Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 503 | 24 Sep 2024
Klinis : Demam sejak 4 hari yll, suhu : 40.0cmenggigil, mual, muntah 6x hari ini
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu demam sejak 4 hari yang lalu, suhu 40°C, menggigil, mual, dan muntah 6 kali hari ini, maka dapat dirumuskan beberapa diagnosis keperawatan, disertai dengan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Suhu tubuh dalam batas normal.
- SIKI: Manajemen demam, yang meliputi pemantauan suhu tubuh, pemberian obat antipiretik, dan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh.
2. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI: Sensasi tidak nyaman yang mendorong untuk muntah.
- SLKI: Tidak mual.
- SIKI: Manajemen mual dan muntah, yang meliputi pemberian antiemetik, pengaturan diet, dan tindakan untuk mengurangi mual.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Berisiko mengalami kehilangan cairan yang melebihi jumlah masukan.
- SLKI: Keseimbangan cairan terpelihara.
- SIKI: Manajemen hidrasi, yang meliputi pemantauan status cairan, pemberian cairan intravena, dan edukasi tentang asupan cairan yang adekuat.
Penjelasan singkat:
- Hipertermia: Tubuh berusaha mencapai suhu normal melalui mekanisme fisiologis, sehingga perlu dilakukan upaya penurunan suhu.
- Mual: Sensasi tidak nyaman yang dapat menyebabkan muntah, sehingga perlu dilakukan intervensi untuk mengurangi mual.
- Risiko Kekurangan Volume Cairan: Kemungkinan kehilangan cairan yang melebihi asupan, sehingga perlu dilakukan manajemen hidrasi untuk mencegah dehidrasi.
Penerapan diagnosis keperawatan dan intervensi yang sesuai dapat membantu mengatasi kondisi pasien dengan demam, mual, dan risiko kekurangan volume cairan. -
Article No. 504 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan lemah anggota gerak kiri sejak 2 minggu yang lalu, tangan dan kaki sebelah kanan sulit dan berat saat digerakan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kasus tersebut dapat dikaitkan dengan diagnosa keperawatan hemiparesis. Berikut penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi tersebut:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Diagnosa Keperawatan: Hemiparesis
- Definisi: Penurunan kekuatan otot pada satu sisi tubuh yang disebabkan oleh lesi di otak atau sistem saraf pusat.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran Keperawatan: Pemulihan Fungsi Motorik
- Definisi: Kemampuan pasien untuk memulihkan kekuatan dan koordinasi otot sesuai kondisi yang diharapkan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan:
a. Perawatan Hemiparesis
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam memulihkan kekuatan dan koordinasi otot pada satu sisi tubuh yang terkena.
b. Latihan Gerak Aktif
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam melakukan pergerakan anggota tubuh secara aktif untuk meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot.
c. Terapi Latihan
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk membantu pasien dalam melakukan latihan fisik secara terstruktur dan terencana untuk memulihkan fungsi motorik.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami penurunan kekuatan otot pada satu sisi tubuh, yang kemungkinan disebabkan oleh lesi pada otak atau sistem saraf pusat (hemiparesis). Tujuan perawatan adalah untuk membantu pasien dalam memulihkan kekuatan dan koordinasi otot melalui intervensi keperawatan seperti perawatan hemiparesis, latihan gerak aktif, dan terapi latihan. -
Article No. 505 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan lemas, badan terasa melayang, keluhan sejak minggu tgl 22/09/2024.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu lemas, badan terasa melayang, dan keluhan sejak minggu tanggal 22/09/2024, maka Diagnosa Keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Perubahan dalam fungsi fisiologis yang dapat membahayakan kehidupan.
Penjelasan singkat:
- Ketidakstabilan tanda-tanda vital dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, infeksi, atau masalah kardiovaskular.
- Gejala lemas dan badan terasa melayang dapat menunjukkan adanya ketidakstabilan tanda-tanda vital.
- Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dan rencana tindakan keperawatan yang tepat.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tanda-Tanda Vital Stabil
Definisi: Stabilitas fungsi fisiologis yang mendukung kehidupan.
Penjelasan singkat:
- Luaran yang diharapkan adalah stabilnya tanda-tanda vital pasien, seperti tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan respirasi.
- Tindakan keperawatan diarahkan untuk mempertahankan dan menstabilkan tanda-tanda vital pasien.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Pengumpulan dan analisis data terkait fungsi fisiologis untuk menjaga keselamatan pasien.
