Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 712 | 26 Sep 2024
Klinis : DIAGNOSEyang berhubungan dengan berserta halam buku cetakan 2017 sdki 2018 siki 2019 siki nya risiko pendarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan mencoba memberikan informasi terkait diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi risiko perdarahan, dengan berhati-hati untuk tidak menyalin materi yang dilindungi hak cipta.
Diagnosis Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan (Halaman 118, SDKI 2018)
- Definisi: Risiko terjadinya kehilangan darah yang melebihi volume normal dan dapat mengancam kesehatan.
- Faktor Risiko: Masalah koagulasi darah, trauma, pembedahan, penyakit hati, trombositopenia, dll.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan tersebut didasarkan pada penilaian klinis perawat terhadap respons klien terhadap masalah kesehatan dan proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran keperawatan yang diharapkan sebagai hasil intervensi keperawatan. Luaran keperawatan merupakan pernyataan tentang respons klien terhadap asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan perawat untuk membantu klien mencapai luaran yang diharapkan.
Saya harap informasi ini dapat membantu Anda. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 713 | 26 Sep 2024
Klinis : jantung berdebar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi jantung berdebar:
Diagnosa Keperawatan:
Aritmia
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Aritmia: Perubahan irama jantung yang tidak normal.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Kontrol irama jantung
- Manajemen gejala aritmia
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Manajemen obat antiaritmia
- Terapi relaksasi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang aritmia
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Aritmia" menggambarkan kondisi pasien yang mengalami perubahan irama jantung yang tidak normal, seperti jantung berdebar. Tujuan penanganan keperawatan (SLKI) adalah untuk mengontrol irama jantung dan mengelola gejala aritmia. Beberapa intervensi keperawatan (SIKI) yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat antiaritmia, terapi relaksasi, serta edukasi bagi pasien dan keluarga terkait kondisi aritmia. -
Article No. 714 | 26 Sep 2024
Klinis : nyeri dada
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi nyeri dada, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
- Nyeri akut
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan seperti itu.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kontrol Nyeri: Kemampuan individu untuk memonitor, melaporkan, dan memodifikasi nyeri sehingga nyeri terkendali.
- Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengenali, mencegah, dan mengurangi nyeri.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengevaluasi dan mengontrol nyeri untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
- Relaksasi: Tindakan untuk mengurangi ketegangan fisik dan mental sehingga dapat membantu pasien mencapai keadaan tenang dan nyaman.
- Terapi Komplementer: Penggunaan terapi nonfarmakologis untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan.
Dalam kondisi nyeri dada, diagnosis keperawatan yang utama adalah Nyeri Akut. Perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan untuk melakukan pengkajian, perencanaan, dan implementasi intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi nyeri dada yang dialami oleh pasien. -
Article No. 715 | 26 Sep 2024
Klinis : darah tinggi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi darah tinggi (hipertensi):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Perfusi Jaringan Kardiovaskular Terkait Peningkatan Tekanan Darah
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan mengalami penurunan sirkulasi darah ke organ vital yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah.
- Faktor Risiko: Riwayat hipertensi, obesitas, merokok, diet tinggi garam, stres, kurang aktivitas fisik.
- Gejala dan Tanda: Sakit kepala, pusing, jantung berdebar, penglihatan kabur, sesak napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Tekanan darah terkontrol, perfusi jaringan adekuat, tidak ada komplikasi.
- Kriteria Hasil: Tekanan darah dalam batas normal, tidak ada gejala hipertensi, tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pemberian obat antihipertensi, edukasi gaya hidup sehat (diet, olahraga, manajemen stres), kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan ini berfokus pada risiko penurunan perfusi jaringan kardiovaskular akibat peningkatan tekanan darah (hipertensi). Tujuan asuhan keperawatan adalah mengendalikan tekanan darah agar tidak terjadi komplikasi. Intervensi yang dilakukan mencakup pemantauan, pengobatan, dan edukasi untuk mengelola faktor risiko hipertensi. -
Article No. 554 | 25 Sep 2024
Klinis : kekurangan volume cairan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi kekurangan volume cairan:
Diagnosa Keperawatan:
Kekurangan Volume Cairan
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami pengurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
- Karakteristik Utama: Penurunan turgor kulit, mulut kering, rasa haus, penurunan volume urin, peningkatan denyut nadi, dan hipotensi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang Diharapkan: Pasien akan menunjukkan peningkatan volume cairan yang adekuat, ditandai dengan peningkatan turgor kulit, mulut lembab, penurunan rasa haus, peningkatan volume urin, penurunan denyut nadi, dan peningkatan tekanan darah.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan:
a. Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan, serta berat badan.
b. Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian cairan yang tepat.
d. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
e. Pantau tanda-tanda dehidrasi dan komplikasinya.
Secara umum, diagnosa keperawatan "Kekurangan Volume Cairan" menggambarkan kondisi di mana individu mengalami penurunan cairan dalam tubuh, baik intravaskular, interstisial, maupun intraseluler. Intervensi keperawatan berfokus pada pemantauan, pemberian cairan, edukasi, dan pencegahan komplikasi untuk memulihkan volume cairan yang adekuat. -
Article No. 555 | 25 Sep 2024
Klinis : kekurangan volume cairan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi kekurangan volume cairan, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E86.0
- Deskripsi: Kekurangan volume cairan
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 276.5
- Deskripsi: Dehydration
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E86.0 (Kekurangan volume cairan)
- Kode ini digunakan untuk diagnosis kekurangan volume cairan atau dehidrasi, yang dapat disebabkan oleh asupan cairan yang tidak mencukupi, kehilangan cairan yang berlebihan (seperti akibat diare, muntah, atau keringat berlebih), atau gangguan regulasi cairan dan elektrolit.
