Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18210 | 03 Jun 2025
Klinis : Identitas Pasien berinisial Ny S beragama islam berusia 67 tahun dengan pendidikan tidak tamat SD. Riwayat kesehatan lalu, pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan diabetes sejak usia 45 tahun. Pasien mengatakan pernah dirawat di klinik karena penyakit diabetesnya. Riwayat kesehatan sekarang, pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan saat ini kambuh karena pasien makan daging kambing dan ketan. Pasien mengeluh pusing dan cepat lelah selain itu pasien juga mengeluh kakinya pegal saat beriri lama. Pasien mengatakan susah tidur dan terbangun saat tidur. Pasien mengatakan minum obat antihipertensi dari bidan tedekat. Selama sakit pasien tidak mampu menyelesaikan pekerjaan nya dengan baik karena pasien mudah merasakan lelah, pasien juga mengeluh tidunya tidak cukup. Pemeriksaan fisik, pasien memiliki kesadaran composmentis (sadar sepenuhnya) dengan TTV ( TD: 160/100mmHg, N: 82x/menit, S: 36°C, RR: 22x/menit. Pemeriksaan antopometri pasien didapatkan BB 55kg dan TB 152cm. Kebersihan pasien saat dilakukan pemeriksaan didapatkan kuku terlihat panjang dan kotor, gigi kotor dan tercium bau mulut, Pasien terlihat pucat dan lemas. Integumen (kulit), pasien memiliki kulit bersih dan lembab berwarna carna coklat tua dengan turgor elastis tidak terdapat edema dan tidak terdapat luka.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien Ny. S:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik (SDKI: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan pada tingkat kinerja yang diinginkan.
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik (SDKI: 00095)
Definisi: Gangguan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang regimen terapeutik (SDKI: 00078)
Definisi: Ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode diagnosa dan definisi dapat dilihat di atas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Toleransi Aktivitas (SLKI: 00092)
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
2. Pola Tidur (SLKI: 00095)
Definisi: Pola tidur-bangun yang teratur dan memadai untuk pemulihan fisik dan mental.
3. Manajemen Kesehatan (SLKI: 00078)
Definisi: Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengambil tindakan untuk mempertahankan kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Aktivitas (SIKI: 00092)
Definisi: Pemberian bantuan untuk mengatur aktivitas fisik dan istirahat.
2. Manajemen Tidur (SIKI: 00095)
Definisi: Pemberian bantuan untuk mengatur pola tidur-bangun.
3. Edukasi Manajemen Kesehatan (SIKI: 00078)
Definisi: Pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola kesehatan. -
Article No. 18211 | 03 Jun 2025
Klinis : Mata kuning 1 hari yll 1 minunggu yll OS demam batuk pilek diagnosa medis Hepatitis Virus akut ec susp HAV
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dalam kasus ini, kondisi yang dialami pasien adalah mata kuning 1 hari yang lalu, 1 minggu yang lalu mengalami demam, batuk, dan pilek, serta didiagnosis dengan Hepatitis Virus akut yang dicurigai disebabkan oleh Virus Hepatitis A (HAV).
1. Kode ICD-10:
- Kode: B15.9
- Deskripsi: Hepatitis A tanpa komplikasi hati
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.15
- Deskripsi: Pemberian terapi imunoglobulin, tidak dispesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 B15.9 (Hepatitis A tanpa komplikasi hati) sesuai dengan diagnosis medis Hepatitis Virus akut yang dicurigai disebabkan oleh Virus Hepatitis A (HAV). Kode ini mencakup kondisi hepatitis A akut tanpa komplikasi hati.
2. Kode ICD-9-CM 99.15 (Pemberian terapi imunoglobulin, tidak dispesifikasi) dapat digunakan untuk prosedur/tindakan medis yang dilakukan, seperti pemberian imunoglobulin sebagai terapi untuk hepatitis A akut. Imunoglobulin dapat diberikan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan pasien.
