Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 822 | 28 Sep 2024
Klinis : Nyeri ulu hati, gemetar, denyut jantung meningkat, nyeri tumpul, mual, nyeri skala 8
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yakni nyeri ulu hati, gemetar, denyut jantung meningkat, nyeri tumpul, mual, dan nyeri skala 8, dapat dikodekan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.1
- Deskripsi: Nyeri epigastrik
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 786.50
- Deskripsi: Nyeri perut, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R10.1 (Nyeri epigastrik) digunakan untuk kondisi nyeri di ulu hati atau epigastrium. Gejala nyeri tumpul, mual, dan skala nyeri 8 sesuai dengan deskripsi ini.
- Kode ICD-9-CM 786.50 (Nyeri perut, tidak spesifik) dapat digunakan untuk mengkodekan nyeri perut yang tidak dapat diklasifikasikan lebih spesifik. Gejala nyeri ulu hati, gemetar, dan denyut jantung meningkat dapat termasuk dalam kategori ini.
Jika ada prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk mengevaluasi atau mengobati kondisi ini, maka kode ICD-9-CM untuk tindakan tersebut dapat ditambahkan. Namun, informasi lebih lanjut mengenai tindakan medis yang dilakukan diperlukan untuk menentukan kode ICD-9-CM yang sesuai. -
Article No. 823 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
b. Intoleransi Aktivitas
c. Risiko Malnutrisi
2. Penjelasan Singkat:
a. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan untuk memelihara kebersihan jalan napas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang bebas dari sekret, mampu batuk efektif, dan bernapas dengan mudah.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, terapi oksigen, dan edukasi terkait teknik batuk efektif.
b. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan karena adanya keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan kemandirian yang optimal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, terapi aktivitas, dan edukasi terkait strategi manajemen energi.
c. Risiko Malnutrisi
- SDKI: Berisiko mengalami penurunan berat badan, intake nutrisi yang tidak adekuat, dan kehilangan massa otot.
- SLKI: Pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang optimal.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah skrining status nutrisi, manajemen nutrisi, dan edukasi terkait kebutuhan nutrisi.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada tuberkulosis paru, sehingga diagnosa keperawatan yang muncul terkait dengan sistem pernapasan, aktivitas, dan status nutrisi. Perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif dan memperhatikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk menangani masalah-masalah yang dialami oleh pasien. -
Article No. 824 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien perempuan 35 tahun, merasa mual, Nyeri tumpul skala 8 di ulu hati, gemetar, tampak lemas, nadi cepat, pernah sakit gastritis, colitis, liver batu empedu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit pada saluran pencernaan (gastritis, colitis, batu empedu).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu (IASP, 2017).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa nyeri hingga ke tingkat yang dapat diterima pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri: Serangkaian tindakan untuk mengendalikan atau mengurangi rasa sakit yang dialami pasien.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada adanya nyeri akut di ulu hati. Hal ini dapat disebabkan oleh proses penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan, seperti gastritis, colitis, atau batu empedu. Perawat harus melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, kemudian menerapkan intervensi manajemen nyeri untuk mengurangi atau mengendalikan rasa nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 825 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien perempuan 35 tahun, merasa mual, Nyeri tumpul skala 8 di ulu hati, gemetar, tampak lemas, nadi cepat, buang air kecil 10 kali 1 hari di rumah sakit, terpasang infus. riwayat penyakit gastritis, colitis, liver batu empedu,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan dengan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI: Mual adalah sensasi tidak nyaman yang dapat menyebabkan keinginan untuk muntah.
- SLKI: Menurunkan mual, mengurangi frekuensi muntah.
- SIKI: Observasi tanda-tanda mual, berikan antiemetik jika diperlukan, bantu pasien mengontrol mual, anjurkan pasien untuk makan makanan yang mudah dicerna.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut
- SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Menurunkan nyeri, mempertahankan kontrol nyeri.
- SIKI: Identifikasi karakteristik nyeri, berikan analgetik sesuai resep, lakukan terapi non-farmakologis (kompres hangat/dingin, terapi relaksasi), monitor efektivitas penanganan nyeri.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- SDKI: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit adalah kondisi ketika terdapat kelebihan atau kekurangan cairan dan/atau elektrolit dalam tubuh.
