Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2308 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien datang dengan keluhan gatal kadang terasa kulit wajah menghitam kulit kering dan pasien sedang pengobatan kusta
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit Berhubungan dengan Proses Penyakit Kusta
Penjelasan Singkat Berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit. Gejala yang muncul pada pasien kusta dapat berupa gatal, perubahan warna kulit, dan kulit kering.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah:
1. Kulit tetap utuh
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi
3. Tidak ada perubahan warna kulit
4. Tidak ada rasa gatal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Perawatan kulit
2. Manajemen gejala (mengurangi rasa gatal)
3. Pendidikan kesehatan tentang perawatan kulit dan pencegahan komplikasi
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter) untuk pemberian pengobatan kusta
Sebagai perawat, kita perlu memberikan perawatan kulit yang komprehensif, mengelola gejala, dan memberikan edukasi kepada pasien agar dapat mempertahankan integritas kulit dan mencegah komplikasi lebih lanjut akibat penyakit kusta. -
Article No. 2309 | 15 Oct 2024
Klinis : menilai diri negatif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah
Penjelasan Singkat Berdasarkan Standar SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Harga Diri Rendah didefinisikan sebagai evaluasi diri yang negatif dan perasaan tidak berharga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah peningkatan harga diri pasien, yang dapat diukur dengan indikator seperti pasien dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dirinya, pasien dapat mengungkapkan perasaan positif terhadap dirinya, dan pasien dapat menunjukkan perilaku yang mencerminkan penerimaan diri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi:
1. Fasilitasi Harga Diri: Membantu pasien untuk mengenali kekuatan dan potensi dirinya, serta menerima dirinya secara positif.
2. Terapi Kognitif: Membantu pasien untuk mengidentifikasi dan memodifikasi pola pikir negatif tentang dirinya.
3. Terapi Kelompok: Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi dengan orang lain dan memperoleh dukungan sosial.
4. Pendidikan Kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien terkait konsep harga diri dan strategi untuk meningkatkannya.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara perawat dan pasien, diharapkan pasien dapat meningkatkan harga dirinya dan mencapai kondisi yang lebih positif. -
Article No. 2310 | 15 Oct 2024
Klinis : pasien mengatakan saat ini emosinya menurun. pasien mengatakan overwhelmed dan tidak bersemangat melakukan hal-hal dalam pekerjaannya. Ia merasa menjadi tidak bersemangat dan hilang minat dalam mengerjakan beberapa hal. Ia mengatakan sulit untuk mendapatkan sumber daya. Pasien juga merasa atasannya selalu menekan dirinya. Pasien tidur jam 1 malam dan terbangun jam 7. pasien merasa masih tidak bersemangat ketika bangun pagi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir Berhubungan dengan Stres
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Proses Pikir: Perubahan dalam proses berpikir yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Penyebab: Stres yang berkepanjangan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Proses pikir membaik, Kemampuan mengendalikan stres meningkat, Kualitas hidup membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Terapi Kognitif, Terapi Relaksasi, Manajemen Stres, Konseling.
Kondisi pasien yang mengalami penurunan emosi, merasa overwhelmed, kehilangan minat dalam pekerjaan, serta kesulitan mendapatkan sumber daya dan merasa tertekan oleh atasan, menunjukkan tanda-tanda gangguan proses pikir yang berhubungan dengan stres yang dialaminya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan terapi kognitif, terapi relaksasi, manajemen stres, dan konseling untuk membantu pasien mengatasi stres dan meningkatkan proses pikir serta kualitas hidupnya. -
Article No. 2311 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- SLKI: Peningkatan kemampuan klien dalam mempertahankan bersihan jalan napas.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi saluran napas dan mempertahankan jalan napas yang paten.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak adekuat dibandingkan dengan kebutuhan tubuh.
- SLKI: Peningkatan status gizi klien sesuai kebutuhan.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien sesuai kondisi.
3. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan karena keterbatasan fisik.
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas klien.
- SIKI: Intervensi yang dilakukan untuk memfasilitasi klien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI PPNI dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami oleh pasien ini. -
Article No. 2312 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, ditandai dengan nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah tersebut.
- Penyebab: Proses patologis, seperti infark miokard akut.
- Karakteristik: Nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi pengalaman nyeri.
- Hasil yang diharapkan: Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, memperlihatkan tanda-tanda vital yang stabil, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri: Tindakan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan penyebab nyeri, serta meningkatkan toleransi pasien terhadap nyeri.
