Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2515 | 16 Oct 2024
Klinis : Ny R sejak kemaren belum BAK, berasa perutnya penuh tapi BAK tidak keluar, nyeri didaerah perut bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Retensi Urin
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensi Urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pengeluaran urin yang adekuat
2. Tidak ada tanda-tanda infeksi saluran kemih
3. Tidak ada komplikasi akibat retensi urin
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Monitor tanda-tanda vital, jumlah dan karakteristik urin
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab retensi urin
3. Latihan berkemih secara teratur
4. Berikan kenyamanan fisik dan emosional
5. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang retensi urin dan penanganannya
Berdasarkan kondisi Ny. R, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab retensi urin. Perawat harus melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, untuk mengatasi penyebab retensi urin dan memberikan perawatan yang tepat. Selain itu, perawat juga harus memantau tanda-tanda vital, jumlah dan karakteristik urin, serta memberikan kenyamanan fisik dan emosional kepada pasien. -
Article No. 2516 | 16 Oct 2024
Klinis : Ny R sejak kemaren belum BAK, berasa perutnya penuh tapi BAK tidak keluar, nyeri didaerah perut bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. R:
Diagnosa Keperawatan:
Retensi Urin
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensi urin adalah gangguan berkemih yang ditandai dengan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat mempertahankan pola berkemih yang normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan meliputi:
a. Observasi tanda-tanda vital, input-output cairan, dan karakteristik urin.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat, tindakan, atau pemasangan kateter jika perlu.
c. Edukasi tentang pola berkemih yang normal dan pentingnya pemenuhan cairan.
d. Pemberian kompres hangat pada area suprapubik untuk meningkatkan relaksasi otot kandung kemih.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ny. R adalah retensi urin, dengan intervensi yang mencakup pemantauan, kolaborasi, edukasi, dan pemberian kompres hangat pada area suprapubik. -
Article No. 2517 | 16 Oct 2024
Klinis : Ny R sejak kemaren belum BAK, berasa perutnya penuh tapi BAK tidak keluar, nyeri didaerah perut bawah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Retensi Urin
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Retensi Urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan pola eliminasi urin yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
a. Kaji tanda dan gejala retensi urin (nyeri atau tidak nyaman di area suprapubik, perasaan ingin segera berkemih tetapi tidak dapat, aliran urin yang lemah atau terputus-putus).
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk melakukan tindakan pemberian cairan intravena, pemasangan kateter, atau tindakan lain yang diperlukan.
c. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab dan penatalaksanaan retensi urin.
d. Pantau intake dan output cairan serta tanda-tanda vital pasien.
Diharapkan penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan komponen SDKI, SLKI, serta SIKI ini dapat membantu Anda dalam memahami kondisi Ny. R dan penatalaksanaan keperawatannya. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 2518 | 16 Oct 2024
Klinis : Data Subjektif a. An D mengeluhkan sering pusing b. Ib R mengatakan bahwa An D sering mengeluh pusing setelah bermain di luar bersama dengan teman-temannya c. Ib R mengatakan An D lebih memilih makanan cepat saji, jarang konsumsi sayuran atau daging d. An D mengeluh tangan dingin dan kesemutan e. Keluarga mengatakan merasa khawatir dan bingung tentang cara mengatasi anemia Data Objektif a. Warna kulit pucat dan tangan teraba dingin pada An D b. An D memiliki berat badan 22 kg, tinggi badan 1,25 m, IMT 14,1 kg/m2 c. Kadar hemoglobin 9,5 g/dL d. Hematokrit 30% e. Hasil diagnosa dokter : anemia defisiensi besi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Meningkatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang meliputi identifikasi faktor penyebab, kolaborasi dengan ahli gizi, modifikasi diet, dan edukasi tentang gizi seimbang.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
- SLKI: Meningkatkan toleransi aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang meliputi pengkajian toleransi aktivitas, manajemen aktivitas, dan edukasi tentang manajemen energi.
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, pasien An D mengalami anemia defisiensi besi. Hal ini ditandai dengan keluhan sering pusing, tangan dingin dan kesemutan, serta hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan kadar hemoglobin dan hematokrit yang rendah. Selain itu, pasien juga memiliki pola makan yang tidak seimbang dengan lebih memilih makanan cepat saji dan jarang mengonsumsi sayuran atau daging.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah kolaborasi dengan ahli gizi untuk modifikasi diet, edukasi tentang gizi seimbang, serta manajemen aktivitas untuk meningkatkan toleransi aktivitas pasien.
