Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 675 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan deskripsi kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi pemeriksaan mikrobiologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 87.44
- Deskripsi: Rontgen toraks, dua proyeksi atau lebih
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 (Tuberkulosis paru dengan konfirmasi pemeriksaan mikrobiologis dan histologis) dipilih karena pasien memiliki gejala-gejala yang mengarah pada tuberkulosis paru, seperti batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Kode ini digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru yang dikonfirmasi melalui pemeriksaan mikrobiologis (misalnya pemeriksaan sputum) dan/atau histologis (misalnya biopsi paru).
2. Kode ICD-9-CM 87.44 (Rontgen toraks, dua proyeksi atau lebih) digunakan untuk prosedur/tindakan medis berupa pemeriksaan rontgen toraks yang dilakukan untuk mendeteksi adanya lesi di paru, yang merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis tuberkulosis paru. -
Article No. 676 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik Utama: Keluhan nyeri, perubahan ekspresi wajah, dan perilaku protektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan tanda-tanda vital stabil, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, termasuk pemberian analgesik sesuai indikasi, terapi non-farmakologis, dan pemantauan tanda-tanda vital.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan infark miokard akut
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi yang adekuat.
- Karakteristik Utama: Sesak napas, perubahan frekuensi napas, dan sianosis.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien dapat bernapas dengan mudah, menunjukkan status oksigenasi yang adekuat, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen oksigenasi, termasuk pemberian oksigen, pemantauan status pernapasan, dan manajemen cairan.
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan infark miokard akut
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- Karakteristik Utama: Tekanan darah rendah, nadi lemah, dan perubahan perfusi jaringan.
SLKI:
- Hasil yang Diharapkan: Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, perfusi jaringan yang adekuat, dan dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen kardiovaskular, termasuk pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan intravena, dan pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
Dalam menentukan diagnosa keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara komprehensif, termasuk riwayat penyakit, gejala, dan hasil pemeriksaan. Intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan tujuan yang ingin dicapai. -
Article No. 677 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal pasien adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin dilakukan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 11.21
- Deskripsi: Pemberian sputum untuk pemeriksaan mikrobiologis
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 A15.0 merupakan kode untuk tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis. Hal ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien, yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru.
2. Kode ICD-9-CM 11.21 adalah kode untuk prosedur pengambilan sampel sputum untuk pemeriksaan mikrobiologis, yang mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis tuberkulosis paru pada pasien.
Selain itu, beberapa tindakan lain yang mungkin dilakukan antara lain:
- Rontgen thoraks untuk mendiagnosis dan memantau perkembangan penyakit
- Pemeriksaan laboratorium darah
- Pemberian obat anti-tuberkulosis sesuai protokol pengobatan -
Article No. 678 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: I21.0
- Deskripsi: Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 410.01
- Deskripsi: Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST, anteroseptal
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien wanita berusia 60 tahun mengalami gejala nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas, mual, dan keringat dingin. Hasil EKG menunjukkan adanya infark miokard akut. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
Kode ICD-10 I21.0 (Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST) sesuai dengan diagnosis infark miokard akut yang dialami pasien. Kode ICD-9-CM 410.01 (Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST, anteroseptal) juga dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi infark miokard akut dengan lokasi anteroseptal.
Pasien memiliki faktor risiko seperti hipertensi dan diabetes melitus tipe 2, yang dapat berkontribusi pada terjadinya infark miokard akut. -
Article No. 679 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, maka diagnosis yang mungkin adalah campak (measles).
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05
- Deskripsi: Campak (Measles)
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 055
- Deskripsi: Campak (Measles)
Penjelasan:
- Kode ICD-10 B05 merupakan kode untuk diagnosis campak (measles), yang sesuai dengan gejala yang dialami oleh pasien.
- Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak (Measles virus) dan ditandai dengan demam tinggi, ruam merah pada kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, dan gejala pernapasan lainnya seperti batuk kering dan mata merah.