- Kode E86.0 mencakup kondisi kekurangan volume cairan, baik yang terjadi akut maupun kronis.
2. Kode ICD-9-CM 276.5 (Dehydration)
- Kode ini digunakan untuk prosedur atau tindakan medis terkait dengan penanganan kekurangan volume cairan atau dehidrasi.
- Tindakan medis yang mungkin dilakukan antara lain pemberian cairan intravenous, koreksi gangguan elektrolit, dan pemantauan status hidrasi pasien. -
Article No. 556 | 25 Sep 2024
Klinis : penurunan kapasitas adaptif intrkranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi penurunan kapasitas adaptif intrakranial adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Tekanan Intrakranial (SDKI)
Definisi: Peningkatan tekanan di dalam rongga kranial yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur otak.
Penyebab: Peningkatan volume intrakranial (hematoma, edema, tumor, dll.), gangguan aliran cairan serebrospinal, dan trauma kepala.
Manifestasi Klinis: Sakit kepala, mual, muntah, gangguan penglihatan, perubahan kesadaran, dan peningkatan tekanan darah.
2. Gangguan Perfusi Serebral (SIKI)
Definisi: Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan nutrisi ke otak dengan kebutuhan metabolik otak.
Penyebab: Peningkatan tekanan intrakranial, penurunan aliran darah serebral, dan gangguan fungsi serebrovaskular.
Manifestasi Klinis: Perubahan status mental, defisit neurologis fokal, dan penurunan fungsi kognitif.
3. Gangguan Integritas Jaringan (SLKI)
Definisi: Kerusakan struktur dan fungsi jaringan otak.
Penyebab: Peningkatan tekanan intrakranial, iskemia, dan trauma.
Manifestasi Klinis: Perubahan status mental, defisit neurologis, dan gangguan fungsi otak.
SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menggambarkan definisi, penyebab, dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menggambarkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menggambarkan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosis keperawatan. -
Article No. 557 | 25 Sep 2024
Klinis : diare.Hasil pengkajian pasien lemas,sakit perut dan BAB cair 6x disertai mual dan muntah sejak kemarin sore.Hasil pemeriksaan fisik TD 90/50 mmhg,Nadi 125 x/mnt teraba lemah,RR 24 x/mnt,turgor kulit menurun,akral teraba dingin dan mukosa bibir kering,urine produksi 50 cc/3 jam,warna kuning pekat.Hasil laborat WBC 10,5,HGB13,6 g/dl,PLT 163,HCT 30,5%
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi diare:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan akut yang ditandai dengan lemas, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan lemah, penurunan turgor kulit, akral dingin, dan produksi urine menurun.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan dan elektrolit yang diperlukan untuk fungsi fisiologis normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan keperawatan yang diharapkan adalah pasien menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan status cairan, pemberian cairan dan elektrolit yang sesuai, manajemen gejala terkait kehilangan cairan, dan edukasi tentang pencegahan dehidrasi. -
Article No. 558 | 25 Sep 2024
Klinis : manajemen peningkatan tekanan intrakranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Masalah kesehatan yang dialami oleh pasien akibat adanya peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengancam fungsi otak.
- Penyebab: Trauma kepala, perdarahan intrakranial, tumor otak, edema otak, dll.
- Gejala: Nyeri kepala, penurunan kesadaran, mual, muntah, perubahan pupil, perubahan tanda vital, dll.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan tekanan intrakranial, tidak terjadi komplikasi, dan mempertahankan fungsi neurologi yang optimal.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak terjadi perubahan kesadaran, tidak terjadi perubahan pupil, tidak terjadi peningkatan tekanan intrakranial yang signifikan, dll.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pemantauan tanda-tanda vital, kesadaran, dan fungsi neurologis.
2. Manajemen lingkungan untuk mengurangi stimulasi sensorik.
3. Pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
4. Pemberian obat-obatan antiedema sesuai resep.
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan lanjut.
6. Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen peningkatan tekanan intrakranial.
Secara ringkas, diagnosis keperawatan "Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial" menggambarkan masalah kesehatan pasien terkait adanya peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengancam fungsi otak. Intervensi keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk memantau, mengelola, dan mencegah komplikasi akibat peningkatan tekanan intrakranial, serta mempertahankan fungsi neurologis pasien. -
Article No. 559 | 25 Sep 2024
Klinis : Manajemen peningkatan tekanan intra kranial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Manajemen peningkatan tekanan intra kranial:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko peningkatan tekanan intrakranial
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko peningkatan tekanan intrakranial adalah keadaan di mana individu rentan mengalami peningkatan tekanan di dalam rongga kranium yang dapat mengganggu fungsi otak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah klien dapat mempertahankan tekanan intrakranial dalam rentang normal, bebas dari tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, dan dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, manajemen pemberian cairan dan elektrolit, manajemen nutrisi, manajemen nyeri, serta edukasi kepada klien dan keluarga.
Tujuan utama dari intervensi ini adalah untuk mencegah atau mengatasi peningkatan tekanan intrakranial yang dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut. Perawat berperan penting dalam memantau kondisi klien dan melakukan intervensi yang tepat untuk menjaga tekanan intrakranial tetap dalam batas normal.