Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 956 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien gea ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntahâ mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat ( etiologi, diagnosa keperawatan ,tujuan dan kreteria hasil dan intervensi keperawatan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Etiologi:
Kondisi yang Anda deskripsikan menunjukkan kemungkinan adanya gangguan gastrointestinal, seperti gastroenteritis atau infeksi saluran pencernaan. Diare, mual, dan rasa lemas dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyerang saluran pencernaan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare Akut berhubungan dengan infeksi saluran pencernaan, ditandai dengan buang air besar frekuensi 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair, tanpa darah.
Tujuan dan Kriteria Hasil:
1. Pasien akan menunjukkan frekuensi diare berkurang menjadi 1-2 kali per hari dengan konsistensi lebih padat dalam waktu 2-3 hari.
2. Pasien akan melaporkan tidak adanya keluhan mual dan muntah dalam waktu 1-2 hari.
3. Pasien akan menunjukkan peningkatan energi dan tidak terlihat pucat dalam waktu 2-3 hari.
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji status hidrasi pasien, termasuk tanda-tanda dehidrasi.
2. Pantau intake dan output cairan pasien.
3. Berikan cairan oral atau intravena sesuai dengan kebutuhan untuk mengganti cairan yang hilang.
4. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan kaya elektrolit.
5. Berikan antiemetik (obat untuk mengurangi mual dan muntah) jika diperlukan.
6. Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen diare akut, termasuk menjaga kebersihan dan mencuci tangan.
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk pemberian terapi yang sesuai.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk memastikan keseragaman dan kualitas asuhan keperawatan di Indonesia. -
Article No. 957 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, dengan persona sebagai pakar, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda jelaskan, yaitu gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer didefinisikan sebagai penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan. Tanda dan gejala yang muncul termasuk gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien akan menunjukkan perfusi jaringan perifer yang efektif, yang ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal, ekstremitas hangat, dan capillary refill kurang dari 3 detik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, manajemen rasa tidak nyaman, pemberian oksigen, peningkatan aliran darah perifer, serta edukasi kepada pasien dan keluarga terkait perawatan di rumah.
Dengan pendekatan akademis dan kemampuan saya sebagai pakar, saya telah memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Jika Anda membutuhkan informasi tambahan, saya siap untuk membantu. -
Article No. 958 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Curah Jantung
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Curah Jantung didefinisikan sebagai ketidakcukupan volume darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan penurunan curah jantung adalah pasien menunjukkan tanda-tanda peningkatan curah jantung, seperti nadi teraba kuat dan teratur, tekanan darah dalam batas normal, suhu kulit hangat, dan tidak ada tanda-tanda gagal jantung.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani penurunan curah jantung meliputi:
- Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Pemberian cairan intravena untuk menjaga volume darah
- Manajemen kecemasan dan stres
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis jika diperlukan.
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 959 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan gejala-gejala yang Anda paparkan, yaitu gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi, saya sebagai pakar keperawatan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Hemodinamik
Penjelasan:
Ketidakstabilan Hemodinamik adalah kondisi tidak seimbangnya sistem sirkulasi yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah, frekuensi nadi, curah jantung, dan aliran darah ke jaringan. Gejala yang muncul pada kondisi ini antara lain gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan gangguan pada sistem kardiovaskular yang ditandai dengan perubahan tanda-tanda vital dan/atau perubahan perfusi jaringan.
Karakteristik: Gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Stabilitas Hemodinamik Tercapai, Adaptasi Kardiovaskular Membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan: Pemantauan Hemodinamik, Manajemen Perfusi Jaringan, Manajemen Syok.
Dengan demikian, penanganan keperawatan yang dapat dilakukan untuk kondisi Ketidakstabilan Hemodinamik ini adalah pemantauan tanda-tanda vital secara ketat, manajemen cairan dan obat-obatan untuk mempertahankan perfusi jaringan, serta intervensi untuk mengatasi syok jika diperlukan. -
Article No. 960 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ansietas
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ansietas didefinisikan sebagai respon emosional dan psikologis individu terhadap ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui yang ditandai dengan kebingungan, kekhawatiran, dan ketakutan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan ansietas antara lain penurunan tingkat ansietas, peningkatan kemampuan koping, dan peningkatan rasa nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi ansietas meliputi manajemen ansietas, terapi relaksasi, terapi kognitif, pemberian terapi obat, dan edukasi terkait ansietas.
Dengan kondisi gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi, diagnosis keperawatan yang tepat adalah ansietas. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen ansietas, terapi relaksasi, edukasi, dan pemberian terapi obat jika diperlukan. -
Article No. 961 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Kecemasan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan adalah respon emosional dan fisik terhadap ancaman yang disebabkan oleh sumber internal atau eksternal yang dirasakan individu, yang ditandai dengan perasaan takut, khawatir, dan tegang.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Setelah dilakukan intervensi keperawatan, diharapkan pasien dapat menunjukkan:
1. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab kecemasan.
