Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 934 | 30 Sep 2024
Klinis : Batuk sesak ronchi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi alveolar yang adekuat.
Penyebab:
- Hambatan jalan napas (Ronchi)
- Kekuatan otot pernapasan menurun
Gejala:
- Batuk
- Sesak napas
- Ronchi
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
Penyebab:
- Penumpukan sekresi
- Obstruksi jalan napas
Gejala:
- Batuk tidak efektif
- Sputum berlebihan
- Ronchi
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
- SDKI terdiri dari definisi diagnosis, penyebab, gejala, dan faktor yang berhubungan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SLKI mencakup indikator hasil, kriteria hasil, dan target hasil.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- SIKI mencakup definisi intervensi, aktivitas, dan rasional intervensi.
Dalam kasus ini, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Pola Napas Tidak Efektif dan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan mencakup pengaturan posisi, terapi oksigen, fisioterapi dada, dan tindakan lain untuk membantu membersihkan jalan napas dan memfasilitasi ventilasi yang efektif. -
Article No. 935 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis awal untuk pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan, serta hasil pemeriksaan menunjukkan adanya suara napas bronkial di paru kanan atas dan lesi di paru, adalah tuberkulosis paru. Adapun kode ICD-10 dan ICD-9-CM adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 011.9
- Deskripsi: Tuberkulosis paru, unspecified
Penjelasan:
- Kode ICD-10 A15.0 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru dengan konfirmasi bakteriologis dan histologis, sesuai dengan gejala dan hasil pemeriksaan pada pasien.
- Kode ICD-9-CM 011.9 digunakan untuk diagnosis tuberkulosis paru yang tidak dispesifikasi secara rinci. -
Article No. 936 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien anak perempuan, usia 5 tahun, mengalami demam tinggi selama 3 hari, ruam merah di kulit, bintik Koplik di mukosa mulut, batuk kering, dan mata merah. Hasil pemeriksaan menunjukkan kemungkinan campak.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko penularan infeksi berhubungan dengan penyakit campak.
SDKI:
- Definisi: Kemungkinan terjadinya penyebaran mikroorganisme patogen dari sumber infeksi ke orang lain.
- Faktor Risiko: Paparan mikroorganisme patogen, kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penularan.
SLKI:
- Tujuan: Pasien bebas dari penularan infeksi.
- Indikator: Tidak ada tanda-tanda penularan infeksi, adanya perilaku pencegahan penularan.
SIKI:
- Intervensi: Edukasi pencegahan penularan infeksi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, isolasi pasien, penggunaan alat pelindung diri.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan sekresi berlebih.
SDKI:
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas.
- Faktor Penyebab: Sekresi berlebihan, batuk tidak efektif.
SLKI:
- Tujuan: Pasien mempertahankan bersihan jalan napas.
- Indikator: Frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada obstruksi jalan napas, bunyi napas normal.
SIKI:
- Intervensi: Pengisapan lendir, pemberian oksigen, latihan batuk efektif, pengaturan posisi.
Pemahaman singkat:
- SDKI: Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia, berisi definisi dan faktor risiko/penyebab.
- SLKI: Standar Luaran Keperawatan Indonesia, berisi tujuan dan indikator hasil yang diharapkan.
- SIKI: Standar Intervensi Keperawatan Indonesia, berisi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 937 | 30 Sep 2024
Klinis : Tuan Andi telah mengalami batuk produktif selama tiga tahun terakhir dan pernah didiagnosis menderita pneumonia. Ayah tuan Andi meninggal akibat TBC. Tuan Andi juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disertai dengan penurunan nafsu makan. Ia merasa sulit untuk makan karena sering merasa sesak napas dan mual serta turgor kulitnya tampak buruk. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Ia merasa frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami Tuan Andi, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosis Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakberdayaan
4. Kerusakan Integritas Kulit
Penjelasan Singkat:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan patensi jalan napas.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pembersihan sekresi dan mempertahankan patensi jalan napas.
2. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi peningkatan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
3. Ketidakberdayaan
SDKI: Pengalaman subjektif dan objektif keterbatasan dalam membuat pilihan atau keputusan yang memengaruhi kehidupan seseorang.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan dan pilihan yang memengaruhi kehidupannya.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk membantu klien meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan dan pilihan yang memengaruhi kehidupannya.
4. Kerusakan Integritas Kulit
SDKI: Perubahan struktur dan fungsi kulit.
SLKI: Intervensi keperawatan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit.
SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit.
Kesimpulannya, Tuan Andi membutuhkan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pernapasan, nutrisi, psikologis, dan integritas kulit yang dialaminya. Penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu perawat dalam memberikan intervensi yang tepat dan terstruktur untuk membantu Tuan Andi mencapai hasil yang optimal. -
Article No. 938 | 30 Sep 2024
Klinis : Tuan Andi telah mengalami batuk produktif selama tiga tahun terakhir dan pernah didiagnosis menderita pneumonia. Ayah tuan Andi meninggal akibat TBC. Tuan Andi juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disertai dengan penurunan nafsu makan. Ia merasa sulit untuk makan karena sering merasa sesak napas dan mual serta turgor kulitnya tampak buruk. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Ia merasa frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan gejala dan riwayat yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang mungkin sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J44.9
- Deskripsi: Penyakit paru obstruktif kronis, tidak dispesifikasi
- Penjelasan: Tuan Andi mengalami batuk produktif selama tiga tahun dan pernah didiagnosis dengan pneumonia, yang mengarah pada kemungkinan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Faktor risiko lain adalah riwayat merokok, penurunan berat badan, dan riwayat keluarga dengan tuberkulosis (TBC), yang dapat berkontribusi pada kondisi ini.
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 93.08
- Deskripsi: Konseling untuk berhenti merokok
- Penjelasan: Tuan Andi mengakui kesulitan untuk berhenti merokok, meskipun mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Konseling untuk berhenti merokok dapat menjadi tindakan medis yang sesuai untuk membantu Tuan Andi mengatasi kebiasaan merokok.
Selain itu, beberapa prosedur/tindakan medis tambahan yang mungkin diperlukan berdasarkan kondisi Tuan Andi adalah:
- Pemeriksaan fungsi paru-paru (spirometri) untuk mendiagnosis dan memantau tingkat keparahan PPOK.
- Terapi oksigen, baik kontinyu maupun saat aktivitas fisik, untuk mengatasi sesak napas.
- Terapi farmakologis, seperti bronkodilator, kortikosteroid, dan antibiotik, untuk mengelola gejala PPOK.
- Konsultasi gizi untuk membantu meningkatkan asupan nutrisi dan mengatasi penurunan berat badan.
- Dukungan psikologis untuk mengelola frustrasi dan stres yang dialami Tuan Andi akibat kondisinya. -
Article No. 939 | 30 Sep 2024
Klinis : Tuan Andi telah mengalami batuk produktif selama tiga tahun terakhir dan pernah didiagnosis menderita pneumonia. Ayah tuan Andi meninggal akibat TBC. Tuan Andi juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan, disertai dengan penurunan nafsu makan. Ia merasa sulit untuk makan karena sering merasa sesak napas dan mual serta turgor kulitnya tampak buruk. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan berhenti merokok meskipun sudah mengetahui dampaknya terhadap kesehatannya. Ia merasa frustrasi karena kondisinya tidak kunjung membaik.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif
- SDKI: Pola Napas Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk menarik napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang mungkin sesuai adalah Manajemen Jalan Napas, Peningkatan Ventilasi, dan Edukasi Pasien.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan adalah Pembersihan Jalan Napas, Pemberian Oksigen, dan Edukasi Perawatan Pernapasan.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- SDKI: Risiko Infeksi adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang mungkin sesuai adalah Manajemen Infeksi, Perawatan Luka, dan Edukasi Pencegahan Infeksi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan adalah Pemberian Obat Anti-infeksi, Perawatan Luka, dan Edukasi Pencegahan Infeksi.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh adalah asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang mungkin sesuai adalah Manajemen Nutrisi, Peningkatan Berat Badan, dan Edukasi Gizi.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan adalah Pemberian Makanan/Nutrisi, Pemantauan Berat Badan, dan Edukasi Gizi.
4. Diagnosa Keperawatan: Kurang Pengetahuan
- SDKI: Kurang Pengetahuan adalah keterbatasan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik tertentu.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang mungkin sesuai adalah Manajemen Pengetahuan, Fasilitasi Pembelajaran, dan Konseling.
- SIKI: Tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan adalah Pemberian Informasi Kesehatan, Bimbingan/Konseling, dan Edukasi.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran/hasil keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia. -
Article No. 940 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit pinggang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, untuk pasien dengan keluhan sakit pinggang, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP, 1979).
- Gejala dan Tanda: Klien mengeluhkan nyeri di area pinggang, skala nyeri meningkat, peningkatan tanda-tanda vital, perilaku protektif terhadap area yang sakit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode Diagnosis: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain/IASP, 1979).
