Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 695 | 26 Sep 2024
Klinis : gizi buruk
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: E46
- Deskripsi: Malnutrisi yang tidak ditentukan
Penjelasan:
- Kode E46 dalam ICD-10 digunakan untuk mengklasifikasikan gizi buruk atau malnutrisi yang tidak didefinisikan secara spesifik.
- Kode ini mencakup berbagai kondisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi, seperti marasmus, kwashiorkor, dan bentuk campuran dari keduanya.
- Kode E46 digunakan ketika informasi yang tersedia tidak cukup untuk mengidentifikasi tipe malnutrisi yang lebih spesifik.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 263.9
- Deskripsi: Malnutrisi, tidak ditentukan
Penjelasan:
- Kode 263.9 dalam ICD-9-CM digunakan untuk mengklasifikasikan malnutrisi yang tidak didefinisikan secara spesifik.
- Kode ini mencakup berbagai kondisi yang disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi, seperti marasmus, kwashiorkor, dan bentuk campuran dari keduanya.
- Kode 263.9 digunakan ketika informasi yang tersedia tidak cukup untuk mengidentifikasi tipe malnutrisi yang lebih spesifik. -
Article No. 696 | 26 Sep 2024
Klinis : gizi buruk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi gizi buruk:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Karakteristik Utama: Berat badan tidak sesuai usia, perubahan komposisi tubuh, perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Faktor yang Berhubungan: Intake nutrisi tidak adekuat, faktor biologis (penyakit, gangguan pencernaan, dll), faktor psikologis (anoreksia, depresi, dll), faktor lingkungan (kemiskinan, keterbatasan akses, dll).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang ingin dicapai adalah Keseimbangan Nutrisi yang Membaik, dengan kriteria hasil seperti: Berat Badan Meningkat, Komposisi Tubuh Membaik, Kadar Elektrolit Normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Manajemen Nutrisi, Edukasi Gizi, Pemantauan Intake dan Output Nutrisi, Kolaborasi dengan Tim Gizi, dll.
Secara singkat, diagnosa keperawatan utama pada kondisi gizi buruk adalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dijabarkan dalam SDKI, SLKI, dan SIKI di atas. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang membaik. -
Article No. 697 | 26 Sep 2024
Klinis : nafas sesak
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi nafas sesak:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pola Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah dan lancar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Ventilasi Spontan
2. Adaptasi Napas
3. Kenyamanan Pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Oksigenasi
3. Manajemen Nyeri
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" mengacu pada kondisi ketidakmampuan pasien untuk bernapas dengan mudah dan lancar, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit paru, gangguan neuromuskular, atau kondisi lainnya.
SDKI menjelaskan bahwa Pola Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan bernapas dengan mudah dan lancar. SLKI menetapkan tiga luaran keperawatan utama yang perlu dicapai, yaitu ventilasi spontan, adaptasi napas, dan kenyamanan pernapasan.
Untuk mencapai luaran tersebut, SIKI menetapkan tiga intervensi utama, yaitu manajemen jalan napas (untuk menjaga kebersihan jalan napas), manajemen oksigenasi (untuk memenuhi kebutuhan oksigen), dan manajemen nyeri (jika ada nyeri yang menyertai).
Keseluruhan intervensi ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai pola napas yang efektif, sehingga dapat mengurangi rasa sesak napas dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 698 | 26 Sep 2024
Klinis : slki edukasi keluarga berencana
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi SLKI edukasi keluarga berencana:
Diagnosa Keperawatan:
Kurang pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
- Faktor terkait: Kurang paparan informasi, kurang minat belajar, kurangnya motivasi.
- Gejala dan tanda mayor: Pertanyaan yang menunjukkan kekurangan pengetahuan, ungkapan kebingungan terkait topik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keluarga mampu menjelaskan konsep dasar keluarga berencana, metode kontrasepsi, dan cara menggunakan kontrasepsi.