2. Mampu menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
3. Mampu mengontrol tanda dan gejala fisiologis kecemasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan antara lain:
1. Manajemen Kecemasan: Membantu pasien untuk mengidentifikasi penyebab kecemasan dan menerapkan teknik relaksasi.
2. Terapi Aktivitas: Melibatkan pasien dalam aktivitas yang dapat mengurangi kecemasan.
3. Dukungan Emosional: Memberikan dukungan dan empati kepada pasien untuk mengurangi kecemasan.
Secara akademis, sebagai pakar, saya menyimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Kecemasan, dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 962 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Hipovolemia
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipovolemia adalah kondisi penurunan volume cairan dan elektrolit dalam tubuh yang dapat disebabkan oleh perdarahan, dehidrasi, atau kehilangan cairan berlebih.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan hipovolemia adalah peningkatan volume cairan tubuh, stabilitas tanda-tanda vital, dan tidak ada komplikasi terkait penurunan volume cairan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk hipovolemia dapat mencakup:
a. Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
b. Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
c. Pengaturan posisi pasien untuk mendukung perfusi jaringan
d. Penanganan penyebab hipovolemia, seperti perdarahan atau diare
Penjelasan singkat:
Kondisi gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi yang Anda sampaikan mengarah pada hipovolemia, yaitu penurunan volume cairan dan elektrolit dalam tubuh. Penanganan yang tepat diperlukan untuk memulihkan volume cairan, menjaga stabilitas tanda-tanda vital, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Intervensi keperawatan berfokus pada pemantauan, pemberian cairan, pengaturan posisi, dan penanganan penyebab hipovolemia. -
Article No. 963 | 30 Sep 2024
Klinis : gelisah, takikardia, akral dingin, hipotensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala yang Anda sebutkan, yaitu gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi, dapat diklasifikasikan sebagai kondisi shock atau syok.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R57.9
- Deskripsi: Syok, tidak diklasifikasi di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 785.50
- Deskripsi: Syok, tidak diklasifikasi di tempat lain
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R57.9 (Syok, tidak diklasifikasi di tempat lain) digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi syok yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori syok yang lebih spesifik, seperti syok hipovolemik, septik, kardiogenik, atau syok lainnya.
- Gejala gelisah, takikardia, akral dingin, dan hipotensi menunjukkan adanya kondisi syok, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kehilangan cairan, infeksi, atau gangguan kardiovaskular.
- Kode ICD-9-CM 785.50 (Syok, tidak diklasifikasi di tempat lain) digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi syok yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam kategori syok yang lebih spesifik pada klasifikasi ICD-9-CM. -
Article No. 964 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengeluh dada berdebar-debar, sesak nafas saat beraktivitas, dada terasa panas menjalar ke belikat belakang, pusing, kepala seperti berputar. Hasil pemeriksaan lab didapatkan Hb 5,7 Ht 19 eritrosit 2,3
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan kondisi yang dijelaskan, diagnosis dan tindakan yang sesuai adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I47.1
- Deskripsi: Takikardia supraventrikuler
2. Kode ICD-9-CM:
- Kode: 427.31
- Deskripsi: Takikardia supraventrikuler
Penjelasan:
Keluhan pasien, yaitu dada berdebar-debar, sesak napas saat beraktivitas, dada terasa panas menjalar ke belikat belakang, serta pusing dan kepala seperti berputar, mengarah pada diagnosis takikardia supraventrikuler. Takikardia supraventrikuler merupakan jenis aritmia jantung di mana denyut jantung lebih cepat dari normal, berasal dari bagian jantung di atas ventrikel.
Hasil pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan anemia yang ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin (Hb 5,7), hematokrit (Ht 19), dan jumlah eritrosit (2,3). Anemia dapat menjadi faktor yang memperberat gejala takikardia supraventrikuler.
Tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini antara lain pemberian obat-obatan antiaritmia, penanganan anemia, serta edukasi dan perubahan gaya hidup untuk mencegah kekambuhan. -
Article No. 965 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien tersebut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekresi atau benda asing dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
- Faktor yang Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, gangguan mekanisme batuk.
- Gejala dan Tanda: Batuk berdahak, suara napas bronkial, sesak napas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Penurunan nafsu makan, penyakit.
- Gejala dan Tanda: Penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan.
3. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Faktor yang Berhubungan: Proses infeksi.
- Gejala dan Tanda: Demam.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien dan membantu perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI secara terintegrasi akan membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien.