Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 593 | 25 Sep 2024
Klinis : Diagnosa risiko ketidakseimbangan glukosa darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Glukosa Darah
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami tingkat glukosa darah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.
- Faktor Risiko: Pola makan yang tidak seimbang, aktivitas fisik yang tidak adekuat, stres, penyakit tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu.
- Gejala dan Tanda: Polidipsia, poliuria, penurunan berat badan, fatigue, perubahan mood, kesemutan, dan lain-lain.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- Kriteria Hasil: Individu dapat mengontrol pola makan, aktivitas fisik, dan mengelola stres dengan baik.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan Kadar Glukosa Darah: Mengkaji dan memantau kadar glukosa darah secara rutin.
2. Edukasi Gizi dan Diet: Memberikan edukasi tentang pola makan sehat dan pemilihan makanan yang tepat.
3. Peningkatan Aktivitas Fisik: Menganjurkan dan memfasilitasi aktivitas fisik yang sesuai.
4. Manajemen Stres: Mengajarkan teknik-teknik relaksasi dan manajemen stres.
5. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter, ahli gizi, atau ahli lainnya untuk penatalaksanaan kondisi.
Melalui diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan individu dapat mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul. -
Article No. 594 | 25 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan akhir-akhir ini mudah mengalami kelelahan Pasien mengatakan selama demam juga merasakan nyeri sendi dan otot Tekanan darah: 90/60 mmHg Suhu tubuh: 39.5°C Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau diperlukan akibat adanya keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa intoleransi aktivitas adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan energi yang cukup, tidak ada keluhan kelelahan, dan tidak ada penurunan kemampuan fungsional.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Manajemen energi: mengidentifikasi kebutuhan energi, mengatur jadwal aktivitas, dan mengajarkan teknik konservasi energi.
2. Manajemen nyeri: menilai intensitas nyeri, mengidentifikasi faktor yang memengaruhi nyeri, dan memberikan intervensi penanganan nyeri yang sesuai.
3. Peningkatan sirkulasi: memberikan posisi yang meningkatkan aliran balik vena, dan menganjurkan aktivitas fisik yang tepat.
4. Peningkatan status nutrisi: mengevaluasi status nutrisi, dan memberikan dukungan nutrisi yang adekuat.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan mudah kelelahan, nyeri sendi dan otot, serta hasil pemeriksaan yang menunjukkan hipotensi dan demam, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah intoleransi aktivitas. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kapasitas fisiologis akibat kondisi medis yang dialami pasien, seperti anemia dan infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen nyeri, peningkatan sirkulasi, dan peningkatan status nutrisi untuk membantu pasien mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. -
Article No. 595 | 25 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan akhir-akhir ini mudah mengalami kelelahan Pasien mengatakan selama demam juga merasakan nyeri sendi dan otot Tekanan darah: 90/60 mmHg Suhu tubuh: 39.5°C Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.83
- Deskripsi: Kelelahan kronis
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 780.79
- Deskripsi: Demam, tidak terkategorisasi lainnya
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 R53.83 (Kelelahan kronis):
- Pasien mengeluhkan mudah mengalami kelelahan, yang merupakan gejala utama dari kelelahan kronis.
2. Kode ICD-9-CM 780.79 (Demam, tidak terkategorisasi lainnya):
- Pasien memiliki suhu tubuh yang tinggi (39.5°C), yang menunjukkan adanya demam.
- Selain kelelahan, pasien juga mengalami nyeri sendi dan otot selama demam, yang dapat menjadi gejala penyerta dari kondisi ini.
Catatan:
- Perlu dilakukan pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan diagnosis yang lebih spesifik dan tindakan medis yang diperlukan.
- Kode ICD-9-CM hanya digunakan jika terdapat prosedur atau tindakan medis yang dilakukan pada pasien. -
Article No. 596 | 25 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan akhir-akhir ini mudah mengalami kelelahan Pasien mengatakan selama demam juga merasakan nyeri sendi dan otot Tekanan darah: 90/60 mmHg Suhu tubuh: 39.5°C Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala dan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan (Fatigue)
SDKI: Kelelahan adalah sensasi subjektif yang mengganggu, yang dikaitkan dengan penurunan kapasitas fisik dan mental untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari.
SLKI: Pasien dapat mempertahankan energi yang cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen energi, manajemen aktivitas, dan pemberian terapi suplemen (misalnya vitamin).
2. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia (Hyperthermia)
SDKI: Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas tubuh.
SLKI: Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, pemberian antipiretik, dan terapi pendinginan.
3. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut (Acute Pain)
SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
SLKI: Pasien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi analgesik, dan terapi modalitas fisik (misalnya kompres hangat/dingin).