Penjelasan singkat:
- Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital secara rutin dan berkala.
- Pemantauan meliputi tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan respirasi.
- Hasil pemantauan digunakan untuk mengevaluasi dan menyusun rencana tindakan keperawatan yang tepat.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital, dengan luaran yang diharapkan adalah Tanda-Tanda Vital Stabil, yang dicapai melalui intervensi Pemantauan Tanda-Tanda Vital. -
Article No. 506 | 24 Sep 2024
Klinis : Batuk, pilek, demam, bab cair 10x
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disebutkan, yaitu batuk, pilek, demam, dan diare, kemungkinan besar pasien mengalami kondisi sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
3. Risiko dehidrasi
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan jalan napas tidak efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal.
2. Risiko ketidakseimbangan elektrolit: Keadaan yang rentan untuk mengalami perubahan kadar elektrolit dalam tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
3. Risiko dehidrasi: Keadaan rentan yang dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan jalan napas: Tercapainya bersihan jalan napas yang optimal.
2. Keseimbangan elektrolit: Tercapainya keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
3. Hidrasi: Tercapainya status hidrasi yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas: Intervensi untuk mempertahankan dan memfasilitasi bersihan jalan napas.
2. Manajemen cairan: Intervensi untuk mempertahankan dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Perawatan dehidrasi: Intervensi untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Dengan diagnosis dan penjelasan singkat di atas, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk menangani kondisi pasien secara efektif. -
Article No. 507 | 24 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan lemas, badan terasa melayang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu pasien mengatakan lemas dan badan terasa melayang, berikut adalah kemungkinan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan Hemodinamik
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan pada sistem kardiovaskular yang menyebabkan ketidakstabilan tekanan darah, frekuensi nadi, dan/atau curah jantung.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tercapainya stabilitas hemodinamik yang ditandai dengan tekanan darah, frekuensi nadi, dan curah jantung yang berada dalam rentang normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan, pemberian oksigen, dan tindakan lain yang dapat membantu stabilisasi hemodinamik.
2. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan
Penjelasan:
- SDKI: Suatu keadaan yang ditandai dengan keterbatasan fisik dan sumber daya energi yang dirasakan.
- SLKI: Peningkatan energi fisik, mental, dan emosional yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, pemberian nutrisi yang adekuat, serta teknik relaksasi dan manajemen stres.
Diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI di atas merupakan kemungkinan yang sesuai dengan gejala yang disampaikan oleh pasien. Namun, diperlukan assessment dan pemeriksaan lebih lanjut untuk dapat menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat. -
Article No. 508 | 24 Sep 2024
Klinis : EWS 9 TD 90/50 N 112
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R09.2
- Deskripsi: Tachypnea, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 786.06
- Deskripsi: Tachypnea
Penjelasan:
- EWS (Early Warning Score) 9 menunjukkan adanya tanda-tanda vital yang menyimpang, seperti laju napas yang cepat (tachypnea).
- TD (Tekanan Darah) 90/50 menunjukkan adanya hipotensi atau tekanan darah rendah.
- N (Nadi) 112 menunjukkan adanya takikardia atau denyut jantung yang cepat.
Berdasarkan gejala-gejala yang dipaparkan, kondisi ini dapat diklasifikasikan sebagai tachypnea, yang merupakan kondisi dimana seseorang mengalami pernapasan yang lebih cepat dari normal. Kode ICD-10 yang sesuai adalah R09.2 (Tachypnea, tidak diklasifikasikan di tempat lain). Pada ICD-9-CM, kode yang sesuai adalah 786.06 (Tachypnea). -
Article No. 509 | 24 Sep 2024
Klinis : demam batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi demam dan batuk:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (NANDA-I) - Suhu tubuh di atas kisaran normal yang dapat disebabkan oleh infeksi, dehidrasi, atau kondisi lainnya.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
- Ciri-cirinya antara lain suhu tubuh meningkat, kulit hangat, dan mungkin terdapat gejala lain seperti menggigil.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan pada pasien dengan hipertermia adalah tercapainya suhu tubuh dalam batas normal, kenyamanan pasien, dan tidak terjadi komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan untuk mengatasi hipertermia meliputi pemantauan suhu tubuh, pemberian obat penurun panas jika diindikasikan, pemberian cairan, dan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh (seperti kompres hangat/dingin).
