Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 744 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang disebutkan, berikut adalah kemungkinan Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan Dengan Paparan Virus Campak.
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan berisiko meningkatnya risiko terkena infeksi.
- Faktor Risiko: Paparan agen infeksius, sistem imun yang lemah, prosedur invasif, dll.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien bebas dari infeksi.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda dan gejala infeksi, tidak ada demam, tidak ada peningkatan jumlah leukosit, dll.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen Infeksi, Perawatan Luka, Edukasi Pencegahan Infeksi, dll.
- Tindakan: Pemantauan tanda-tanda vital, Pemantauan infeksi, Pemberian obat-obatan, Edukasi kepada pasien dan keluarga, dll.
Penjelasan singkat:
- SDKI: Standar untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
- SLKI: Standar untuk menetapkan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI: Standar untuk menentukan intervensi dan tindakan keperawatan yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, komprehensif, dan sesuai dengan standar praktik keperawatan. -
Article No. 745 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien dengan post op laparatomy ec ileus obtruktif. Td 127/75, map : 89, hr :98, rr : 19, spo2 99% pake nasal canul 5lpm. Suhu 36,1.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis pasien adalah post op laparatomy ec ileus obtruktif. Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K56.7
- Deskripsi: Ileus, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode K56.7 dalam ICD-10 digunakan untuk menggambarkan kondisi ileus (obstruksi usus) yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
- Ileus obtruktif adalah salah satu jenis ileus, yang disebabkan oleh adanya obstruksi mekanis pada saluran pencernaan.
- Kondisi ini sering terjadi setelah prosedur bedah pada abdomen, seperti laparatomi.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 54.0
- Deskripsi: Laparotomi
Penjelasan:
- Kode 54.0 dalam ICD-9-CM digunakan untuk prosedur laparotomi, yaitu pembedahan abdomen melalui insisi pada dinding perut.
- Prosedur ini dilakukan pada pasien untuk mengatasi ileus obtruktif yang terjadi setelah operasi sebelumnya.
Berdasarkan temuan klinis yang diberikan, pasien dalam kondisi stabil dengan tekanan darah 127/75 mmHg, MAP 89 mmHg, nadi 98 bpm, respirasi 19 kali/menit, dan saturasi oksigen 99% dengan bantuan oksigen nasal 5 lpm. Suhu tubuh pasien adalah 36,1°C. -
Article No. 746 | 27 Sep 2024
Klinis : Pasien dengan post op laparatomy ec ileus obtruktif. Td 127/75, map : 89, hr :98, rr : 19, spo2 99% pake nasal canul 5lpm. Suhu 36,1.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pertukaran Gas (berhubungan dengan ileus obstruktif)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) yang efektif di alveoli.
- Penyebab: Ileus obstruktif yang menyebabkan penurunan ventilasi dan perfusi.
2. Gangguan Mobilitas Fisik (berhubungan dengan post-operatif laparotomi)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dan mandiri di sekitar lingkungan.
- Penyebab: Nyeri, kelemahan, dan pembatasan pergerakan akibat post-operatif laparotomi.
3. Resiko Infeksi (berhubungan dengan prosedur pembedahan)
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Penyebab: Adanya paparan akibat tindakan pembedahan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan.
- SDKI menyediakan definisi, karakteristik definisi, faktor yang berhubungan, dan faktor yang berhubungan dengan keterkaitan diagnosa keperawatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI menyediakan definisi, kriteria hasil, dan skala pengukuran untuk setiap luaran keperawatan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- SIKI menyediakan definisi, aktivitas, dan rasional untuk setiap intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan yang sistematis, terukur, dan evidenced-based untuk mendukung kualitas dan keamanan praktik keperawatan. -
Article No. 747 | 27 Sep 2024
Klinis : bayi baru lahir, bayi belum menyusu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi bayi baru lahir yang belum menyusu:
1. Diagnosa Keperawatan:
- Ketidakefektifan Pola Minum Nutrisi Bayi
2. Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan bayi untuk menghisap, menelan, dan/atau mengkoordinasikan fungsi menelan secara efektif.
- Penyebab: Kelelahan, refleks hisap dan menelan yang tidak efektif, dan gangguan neurologis.