- Kriteria hasil: Keluarga dapat mengidentifikasi manfaat ber-KB, jenis-jenis kontrasepsi, cara menggunakan kontrasepsi, serta kemampuan memutuskan metode kontrasepsi yang sesuai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Edukasi Kesehatan
- Definisi: Proses pembelajaran untuk membantu individu, keluarga, atau komunitas meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan.
- Aktivitas: Memberikan informasi tentang konsep dasar KB, jenis kontrasepsi, cara menggunakan kontrasepsi, dan manfaat ber-KB; mendiskusikan pemahaman dan persepsi keluarga; memfasilitasi keluarga dalam memilih metode kontrasepsi yang sesuai.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Kurang pengetahuan keluarga tentang keluarga berencana" mengindikasikan bahwa keluarga memiliki kekurangan informasi kognitif terkait topik keluarga berencana. Intervensi yang direkomendasikan adalah Edukasi Kesehatan, yaitu proses pembelajaran untuk membantu keluarga meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan, khususnya terkait keluarga berencana. Tujuan akhirnya adalah agar keluarga mampu memahami konsep dasar KB, jenis-jenis kontrasepsi, cara menggunakan kontrasepsi, serta dapat memutuskan metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya. -
Article No. 699 | 26 Sep 2024
Klinis : resiko perdarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi risiko perdarahan adalah:
1. Risiko Perdarahan
Definisi:
Rentan mengalami kehilangan darah melebihi volume normal yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Faktor risiko: penyakit penyerta (misalnya, gangguan pembekuan darah, trombositopenia), pengobatan (misalnya, antikoagulan, antifibrinolitik), trauma, prosedur invasif.
- Tanda dan gejala: perubahan tanda-tanda vital, pucat, nyeri, lemah, kebingungan, cepat lelah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: perdarahan terkendali, tidak terjadi komplikasi perdarahan, mempertahankan status hidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: monitor tanda-tanda vital, monitor perdarahan, manajemen perdarahan, pemberian cairan/transfusi, kolaborasi pengobatan, edukasi pasien/keluarga.
Dengan pemantauan yang ketat, pengelolaan perdarahan yang tepat, dan edukasi yang baik, risiko perdarahan pada pasien dapat diminimalkan dan komplikasi dapat dicegah. -
Article No. 700 | 26 Sep 2024
Klinis : Anak K berusia 17 tahun yang merupakan pelajar SMA mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh 12 orang pelajar senior dan alumni dengan almamater sekolah yang sama. Kekerasan ini terjadi sebanyak dua kali. Kekerasan pertama di latar belakangi karena adanya “tradisi tak tertulis” atau syarat yang harus dilakukan untuk bergabung ke sebuah kelompok remaja di sekolah tersebut. 12 pelaku tersebut secara bergantian melakukan kekerasan kepada Anak K. Kemudian, terjadinya kekerasan kedua berlangsung dua minggu setelah kekerasan pertama dilakukan dengan alasan korban mengadukan kejadian kekerasan yang dialaminya kepada sang kakak. Kekerasan yang dilakukan antara lain memukul korban, menyundut korban dengan rokok, dicekik, dan korban diikat ke sebuah tiang. Akibat dari kejadian ini korban mengalami sejumlah luka fisik di bagian leher dan tangan. Kekerasan ini dilakukan di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos satpam sekolah dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk kelompok remaja tersebut berkumpul. Menurut seorang kriminolog kejadian ini dapat disebut sebagai “perundungan ekstrim” dan pihak berwajib telah menetapkan 4 tersangka dari kejadian ini dan 8 anak berkonflik dengan hukum (ABH)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang dideskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Cedera Fisik Berat Akibat Kekerasan
Definisi SDKI:
Risiko terluka secara fisik yang parah akibat tindakan lain yang disengaja, dengan hasil yang tidak dapat diprediksi.