Perawat perlu bekerja sama dengan pasien dan keluarga untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif dan memberikan pemahaman yang baik terkait kondisi pasien serta cara penanganannya. -
Article No. 2519 | 16 Oct 2024
Klinis : Klien ke IGD dengan keluhan tubuh terkena api pada bagian wajah, punggung, tangan kanan dan kiri, kulit tampak melepuh dan mengelupas, luka bakar terasa panas dan mengeluh nyeri, gelisah, tidak selera makan, klien tidak dapat beraktifitas dan dibantu oleh keluarga, dan sulit tidur. 3 jam sebelumnya klien membakar dirinya sendiri karena klien depresi tidak menerima ditinggalkan oleh pacarnya menikah dengan laki-laki lain. Klien tampak meringis kesakitan, skala 7 dan klien sering mengipas lukanya dan melindungi luka bakarnya, mengeluh tidak nyaman dengan kondisinya dan lingkungan sekitarnya. Pemeriksaan fisik diperoleh TD 120/80 mmHg, Nadi 108x/menit, pernapasan 26x/menit, suhu 37,9℃. Klien hanya ditemani oleh ibunya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta intervensi keperawatan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu berhubungan dengan Kerusakan Jaringan Kulit Akibat Luka Bakar
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan dimana individu mengalami kerusakan pada struktur dan fungsi kulit.
- Karakteristik Definisi: Adanya luka bakar pada wajah, punggung, tangan kanan dan kiri, kulit tampak melepuh dan mengelupas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas Kulit Membaik, Nyeri Berkurang, Kenyamanan Meningkat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1) Perawatan Luka Bakar
- Lakukan pengkajian luka bakar (lokasi, luas, kedalaman)
- Lakukan debridement dan cleaning luka
- Aplikasikan salep/krim untuk mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan
- Ganti balutan secara teratur
2) Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgetik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi)
3) Peningkatan Kenyamanan
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Fasilitasi istirahat/tidur yang cukup
- Libatkan keluarga dalam pemberian kenyamanan
Pada kasus ini, klien mengalami luka bakar yang cukup luas dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi. Selain perawatan luka, pengurangan nyeri dan peningkatan kenyamanan juga menjadi fokus utama intervensi keperawatan. Keterlibatan keluarga dalam proses perawatan sangat penting untuk mendukung pemulihan klien. -
Article No. 2520 | 16 Oct 2024
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam menangani kondisi nyeri akut, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang dapat dipertimbangkan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R52
- Deskripsi: Nyeri, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode R52 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk menggambarkan nyeri yang tidak dapat diklasifikasikan secara spesifik di tempat lain. Nyeri akut merupakan salah satu presentasi yang dapat dikodekan menggunakan kode ini.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur/tindakan spesifik untuk nyeri akut.
Penjelasan:
Dalam klasifikasi ICD-9-CM, tidak terdapat kode prosedur atau tindakan medis yang secara khusus digunakan untuk menangani nyeri akut. Penanganan nyeri akut biasanya melibatkan kombinasi pendekatan farmakologis, non-farmakologis, dan manajemen gejala, yang tidak dikodekan secara terpisah.
Penanganan nyeri akut umumnya mencakup pemberian analgesik, terapi komplementer (misalnya terapi panas/dingin, akupunktur, relaksasi), serta intervensi lain yang disesuaikan dengan penyebab dan manifestasi klinis nyeri. Pengkodean akan lebih difokuskan pada diagnosis penyebab nyeri atau tindakan spesifik yang dilakukan untuk mengatasi kondisi yang mendasarinya. -
Article No. 2521 | 16 Oct 2024
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
Definisi:
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam hal seperti kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP).
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut ditandai dengan gejala-gejala seperti:
1. Melaporkan rasa sakit
2. Ekspresi wajah menunjukkan rasa sakit
3. Peningkatan tanda-tanda vital (misalnya, denyut nadi, tekanan darah, frekuensi pernapasan)
4. Perubahan pola tidur
5. Perubahan nafsu makan
6. Perilaku protektif terhadap area yang sakit
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah intervensi keperawatan, pasien akan:
1. Melaporkan penurunan nyeri
2. Menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil
3. Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas
4. Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk tidur
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk mengatasi Nyeri Akut meliputi:
1. Manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, distraksi, dan relaksasi.
2. Pemantauan tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi.
3. Pendidikan kesehatan tentang manajemen nyeri.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk penanganan komprehensif.