Dalam penanganan kasus ini, selain pemberian kode ICD-10 dan ICD-9-CM, dokter atau perekam medis juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti gejala klinis, hasil pemeriksaan laboratorium, dan riwayat pasien untuk memastikan diagnosis dan tatalaksana yang tepat. -
Article No. 18212 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi SDKI-SLKI-SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Risiko Jatuh (SDKI Kode: 13076)
Definisi: Rentannya seseorang mengalami cedera fisik akibat perubahan kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang aman.
b. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI Kode: 13019)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh adanya gangguan muskuloskeletal, neurovaskular, atau patologis.
c. Nyeri Akut (SDKI Kode: 13030)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
2. Penjelasan Singkat:
a. Risiko Jatuh:
Klien memiliki riwayat jatuh dan penilaian risiko jatuh yang tinggi (skor 65), sehingga rentan mengalami cedera fisik akibat perubahan kemampuan mempertahankan posisi tubuh yang aman.
b. Gangguan Mobilitas Fisik:
Klien memiliki keterbatasan dalam pergerakan fisik, ditandai dengan kebutuhan bantuan pengasuh untuk mobilisasi, jalan meraba di dinding, dan menggunakan tongkat untuk berjalan, yang disebabkan oleh adanya gangguan muskuloskeletal dan neurovaskular.
c. Nyeri Akut:
Klien mengeluhkan nyeri pada kaki kiri dan kanan, serta kram dan kekakuan pada kaki, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual.
3. Kode dan Definisi SDKI-SLKI-SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko Jatuh (Kode: 13076)
- Gangguan Mobilitas Fisik (Kode: 13019)
- Nyeri Akut (Kode: 13030)
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan (Kode: 10002)
- Mobilitas (Kode: 10024)
- Manajemen Nyeri (Kode: 10026)
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Pencegahan Jatuh (Kode: 80016)
- Latihan Mobilitas (Kode: 80015)
- Manajemen Nyeri (Kode: 80025)
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 18213 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Tn. S. Berikut adalah analisis diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Tn. S:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Kelemahan Fisik Ditandai dengan Membutuhkan Bantuan Pengasuh untuk Mobilisasi, Jalan Meraba di Dinding, dan Jalan Dibantu Tongkat.
2. Risiko Jatuh Berhubungan dengan Riwayat Jatuh, Gangguan Penglihatan, dan Gangguan Mobilitas Fisik Ditandai dengan Skor Penilaian Risiko Jatuh 65 (Risiko).
3. Nyeri Kronis Berhubungan dengan Neuropati Diabetik Ditandai dengan Keluhan Nyeri dan Kram pada Kaki.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik Meningkat: Klien dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan mandiri atau bantuan minimal.
2. Bebas Risiko Jatuh: Klien bebas dari risiko jatuh atau cedera akibat jatuh.
3. Kontrol Nyeri: Klien dapat mengontrol atau mengurangi nyeri yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Intervensi untuk Gangguan Mobilitas Fisik:
a. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas fisik.
b. Fasilitasi latihan rentang gerak dan kekuatan otot.
c. Ajarkan penggunaan alat bantu mobilisasi yang sesuai.
d. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi yang tepat.
2. Intervensi untuk Risiko Jatuh:
a. Identifikasi faktor risiko jatuh pada klien.
b. Terapkan pencegahan jatuh sesuai dengan risiko.
c. Edukasi klien dan keluarga tentang strategi pencegahan jatuh.
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengelola faktor risiko.
3. Intervensi untuk Nyeri Kronis:
a. Identifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan klien.
b. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang tepat.
d. Evaluasi efektivitas manajemen nyeri dan modifikasi intervensi jika perlu.
Penjelasan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Gangguan Mobilitas Fisik: Klien membutuhkan bantuan pengasuh untuk mobilisasi, mengalami kesulitan berjalan, dan memerlukan alat bantu tongkat.
b. Risiko Jatuh: Klien memiliki riwayat jatuh, gangguan penglihatan, dan gangguan mobilitas fisik yang meningkatkan risiko jatuh.
c. Nyeri Kronis: Klien mengalami nyeri dan kram pada kaki, yang kemungkinan disebabkan oleh neuropati diabetik.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
a. Mobilitas Fisik Meningkat: Klien dapat berpindah dengan mandiri atau bantuan minimal, sehingga dapat meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup.