Penjelasan SDKI:
Diagnosa ini sesuai karena Anak K mengalami luka fisik yang parah di bagian leher dan tangan akibat tindakan kekerasan yang disengaja oleh 12 pelaku.
Definisi SLKI:
Intervensi yang diperlukan untuk menurunkan risiko cedera fisik berat akibat kekerasan, seperti mencegah atau mengurangi paparan terhadap bahaya, melindungi korban, dan melibatkan pihak berwenang.
Definisi SIKI:
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko cedera fisik berat akibat kekerasan, seperti memantau tanda-tanda vital, mengobati luka, memberikan dukungan psikologis, dan melaporkan kejadian ke pihak yang berwenang.
2. Trauma Psikologis
Definisi SDKI:
Gangguan psikologis yang disebabkan oleh pengalaman traumatis akibat tindakan kekerasan yang dialami.
Penjelasan SDKI:
Diagnosa ini sesuai karena Anak K kemungkinan mengalami trauma psikologis akibat pengalaman kekerasan yang dialami sebanyak dua kali.
Definisi SLKI:
Intervensi yang diperlukan untuk mengatasi trauma psikologis, seperti memberikan konseling, terapi, dan dukungan sosial.
Definisi SIKI:
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi trauma psikologis, seperti memberikan terapi kognitif-perilaku, relaksasi, dan rujukan ke layanan kesehatan mental.
Secara umum, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan standar yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. SDKI berisi definisi dan karakteristik diagnosa keperawatan, SLKI berisi intervensi keperawatan, dan SIKI berisi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 701 | 26 Sep 2024
Klinis : Anak K berusia 17 tahun yang merupakan pelajar SMA mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh 12 orang pelajar senior dan alumni dengan almamater sekolah yang sama. Kekerasan ini terjadi sebanyak dua kali. Kekerasan pertama di latar belakangi karena adanya “tradisi tak tertulis” atau syarat yang harus dilakukan untuk bergabung ke sebuah kelompok remaja di sekolah tersebut. 12 pelaku tersebut secara bergantian melakukan kekerasan kepada Anak K. Kemudian, terjadinya kekerasan kedua berlangsung dua minggu setelah kekerasan pertama dilakukan dengan alasan korban mengadukan kejadian kekerasan yang dialaminya kepada sang kakak. Kekerasan yang dilakukan antara lain memukul korban, menyundut korban dengan rokok, dicekik, dan korban diikat ke sebuah tiang. Akibat dari kejadian ini korban mengalami sejumlah luka fisik di bagian leher dan tangan. Kekerasan ini dilakukan di sebuah warung yang berlokasi di dekat pos satpam sekolah dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk kelompok remaja tersebut berkumpul. Menurut seorang kriminolog kejadian ini dapat disebut sebagai “perundungan ekstrim” dan pihak berwajib telah menetapkan 4 tersangka dari kejadian ini dan 8 anak berkonflik dengan hukum (ABH). buatlah diagnosis berbasis komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat diterapkan untuk kasus ini adalah:
1. Risiko Kekerasan Komunitas Tinggi
Definisi: Perilaku agresif dan menyimpang yang terjadi di dalam sebuah komunitas, yang dapat menyebabkan cedera fisik dan psikologis.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan komunitas sekolah, dengan latar belakang tradisi yang tidak tertulis dan balas dendam.
- Faktor risiko: Adanya kelompok remaja di sekolah yang memiliki budaya kekerasan, ketidakmampuan menyelesaikan konflik, dan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah.
- Intervensi keperawatan: Edukasi tentang resolusi konflik yang konstruktif, pemberdayaan komunitas sekolah, konseling dan terapi kelompok bagi pelaku dan korban, serta kolaborasi dengan pihak berwenang.
2. Risiko Cedera Fisik
Definisi: Potensi terjadinya kerusakan struktur atau fungsi tubuh secara tiba-tiba akibat paparan energi di atas ambang batas normal.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya luka fisik pada leher dan tangan korban akibat dipukul, disundut dengan rokok, dicekik, dan diikat.
