Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 583 | 25 Sep 2024
Klinis : saat dilakukan pengkajian, seoranag klien mengeluh batuk berdahak susah dikeluarkan, terasaa sesak apabila batuk, terkadang terasa nyeri pada dada saat batuk. pasien dapat menggerakkan semua ekstremitasnya namun pasien membatasi pergerakan, karena saat duduk pasien akan batuk dan membuatnya sesak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang paten, bebas dari sekresi, dan dapat bernapas dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen jalan napas
- Manajemen batuk
- Terapi oksigen
- Nebulisasi
- Posisi semi-fowler
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluh batuk berdahak sulit dikeluarkan, sesak napas saat batuk, dan nyeri dada saat batuk, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif. Intervensi keperawatan diarahkan untuk membantu pasien dalam membersihkan jalan napas dan mengurangi gejala yang dialami. -
Article No. 584 | 25 Sep 2024
Klinis : saat dilakukan pengkajian, seoranag klien mengeluh batuk berdahak susah dikeluarkan, terasaa sesak apabila batuk, terkadang terasa nyeri pada dada saat batuk. pasien dapat menggerakkan semua ekstremitasnya namun pasien membatasi pergerakan, karena saat duduk pasien akan batuk dan membuatnya sesak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dialami oleh klien, yaitu batuk berdahak susah dikeluarkan, sesak saat batuk, serta nyeri dada saat batuk, maka dapat ditegakkan Diagnosa Keperawatan sebagai berikut:
1. Pola napas tidak efektif
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola napas tidak efektif adalah ketidakmampuan untuk memelihara pernapasan yang adekuat untuk mendukung kebutuhan oksigenasi.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien akan menunjukkan pola napas yang efektif, seperti pernapasan dada-perut yang sinkron, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan, dan tidak ada sesak napas.
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Manajemen jalan napas
b. Manajemen batuk
c. Terapi oksigen
2. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
Penjelasan SDKI:
Nyeri berhubungan dengan proses penyakit adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Penjelasan SLKI:
Kriteria hasil yang diharapkan adalah pasien akan melaporkan nyeri berkurang atau teratasi, dapat beristirahat dengan nyaman, dan mampu berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
Penjelasan SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a. Manajemen nyeri
b. Terapi komplementer
c. Edukasi tentang nyeri dan manajemen nyeri
Selain itu, perlu juga dipertimbangkan diagnosa keperawatan lain yang mungkin muncul, seperti pembatasan mobilitas fisik berhubungan dengan sesak napas saat beraktivitas. Intervensinya dapat meliputi peningkatan mobilitas, manajemen energi, dan latihan fisik yang sesuai. -
Article No. 585 | 25 Sep 2024
Klinis : saat dilakukan pengkajian, seorang klien mengeluh batuk berdahak susah dikeluarkan, terasa sesak apabila batuk, terkadang terasa nyeri pada dada saat batuk. pasien dapat menggerakkan semua ekstremitasnya namun pasien membatasi pergerakan, karena saat duduk pasien akan batuk dan membuatnya sesak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diberikan:
1. Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang terbuka dan bebas untuk mendukung ventilasi yang adekuat.
- Karakteristik Utama: Batuk tidak efektif, produksi sekret berlebih, suara napas tidak normal, dispnea.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Utama: Bersihan Jalan Napas
- Luaran Tambahan: Fungsi Pernapasan, Rasa Nyaman Pernapasan
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Utama:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Terapi Oksigen
3. Manajemen Batuk
- Intervensi Tambahan:
1. Manajemen Nyeri
2. Mobilisasi
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami bersihan jalan napas tidak efektif yang ditandai dengan keluhan batuk berdahak susah dikeluarkan, terasa sesak saat batuk, dan nyeri pada dada saat batuk. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya produksi sekret yang berlebih atau ketidakmampuan untuk membersihkannya secara efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas (seperti suction, inhaler, nebulizer), terapi oksigen, dan manajemen batuk. Selain itu, manajemen nyeri dan mobilisasi juga dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri saat batuk dan memfasilitasi pergerakan pasien. -
Article No. 586 | 25 Sep 2024
Klinis : Seorang klien laki-laki berusia 7 tahun, datang ke RS dengan keluhan pasien sesak, panas hari ke 3 suhu naik turun, meninggi sampai 39c, epistaksis, nyeri abdomen, mual, muntah, nafsu makan menurun, tampak lemah, dan disertai buang air besar lebih dari 3x/hari. Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan, sesekali minta bubur, hanya dimakan setegah porsi, minum setengah gelas hanya 3 sampai 4 kali sehari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang disebutkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat digunakan:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Hipertermia
c. Kelelahan
2. Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Intake nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Berat badan, asupan nutrisi, dan tanda-tanda vital berada dalam rentang normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen nutrisi, manajemen cairan, dan terapi nutrisi.
b. Hipertermia
- SDKI: Suhu tubuh di atas rentang normal sebagai respons terhadap peningkatan produksi panas atau penurunan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
- SLKI: Suhu tubuh kembali normal.
- SIKI: Manajemen hipertermia, manajemen nyeri, dan pemberian antipiretik.
c. Kelelahan
- SDKI: Kapasitas menurun untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Manajemen aktivitas, manajemen energi, dan peningkatan istirahat.
Penjelasan singkat:
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Klien memiliki asupan nutrisi yang tidak adekuat, menyebabkan penurunan berat badan dan tanda-tanda vital yang tidak normal.
- Hipertermia: Klien mengalami kenaikan suhu tubuh yang fluktuatif, mencapai 39°C, yang merupakan respons terhadap proses infeksi.
- Kelelahan: Klien terlihat lemah dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen nutrisi, manajemen cairan, terapi nutrisi, manajemen hipertermia, manajemen nyeri, pemberian antipiretik, manajemen aktivitas, manajemen energi, dan peningkatan istirahat. -
Article No. 587 | 25 Sep 2024
Klinis : Seorang klien laki-laki berusia 7 tahun, datang ke RS dengan keluhan pasien sesak, panas hari ke 3 suhu naik turun, meninggi sampai 39c, epistaksis, nyeri abdomen, mual, muntah, nafsu makan menurun, tampak lemah, dan disertai buang air besar lebih dari 3x/hari. Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan, sesekali minta bubur, hanya dimakan setegah porsi, minum setengah gelas hanya 3 sampai 4 kali sehari.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang disampaikan, dapat ditetapkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Keadaan dimana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mempertahankan berat badan ideal, mengembalikan selera makan, dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan asupan nutrisi, pemberian nutrisi enteral atau parenteral, manajemen mual dan muntah.
2. Risiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan diare, demam, dan penurunan asupan cairan.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Keadaan berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan cairan, elektrolit, dan asam-basa.
- SLKI: Mempertahankan status hidrasi yang adekuat, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
- SIKI: Pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, manajemen diare.
3. Nyeri akut berhubungan dengan infeksi virus (kemungkinan diagnosa diferensial: dengue, typus, hepatitis).
Penjelasan singkat:
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Penurunan nyeri, manajemen nyeri yang efektif.
- SIKI: Pemberian analgesik, terapi distraksi, kompres hangat/dingin, manajemen nyeri.
Penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis yang tepat dan penatalaksanaan yang sesuai. -
Article No. 588 | 25 Sep 2024
Klinis : Seorang klien perempuan berusia 76 tahun datang ke IRD diantar oleh anaknya setelah jatuh saat mengendarai sepeda motor. Dari hasil pengkajian didapatkan keluhan utama nyeri yang sangat didaerah kaki bagian bawah, tidak dapat digerakkan. Tampak oedema, kemerahan di area tibia fibula kanan, dan terdapat krepitasi. Dari hasil rontgen A/P dibaca adanya fraktur inkomplit pada tibia dekstra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disusun Diagnosa Keperawatan serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan fraktur inkomplit pada tibia dekstra, ditandai dengan keluhan nyeri yang sangat di daerah kaki bagian bawah, tidak dapat digerakkan, tampak oedema, kemerahan, dan krepitasi.
SDKI:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain, 1979).
SLKI:
1. Terkendalinya nyeri akut
2. Pemulihan fungsi sendi dan ekstremitas
SIKI:
1. Manajemen nyeri
2. Manajemen fraktur
3. Mobilisasi ekstremitas
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diagnosa keperawatan ini mengacu pada SDKI karena terdapat kondisi nyeri akut yang berhubungan dengan fraktur inkomplit pada tibia dekstra.
- SDKI memberikan definisi dan karakteristik dari diagnosa keperawatan "Nyeri akut" yang sesuai dengan kondisi klien.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan luaran yang diharapkan dapat dicapai melalui intervensi keperawatan, yaitu terkendalinya nyeri akut dan pemulihan fungsi sendi dan ekstremitas.
- Luaran ini sesuai dengan kondisi klien yang mengalami fraktur inkomplit dan membutuhkan penanganan nyeri serta pemulihan fungsi ekstremitas.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu manajemen nyeri, manajemen fraktur, dan mobilisasi ekstremitas.
- Intervensi ini sesuai dengan kondisi klien yang mengalami fraktur inkomplit dan membutuhkan penanganan nyeri serta pemulihan fungsi ekstremitas.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan luaran yang diharapkan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien. -
Article No. 589 | 25 Sep 2024
Klinis : Diagnosa risiko cedera
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, berikut adalah penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan, SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi risiko cedera:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
- Definisi: Rentan mengalami luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan atau situasi yang tidak dapat dikendalikan oleh individu.
2. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Risiko Cedera adalah kondisi rentan mengalami luka fisik akibat interaksi dengan lingkungan atau situasi yang tidak dapat dikendalikan oleh individu.