- SLKI: Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- SIKI: Pantau tanda-tanda dehidrasi, atur asupan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, monitor input dan output cairan, awasi tanda-tanda kelebihan cairan.
4. Diagnosa Keperawatan: Risiko infeksi
- SDKI: Risiko infeksi adalah kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- SLKI: Mencegah terjadinya infeksi, mengendalikan infeksi.
- SIKI: Pertahankan teknik aseptik saat merawat infus, pantau tanda-tanda infeksi, berikan antibiotik sesuai indikasi, edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi.
Dalam kasus ini, pasien memiliki riwayat penyakit gastritis, colitis, batu empedu, dan liver, sehingga perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Kolaborasi dengan tim medis lainnya juga diperlukan untuk penanganan yang komprehensif. -
Article No. 826 | 28 Sep 2024
Klinis : Data Subyektif - klien mengatakan nyeri perut bagian bawah tembus ke pinggang sejak kemarin siang - klien mengatakan perut mules ingin bersalin - klien mengatakan tidak ada air ketuban yang keluar - klien mengatakan gerak janinnya aktif - klien mengatakan pandangannya kabur dan kepalanya pusing - klien mengatakan belum ada tidur karena perutnya sakit - klien mengatakan cemas dan takut karena persalinan yang pertama - klien mengatakan ini hamil yang pertama Data Objektif - klien lemas dan lesu - klien gelisah dan meringis - klien hanya terbaring ditempat tidur - terdapat edem pada kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kriteria hasil yang diharapkan adalah klien dapat melaporkan nyeri menurun, dapat menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik relaksasi.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakefektifan Pola Napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan adalah klien dapat menunjukkan pola napas yang efektif, tidak ada tanda-tanda distress pernapasan, dan menunjukkan SpO2 dalam batas normal.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah pemantauan pernapasan, pemberian oksigen, dan teknik pernapasan.
3. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SDKI: Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber stresor atau ancaman yang tidak jelas dan non-spesifik.
- SLKI: Kriteria hasil yang diharapkan adalah klien dapat melaporkan tingkat kecemasan menurun, dapat menggunakan teknik manajemen kecemasan, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah terapi suportif, edukasi, dan teknik manajemen kecemasan.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, klien mengalami nyeri perut bagian bawah yang tembus ke pinggang, perut mules ingin bersalin, pandangan kabur, pusing, belum tidur karena nyeri, cemas dan takut dengan persalinan pertama. Klien juga terlihat lemas, gelisah, dan edem pada kaki. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Nyeri Akut, Ketidakefektifan Pola Napas, dan Kecemasan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, pemantauan pernapasan, pemberian oksigen, terapi suportif, dan teknik manajemen kecemasan. -
Article No. 827 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai dengan penjelasan singkat menggunakan format SDKI - SLKI - SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan: Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
SLKI: Terapi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan bersihan jalan napas, seperti tindakan fisik (postural drainage, perkusi, vibrasi), pemberian oksigen, inhalasi, dan edukasi pasien.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen jalan napas, manajemen oksigenasi, terapi inhalasi, dan edukasi pasien.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi, seperti terapi nutrisi enteral atau parenteral, pengaturan diet, dan edukasi tentang gizi.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen nutrisi, terapi nutrisi, dan edukasi tentang gizi.
3. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau dibutuhkan.
SLKI: Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi aktivitas, seperti manajemen energi, program latihan, dan edukasi tentang aktivitas.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen aktivitas, terapi latihan, dan edukasi tentang aktivitas.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah panduan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan pola respons manusia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah panduan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah panduan untuk menetapkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 828 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. Berikut adalah diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Intoleransi Aktivitas
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- SDKI: Kondisi di mana individu mengalami hambatan dalam membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan jalan napas yang efektif.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien dalam mempertahankan jalan napas yang efektif, seperti memberikan terapi oksigen, melakukan suction, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- SLKI: Individu dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuannya.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi terhadap aktivitas, seperti mengatur aktivitas, memberikan dukungan, dan memantau tanda-tanda vital.
3. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan status nutrisi yang optimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu pasien meningkatkan asupan nutrisi, seperti memberikan konseling gizi, meningkatkan intake makanan, dan memantau status nutrisi.