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian analgesik, teknik relaksasi, dan edukasi manajemen nyeri.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan berpusat pada pasien untuk mengatasi masalah nyeri akut yang dialami oleh pasien wanita usia 60 tahun dengan infark miokard akut. -
Article No. 2313 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien anak perempuan, usia 5 tahun, dengan kemungkinan diagnosa campak.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Komplikasi Infeksi Campak
Definisi: Kerentanan terhadap cedera atau komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi virus campak, yang dapat mengganggu kesehatan.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang diperlukan.
3. Gangguan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang efektif dan adekuat.
4. Risiko Infeksi
Definisi: Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menjadi dasar dalam perencanaan intervensi keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk mengevaluasi hasil dari intervensi keperawatan yang telah dilakukan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan utama adalah Risiko Cedera Komplikasi Infeksi Campak, dengan fokus pada pencegahan komplikasi yang dapat timbul akibat infeksi virus campak. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat-obatan, serta edukasi dan dukungan kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 2314 | 15 Oct 2024
Klinis : Seorang siswa laki-laki di MTs sebut saja namanya R, usia 16 tahun dan memiliki keluhan sulit bicara atau celat karena memiliki lidah terlalu pendek hingga terlalu masuk ke pangkal tenggorokan yang membuatnya kurang percaya diri dan relatif enggan jika berkomunikasi dan bersosialisasi pada orang baru terkecuali dalam ruang lingkup orang yang betul - betul mengenalnya, sehingga R berpikir tidak akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SLTA karena takut menjadi bahan ejekan orang lain. R adalah laki-laki usia 16 tahun, anak kedua dari 5 bersaudara, R memiliki tinggi badan kurang lebih 160 cm dengan berat badan 55 kg dan terlihat agak kurus. R memiliki kulit hitam manis dan memiliki bentuk muka agak petak serta gigi gingsul. Dalam lingkup pertemanannya di sekolah, R dapat bergaul dengan teman - temannya akan tetapi sesekali diejek cara bicaranya dan respon R hanya diam dan tersenyum terpaksa. R jarang menampakkan kesedihannya. R terlihat berpenampilan tidak begitu rapi dikarenakan masih banyak teman-teman R yang berseragam rapi di sekolah tersebut selain beliau. R juga sering berjalan dengan pandangan ke arah bawah. Ketika pertama kali melakukan pemeriksaan secara langsung, pemeriksa mengajak duduk bersama di teras rumah, R tampak tersenyum sembari ikut duduk disamping pemeriksa, R menjawab apa yang ditanyakan dengan seadanya dengan suaranya yang pelan dalam menjawab setiap pertanyaan dengan sedikit tertawa agar pembicaraan tidak terkesan seperti serius. R saat menceritakan tentang dirinya terkadang malu dan gugup disebabkan jarang bercerita masalah serius terlebih dengan orang lain.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang dapat diberikan adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K14.0
- Deskripsi: Ankiloglosia (lidah terlalu pendek)
Pada kasus ini, R memiliki keluhan sulit bicara atau celat karena memiliki lidah yang terlalu pendek hingga terlalu masuk ke pangkal tenggorokan. Hal ini sesuai dengan diagnosis Ankiloglosia (K14.0) dalam klasifikasi ICD-10.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 25.91
- Deskripsi: Frenuloplasti (perbaikan frenulum lidah)
Jika diperlukan, tindakan medis yang dapat dilakukan adalah Frenuloplasti (25.91) untuk memperbaiki frenulum lidah yang terlalu pendek pada R. Prosedur ini dapat membantu memperbaiki fungsi berbicara dan meningkatkan rasa percaya diri R.
Penjelasan tambahan:
- Ankiloglosia (K14.0) merupakan kondisi dimana frenulum lidah terlalu pendek, sehingga membatasi pergerakan dan mobilitas lidah. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara, menelan, dan menjadi tidak percaya diri.
- Frenuloplasti (25.91) adalah prosedur pembedahan untuk memperpanjang atau membebaskan frenulum lidah yang terlalu pendek. Tindakan ini dapat membantu meningkatkan fungsi lidah dan kemampuan berbicara.