Berdasarkan data yang diberikan, sepertinya pasien mengalami kondisi infeksi atau penyakit sistemik yang menyebabkan demam, nyeri sendi/otot, dan penurunan hemoglobin. Pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga kesehatan profesional akan diperlukan untuk menentukan diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 597 | 25 Sep 2024
Klinis : Ny. S berusia 32 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam tinggi yang sudah berlangsung selama 5 hari, disertai nyeri sendi dan otot, mual, muntah, serta ruam kulit. Pasien juga mengalami nyeri perut yang semakin memburuk, serta kelelahan. Pemeriksaan Fisik: Tekanan darah: 90/60 mmHg Denyut nadi: 110 kali per menit Respirasi: 20 kali per menit Suhu tubuh: 39.5°C Kulit: Ruam makulopapular di punggung dan ekstremitas Pemeriksaan jantung: Regular, tidak ada murmur Pemeriksaan paru: Bersih, tidak ada ronki atau wheezing Pemeriksaan abdomen: Nyeri tekan di kuadran kanan atas, tidak ada hepatomegali yang jelas Pemeriksaan Penunjang: Hematologi: Hemoglobin (Hb): 11.0 g/dL Hematokrit (Hct): 45% Sel darah merah (eritrosit): 4.0 juta/μL o Sel darah putih (leukosit): 3.800/μL Trombosit: 70.000/μL Biokimia Darah: Fungsi hati: Alanineaminotransferase(ALT):80U/L Aspartateaminotransferase(AST):90U/L Fungsi ginjal: Kreatinin:0.9mg/dL Urea: 20 mg/dL Pemeriksaan Virologi: Dengue NS1 Antigen: Positif Dengue IgM Antibodi: Positif Dengue IgG Antibodi: Positif Pemeriksaan Radiologi: USG Abdomen: Menunjukkan efusi peritoneal kecil di sekitar hati dan usus Tidak ada tanda-tanda hepatomegali signifikan atau splenomegali Rontgen Dada: Tidak ada infiltrat paru atau efusi pleura Struktur paru-paru dan jantung tampak normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien Ny. S diduga mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD). Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan trombositopenia
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Risiko perdarahan: Rentan terhadap kehilangan darah yang melebihi batas normal, yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan akibat kelelahan yang tidak sebanding dengan aktivitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol nyeri: Kemampuan individu untuk mengontrol rasa nyeri.
2. Pencegahan perdarahan: Kemampuan individu untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Toleransi aktivitas: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: Tindakan untuk memfasilitasi kenyamanan pasien dan mengurangi rasa nyeri yang dialami.
2. Pencegahan perdarahan: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Manajemen energi: Tindakan untuk memfasilitasi kemampuan individu dalam mengatur energi untuk beraktivitas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan yang muncul terkait dengan kondisi Ny. S adalah nyeri akut, risiko perdarahan, dan intoleransi aktivitas. Hal ini disebabkan oleh proses penyakit Demam Berdarah Dengue yang menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi dan otot, serta trombositopenia yang meningkatkan risiko perdarahan. Kelelahan juga menjadi masalah akibat proses penyakit. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah manajemen nyeri, pencegahan perdarahan, dan manajemen energi untuk memfasilitasi pemulihan pasien. -
Article No. 598 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Proses Pikir
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Perubahan Proses Pikir
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perbaikan proses mental yang meliputi persepsi, pemikiran, dan kesadaran.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi untuk membantu pasien dalam memperbaiki proses mental yang terganggu.
2. Risiko Perilaku Kekerasan
- SDKI: Kondisi di mana individu memiliki potensi untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
- SLKI: Penurunan risiko perilaku kekerasan pada individu.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah dan mengendalikan perilaku kekerasan pada individu.
3. Koping Individu Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam mengelola stressor atau perubahan yang terjadi.
- SIKI: Intervensi untuk membantu individu dalam mengembangkan strategi koping yang efektif.
Penjelasan di atas merupakan contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental. Namun, perlu diperhatikan bahwa setiap pasien memiliki kondisi unik, sehingga diagnosa dan intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi spesifik masing-masing pasien. -
Article No. 599 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi kesehatan mental, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM yang relevan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F00-F99
- Deskripsi: Gangguan mental, gangguan perilaku dan gangguan perkembangan neurologis. Kategori F00-F99 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, termasuk gangguan neurosis, psikosis, bipolar, depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan, seperti autisme.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 290-319
- Deskripsi: Gangguan mental. Kategori 290-319 mencakup berbagai kondisi mental dan perilaku, seperti demensia, skizofrenia, gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, dan gangguan perkembangan.
