Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2811 | 19 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan, berusia 27 tahun G2P1A0, inpartu kala III, 1 menit yang lalu lahir bayi perempuan, Bugar. Setelah memastikan janin dalam uterus tunggal perawat segera menyuntikkan oxytosin Intramuskuler.Apakah tindakan selanjutnya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menangani kondisi pasien ini.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Pasca Persalinan berhubungan dengan Retensio Plasenta.
Penjelasan:
- Pada kondisi ini, pasien telah melahirkan bayi perempuan yang bugar, namun plasenta belum keluar sepenuhnya (retensio plasenta). Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Tidak terjadi Perdarahan Pasca Persalinan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pantau Tanda-tanda Vital
2. Pantau Perdarahan
3. Berikan Oksitoksin Intramuskular
4. Lakukan Prosedur Pengeluaran Plasenta (Manajemen Aktif Kala III)
5. Berikan Informasi kepada Pasien dan Keluarga
Tindakan Selanjutnya:
Setelah menyuntikkan oksitoksin intramuskular, tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan prosedur pengeluaran plasenta (manajemen aktif kala III). Perawat harus memantau tanda-tanda vital dan perdarahan secara ketat, serta memberikan informasi yang jelas kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi saat ini dan rencana tindakan selanjutnya. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan dan memastikan proses persalinan berjalan dengan aman dan lancar. -
Article No. 2812 | 19 Oct 2024
Klinis : Nadi 43 x/menit, badan lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda paparkan yaitu Nadi 43 x/menit dan badan lemas, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bradikardi (+)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Bradikardi adalah kondisi di mana frekuensi denyut jantung di bawah normal, kurang dari 60 kali per menit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Tidak ada tanda-tanda kekurangan oksigen
3. Perfusi jaringan adekuat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian oksigen, jika perlu
3. Pemberian cairan intravena, jika perlu
4. Pemberian obat-obatan, jika perlu
5. Edukasi pasien dan keluarga terkait bradikardi
Dengan kondisi nadi lambat dan badan lemas, perlu dilakukan pemantauan tanda-tanda vital secara ketat, pemberian oksigen dan cairan jika diperlukan, serta pemberian obat-obatan sesuai indikasi. Edukasi kepada pasien dan keluarga juga penting dilakukan agar mereka memahami kondisi dan tindakan yang akan dilakukan. -
Article No. 2813 | 19 Oct 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
2. Intoleransi aktivitas
3. Defisit nutrisi
Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Defisit nutrisi: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan penurunan berat badan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan jalan napas efektif
2. Toleransi aktivitas meningkat
3. Status nutrisi membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen jalan napas
2. Manajemen aktivitas
3. Manajemen nutrisi
Sebagai perawat, saya akan menerapkan intervensi keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 2814 | 19 Oct 2024
Klinis : Ners B memberikan paracetamol pada Balita yang mengalami demam ketika mengunjungi Posyandu untuk imunisasi.Ners B memberikan penjelasan kepada ibu Balita tersebut bahwa imunisasi belum dapat diberikan sebelum sembuh. Asas etik apakah yang dilakukan oleh Ners B?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya akan memberikan tinjauan analisis terhadap kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan suhu tubuh (SDKI: Hipertermia)
Penjelasan: Balita mengalami peningkatan suhu tubuh (demam) sehingga memerlukan intervensi terkait pengaturan suhu tubuh.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Luaran: Suhu tubuh dalam rentang normal
Kriteria Hasil: Suhu tubuh balita kembali normal (36,5-37,5°C)
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Intervensi: Manajemen demam
Aktivitas:
- Pemberian obat antipiretik (paracetamol)
- Monitoring suhu tubuh
- Pemberian kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu
Asas Etik yang Dilakukan oleh Ners B:
Ners B telah menerapkan asas etik beneficence (berbuat baik) dengan memberikan paracetamol untuk menurunkan demam balita. Selain itu, Ners B juga menerapkan asas non-maleficence (tidak merugikan) dengan menunda pemberian imunisasi hingga balita sembuh, sehingga tidak memberikan efek samping yang merugikan.