- Gejala dan Tanda: Bayi tidak dapat menyusu dengan efektif, bayi mengalami kesulitan menelan, bayi menolak atau tidak tertarik untuk minum.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bayi dapat minum dengan efektif.
- Indikator: Bayi dapat menghisap, menelan, dan mengkoordinasikan fungsi menelan dengan efektif, bayi memperlihatkan minat untuk minum, dan bayi mampu mempertahankan berat badan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Minum Bayi
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan bayi dalam mengonsumsi cairan dan nutrisi secara efektif.
- Tindakan: Mengatur posisi bayi saat minum, membantu bayi menghisap, memberikan stimulasi untuk minum, dan memantau intake cairan dan nutrisi bayi.
Dalam kondisi bayi baru lahir yang belum menyusu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakefektifan Pola Minum Nutrisi Bayi". Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Minum Bayi untuk memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan bayi dalam mengonsumsi cairan dan nutrisi secara efektif. -
Article No. 748 | 27 Sep 2024
Klinis : Diare
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Diare:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare adalah pengeluaran feses cair atau lembek yang terjadi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
- Karakteristik utama: Feses cair atau lembek, Frekuensi buang air besar meningkat, Perubahan konsistensi dan jumlah feses.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pemulihan pola eliminasi
- Hidrasi yang adekuat
- Keseimbangan elektrolit
- Manajemen gejala diare
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pengkajian status cairan dan elektrolit
- Pemberian cairan dan elektrolit
- Perawatan diare
- Edukasi tentang diare dan pencegahannya
Jadi, dalam penanganan diare, perawat perlu melakukan pengkajian, pemantauan, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi kepada pasien untuk pemulihan dan pencegahan komplikasi. -
Article No. 749 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan sesak nafas, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Pola napas tidak efektif adalah kondisi di mana individu mengalami perubahan frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat menyebabkan ketidakadekuatan ventilasi.
- Penyebab: penyakit paru, trauma, gangguan neurologis, kelelahan otot pernapasan, kecemasan, dll.
- Gejala: napas cepat, dangkal, tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan, retraksi dinding dada, dll.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Ventilasi Efektif
- Pemeliharaan Jalan Napas
- Pengendalian Nyeri
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Napas
- Manajemen Oksigen
- Manajemen Kelelahan
- Manajemen Nyeri
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami perubahan pada frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang dapat menyebabkan ventilasi yang tidak memadai. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) yang terkait adalah Ventilasi Efektif, Pemeliharaan Jalan Napas, dan Pengendalian Nyeri. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan meliputi Manajemen Jalan Napas, Manajemen Oksigen, Manajemen Kelelahan, dan Manajemen Nyeri. Tujuan dari intervensi-intervensi tersebut adalah untuk memulihkan pola napas yang efektif, mempertahankan jalan napas yang terbuka, dan mengelola gejala yang menyertai, seperti kelelahan dan nyeri. -
Article No. 750 | 27 Sep 2024
Klinis : PASIEN DATANG DENGAN keluhan nyeri di pergelangan kedua kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri di pergelangan kedua kaki, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SDKI:
- Karakteristik: Melaporkan adanya nyeri, menunjukkan ekspresi wajah kesakitan, menggerakkan anggota tubuh dengan hati-hati, peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi nadi.
- Faktor yang berhubungan: Cedera muskuloskeletal.
SLKI:
- Luaran: Nyeri berkurang, tingkat kenyamanan meningkat.
SIKI:
- Intervensi: Manajemen nyeri (berikan analgesik, kompres hangat/dingin, terapi posisi, distraksi), kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan nyeri di pergelangan kedua kaki dapat didiagnosis dengan "Nyeri akut" berdasarkan SDKI. Diagnosis ini didasarkan pada karakteristik pasien yang melaporkan adanya nyeri, menunjukkan ekspresi wajah kesakitan, dan menggerakkan anggota tubuh dengan hati-hati. Faktor yang berhubungan adalah cedera muskuloskeletal.
