Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 785 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas dan adanya lesi di paru, maka diagnosis awal adalah tuberkulosis paru. Berikut adalah Diagnosis Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan dengan kondisi pasien:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Permeabilitas Jalan Napas
2. Pengendalian Batuk
3. Pengeluaran Sekret
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Batuk
3. Terapi Oksigen
Penjelasan singkat:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pasien mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan, sehingga jalan napas menjadi tidak terbuka dengan baik, ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan kemungkinan suara napas bronkial.
- SDKI, SLKI, dan SIKI mengarah pada intervensi keperawatan untuk mempertahankan permeabilitas jalan napas, mengendalikan batuk, membantu pengeluaran sekret, serta memberikan terapi oksigen jika diperlukan.
Diagnosis Keperawatan lainnya yang mungkin muncul:
2. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Intoleransi Aktivitas
Tujuan utama dari asuhan keperawatan pada pasien ini adalah mempertahankan status pernapasan yang optimal, mengatasi masalah nutrisi, serta meningkatkan toleransi aktivitas. -
Article No. 786 | 28 Sep 2024
Klinis : Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik
2. Penjelasan singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab nyeri akut salah satunya adalah pencedera fisik, seperti luka, fraktur, dan berbagai jenis trauma lainnya.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan dari penanganan nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik adalah penurunan tingkat nyeri, peningkatan kemampuan melakukan aktivitas, dan perbaikan kondisi fisik.
- Indikator keberhasilan dapat diukur melalui skala nyeri, kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas, dan perbaikan kondisi fisik.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik meliputi manajemen nyeri, perawatan luka, terapi komplementer, dan edukasi.
- Contoh intervensi spesifik antara lain pemberian analgesik, kompres dingin/hangat, distraksi, dan perawatan luka yang sesuai.
Secara singkat, diagnosa keperawatan pada kasus ini adalah nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisik. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatannya berfokus pada penanganan nyeri akut dan perbaikan kondisi fisik pasien. -
Article No. 787 | 28 Sep 2024
Klinis : PUSING
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi PUSING:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Kepala
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Penurunan Nyeri Kepala
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri Kepala
2. Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri Kepala
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
- Karakteristik: Keluhan nyeri di area kepala, meningkatnya intensitas nyeri, lokasi nyeri di kepala, tanda-tanda nyeri seperti mual atau muntah.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Penurunan Nyeri Kepala
- Definisi: Tingkat nyeri di kepala yang menurun sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
- Indikator: Nyeri kepala berkurang, kemampuan mengatasi nyeri kepala, kepuasan terhadap manajemen nyeri kepala.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Nyeri Kepala
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan nyeri di area kepala.
- Aktivitas Utama: Identifikasi faktor penyebab/pemicu, pengkajian nyeri kepala, kolaborasi dengan profesi kesehatan lain, pemberian obat-obatan, terapi non-farmakologis (kompres hangat/dingin, relaksasi, distraksi), edukasi.
Dalam praktiknya, perawat akan mengkaji penyebab pusing, intensitas, lokasi, serta faktor-faktor yang mempengaruhi, kemudian menyusun rencana keperawatan yang meliputi tindakan farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan pusing. -
Article No. 788 | 28 Sep 2024
Klinis : PUSING BERPUTAR
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi PUSING BERPUTAR berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Vertigo
- Definisi: Sensasi perputaran atau berputarnya tubuh atau lingkungan sekitar (ilusi gerakan).
2. Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Vertigo adalah sensasi gerakan atau berputar yang dirasakan oleh pasien, dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti vestibular, neurologis, atau cardiovaskuler.
- Gejala utama adalah rasa berputar atau oleng, disertai dengan mual, muntah, gangguan keseimbangan, dan kecemasan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan, mengelola gejala vertigo, dan meningkatkan kenyamanan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen vertigo, manajemen mual dan muntah, serta latihan untuk meningkatkan keseimbangan.
- Tujuannya adalah untuk mengurangi gejala vertigo, mencegah komplikasi, dan membantu pasien beradaptasi dengan kondisinya.
Secara singkat, diagnosa keperawatan untuk kondisi PUSING BERPUTAR adalah vertigo, yang merupakan sensasi perputaran atau berputarnya tubuh atau lingkungan sekitar. Penanganan keperawatan melibatkan manajemen gejala, latihan keseimbangan, dan upaya untuk meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 789 | 28 Sep 2024
Klinis : 1. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraksi otot jantung. d.d wajah pasien pucat, dada terasa berdebar debar, suara jantung abnormal yaitu murmur, takikardi, hipotensi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung (Decreased Cardiac Output)
Definisi:
Keadaan di mana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Faktor Penyebab:
- Perubahan kontraksi otot jantung
Tanda dan Gejala:
- Wajah pucat
- Dada terasa berdebar-debar
- Suara jantung abnormal (misalnya murmur)
- Takikardi
- Hipotensi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan acuan baku dalam menentukan diagnosa keperawatan yang digunakan di Indonesia. Penurunan Curah Jantung adalah salah satu diagnosa keperawatan yang ada dalam SDKI.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan acuan baku dalam menentukan luaran atau kriteria hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Beberapa luaran yang terkait dengan Penurunan Curah Jantung antara lain Perfusi Jaringan, Stabilitas Hemodinamik, dan Toleransi Aktivitas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan acuan baku dalam menentukan intervensi atau tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. Beberapa intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Penurunan Curah Jantung antara lain Pemantauan Hemodinamik, Manajemen Jantung, dan Manajemen Aktivitas. -
Article No. 790 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien baru di rumah sakit kelas c
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. PENGERTIAN:
- Pasien baru di rumah sakit kelas C adalah pasien yang baru pertama kali datang dan mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit kelas C.
- Rumah sakit kelas C merupakan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan gawat darurat.
2. TUJUAN:
- Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, efektif, dan efisien bagi pasien baru di rumah sakit kelas C.
- Memastikan proses pendaftaran dan admisi pasien baru berjalan dengan lancar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. KEBIJAKAN:
- Setiap pasien baru yang datang ke rumah sakit kelas C wajib menjalani proses pendaftaran dan admisi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
- Rumah sakit kelas C harus memiliki kebijakan dan prosedur tertulis terkait penerimaan dan pendaftaran pasien baru.
4. PROSEDUR:
- Pasien baru datang ke rumah sakit dan melakukan pendaftaran di loket pendaftaran.
- Petugas pendaftaran akan meminta data diri pasien, seperti nama, usia, jenis kelamin, alamat, dan nomor kontak.
- Petugas pendaftaran akan memeriksa kelengkapan data pasien dan membuatkan nomor rekam medis baru.
- Petugas pendaftaran akan memberikan nomor antrian kepada pasien dan mengarahkan pasien ke poliklinik terkait.
- Pasien akan diterima oleh petugas poliklinik dan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan keluhan yang disampaikan.
- Setelah pemeriksaan, pasien akan mendapatkan hasil pemeriksaan dan resep obat, jika diperlukan.
- Pasien kemudian akan menuju ke bagian farmasi untuk mengambil obat.
- Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke bagian yang sesuai.
5. UNIT TERKAIT:
- Loket Pendaftaran
- Poliklinik
- Bagian Farmasi
- Bagian Administrasi Keuangan
- Bagian Rekam Medis
Penjelasan detail:
Prosedur penerimaan pasien baru di rumah sakit kelas C dimulai dari pasien datang ke loket pendaftaran, dimana petugas akan mencatat data diri pasien, membuat nomor rekam medis baru, dan memberikan nomor antrian. Pasien kemudian akan diarahkan ke poliklinik terkait untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah pemeriksaan, pasien akan mendapatkan hasil pemeriksaan dan resep obat, jika diperlukan. Pasien selanjutnya akan menuju ke bagian farmasi untuk mengambil obat. Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke bagian yang sesuai. Seluruh proses ini melibatkan beberapa unit terkait di dalam rumah sakit kelas C, seperti loket pendaftaran, poliklinik, bagian farmasi, administrasi keuangan, dan rekam medis. -
Article No. 791 | 28 Sep 2024
Klinis : h. D iagnosa keperawatan 1. Defisit perawatan diri (D.0109) Data Problem Etiologi DS: ● Menolak melakukan perawatan diri DO: ● Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri ● Minat melakukan perawatan diri kurang Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, dan kondisi tempat tinggal yang tidak higienis. 1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Penurunan motivasi/minat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Pada kondisi yang Anda berikan, dapat dirumuskan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Karakteristik Mayor:
- Menolak melakukan perawatan diri
- Tidak mampu mandi, mengenakan pakaian, makan, ke toilet, atau berhias secara mandiri
- Minat melakukan perawatan diri kurang
Faktor Berhubungan:
1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik
2. Penurunan motivasi/minat
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menegakkan diagnosis keperawatan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menentukan luaran/hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan acuan standar untuk menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan "Defisit Perawatan Diri" sesuai dengan kondisi yang diberikan, yaitu adanya ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri. Faktor yang berhubungan adalah gangguan psikologis/psikotik dan penurunan motivasi/minat, yang dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan di lapas yang tidak mendukung. -
Article No. 792 | 28 Sep 2024
Klinis : BISUL
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi BISUL:
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi:
Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Infeksi bakteri, trauma, alergi, dan penyakit kronis.