b. Bebas Risiko Jatuh: Klien bebas dari risiko jatuh atau cedera akibat jatuh, sehingga dapat mencegah komplikasi yang dapat terjadi.
c. Kontrol Nyeri: Klien dapat mengontrol atau mengurangi nyeri yang dirasakan, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas hidup.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Intervensi untuk Gangguan Mobilitas Fisik: Fokus pada identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas, fasilitasi latihan, penggunaan alat bantu, dan kolaborasi dengan fisioterapis.
b. Intervensi untuk Risiko Jatuh: Fokus pada identifikasi faktor risiko, penerapan pencegahan jatuh, edukasi klien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
c. Intervensi untuk Nyeri Kronis: Fokus pada identifikasi karakteristik nyeri, ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, kolaborasi untuk pemberian analgesik, dan evaluasi efektivitas manajemen nyeri.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum. -
Article No. 18214 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien Tn. S berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dan gangguan sensorik, dibuktikan dengan pasien membutuhkan bantuan dalam mobilisasi, berjalan dengan tongkat, dan pernah jatuh saat mencoba berdiri.
2. Risiko Jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi sensorik, riwayat penyakit kronis (DM, HT), dan penggunaan obat-obatan, dibuktikan dengan skor penilaian risiko jatuh 65 (risiko).
3. Nyeri Kronik berhubungan dengan penyakit kronis (DM, HT) dan penurunan fungsi sensorik, dibuktikan dengan keluhan nyeri pada kaki kiri dan kanan serta kram dan kaku pada kaki.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Pasien dapat melakukan aktivitas mobilisasi secara mandiri dengan aman.
2. Pencegahan Jatuh: Pasien tidak mengalami jatuh selama perawatan.
3. Kontrol Nyeri: Pasien dapat melaporkan penurunan intensitas nyeri dan peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Mobilitas Fisik:
a. Latihan mobilisasi secara bertahap dengan bantuan pengasuh/perawat.
b. Ajarkan penggunaan alat bantu jalan (tongkat) yang tepat.
c. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk rehabilitasi fisik.
2. Pencegahan Jatuh:
a. Identifikasi faktor risiko jatuh pada pasien.
b. Terapkan tindakan pencegahan jatuh, seperti menggunakan pengaman tempat tidur, membersihkan area sekitar tempat tidur, dan mengatur lingkungan yang aman.
c. Edukasi pasien dan keluarga tentang risiko jatuh dan langkah-langkah pencegahan.
3. Kontrol Nyeri:
a. Berikan analgesik sesuai dengan resep dokter.
b. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi panas/dingin.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan penyesuaian pengobatan nyeri.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien Tn. S. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum. -
Article No. 18215 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi klien adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R26.2
- Deskripsi: Gangguan berjalan dan mobilitas, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Klien mengalami kesulitan berjalan dan memerlukan bantuan tongkat untuk mobilisasi.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: V15.88
- Deskripsi: Riwayat medis lainnya, tidak diklasifikasikan di tempat lain. Klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan hipertensi selama 5 tahun, serta mengonsumsi obat hipertensi (piroxicam).
Berdasarkan informasi yang diberikan, klien mengalami mobilisasi yang dibantu oleh pengasuh, dengan skor GCS V-5 E-1 M-5, yang menunjukkan penurunan kesadaran. Klien juga mengalami gangguan penglihatan pada jarak dekat dan harus berjalan dengan meraba di dinding serta menggunakan tongkat untuk berjalan. Klien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi selama 5 tahun, serta mengonsumsi obat hipertensi (piroxicam). Klien juga mengalami nyeri dan kaku pada kaki, serta pernah jatuh saat mencoba berdiri. Penilaian risiko jatuh menunjukkan skor 65, yang berarti klien berisiko jatuh dan memerlukan tindakan pencegahan jatuh. -
Article No. 18216 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien tersebut:
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI: B.3.1)**
**Definisi:** Kemampuan individu untuk bergerak secara mandiri atau dengan bantuan terbatas yang terganggu.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Nyeri pada ekstremitas bawah (kaki kiri dan kanan).
- Kekakuan dan kram otot.
- Riwayat jatuh.