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis yang diperlukan, karena umumnya pengobatan campak bersifat suportif, seperti pemberian cairan, antipiretik, dan perawatan simptomatik lainnya. -
Article No. 680 | 26 Sep 2024
Klinis : Mengeluh sesak. Edem ekstremitas. Pernapasan 28 kali permenit. Kenaikan berat badan 5 kg. Urine tidak ada.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda paparkan, yaitu mengeluh sesak, edema ekstremitas, frekuensi pernapasan 28 kali per menit, kenaikan berat badan 5 kg, dan tidak ada produksi urine, maka dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai, beserta penjelasan singkat tentang SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan Volume Cairan
SDKI: Kondisi di mana individu mengalami peningkatan jumlah cairan ekstravaskular dan atau intravaskular.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan konsentrasi cairan tubuh yang normal, tidak terjadi kelebihan atau kekurangan cairan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan tanda-tanda vital, Pembatasan asupan cairan, Kolaborasi pemberian diuretik, dan Edukasi mengenai pengelolaan cairan.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Kondisi di mana asupan zat gizi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan status gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pengkajian status nutrisi, Kolaborasi pemberian suplemen nutrisi, dan Edukasi mengenai kebutuhan nutrisi.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Eliminasi Urin
SDKI: Kondisi di mana individu mengalami perubahan frekuensi, volume, karakteristik, atau kemampuan untuk mengontrol eliminasi urin.
SLKI: Luaran yang diharapkan adalah individu menunjukkan pola eliminasi urin yang normal.
SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: Pemantauan input-output cairan, Pemberian diuretik, dan Edukasi mengenai pentingnya hidrasi yang adekuat.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang diberikan di atas merupakan contoh dan tidak bersifat mutlak. Evaluasi dan penanganan lebih lanjut harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten, dengan mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh. -
Article No. 681 | 26 Sep 2024
Klinis : pasien mengatakan nyeri uluhati sejak 2 hari lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengatakan nyeri uluhati sejak 2 hari lalu, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut biasanya memiliki onset yang tiba-tiba, durasi yang terbatas, dan patofisiologi yang dapat diidentifikasi.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa nyeri akut antara lain: pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri, pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, pasien dapat menggambarkan faktor-faktor pencetus dan pemicu nyeri, serta pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan beraktivitas.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri akut meliputi: manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, terapi musik, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang nyeri dan pengelolaannya.
Secara singkat, diagnosa keperawatan yang paling sesuai dengan keluhan pasien adalah "Nyeri akut", yang dapat dijelaskan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Tujuan luaran yang diharapkan adalah penurunan tingkat nyeri, penggunaan teknik pengelolaan nyeri yang efektif, dan peningkatan kemampuan beraktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, pemberian analgesik, relaksasi, terapi musik, kompres hangat/dingin, dan edukasi tentang nyeri dan pengelolaannya. -
Article No. 682 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien yang mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal, memiliki selera makan yang baik, dan tidak mengalami mual/muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
- Manajemen nutrisi
- Manajemen mual dan muntah
- Terapi gizi
- Konseling gizi
- Monitoring asupan dan status nutrisi
Tujuan intervensi adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, mengatasi gejala mual dan kembung, serta mempertahankan status gizi pasien dalam batas normal.
Diagnosa keperawatan ini ditegakkan karena adanya keluhan pasien terkait tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, yang mengindikasikan adanya gangguan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh. -
Article No. 683 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien, yaitu tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, maka kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Mual dan muntah, tidak tergolonglain
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 787.01
- Deskripsi: Mual dan muntah
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R11.2 (Mual dan muntah, tidak tergolonglain) sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami mual.
- Kode ICD-9-CM 787.01 (Mual dan muntah) juga sesuai dengan keluhan utama pasien.
- Keluhan perut terasa kembung dapat dikategorikan sebagai gejala dispepsia, yang dapat dikodekan dengan R14 (Flatulensi dan kondisi terkait) dalam ICD-10.
- Tidak ditemukan prosedur atau tindakan medis yang dapat dikodekan dalam ICD-9-CM berdasarkan informasi yang diberikan. -
Article No. 684 | 26 Sep 2024
Klinis : Pasie mengatakan tidak nafsu makan dan mual. Pasien juga mengeluh perut terasa kembung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan tidak nafsu makan, mual, dan perut terasa kembung, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan berat badan di bawah normal atau tidak sesuai dengan usia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
2. Pemulihan Kesehatan
3. Pencegahan Komplikasi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Manajemen Mual dan Muntah
3. Monitoring Cairan dan Elektrolit
4. Edukasi Gizi
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini ditegakkan karena pasien mengeluhkan tidak nafsu makan dan mual, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan dan kebutuhan nutrisi tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nutrisi, manajemen mual dan muntah, monitoring cairan dan elektrolit, serta edukasi gizi untuk membantu memulihkan kondisi pasien.