- Dengan penanganan yang tepat, seperti tindakan frenuloplasti, diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan berbicara R serta meningkatkan rasa percaya dirinya sehingga dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. -
Article No. 2315 | 15 Oct 2024
Klinis : Seorang siswa laki-laki di MTs sebut saja namanya R, usia 16 tahun dan memiliki keluhan sulit bicara atau celat karena memiliki lidah terlalu pendek hingga terlalu masuk ke pangkal tenggorokan yang membuatnya kurang percaya diri dan relatif enggan jika berkomunikasi dan bersosialisasi pada orang baru terkecuali dalam ruang lingkup orang yang betul - betul mengenalnya, sehingga R berpikir tidak akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SLTA karena takut menjadi bahan ejekan orang lain. R adalah laki-laki usia 16 tahun, anak kedua dari 5 bersaudara, R memiliki tinggi badan kurang lebih 160 cm dengan berat badan 55 kg dan terlihat agak kurus. R memiliki kulit hitam manis dan memiliki bentuk muka agak petak serta gigi gingsul. Dalam lingkup pertemanannya di sekolah, R dapat bergaul dengan teman - temannya akan tetapi sesekali diejek cara bicaranya dan respon R hanya diam dan tersenyum terpaksa. R jarang menampakkan kesedihannya. R terlihat berpenampilan tidak begitu rapi dikarenakan masih banyak teman-teman R yang berseragam rapi di sekolah tersebut selain beliau. R juga sering berjalan dengan pandangan ke arah bawah. Ketika pertama kali melakukan pemeriksaan secara langsung, pemeriksa mengajak duduk bersama di teras rumah, R tampak tersenyum sembari ikut duduk disamping pemeriksa, R menjawab apa yang ditanyakan dengan seadanya dengan suaranya yang pelan dalam menjawab setiap pertanyaan dengan sedikit tertawa agar pembicaraan tidak terkesan seperti serius. R saat menceritakan tentang dirinya terkadang malu dan gugup disebabkan jarang bercerita masalah serius terlebih dengan orang lain.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang dialami oleh R:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan keterbatasan fungsi lidah.
2. Harga Diri Rendah situasional berhubungan dengan persepsi negatif terhadap kondisi fisik.
3. Ketakutan berhubungan dengan kekhawatiran akan reaksi orang lain.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan keterbatasan fungsi lidah.
- SDKI: Kemampuan untuk mengekspresikan dan menerima informasi verbal yang terbatas.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi komunikasi verbal yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan kemampuan komunikasi verbal.
2. Harga Diri Rendah situasional berhubungan dengan persepsi negatif terhadap kondisi fisik.
- SDKI: Penilaian negatif terhadap diri sendiri yang disebabkan oleh kondisi fisik.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk meningkatkan penerimaan diri dan harga diri.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu klien mengembangkan penerimaan diri dan harga diri.
3. Ketakutan berhubungan dengan kekhawatiran akan reaksi orang lain.
- SDKI: Rasa takut yang disebabkan oleh persepsi negatif terhadap reaksi orang lain.
- SLKI: Intervensi keperawatan untuk mengatasi ketakutan dan meningkatkan kepercayaan diri.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu klien mengatasi ketakutan dan meningkatkan kepercayaan diri.
Dalam penanganan kasus R, perawat dapat menggunakan pendekatan yang berfokus pada peningkatan komunikasi verbal, harga diri, dan kepercayaan diri. Intervensi dapat mencakup terapi wicara, konseling, dan pemberian dukungan sosial agar R dapat memiliki keberanian untuk melanjutkan pendidikan dan bersosialisasi dengan lebih baik. -
Article No. 2316 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan gatal dsn kulit kering mengelupas. Klien juga mengatakan pusing mual dan sulit tidur. Pasien dengan diagnosa dermatitis exfoliativa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosа keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit (SDKI)
- Definisi: Kerusakan epidermis, dermis, atau struktur kulit lainnya.
- Penyebab: Dermatitis eksfoliatif.
- Gejala: Kulit kering dan mengelupas, serta gatal.
2. Gangguan Pola Tidur (SDKI)
- Definisi: Perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang menyebabkan gangguan kesejahteraan.
- Penyebab: Dermatitis eksfoliatif yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan tidur.
- Gejala: Sulit tidur.
3. Mual (SDKI)
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di epigastrium yang dapat mengarah pada muntah.
- Penyebab: Efek samping dari kondisi dermatitis eksfoliatif atau pengobatan.
- Gejala: Mual.
4. Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Dermatitis eksfoliatif yang menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri.