- Gangguan penglihatan (tidak dapat melihat jarak dekat).
- Penggunaan obat piroxicam (efek samping: kelemahan otot).
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**SLKI: L.3.1.1 – Kemampuan Mobilisasi Meningkat**
**Indikator:**
- Klien dapat berjalan dengan bantuan tongkat secara stabil.
- Klien mampu berpindah posisi dengan bantuan minimal.
- Penurunan nyeri saat bergerak.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**SIKI: I.3.1.1 – Manajemen Mobilitas**
**Tindakan:**
- Ajarkan teknik berjalan dengan tongkat yang benar.
- Bantu klien dalam latihan rentang gerak (ROM) pasif/aktif.
- Berikan edukasi pencegahan jatuh (penggunaan alat bantu, lingkungan aman).
- Kolaborasi dengan tim medis untuk penyesuaian obat (piroxicam dapat memperburuk risiko jatuh).
**SIKI: I.1.1.1 – Manajemen Nyeri**
**Tindakan:**
- Monitor skala nyeri (0-10).
- Ajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi kram otot.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi (hindari NSAID jika ada kontraindikasi DM/HT).
**SIKI: I.2.1.1 – Pencegahan Jatuh**
**Tindakan:**
- Pasang tanda risiko jatuh di area tidur.
- Pastikan lingkungan bebas dari bahaya (lantai tidak licin, pencahayaan cukup).
- Anjurkan penggunaan alat bantu jalan (walker/tongkat).
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode SDKI, SLKI, dan SIKI** mengacu pada buku standar PPNI edisi terbaru.
- **Piroxicam** merupakan NSAID yang tidak direkomendasikan untuk pasien DM dan HT karena risiko gangguan ginjal dan kardiovaskular. Pertimbangkan alternatif analgesik yang lebih aman.
- **Skor risiko jatuh 65** termasuk kategori tinggi, sehingga perlu intervensi intensif.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika memerlukan rujukan lebih lanjut, konsultasikan dengan tim medis terkait.
*(Ditulis dalam format RTF sesuai permintaan.)* -
Article No. 18217 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
2. Gangguan Penglihatan (10012)
Definisi: Penurunan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari.
3. Risiko Jatuh (10025)
Definisi: Rentan terhadap peningkatan frekuensi terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019)
Kode: 10019
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik (30011)
Kode: 30011
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mobilitas (70018)
Kode: 70018
Definisi: Memfasilitasi mobilitas fisik yang optimal.
2. Pencegahan Jatuh (70025)
Kode: 70025
Definisi: Intervensi untuk meminimalkan risiko jatuh pada klien.
3. Manajemen Penglihatan (70038)
Kode: 70038
Definisi: Intervensi untuk memelihara dan meningkatkan fungsi penglihatan.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, penjelasan singkat untuk masing-masing diagnosa keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Mobilitas Fisik Terganggu (10019):
Klien mengalami keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain, seperti tampak dari penggunaan alat bantu jalan (tongkat) dan riwayat jatuh saat mencoba berdiri.
2. Gangguan Penglihatan (10012):
Klien mengalami penurunan atau perubahan kemampuan visual yang mengganggu fungsi sehari-hari, seperti tidak dapat melihat dengan jelas pada jarak dekat.
3. Risiko Jatuh (10025):
Klien rentan terhadap peningkatan frekuensi terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik, ditunjukkan oleh skor penilaian risiko jatuh yang tinggi (65). -
Article No. 18218 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Gangguan Mobilitas Fisik
- Kode SDKI: 00085
- Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot.
b. Risiko Jatuh
- Kode SDKI: 00155
- Definisi: Peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik.
c. Gangguan Penglihatan
- Kode SDKI: 00062
- Definisi: Penurunan atau perubahan dalam ketajaman, lapang pandang, adaptasi, akomodasi, atau fungsi lainnya dari sistem visual.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
a. Mobilitas
- Kode SLKI: 1811
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri.
b. Risiko Jatuh
- Kode SLKI: 1828
- Definisi: Kemampuan untuk mencegah jatuh dan cidera yang disebabkan oleh jatuh.