- Faktor risiko: Adanya tindakan kekerasan fisik yang dilakukan secara bergantian oleh 12 pelaku.
- Intervensi keperawatan: Penanganan luka, pemantauan tanda-tanda vital, manajemen nyeri, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3. Risiko Stres Trauma
Definisi: Potensi terjadinya respons psikologis yang tidak adaptif terhadap peristiwa traumatis.
Penjelasan SDKI:
- Tanda dan gejala: Adanya dampak psikologis pada korban akibat pengalaman traumatis berupa kekerasan yang berulang.
- Faktor risiko: Paparan kekerasan yang dialami secara langsung, rasa tidak aman di lingkungan komunitas, dan kurangnya dukungan sosial.
- Intervensi keperawatan: Konseling, terapi kognitif-perilaku, terapi kelompok, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan mental.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien/klien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi luaran yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien/klien. -
Article No. 702 | 26 Sep 2024
Klinis : gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi gatal:
Diagnosa Keperawatan:
Pruritus (Gatal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Gatal
2. Kenyamanan Kulit
3. Integritas Kulit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gatal
2. Terapi Topikal
3. Manajemen Faktor Risiko
Penjelasan:
- SDKI menjelaskan definisi pruritus atau gatal sebagai sensasi tidak nyaman yang menyebabkan keinginan untuk menggaruk kulit.
- SLKI mencakup luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan, yaitu kontrol gatal, kenyamanan kulit, dan integritas kulit.
- SIKI mencakup intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen gatal, terapi topikal, dan manajemen faktor risiko.
Tujuan utama asuhan keperawatan pada kondisi gatal adalah untuk mengurangi gejala gatal, meningkatkan kenyamanan kulit, dan mempertahankan integritas kulit. -
Article No. 703 | 26 Sep 2024
Klinis : Kelelahan akibat penurunan oksigen
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi kelelahan akibat penurunan oksigen:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah keterbatasan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitas, meningkatkan energi, dan menurunkan kelelahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen energi: Mengatur jadwal aktivitas dan istirahat, membantu aktivitas sesuai kemampuan pasien.
2. Manajemen oksigenasi: Memantau status oksigenasi, memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
3. Manajemen kelelahan: Mengidentifikasi penyebab kelelahan, mengajarkan teknik manajemen kelelahan.
4. Edukasi: Memberikan edukasi tentang kondisi, manajemen energi, dan upaya mengatasi kelelahan.
Secara singkat, diagnosis Intoleransi Aktivitas menggambarkan keterbatasan pasien dalam melakukan aktivitas akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen. Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi aktivitas, mengelola energi, dan mengatasi kelelahan. -
Article No. 704 | 26 Sep 2024
Klinis : Risiko pendarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi risiko perdarahan:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Definisi: Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu rentan mengalami kehilangan darah dalam jumlah abnormal dari pembuluh darah.
- Karakteristik Definisi: Tanda-tanda vital abnormal, adanya luka atau trauma, riwayat perdarahan, penggunaan antikoagulan, dan/atau kondisi yang memengaruhi pembekuan darah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang diharapkan:
a. Tanda-tanda vital stabil
b. Perdarahan terkontrol
c. Pembekuan darah yang adekuat
d. Tidak ada komplikasi akibat perdarahan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi Keperawatan:
a. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
b. Pemantauan tanda-tanda perdarahan
c. Penerapan teknik-teknik hemostatik (kompresi, aplikasi dingin, dll.)
d. Pemberian obat-obatan antikoagulan sesuai instruksi
e. Edukasi pasien dan keluarga mengenai risiko perdarahan dan pencegahannya
Ringkasnya, SDKI memberikan definisi dan karakteristik diagnosis, SLKI menetapkan luaran yang diharapkan, dan SIKI memberikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko perdarahan pada pasien.