- Gejala: Pusing.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Integritas Kulit Membaik
- Pola Tidur Membaik
- Mengatasi Mual
- Nyeri Terkontrol
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Perawatan Kulit
- Manajemen Tidur
- Manajemen Mual
- Manajemen Nyeri
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu memperhatikan kondisi pasien secara menyeluruh, menentukan prioritas masalah, dan melibatkan pasien dalam perencanaan serta pelaksanaan intervensi keperawatan. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai status kesehatan yang optimal. -
Article No. 2317 | 15 Oct 2024
Klinis : Pasien Ny. S, perempuan usia 59 tahun masuk IGD Ponek pada tanggal 25 Juli 2024 dengan keluhan nyeri pada perut. Keluhan dirasakan sejak 7 hari yang lalu, terasa terus menerus. Nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk. Dari skala 1-10 pasien mengatakan nyeri di skala sekitar 6. Keluhan muncul tiba-tiba, gejala lain yang menyertai adalah: Flek (+), lemas, gemetar. Flek dimulai sejak 7 hari yang lalu, keluar darah dalam jumlah yang banyak dari jalan lahir, ada gumpalan hitam kecoklatan, terdapat lendir, darah segar. Lemas sejak 7 hari yang lalu. Gemetar sejak pagi hari. Keluhan serupa sebelumnya disangkal. Delapan bulan yang lalu di opname dengan keluhan nyeri perut dan kesulitan BAB. Keluhan serupa dalam keluarga disangkal. Pasien menikah saat kelas 5 SD. Pernikahan pertama untuk pasien, dan pernikahan kedua untuk suami pasien. Pekerjaan pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien melahirkan spontan 5 orang anak dengan dibantu dukun bayi. Saat hamil anak pertama usia pasien 17 tahun. Hamil anak kedua usia pasien 19 tahun. Hamil anak ketiga usia pasien 23 tahun. Hamil anak keempat usia pasien 25 tahun. Hamil anak ke 5 usia pasien 29 tahun. Riwayat haid pertama kali usia 14 tahun. Haid terakhir kali usia 44 tahun. Beberapa bulan ini mengeluarkan darah sedikit (post menopause). Beberapa bulan ini makan dan minum pasien berkurang. Pasien tampak lebih kurus. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemas, kesadaran apatis (E3V4M6). Pemeriksaan tanda tanda vital didapatkan TD = 110/70 mmHg, HR = 115x/menit, RR = 33x/menit, dan T = 36,6°C. Pada pemeriksaan ekstremitas: akral hangat, pucat di ujung jari tangan dan jari kaki, CRT < 2 detik, ADP teraba lemah, tungkai udem (+/+). Integumentum: turgor menurun. Pada pemeriksaan status gynecologi, didapatkan VT= v/v taa, vagina tidak rata, portio berdungkul, PPV(+) tidak aktif, sting (+). Pada pemeriksaan penunjang, dilakukan pemeriksaan DL, faal ginjal, elektrolit, biopsi lesi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan dan kondisi pasien Ny. S yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis (perdarahan uterus).
2. Perdarahan vagina berhubungan dengan kelainan alat reproduksi.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
4. Risiko ketidakstabilan kadar volume cairan berhubungan dengan perdarahan.
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis (perdarahan uterus):
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- SLKI: Manajemen nyeri, Manajemen nyeri akut.
- SIKI: Pengkajian nyeri, Intervensi farmakologis untuk mengurangi nyeri, Intervensi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Perdarahan vagina berhubungan dengan kelainan alat reproduksi:
- SDKI: Perdarahan vagina adalah keluarnya darah dari vagina yang tidak berkaitan dengan siklus menstruasi normal.
- SLKI: Manajemen perdarahan, Pemantauan perdarahan.
- SIKI: Pengkajian perdarahan, Intervensi untuk menghentikan perdarahan, Edukasi tentang perdarahan.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik:
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari.
- SLKI: Peningkatan toleransi aktivitas, Manajemen kelelahan.
- SIKI: Pengkajian toleransi aktivitas, Intervensi untuk meningkatkan toleransi aktivitas, Edukasi tentang manajemen kelelahan.
4. Risiko ketidakstabilan kadar volume cairan berhubungan dengan perdarahan:
- SDKI: Risiko ketidakstabilan kadar volume cairan adalah kerentanan mengalami peningkatan atau penurunan volume cairan tubuh yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Manajemen cairan, Pemantauan kadar cairan.
- SIKI: Pengkajian status cairan, Intervensi untuk mempertahankan volume cairan, Edukasi tentang manajemen cairan.