c. Penglihatan
- Kode SLKI: 1804
- Definisi: Kemampuan untuk menerima dan menginterpretasikan rangsangan visual.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
a. Manajemen Mobilitas
- Kode SIKI: 6480
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan klien dalam bergerak secara mandiri.
b. Pencegahan Jatuh
- Kode SIKI: 6490
- Definisi: Upaya untuk mencegah terjadinya jatuh dan cedera akibat jatuh.
c. Manajemen Penglihatan
- Kode SIKI: 6570
- Definisi: Upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan fungsi penglihatan klien.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, saya telah menyampaikan diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkatnya berdasarkan kondisi yang Anda berikan. Jika ada pertanyaan lainnya, silakan tanyakan. -
Article No. 18219 | 03 Jun 2025
Klinis : Mobilisasi dibantu pengasuh GCS : V-5 >>E-1>>M-5 Klien tidak melihat pada jarak dekat Jalan meraba di dinding dan Jalan dibantu tongkat Ttv : 160/80mmHg Punya riwayat sakit : DM,HT (5 Tahun) Obat HT: piroxicam rutin diminum DS: Tn.s mengatakan nyeri pada kaki kiri dan kanan Tn. Mengatakan kram dan kaku pada kaki Do: Tampak Tn.S Meminum obat piroxicam 20mg (1-2x sehari) Tn.s mengatakan sulit berjalan dikarenakan nyeri kaki dan kaku tn S mengatakan pernah jatuh saat mencoba berdiri penilaian Risiko jatuh : 65 (Risiko, lakukan tindakan pencegahan jatuh)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI: 00085)**
**Definisi:**
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri, memerlukan bantuan orang lain atau alat bantu untuk mobilisasi.
**Faktor yang Mendukung:**
- Nyeri pada kaki (kiri dan kanan).
- Kram dan kekakuan otot.
- Riwayat jatuh.
- Penggunaan tongkat untuk berjalan.
- Skor risiko jatuh tinggi (65).
---
**2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode SLKI: 0201 – Kemampuan Mobilisasi Fisik Meningkat**
**Indikator:**
- Klien dapat bergerak dengan bantuan minimal.
- Klien mampu menggunakan alat bantu jalan (tongkat) dengan benar.
- Penurunan keluhan nyeri dan kekakuan otot.
- Tidak terjadi cedera atau jatuh selama mobilisasi.
---
**3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode SIKI: 0901 – Manajemen Mobilitas**
**Intervensi Utama:**
- Bantu klien dalam mobilisasi (duduk, berdiri, berjalan).
- Ajarkan teknik penggunaan tongkat yang tepat.
- Lakukan latihan rentang gerak (ROM) pasif/aktif sesuai toleransi.
- Monitor tanda vital sebelum dan setelah mobilisasi.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk manajemen nyeri (koreksi obat piroxicam jika diperlukan, karena NSAID dapat memperburuk kondisi DM dan HT).
**Kode SIKI: 1802 – Pencegahan Jatuh**
**Intervensi Pendukung:**
- Pasang tanda risiko jatuh di area tidur klien.
- Pastikan lingkungan aman (lantai tidak licin, pencahayaan cukup).
- Gunakan alat bantu (pegangan tangan, kursi roda jika diperlukan).
- Edukasi keluarga/pengasuh tentang teknik membantu mobilisasi.
---
**Catatan Tambahan:**
- **Piroxicam** adalah NSAID yang tidak direkomendasikan untuk penggunaan jangka panjang pada pasien DM dan HT karena risiko gangguan ginjal dan kardiovaskular. Pertimbangkan konsultasi ke dokter untuk alternatif analgesik yang lebih aman (mis: parasetamol atau obat neuropatik jika nyeri terkait DM).
- **GCS (E1V5M5)** menunjukkan kesadaran terganggu (koma), tetapi jika yang dimaksud **E4V5M6**, maka kesadaran klien baik. Perlu klarifikasi lebih lanjut.
**Tone:** Akademis (berbasis bukti, referensi SDKI-SLKI-SIKI PPNI).
**Persona:** Pakar Keperawatan (fokus pada asuhan holistik dan keselamatan pasien).
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)*