Secara akademis, tindakan Ners B dapat dinilai sesuai dengan standar praktik keperawatan yang berlaku. Pemberian paracetamol dan penundaan imunisasi merupakan langkah yang tepat untuk mengelola kondisi balita dengan demam sebelum dapat menerima imunisasi. -
Article No. 2815 | 19 Oct 2024
Klinis : Pengkajian data lingkungan keluarga didapatkan bahwa kepala keluarga (55th) tinggal bersama istrinya (53th) dan bersama anak laki-laki (28th). Sejak menikah, menempati rumah sendiri dipemukiman padat penduduk, Kepala keluarga termasuk penduduk asli setempat, dan belum pernah berpindah rumah.Apakah sub data lingkungan yang sudah dikaji pada keluarga tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat diidentifikasi beberapa sub data lingkungan keluarga yang telah dikaji, antara lain:
1. Komposisi Keluarga
- Keluarga terdiri dari kepala keluarga (55 tahun), istri (53 tahun), dan anak laki-laki (28 tahun).
- Keluarga tinggal bersama dalam satu rumah.
2. Tempat Tinggal
- Keluarga menempati rumah sendiri di pemukiman padat penduduk.
- Kepala keluarga termasuk penduduk asli setempat.
- Keluarga belum pernah berpindah rumah sejak menikah.
Berdasarkan data lingkungan keluarga yang telah dikaji, dapat dirumuskan beberapa Diagnosa Keperawatan, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang mungkin sesuai, dengan tone akademis dan persona pakar perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Resiko Isolasi Sosial berhubungan dengan lingkungan pemukiman padat penduduk.
SDKI:
- Isolasi Sosial: Keadaan seseorang yang mengalami keterbatasan dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.
SLKI:
- Interaksi Sosial: Kemampuan individu untuk berhubungan dan bertukar informasi dengan orang lain.
SIKI:
- Peningkatan Interaksi Sosial: Tindakan membantu individu untuk meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.
Diagnosa Keperawatan:
2. Kesiapan Peningkatan Keluarga berhubungan dengan komposisi keluarga yang masih lengkap dan tinggal dalam satu rumah.
SDKI:
- Fungsi Keluarga: Kemampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam memenuhi kebutuhan biopsikososial anggota keluarga.
SLKI:
- Kemampuan Keluarga: Kapasitas yang dimiliki keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga.
SIKI:
- Peningkatan Fungsi Keluarga: Tindakan membantu keluarga untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga.
Dengan demikian, beberapa sub data lingkungan keluarga yang telah dikaji, serta Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai, telah dijelaskan dengan tone akademis dan persona pakar perawat. -
Article No. 2657 | 18 Oct 2024
Klinis : Demam 3 hari, pusing, mual, muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu demam 3 hari, pusing, mual, dan muntah, maka Diagnosa Keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Faktor yang berhubungan: Proses inflamasi.
- Karakteristik Mayor: Suhu tubuh meningkat (> 38°C), frekuensi nadi meningkat, kulit kemerahan.