- Karakteristik Definisi: Riwayat cedera, Penggunaan obat-obatan, Riwayat penyakit kronis, Penurunan fungsi kognitif, Penurunan fungsi mobilitas, Lingkungan berbahaya.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tidak terjadi cedera, Pengetahuan tentang pencegahan cedera meningkat, Keterampilan dalam mencegah cedera meningkat, Lingkungan yang aman.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
a. Identifikasi Risiko Cedera: Kaji riwayat cedera, Kaji penggunaan obat-obatan, Kaji riwayat penyakit kronis, Kaji fungsi kognitif dan mobilitas, Kaji lingkungan berbahaya.
b. Edukasi Pencegahan Cedera: Ajarkan pencegahan cedera, Ajarkan penggunaan alat bantu yang aman, Ajarkan modifikasi lingkungan untuk mencegah cedera.
c. Pemantauan dan Tindakan Pencegahan Cedera: Pantau tanda-tanda vital, Pantau perubahan status kesehatan, Lakukan tindakan pencegahan cedera, Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Dalam praktiknya, perawat akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan melakukan evaluasi terhadap luaran yang diharapkan untuk memastikan risiko cedera dapat dicegah dan diminimalkan. -
Article No. 590 | 25 Sep 2024
Klinis : pasien post SC
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk pasien post operasi Sectio Caesarea (SC):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur pembedahan (post SC)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan pembedahan (post SC)
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan luka operasi (post SC)
4. Risiko ketidakstabilan hemodinamik berhubungan dengan prosedur pembedahan (post SC)
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan prosedur pembedahan (post SC)
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut: Pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Risiko infeksi: Kerentanan terhadap invasi dan perbanyakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- Gangguan integritas kulit: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
- Risiko ketidakstabilan hemodinamik: Rentan terhadap perubahan status hemodinamik yang dapat mengancam kehidupan.
- Gangguan pola tidur: Gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi normal individu.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol nyeri, Pemulihan luka, Pencegahan infeksi, Stabilitas hemodinamik, Pola tidur yang efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nyeri, Perawatan luka, Pencegahan infeksi, Pemantauan hemodinamik, Manajemen tidur.
Secara singkat, diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI, SLKI, serta SIKI di atas menggambarkan kondisi pasien post SC yang perlu mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul, seperti nyeri, risiko infeksi, gangguan integritas kulit, risiko ketidakstabilan hemodinamik, dan gangguan pola tidur. -
Article No. 591 | 25 Sep 2024
Klinis : Diagnosa Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan pada lengan dan tungkai kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan pada lengan dan tungkai kanan.
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Gangguan Mobilitas Fisik: Keterbatasan dalam gerakan yang disengaja dan terkoordinasi dari satu atau lebih ekstremitas.
- Penyebab: Berbagai kondisi seperti kelemahan otot, nyeri, cedera, atau penyakit neurologis.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat melakukan pergerakan bebas dan terkoordinasi sesuai dengan kondisi fisiknya.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Mobilitas Fisik:
- Latihan gerak aktif dan pasif pada ekstremitas yang terkena.
- Penggunaan alat bantu mobilisasi (misalnya walker, kursi roda) sesuai kebutuhan.
- Edukasi dan latihan bagi pasien dan keluarga tentang teknik mobilisasi yang aman.
- Evaluasi dan modifikasi lingkungan untuk memfasilitasi mobilisasi pasien.
Secara singkat, Diagnosa Keperawatan ini berkaitan dengan keterbatasan gerakan yang disengaja dan terkoordinasi pada lengan dan tungkai kanan akibat kelemahan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi latihan gerak, penggunaan alat bantu, edukasi, dan modifikasi lingkungan untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 592 | 25 Sep 2024
Klinis : Diagnosa risiko cedera
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi risiko cedera:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
- Definisi: Kondisi individu dengan potensi untuk mengalami cedera fisik atau psikologis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Risiko Cedera adalah kondisi individu dengan potensi untuk mengalami cedera fisik atau psikologis yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Faktor Risiko: Lingkungan yang tidak aman, keterbatasan kemampuan fisik, keterbatasan kemampuan kognitif, dan riwayat cedera sebelumnya.
- Gejala dan Tanda: Kecemasan, penurunan kemampuan fisik, dan perilaku berisiko.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan: Individu bebas dari cedera fisik dan psikologis.
- Kriteria hasil: Tidak terjadi cedera, kemampuan fisik dan kognitif meningkat, dan perilaku aman.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen lingkungan: Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor risiko lingkungan yang dapat menyebabkan cedera.
2. Peningkatan kemampuan fisik: Mengembangkan dan mempertahankan kemampuan fisik individu.
3. Peningkatan kemampuan kognitif: Mengembangkan dan mempertahankan kemampuan kognitif individu.
4. Edukasi kesehatan: Memberikan informasi dan edukasi tentang risiko cedera dan strategi pencegahannya.
5. Konseling: Memberikan dukungan dan bimbingan untuk mengelola kecemasan dan perilaku berisiko.
Dengan menerapkan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai, perawat dapat membantu individu dengan risiko cedera untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera fisik atau psikologis, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan individu.