Dalam ICD-9-CM, prosedur atau tindakan terkait kesehatan mental dapat dikodekan menggunakan kode-kode seperti:
- Kode: 94.xx
- Deskripsi: Prosedur terapi psikiatri, seperti terapi individu, terapi kelompok, terapi keluarga, dan intervensi psikososial lainnya.
Catatan penting:
- Kode ICD-10 dan ICD-9-CM digunakan untuk tujuan diagnostik, perawatan, dan pencatatan medis.
- Pemilihan kode yang tepat tergantung pada diagnosis spesifik, gejala, dan riwayat pasien.
- Dokter atau profesional kesehatan yang berwenang harus menentukan kode yang sesuai berdasarkan penilaian klinis dan dokumentasi medis. -
Article No. 600 | 25 Sep 2024
Klinis : kesehatan mental
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi kesehatan mental:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perilaku Kekerasan
2. Gangguan Proses Pikir
3. Koping Inefektif
4. Gangguan Citra Tubuh
5. Gangguan Identitas Diri
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Perilaku Kekerasan: Kemungkinan terjadinya tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan.
2. Gangguan Proses Pikir: Perubahan dalam kemampuan berpikir yang mengganggu fungsi kognitif.
3. Koping Inefektif: Ketidakmampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif untuk mengatasi stresor.
4. Gangguan Citra Tubuh: Persepsi negatif terhadap penampilan fisik atau fungsi tubuh.
5. Gangguan Identitas Diri: Perubahan konsep diri yang mengganggu fungsi psikososial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perilaku: Kemampuan individu untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Proses Pikir: Kemampuan individu untuk berpikir secara logis dan rasional.
3. Strategi Koping: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan konstruktif dalam mengatasi stresor.
4. Citra Tubuh: Persepsi positif individu terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Konsep Diri: Persepsi individu tentang dirinya yang mempengaruhi fungsi psikososial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perilaku Kekerasan: Intervensi untuk mengelola perilaku yang berpotensi membahayakan.
2. Terapi Realitas: Intervensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis dan rasional.
3. Terapi Kognitif: Intervensi untuk membantu individu mengembangkan strategi koping yang efektif.
4. Terapi Peningkatan Citra Tubuh: Intervensi untuk membantu individu memiliki persepsi positif terhadap penampilan fisik dan fungsi tubuh.
5. Terapi Identitas Diri: Intervensi untuk membantu individu memahami dan menerima konsep dirinya.
Penting untuk diingat bahwa diagnosa keperawatan dan intervensi yang dipilih harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien dan didasarkan pada penilaian komprehensif oleh perawat. -
Article No. 601 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk intervensi kecemasan pada remaja:
Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan berhubungan dengan perubahan fisik, emosional, dan psikologis remaja.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan subyektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat kecemasan menurun
2. Kemampuan mengatasi kecemasan meningkat
3. Perilaku tenang dan terkendali
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian kecemasan
2. Manajemen kecemasan
3. Terapi relaksasi
4. Terapi kognitif
5. Terapi kelompok
6. Edukasi kecemasan
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mengatasi kecemasan pada remaja meliputi:
1. Pengkajian kecemasan untuk mengidentifikasi sumber kecemasan, tingkat kecemasan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Manajemen kecemasan dengan teknik distraksi, relaksasi, dan teknik kognitif.
3. Terapi relaksasi seperti latihan napas dalam, relaksasi otot, dan visualisasi positif.
4. Terapi kognitif untuk mengubah persepsi negatif dan pikiran irasional menjadi lebih positif.
5. Terapi kelompok untuk memberikan dukungan emosional dan berbagi pengalaman.
6. Edukasi kecemasan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan.
Tujuan intervensi ini adalah untuk menurunkan tingkat kecemasan, meningkatkan kemampuan remaja dalam mengatasi kecemasan, dan menciptakan perilaku yang tenang dan terkendali. -
Article No. 602 | 25 Sep 2024
Klinis : intervensi kecemasan remaja
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja", berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan cemas generalisasi
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun beberapa kode yang mungkin sesuai adalah:
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 94.34
- Deskripsi: Terapi perilaku, tidak lain
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 F41.1 (Gangguan cemas generalisasi) merupakan diagnosis yang sesuai untuk kondisi "intervensi kecemasan remaja". Gangguan cemas generalisasi adalah kondisi di mana individu mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari, seperti pekerjaan, kesehatan, atau hubungan sosial.
2. Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk "intervensi kecemasan remaja", namun kode 94.34 (Terapi perilaku, tidak lain) mungkin dapat digunakan untuk menggambarkan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kecemasan pada remaja, seperti terapi kognitif-perilaku atau intervensi psikososial lainnya.