Kesimpulan:
Nyeri Akut merupakan diagnosis keperawatan yang harus ditangani secara komprehensif, meliputi pengkajian, intervensi, dan pemantauan luaran yang sesuai dengan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 2522 | 16 Oct 2024
Klinis : tansia perempuan 60 tahun menderita kanker payudara can sedang menjalani pengobaton kemoterapi, mengelüh lemas, mual, can tidak mau makan klien terlihat lomas, 88 saat ini: 64 kg, TB: 170 cm. Tando-tanda vital - TD.160/100 mmHg, N: 84x/mnt, RR: 20x/mnt, S.36 *C. Setelah diperikso Hasil labolatorium menunjukkan loukosit: 5,3 /b/ul, eritrosit: 27 jt/ut, Hb: 9,2g/dL. Ht:26%, GDS: 143 mg/di. Apakah diagnose keperawatan utama pada kasus diatas?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tuan/nyonya perempuan berusia 60 tahun yang menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan kemampuan fisik akibat efek samping kemoterapi, ditandai dengan keluhan lemas, mual, dan tidak mau makan.
Penjelasan Singkat:
SDKI: Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan kapasitas fisik dan/atau psikologis.
SLKI: Hasil yang diharapkan adalah klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen mual dan muntah, serta edukasi manajemen nutrisi.
Dalam kondisi ini, tuan/nyonya perempuan berusia 60 tahun yang menderita kanker payudara dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi mengalami penurunan kemampuan fisik, ditandai dengan keluhan lemas, mual, dan tidak mau makan. Hal ini sesuai dengan diagnosa keperawatan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen mual dan muntah, serta edukasi manajemen nutrisi untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan, yaitu dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. -
Article No. 2523 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang
2. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa nyeri
3. Pasien mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian Nyeri
2. Manajemen Nyeri
3. Edukasi Pengelolaan Nyeri
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, mencakup lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor yang memengaruhi nyeri. Selanjutnya, saya akan menerapkan intervensi manajemen nyeri, termasuk pemberian obat-obatan analgesik, teknik nonfarmakologis seperti kompres hangat/dingin, relaksasi, dan distraksi. Selain itu, saya akan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri yang efektif.
Tujuan akhir dari asuhan keperawatan ini adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa nyeri, dan mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. -
Article No. 2524 | 16 Oct 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan menyesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan keluhan pasien yaitu menyesak, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi dan/atau pengeluaran karbon dioksida di tingkat sel.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Pertukaran Gas: Penyebab dapat meliputi gangguan struktural atau fungsional pada paru-paru, jantung, atau sistem pernapasan lainnya. Tanda dan gejala dapat berupa sesak napas, takipnea, sianosis, dan perubahan warna kulit.
- Pola Napas Tidak Efektif: Penyebab dapat meliputi kelelahan otot-otot pernapasan, obstruksi jalan napas, dan perubahan mekanik pernapasan. Tanda dan gejala dapat berupa penggunaan otot bantu napas, napas cuping hidung, dan perubahan pola napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Untuk Gangguan Pertukaran Gas: Luaran yang diharapkan adalah Pertukaran Gas Adekuat, yang ditandai dengan perbaikan status oksigenasi, eliminasi CO2, dan tidak ada tanda-tanda hipoksia atau hiperkarbia.
- Untuk Pola Napas Tidak Efektif: Luaran yang diharapkan adalah Pola Napas Efektif, yang ditandai dengan frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda kerja napas yang meningkat, dan tidak ada rasa sesak.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi untuk Gangguan Pertukaran Gas: Dapat meliputi Manajemen Oksigen, Manajemen Ventilasi Mekanis, dan Manajemen Jalan Napas.
- Intervensi untuk Pola Napas Tidak Efektif: Dapat meliputi Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, dan Manajemen Latihan Pernapasan.
Dengan memahami diagnosa keperawatan dan penjelasan singkatnya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, diharapkan perawat dapat melakukan penilaian, perencanaan, dan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.