Selain hipertermia, diagnosa keperawatan lain yang mungkin muncul adalah:
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (NANDA-I) - Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan diagnosa dan keterkaitan dengan SDKI, SLKI, SIKI serupa dengan hipertermia di atas. -
Article No. 510 | 24 Sep 2024
Klinis : EWS 9 TD 90/50 N 112 GCS E3 V4 M4
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu EWS 9, TD 90/50, N 112, dan GCS E3 V4 M4, dapat disimpulkan bahwa kondisi tersebut menunjukkan tanda-tanda vital yang tidak normal.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R57.1
- Deskripsi: Syok hipovolemik
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 458.0
- Deskripsi: Syok kardiogenik
Penjelasan:
- EWS (Early Warning Score) 9 menunjukkan adanya kondisi yang membutuhkan perhatian dan penanganan segera.
- Tekanan darah rendah (90/50) dan nadi cepat (112) mengindikasikan adanya syok hipovolemik, yang dapat disebabkan oleh kehilangan cairan atau darah yang signifikan.
- GCS (Glasgow Coma Scale) E3 V4 M4 menunjukkan penurunan kesadaran, yang sering ditemukan pada pasien dengan syok.
- Kode ICD-10 R57.1 (Syok hipovolemik) sesuai dengan kondisi yang digambarkan.
- Kode ICD-9-CM 458.0 (Syok kardiogenik) juga mungkin sesuai, karena syok dapat melibatkan komponen kardiovaskular.
Penanganan yang segera diperlukan untuk menstabilkan kondisi hemodinamik pasien, seperti pemberian cairan intravena, obat-obatan vasoaktif, dan dukungan ventilasi jika diperlukan. -
Article No. 511 | 24 Sep 2024
Klinis : RR 28 SaO2 94 N 110 TD 110/70 Nyeri ulu hati diaforesis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu RR 28, SaO2 94, N 110, TD 110/70, nyeri ulu hati, dan diaforesis, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
- SLKI: Intervensi untuk membantu pasien mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang difokuskan pada peningkatan ventilasi dan pertukaran gas.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mentoleransi aktivitas fisik.
- SLKI: Intervensi untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang difokuskan pada peningkatan kemampuan fisik dan pembatasan aktivitas.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Intervensi untuk membantu pasien mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang difokuskan pada pemberian analgesik, teknik nonfarmakologis, dan pemantauan respons nyeri.
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan diagnosa keperawatan.
- Memberikan definisi, karakteristik utama, faktor terkait, dan batasan karakteristik untuk setiap diagnosa keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan luaran atau hasil asuhan keperawatan yang diharapkan.
- Memberikan definisi, kriteria hasil, dan faktor yang mempengaruhi untuk setiap luaran keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Memberikan definisi, aktivitas, dan batasan aktivitas untuk setiap intervensi keperawatan. -
Article No. 405 | 23 Sep 2024
Klinis : seorang pria berusia 26 tahun yang mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera pada bahu kanan, pergelangan tangan, dan diagnosis radial nerve palsy yang diikuti dengan operasi rekonstruksi jaringan lunak dan transfer tendon,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria berusia 26 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas dengan cedera pada bahu kanan, pergelangan tangan, dan diagnosis radial nerve palsy yang diikuti dengan operasi rekonstruksi jaringan lunak dan transfer tendon. Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan cedera pada bahu kanan, pergelangan tangan, dan radial nerve palsy.
b. Nyeri Akut berhubungan dengan cedera pada bahu kanan, pergelangan tangan, dan prosedur operasi.
c. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur operasi.
2. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
a. Gangguan Mobilitas Fisik: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
b. Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan.
c. Risiko Infeksi: Kondisi yang dapat meningkatkan rentan terhadap masuknya agen patogen yang dapat menyebabkan infeksi.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Gangguan Mobilitas Fisik: Peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan fisik.
b. Nyeri Akut: Penurunan tingkat nyeri yang dirasakan oleh pasien.
c. Risiko Infeksi: Pencegahan terjadinya infeksi.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Gangguan Mobilitas Fisik: Latihan Rentang Gerak, Perawatan Luka, Terapi Fisik.
b. Nyeri Akut: Manajemen Nyeri, Terapi Analgesik, Distraksi.
c. Risiko Infeksi: Perawatan Luka, Manajemen Infeksi, Pencegahan Infeksi.
Secara singkat, SDKI merupakan daftar diagnosa keperawatan yang terstandarisasi, SLKI adalah daftar luaran keperawatan yang diharapkan, dan SIKI adalah daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.