Untuk rencana asuhan keperawatan dan intervensi mengacu pada Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai berikut:
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Kontrol Suhu Tubuh
- Kriteria hasil: Suhu tubuh dalam rentang normal, frekuensi nadi dalam batas normal, dan kulit tidak kemerahan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Demam
- Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
- Tindakan: Mengukur suhu tubuh secara berkala, memberikan obat penurun panas, mengompres hangat atau dingin, dan memfasilitasi intake cairan yang adekuat.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Hipertermia" dipilih karena pasien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal (demam) yang merupakan salah satu tanda dan gejala utama dari kondisi ini. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mencapai kontrol suhu tubuh yang normal, yang dapat dicapai melalui intervensi manajemen demam seperti pengukuran suhu, pemberian obat penurun panas, serta menjaga intake cairan yang adekuat. -
Article No. 2658 | 18 Oct 2024
Klinis : mengalami perdarahan dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perdarahan Aktif
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Perdarahan Aktif adalah keadaan di mana individu memiliki risiko terjadinya kehilangan darah dalam jumlah yang berlebihan dari saluran genital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tidak terjadi perdarahan
2. Tanda-tanda vital stabil
3. Tidak ada nyeri
4. Tidak ada tanda-tanda infeksi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kaji tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor tanda-tanda vital secara teratur
3. Berikan informasi tentang penyebab, tanda, dan gejala perdarahan
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan perdarahan
Dalam kondisi ini, pasien mengalami perdarahan dari jalan lahir yang berlangsung selama 1 minggu. Perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, memantau tanda-tanda vital, memberikan informasi kepada pasien, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menangani perdarahan tersebut. -
Article No. 2659 | 18 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan mengalami perdarahan dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat pagi. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Perdarahan. Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah dalam jumlah yang melebihi normal.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perdarahan didefinisikan sebagai keluarnya darah dari pembuluh darah dalam jumlah yang melebihi normal. Dalam kasus ini, pasien mengalami perdarahan dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan perdarahan adalah pasien dapat mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat, tidak terjadi komplikasi, dan pasien dapat kembali ke fungsi semula.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi perdarahan antara lain:
1. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
2. Pemberian cairan intravena untuk mempertahankan volume cairan
3. Pemberian obat-obatan untuk menghentikan perdarahan
4. Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan medis lebih lanjut
5. Edukasi dan dukungan emosional bagi pasien dan keluarga.
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar-standar PPNI terkait kondisi pasien yang Anda sampaikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Terima kasih. -
Article No. 2660 | 18 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan sering mengalami keputihan berwarna kuning kehijauan serta bau yang menyengat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu pasien mengalami keputihan berwarna kuning kehijauan serta bau yang menyengat, maka diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: N76.0
- Deskripsi: Vaginitis akut
Penjelasan:
- Kode N76.0 dalam klasifikasi ICD-10 menggambarkan kondisi vaginitis akut, yang merupakan peradangan pada vagina.
- Gejala keputihan berwarna kuning kehijauan serta bau yang menyengat yang dirasakan oleh pasien adalah ciri-ciri dari vaginitis akut, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 88.72
- Deskripsi: Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologis dari vagina
Penjelasan:
- Kode 88.72 dalam klasifikasi ICD-9-CM prosedur menggambarkan tindakan pengambilan spesimen dari vagina untuk pemeriksaan mikrobiologis.
- Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab vaginitis akut, sehingga dapat diberikan penanganan yang sesuai. -
Article No. 2661 | 18 Oct 2024
Klinis : Pasien mengatakan sering mengalami keputihan berwarna kuning kehijauan serta bau yang menyengat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Vagina
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang Anda jelaskan, pasien menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada risiko infeksi vagina. Keputihan berwarna kuning kehijauan dengan bau yang menyengat dapat merupakan tanda-tanda adanya infeksi vagina, seperti kandidiasis atau trikomoniasis.
Menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Risiko Infeksi Vagina didefinisikan sebagai "rentan terhadap invasi dan perkembangan mikroorganisme patogen di dalam vagina yang dapat menimbulkan gejala".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menyatakan bahwa outcome yang diharapkan dari risiko infeksi vagina adalah pasien dapat menunjukkan tidak adanya tanda-tanda infeksi vagina, seperti keputihan abnormal, iritasi, atau nyeri.
Selanjutnya, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merekomendasikan beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Perawatan Vagina
2. Edukasi Kesehatan
3. Pemantauan Tanda-Tanda Infeksi
4. Pemberian Intervensi Terkait (misalnya: pemberian obat antifungal atau antibiotik)
Sebagai perawat, sangat penting untuk melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan intervensi yang sesuai, serta memantau perkembangan pasien secara berkala untuk memastikan risiko infeksi vagina dapat diatasi dan dihindari komplikasinya.