- Karakteristik Mayor: Klien mengeluhkan nyeri, ekspresi wajah menunjukkan kesakitan, posisi untuk mengurangi nyeri.
- Faktor Berhubungan: Cedera, prosedur diagnostik/terapeutik, penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode Luaran: 10106
- Judul Luaran: Tingkat Nyeri
- Definisi: Tingkat keparahan nyeri yang dialami individu.
- Kriteria Hasil: Skala nyeri menurun, klien dapat tidur/beristirahat dengan nyenyak, klien dapat beraktivitas sesuai kemampuan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode Intervensi: 3302
- Judul Intervensi: Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk membantu klien mengurangi nyeri yang dialami.
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi karakteristik nyeri, monitor tanda-tanda vital, berikan analgesik sesuai resep, anjurkan klien menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan nyeri.
Dalam penatalaksanaan kondisi ini, perawat akan melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, menyusun rencana asuhan keperawatan, dan melakukan intervensi yang sesuai untuk mengurangi keluhan nyeri pinggang yang dialami pasien. -
Article No. 941 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang mengalami gatal-gatal, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat digunakan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Pruritus (Gatal-gatal)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pruritus adalah sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Penyebab pruritus dapat berasal dari berbagai kondisi, seperti alergi, infeksi, penyakit kulit, atau penyebab lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan pruritus adalah pasien dapat mengendalikan gatal-gatal, tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit, pasien dapat beristirahat dengan baik, dan pasien dapat melakukan perawatan kulit secara mandiri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan untuk menangani pruritus meliputi:
1. Identifikasi penyebab pruritus
2. Pemberian obat anti-gatal sesuai indikasi
3. Perawatan kulit (penggunaan pelembab, menghindari iritasi)
4. Edukasi tentang manajemen gatal-gatal
5. Evaluasi efektivitas intervensi dan perbaikan kondisi kulit
Penjelasan singkat tersebut memberikan gambaran umum tentang diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan gatal-gatal pada pasien. -
Article No. 942 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien mengeluh mual dan muntah pasien mengatakan nyeri post sc
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang mengeluh mual dan muntah serta nyeri post SC:
1. Diagnosa Keperawatan: Mual (SDKI)
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di dalam perut yang dapat mengarah pada usaha untuk muntah.
- Penyebab: Faktor fisiologis (obat, radang, infeksi), faktor psikologis (kecemasan), dan faktor lingkungan.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut (SDKI)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Penyebab: Prosedur pembedahan (post-SC).
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran terkait mual: Kontrol Mual, Kontrol Muntah
- Luaran terkait nyeri: Kontrol Nyeri, Penyembuhan Luka
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi terkait mual: Manajemen Mual, Manajemen Muntah
- Intervensi terkait nyeri: Manajemen Nyeri, Perawatan Luka
Penjelasan singkat:
- Mual dan muntah dapat disebabkan oleh faktor fisiologis, psikologis, atau lingkungan. Perawatan yang diperlukan adalah manajemen mual dan muntah.
- Nyeri post-SC dapat disebabkan oleh proses pembedahan. Perawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri dan perawatan luka operasi.
- SLKI dan SIKI menyediakan standar luaran dan intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah mual, muntah, dan nyeri pada pasien. -
Article No. 943 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien datang dengan keluhan gatal-gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Untuk kondisi pasien dengan keluhan gatal-gatal, berikut adalah contoh diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan pruritus (gatal-gatal)
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi Aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
- Pruritus: Sensasi tidak menyenangkan pada kulit yang mendorong keinginan untuk menggaruk.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi Aktivitas Meningkat
- Manajemen Pruritus
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Aktivitas
- Mengkaji keterbatasan aktivitas pasien akibat gatal-gatal.
- Membantu pasien mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan dan menyusun rencana aktivitas.
- Memantau respons pasien terhadap aktivitas.
- Manajemen Pruritus
- Mengkaji penyebab, durasi, dan tingkat keparahan gatal-gatal.
- Memberikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi gatal-gatal.
- Mengajarkan teknik pengalihan, seperti kompres dingin atau aplikasi pelembab kulit.
- Memantau respons pasien terhadap intervensi yang diberikan.
Tujuan dari diagnosa keperawatan ini adalah agar pasien dapat meningkatkan toleransi aktivitas dan mengelola gatal-gatal yang dialaminya, sehingga dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.