Dalam kasus ini, pasien dengan diagnosis tuberkulosis paru mengalami beberapa masalah kesehatan yang perlu ditangani secara komprehensif. Diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI, SLKI, serta SIKI di atas memberikan panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. -
Article No. 829 | 28 Sep 2024
Klinis : klien mengatakan perut mules ingin bersalin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi klien yang mengatakan perut mules dan ingin bersalin, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus saat persalinan.
Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
- Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Indikator nyeri pada persalinan antara lain: verbalisasi rasa nyeri, perubahan ekspresi wajah, perubahan tanda-tanda vital, dan perilaku protektif.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mengendalikan nyeri selama persalinan, ditandai dengan penurunan intensitas nyeri dan perubahan perilaku yang adaptif.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: manajemen nyeri, relaksasi, distraksi, dan pemberian analgetik sesuai indikasi.
- Tujuannya adalah membantu klien mencapai nyeri yang terkontrol selama proses persalinan.
Jadi, dalam kondisi klien yang mengatakan perut mules dan ingin bersalin, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah "Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus saat persalinan", dengan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI sebagaimana disampaikan di atas. -
Article No. 830 | 28 Sep 2024
Klinis : pada pasien wanita hamil umur 22 tahun, pasien mengeluh nyeri perut tembus ke pinggang, pasien mengatakan perutnya mules ingin bersalin, pasien mengatakan belum tidur karena nyeri perut, pasien mengatakan cemas karena ini persalinan yang pertama
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah beberapa kemungkinan diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan analgesik sesuai instruksi, melakukan teknik manajemen nyeri, dan memberikan dukungan emosional.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidaknyamanan Fisik
- SDKI: Ketidaknyamanan Fisik adalah pengalaman yang tidak menyenangkan yang dirasakan oleh individu yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat melaporkan peningkatan rasa nyaman, dapat beristirahat, dan mampu beradaptasi dengan perubahan fisik.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi terkait proses persalinan, memfasilitasi istirahat yang cukup, dan mengajarkan teknik relaksasi.
3. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SDKI: Kecemasan adalah respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan bersifat subjektif.
- SLKI: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengenali penyebab kecemasan, mendemonstrasikan teknik manajemen kecemasan, dan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi tentang proses persalinan, mengajarkan teknik relaksasi, dan melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan.
Dalam kasus ini, pasien wanita hamil usia 22 tahun mengalami nyeri perut yang tembus ke pinggang, mulas ingin bersalin, belum tidur karena nyeri, dan merasa cemas karena ini persalinan pertama. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Nyeri Akut, Ketidaknyamanan Fisik, dan Kecemasan, dengan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah yang dialami oleh pasien. -
Article No. 831 | 28 Sep 2024
Klinis : ibu hamil tidak ada air ketuban yang keluar usia kehamilan 38 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam kasus ibu hamil dengan usia kehamilan 38 minggu tanpa adanya keluarnya air ketuban, berikut adalah diagnosia keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan Serebral
Penjelasan: Pada kondisi ini, terdapat risiko penurunan pasokan darah ke otak janin akibat hilangnya air ketuban yang dapat menyebabkan komplikasi pada perkembangan janin.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00204
- Definisi: Risiko mengalami penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak.
- Karakteristik Definisi: Ibu hamil dengan usia kehamilan 38 minggu tanpa adanya keluarnya air ketuban.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 00401
- Judul Luaran: Perfusi Jaringan Serebral
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan aliran darah yang adekuat ke otak.
- Indikator Hasil: Tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda gangguan perfusi jaringan serebral (misalnya penurunan kesadaran, tremor, atau kejang).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 00002
- Judul Intervensi: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Pemantauan secara berkala terhadap tanda-tanda vital pasien untuk mendeteksi adanya perubahan yang dapat mengindikasikan masalah kesehatan.
- Aktivitas Keperawatan:
1. Pantau tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi, tekanan darah) secara rutin.
2. Catat perubahan tanda-tanda vital dan laporkan kepada tenaga kesehatan yang sesuai.
3. Berikan intervensi sesuai dengan perubahan tanda-tanda vital yang terdeteksi.
Dalam kasus ini, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital ibu hamil secara berkala untuk mendeteksi adanya perubahan yang dapat mengindikasikan penurunan perfusi jaringan serebral pada janin.