Luaran yang diharapkan berdasarkan SLKI adalah nyeri berkurang dan tingkat kenyamanan meningkat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan SIKI adalah manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, terapi posisi, dan distraksi. Selain itu, perlu dilakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri yang lebih komprehensif. -
Article No. 751 | 27 Sep 2024
Klinis : anggota keluarga memiliki penyakit yang berbeda anggota keluarga tidak tau cara mengatasi penyakit mereka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Kurang Pengetahuan Keluarga Tentang Penatalaksanaan Penyakit yang Berbeda
Definisi:
Kurangnya informasi atau pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami anggota keluarga dan cara mengatasi penyakit tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ciri-ciri: Anggota keluarga tidak mampu menjelaskan penyakit yang dialami, tidak mampu menjelaskan cara pengelolaan penyakit, dan tidak mampu mengidentifikasi sumber informasi yang dapat diakses.
- Faktor-faktor Berhubungan: Kurang paparan informasi kesehatan, kurang akses terhadap sumber informasi, dan kurang kemampuan keluarga dalam mencari informasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keluarga dapat menjelaskan penyakit yang dialami, menjelaskan cara pengelolaan penyakit, dan mengidentifikasi sumber informasi yang dapat diakses.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara pengelolaannya, memfasilitasi akses terhadap sumber informasi, dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mencari informasi.
Penjelasan Singkat:
Keluarga yang memiliki anggota dengan penyakit yang berbeda-beda dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengatasi penyakit tersebut membutuhkan edukasi kesehatan. Perawat dapat memberikan informasi terkait penyakit yang dialami, cara pengelolaannya, dan membantu keluarga mengakses sumber informasi yang dapat membantu mereka. Tujuannya adalah agar keluarga dapat memahami penyakit dan mampu melakukan perawatan secara mandiri. -
Article No. 752 | 27 Sep 2024
Klinis : anggota keluarga memiliki penyakit yang berbeda anggota keluarga tidak tau cara mengatasi penyakit mereka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi yang Anda deskripsikan, dimana anggota keluarga memiliki penyakit yang berbeda dan tidak tahu cara mengatasi penyakit mereka, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Pengetahuan (Lack of Knowledge)
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik atau masalah tertentu.
- Penyebab: Kurangnya paparan/pengalaman, kurangnya minat, keterbatasan kemampuan kognitif, dan kurangnya sumber informasi.
- Gejala dan Tanda: Menyatakan masalah, menyatakan keraguan, dan meminta informasi.
2. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (Ineffective Family Health Management)
- Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengidentifikasi, mengimplementasikan, dan mempertahankan strategi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga.
- Penyebab: Kurangnya pengetahuan tentang peran keluarga dalam pemeliharaan kesehatan, kurangnya komunikasi dalam keluarga, dan kurangnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
- Gejala dan Tanda: Anggota keluarga tidak mampu melakukan tindakan perawatan kesehatan yang diperlukan, tidak mampu mengenali tanda-tanda perubahan kesehatan, dan tidak mampu mengakses sumber daya kesehatan yang tersedia.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar diagnosis keperawatan yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien/klien.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien/klien.
Dalam konteks ini, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan "Defisit Pengetahuan" dan "Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif". SLKI dapat digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan, seperti peningkatan pengetahuan anggota keluarga tentang penyakit mereka dan kemampuan keluarga dalam mengelola kesehatan. SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang sesuai, seperti edukasi kesehatan, konseling, dan koordinasi dengan sumber daya kesehatan yang tersedia. -
Article No. 753 | 27 Sep 2024
Klinis : resiko perdarahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Risiko Perdarahan":
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan darah dalam jumlah berlebih dari sistem tubuh. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tindakan medis, kondisi patologis, atau trauma.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Perdarahan: Kemampuan individu untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
2. Integritas Jaringan: Kondisi jaringan tubuh yang utuh dan berfungsi normal.
3. Pemulihan Luka: Proses penyembuhan luka yang berjalan normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda Vital: Mengobservasi dan mencatat tanda-tanda vital untuk mendeteksi adanya perubahan.
2. Manajemen Perdarahan: Melakukan tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
3. Perawatan Luka: Melakukan perawatan luka untuk memfasilitasi penyembuhan yang optimal.
4. Edukasi Pencegahan Perdarahan: Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien/keluarga tentang cara mencegah perdarahan.
Dalam penerapannya, diagnosa keperawatan "Risiko Perdarahan" dapat digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mengelola risiko perdarahan pada pasien. Intervensi keperawatan yang sesuai akan membantu dalam mempertahankan integritas jaringan, mencegah perdarahan, dan mendukung proses penyembuhan luka.