- Tanda dan Gejala: Perubahan warna kulit, perdarahan, nyeri, edema, dan kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Integritas kulit membaik.
- Indikator: Luka sembuh, tidak ada tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan luka, manajemen nyeri, pemberian antibiotik, dan edukasi perawatan diri.
Penjelasan Singkat:
Bisul merupakan salah satu bentuk dari integritas kulit terganggu, dimana terjadi infeksi lokal pada kulit yang menyebabkan pembentukan abses atau kantung nanah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka, manajemen nyeri, pemberian antibiotik, dan edukasi perawatan diri untuk mencapai luaran integritas kulit yang membaik. -
Article No. 793 | 28 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang dialami pasien anak perempuan berusia 5 tahun, yaitu demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah, kemungkinan besar pasien mengalami kondisi yang disebut sebagai campak.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B05.9
- Deskripsi: Campak, tanpa komplikasi
Penjelasan:
- Kode B05.9 dalam ICD-10 adalah untuk diagnosis campak tanpa komplikasi.
- Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak (Measles virus). Gejala utama campak meliputi demam tinggi, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk, dan konjungtivitis (mata merah).
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: Tidak ada
- Deskripsi: Tidak ada
Penjelasan:
- Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis yang memerlukan kode ICD-9-CM, karena pasien hanya memerlukan perawatan simptomatik dan pengawasan.
- Penanganan utama untuk pasien campak tanpa komplikasi biasanya berupa pemberian obat untuk meredakan gejala, serta menjaga kebersihan dan hidrasi yang cukup. -
Article No. 794 | 28 Sep 2024
Klinis : h. Diagnosa keperawatan 1. Defisit perawatan diri (D.0109) Data Problem Etiologi DS: ● Menolak melakukan perawatan diri DO: ● Tidak mampu mandi/mengenakan pakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri ● Minat melakukan perawatan diri kurang Kondisi di lapas yang tidak cukup bersih, kurangnya akses ke air bersih dan sabun, dan kondisi tempat tinggal yang tidak higienis. 1. Gangguan psikologis dan/atau psikotik 2. Penurunan motivasi/minat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri (D.0109)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Perawatan Diri (D.0109) adalah kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam melakukan satu atau lebih aktivitas perawatan diri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Defisit Perawatan Diri adalah Perawatan Diri, di mana pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat diberikan untuk mengatasi Defisit Perawatan Diri antara lain:
1. Bantu Perawatan Diri
2. Fasilitasi Perawatan Diri
3. Manajemen Lingkungan: Perawatan Diri
4. Terapi Aktivitas: Perawatan Diri
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan Defisit Perawatan Diri (D.0109) terjadi ketika individu mengalami keterbatasan dalam melakukan satu atau lebih aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, makan, menggunakan toilet, dan berhias. Etiologi yang mungkin terjadi adalah gangguan psikologis/psikotik dan penurunan motivasi/minat. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah membantu, memfasilitasi, dan mengelola lingkungan terkait perawatan diri, serta melakukan terapi aktivitas perawatan diri agar pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri atau dengan bantuan.