal-gatal di lipatan kulit
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan akibat keterbatasan fisik, psikologis, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat melakukan aktivitas harian secara mandiri sesuai dengan kemampuannya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen gejala, seperti mengatasi gatal-gatal dengan pemberian antihistamin atau pelembab kulit.
2. Manajemen aktivitas, dengan mengatur ulang aktivitas harian pasien sesuai toleransi.
3. Edukasi tentang perawatan kulit untuk mengurangi gejala gatal-gatal.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk mengatasi penyebab gatal-gatal.
Dengan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat beraktivitas secara maksimal sesuai dengan kemampuannya dan mengurangi dampak dari gatal-gatal di lipatan kulit. -
Article No. 420 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nafas sesek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan nafas sesak, berikut adalah contoh diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Diagnosis Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Karakteristik Definisi: Peningkatan usaha napas, penggunaan otot bantu napas, napas dangkal, irama napas tidak teratur.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
- Indikator Luaran: Frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu napas, oksigenasi adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, Terapi Inhalasi.
- Tindakan Keperawatan: Mempertahankan patensi jalan napas, memantau status oksigenasi, memberikan terapi oksigen sesuai indikasi, melakukan nebulisasi atau bronkodilator sesuai kebutuhan.
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan pola napas yang efektif, dengan frekuensi napas dalam rentang normal, irama napas teratur, tidak ada penggunaan otot bantu napas, dan oksigenasi yang adekuat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, dan Terapi Inhalasi, yang meliputi tindakan seperti mempertahankan patensi jalan napas, memantau status oksigenasi, memberikan terapi oksigen, dan melakukan nebulisasi atau bronkodilator sesuai kebutuhan. -
Article No. 421 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan ganggun eliminasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah contoh Diagnosis Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien dengan gangguan eliminasi:
Diagnosis Keperawatan:
Inkontinensia urin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan untuk menahan urine yang menyebabkan kebocoran urine.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Inkontinensia
2. Integritas Kulit Perineal
3. Kenyamanan Perineal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Inkontinensia
2. Perawatan Kulit Perineal
3. Terapi Perineal
Penjelasan Singkat:
- SDKI menjabarkan definisi dari inkontinensia urin sebagai ketidakmampuan untuk menahan urin yang menyebabkan kebocoran urin.
- SLKI mencakup luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu kontrol inkontinensia, integritas kulit perineal, dan kenyamanan perineal.
- SIKI mencakup intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen inkontinensia, perawatan kulit perineal, dan terapi perineal.
Diagnosis keperawatan ini mengacu pada gangguan eliminasi urin yang dialami pasien, sehingga perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. -
Article No. 422 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan ganggun eliminasi diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien dengan gangguan eliminasi diare:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Dehidrasi berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Dehidrasi
Definisi: Kondisi yang menunjukkan adanya risiko kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat mengganggu keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Karakteristik Mayor: Peningkatan denyut nadi, Penurunan turgor kulit, Penurunan tekanan darah sistolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan
Outcome: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat.
Indikator: Tanda-tanda vital stabil, Intake dan output cairan seimbang, Turgor kulit baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan
Intervensi: Kaji status cairan pasien, Pantau intake dan output cairan, Berikan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan, Kolaborasi dengan tim kesehatan terkait terapi cairan.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan gangguan eliminasi diare berisiko mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan. Perawat perlu melakukan pengkajian status cairan, memantau intake dan output cairan, serta memberikan terapi cairan sesuai kebutuhan dalam kolaborasi dengan tim kesehatan lain. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi dehidrasi pada pasien. -
Article No. 423 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan ganggun mobilitas fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien dengan gangguan mobilitas fisik:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan terkoordinasi.
- Penyebab: Faktor fisik, psikologis, kognitif, dan lingkungan.
- Gejala/Tanda: Keterbatasan rentang gerak, kelemahan otot, gangguan koordinasi, perubahan pola jalan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Meningkatnya mobilitas fisik
- Mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari
- Mempertahankan integritas kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Terapi latihan gerak
- Terapi ambulasi
- Perawatan alat bantu gerak
- Manajemen nyeri
- Edukasi penggunaan alat bantu gerak
- Modifikasi lingkungan
Dalam kasus gangguan mobilitas fisik, tujuan keperawatan adalah meningkatkan kemampuan pasien untuk bergerak secara mandiri dan terkoordinasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi terapi latihan gerak, pelatihan ambulasi, perawatan alat bantu gerak, serta edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 424 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan ganggun istirahat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan gangguan istirahat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan pola tidur adalah ketidakmampuan mengalami tidur yang memberikan rasa segar dan bugar saat bangun.
- Tanda dan gejala: Sulit memulai tidur, sering terbangun di malam hari, tidur tidak nyenyak, dan bangun terlalu awal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat tidur dengan tenang, bangun dengan segar, dan merasa terpenuhi kebutuhan istirahatnya.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan:
1. Atur lingkungan yang nyaman untuk tidur
2. Berikan edukasi tentang pola istirahat yang baik
3. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat tidur jika diperlukan
4. Evaluasi kualitas dan kuantitas tidur pasien secara berkala
Kesimpulan:
Diagnosa keperawatan utama untuk kondisi pasien dengan gangguan istirahat adalah Gangguan Pola Tidur. Pengelolaan dilakukan dengan mengatur lingkungan, edukasi, kolaborasi, dan evaluasi untuk membantu pasien memperoleh kualitas tidur yang baik. -
Article No. 425 | 23 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan ganggun rasa nyaman nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan stimulus nosiseptif fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
- Tanda dan gejala: Ekspresi wajah mengernyit, gelisah, sulit tidur, nadi meningkat, napas dangkal, tekanan darah meningkat, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tingkat nyeri menurun
- Manajemen nyeri efektif
- Kenyamanan meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri
- Pemberian analgetik
- Kompres hangat/dingin
- Distraksi
- Relaksasi
- Edukasi manajemen nyeri
Penjelasan singkat:
Pasien dengan gangguan rasa nyaman nyeri dapat didiagnosis dengan nyeri akut yang berhubungan dengan stimulus nosiseptif fisik. Ini berarti pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Tujuan intervensi keperawatan adalah untuk menurunkan tingkat nyeri, mengelola nyeri secara efektif, dan meningkatkan kenyamanan pasien. Intervensi yang dapat dilakukan mencakup manajemen nyeri, pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, distraksi, relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.