Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2359 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan bak keluar darah, diagnosa BPH pro TURP
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien lansia dengan keluhan bak keluar darah dan diagnosa BPH pro TURP.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan pola eliminasi urin :
- SDKI: Pola eliminasi urin yang tidak normal akibat gangguan pada saluran urinaria.
- SLKI: Pencapaian pola eliminasi urin yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pola eliminasi urin yang sehat.
2. Risiko infeksi:
- SDKI: Peningkatan risiko terkena infeksi.
- SLKI: Pencegahan dan pengendalian infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
3. Ansietas:
- SDKI: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait dengan sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
- SLKI: Pencapaian tingkat kecemasan yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mengelola kecemasan.
Penjelasan Singkat:
1. Perubahan pola eliminasi urin:
Pasien mengalami gangguan pada saluran urinaria, yang menyebabkan perubahan pada pola eliminasi urin, seperti bak keluar darah. Intervensi keperawatan akan difokuskan pada pemantauan pola eliminasi urin, manajemen gejala, dan fasilitasi eliminasi urin yang optimal.
2. Risiko infeksi:
Prosedur TURP (Transurethral Resection of the Prostate) yang akan dilakukan pada pasien meningkatkan risiko infeksi. Intervensi keperawatan akan mencakup tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi, seperti monitoring tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan, dan pemberian edukasi kepada pasien.
3. Ansietas:
Kondisi medis dan prosedur yang akan dijalani oleh pasien lansia dapat menimbulkan kecemasan. Intervensi keperawatan akan difokuskan pada identifikasi sumber kecemasan, manajemen kecemasan, dan pemberian dukungan emosional kepada pasien.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari PPNI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengelola kondisi pasien lansia dengan keluhan bak keluar darah dan diagnosa BPH pro TURP. -
Article No. 2360 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan bak keluar darah,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Perdarahan Rektal (Bleeding Per Rectum)
Penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Perdarahan Rektal
Definisi: Keluarnya darah dari rektum atau anus, dapat bervariasi dari tetesan hingga perdarahan massif.
2. Penyebab Perdarahan Rektal:
- Hemoroid
- Divertikulosis usus besar
- Polip usus besar
- Kanker usus besar
- Radang usus besar (kolitis)
- Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan perdarahan pada saluran pencernaan bawah
3. Gejala dan Tanda Klinik:
- Darah segar pada tinja atau saat buang air besar
- Rasa tidak nyaman atau nyeri di area anus
- Adanya benjolan di anus (hemoroid)
- Perubahan pola defekasi
4. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Kontrol Perdarahan
- Integritas Jaringan Perianal
- Pemulihan Fungsi Usus
5. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Manajemen Perdarahan
- Perawatan Luka Perianal
- Manajemen Diare
- Edukasi Manajemen Penyakit Usus
Dalam pendekatan ini, perawat akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien, dengan tujuan mengatasi perdarahan rektal, menjaga integritas jaringan perianal, dan memulihkan fungsi usus pasien lansia. -
Article No. 2361 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan kencing keluar darah,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urinaria
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia urinaria didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu untuk menahan urin, yang menyebabkan kebocoran urin. Kondisi ini sering terjadi pada pasien lansia dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan fungsi otot-otot panggul, penyakit kronis, atau efek samping obat-obatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan inkontinensia urinaria meliputi:
1. Pasien dapat mengontrol pengeluaran urin.
2. Pasien tidak mengalami infeksi saluran kemih.
3. Pasien tidak mengalami komplikasi akibat inkontinensia.
4. Pasien dan keluarga memahami manajemen inkontinensia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi inkontinensia urinaria pada pasien lansia, antara lain:
1. Melakukan skrining dan penilaian komprehensif terhadap faktor penyebab inkontinensia.
2. Mengatur pola eliminasi urin, seperti memantau intake cairan dan menerapkan jadwal berkemih.
3. Memberikan latihan otot dasar panggul (Kegel).
4. Mengajarkan teknik penggunaan alat bantu, seperti kateter atau inkontinensia pad.
5. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai manajemen inkontinensia.
Dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan dapat membantu mengatasi masalah inkontinensia urinaria pada pasien lansia dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 2362 | 15 Oct 2024
Klinis : batuk, lendir ditenggorokan, sesek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif".
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Tanda dan gejala yang menyertai diagnosa ini antara lain: batuk tidak efektif, bunyi napas tambahan, distres pernapasan, serta adanya sekret yang terdengar saat bernapas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan diagnosa ini adalah: jalan napas terbuka, tidak terdapat sianosis, frekuensi pernapasan dalam batas normal, serta tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: mempertahankan jalan napas terbuka, mengajarkan teknik batuk efektif, melakukan suction jika diperlukan, serta memantau tanda-tanda vital secara berkala.
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi batuk, lendir di tenggorokan, dan sesak napas. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap untuk menjawabnya. -
Article No. 2363 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan kencing keluar darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Inkontinensia Urin
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Inkontinensia Urin adalah ketidakmampuan mengendalikan pengeluaran urin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat mempertahankan kontinensia urin
2. Pasien dapat melakukan latihan untuk meningkatkan kontrol berkemih
3. Pasien dapat beradaptasi dengan bantuan alat inkontinensia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Inkontinensia Urin
2. Terapi Latihan Otot Panggul
3. Edukasi Manajemen Inkontinensia Urin
Dalam kondisi pasien lansia dengan keluhan kencing keluar darah, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Inkontinensia Urin. Penjelasan singkat dari SDKI, SLKI, dan SIKI di atas memberikan panduan komprehensif untuk mengelola masalah kesehatan ini, mulai dari identifikasi masalah, luaran yang diharapkan, hingga intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 2364 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien lansia keluhan kencing keluar darah, sulit kencing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam konteks standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkatnya untuk kondisi pasien lansia dengan keluhan kencing keluar darah dan sulit kencing:
Diagnosa Keperawatan:
1. Inkontinensia Urin
Penjelasan:
Inkontinensia urin adalah ketidakmampuan individu untuk menahan atau mengontrol pengeluaran urin. Pada pasien lansia, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan fungsi dan struktur saluran kemih, penyakit kronis, atau efek samping obat-obatan.
SLKI:
- Kontrol Eliminasi Urin
- Integritas Kulit
SIKI:
- Manajemen Inkontinensia Urin
- Perawatan Kulit
2. Nyeri Akut
Penjelasan:
Nyeri akut dapat dirasakan oleh pasien yang mengalami kesulitan kencing dan kencing berdarah. Nyeri ini dapat disebabkan oleh infeksi, atau adanya batu ginjal, tumor, atau pembesaran prostat.
SLKI:
- Manajemen Nyeri
- Kenyamanan
SIKI:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Analgesik
3. Risiko Infeksi
Penjelasan:
Pasien lansia dengan keluhan kencing berdarah dan sulit kencing memiliki risiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi lainnya terkait sistem urinaria.
SLKI:
- Kontrol Infeksi
- Integritas Jaringan
SIKI:
- Manajemen Infeksi
- Terapi Antibiotik
Pendekatan yang komprehensif dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi, dan mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien lansia dengan kondisi tersebut. -
Article No. 2365 | 15 Oct 2024
Klinis : Management nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan: Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri adalah kemampuan individu untuk mengenali, melaporkan, dan mengendalikan nyeri yang dirasakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Manajemen Nyeri adalah klien dapat mengenali dan melaporkan nyeri, menggunakan metode farmakologi dan non-farmakologi untuk mengendalikan nyeri, serta mengevaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk Manajemen Nyeri meliputi:
1. Pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Pemberian analgesik sesuai indikasi
3. Pemberian intervensi non-farmakologi (misalnya relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
4. Edukasi kepada klien dan keluarga tentang strategi manajemen nyeri
5. Evaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri
Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya memahami bahwa manajemen nyeri merupakan aspek penting dalam asuhan keperawatan. Dengan mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, kita dapat memberikan intervensi yang komprehensif dan terstruktur untuk membantu klien mengenali, melaporkan, dan mengendalikan nyeri yang dirasakan. -
Article No. 2366 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien batuk 2 bulan, penurunan berat badan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas dari sekret.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pengisapan Jalan Napas: Membersihkan sekresi dari jalan napas.
2. Terapi Oksigen: Memberikan oksigen tambahan untuk mempertahankan oksigenasi.
3. Fisioterapi Dada: Membantu mengeluarkan sekret dari jalan napas.
4. Edukasi Manajemen Batuk: Mengajarkan teknik batuk efektif.
Tone: Akademis
Persona: Pakar Keperawatan -
Article No. 2367 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan batuk pilek:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan jalan napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Jalan Napas Terbuka
2. Bebas dari Sekret
3. Bebas dari Obstruksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Batuk
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan batuk pilek menunjukkan adanya masalah pada bersihan jalan napas yang tidak efektif. Tujuan keperawatan adalah mempertahankan jalan napas terbuka, bebas dari sekret, dan bebas dari obstruksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas (misalnya memberikan hidrasi, posisi semi fowler), manajemen oksigenasi (misalnya memantau saturasi oksigen), dan manajemen batuk (misalnya mengajarkan teknik batuk efektif). -
Article No. 2368 | 15 Oct 2024
Klinis : Leukosit 18170, TD 160/101, rr12x/mnt, ct scan ICH,
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: R74.0
- Deskripsi: Peningkatan kadar leukosit, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.03
- Deskripsi: Tomografi komputer (CT scan) kepala tanpa kontras
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien memiliki hasil pemeriksaan laboratorium berupa leukosit 18170, tekanan darah 160/101 mmHg, dan frekuensi pernapasan 12x/menit. Selain itu, pasien juga menjalani pemeriksaan CT scan kepala, yang terindikasi adanya pendarahan intrakranial (ICH).
Kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah R74.0, yang menggambarkan peningkatan kadar leukosit yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi gangguan atau abnormalitas pada jumlah leukosit dalam darah, yang dapat menjadi indikasi adanya proses infeksi, peradangan, atau kondisi medis lainnya.
Untuk pemeriksaan CT scan kepala yang dilakukan, kode ICD-9-CM prosedur yang sesuai adalah 87.03, yang menggambarkan pemeriksaan tomografi komputer (CT scan) kepala tanpa kontras. Prosedur ini digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di dalam kepala, seperti pendarahan intrakranial (ICH) yang disebutkan dalam kasus ini.
Dengan informasi yang tersedia, diagnosis utama pasien adalah peningkatan kadar leukosit (R74.0) dan pemeriksaan CT scan kepala untuk mendeteksi pendarahan intrakranial (87.03). Penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab dan menetapkan rencana perawatan yang sesuai.