Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 910 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat bujat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang anda sampaikan, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Diare
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Diare
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kontrol BAB, Integritas Membran Mukosa
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Diare, Peningkatan Nutrisi
Penjelasan singkat:
- Diare adalah kondisi ketika seseorang mengalami pengeluaran feses yang lebih sering dan cair.
- Gejala yang muncul antara lain frekuensi BAB yang meningkat (>3x/hari), konsistensi feses cair, dan tidak mengandung darah.
- Risiko komplikasi berupa dehidrasi, gangguan elektrolit, dan malnutrisi.
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen diare (pemberian cairan dan elektrolit), peningkatan nutrisi, serta pemantauan tanda-tanda vital dan intake-output.
2. Mual dan Muntah
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Mual
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kontrol Mual, Keseimbangan Cairan
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Mual, Manajemen Cairan
Penjelasan singkat:
- Mual dan muntah merupakan gejala yang sering menyertai diare akut.
- Mual dan muntah dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan gangguan elektrolit.
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen mual (pemberian antiemetik, pengaturan lingkungan), manajemen cairan (pemberian cairan dan elektrolit), serta pemantauan tanda-tanda vital dan intake-output.
3. Kelemahan
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Intoleransi Aktivitas
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Toleransi Aktivitas, Kekuatan Otot
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Energi, Peningkatan Mobilitas
Penjelasan singkat:
- Kelemahan dan kelelahan merupakan gejala yang sering menyertai diare akut, terutama akibat kehilangan cairan dan elektrolit.
- Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen energi (istirahat yang cukup) dan peningkatan mobilitas sesuai dengan kondisi pasien.
Penanganan utama pada kondisi ini adalah menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta memantau tanda-tanda vital dan intake-output. Selain itu, pemberian antiemetik, antidiare, dan obat penunjang lainnya sesuai dengan kondisi pasien juga perlu dilakukan. -
Article No. 911 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu:
1. Pasien mengeluh Gastroenteritis Akut (GEA) dengan diare 3 kali per hari dengan konsistensi cair, tanpa darah, dan disertai mual-muntah yang hilang timbul.
2. Pasien juga mengeluh badan terasa lemas dan pucat.
3. Gejala tersebut terjadi sekitar 2 hari yang lalu.
Diagnosis Keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Diare akut
Definisi: Pengeluaran tinja yang lebih cair atau encer dari normal, terjadi lebih dari 3 kali per hari.
Penyebab: Infeksi bakteri, virus, parasit, obat-obatan, dan kondisi medis lainnya.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosis keperawatan berdasarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam konteks kasus ini, SDKI yang sesuai adalah "Diare akut", SLKI yang sesuai adalah "Keseimbangan cairan", dan SIKI yang sesuai adalah "Manajemen Diare" dan "Manajemen Hipovolemia". -
Article No. 912 | 30 Sep 2024
Klinis : SIKI MANAJEMEN JALAN NAFAS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan singkat mengenai Diagnosa Keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi SIKI MANAJEMEN JALAN NAFAS:
Diagnosa Keperawatan:
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pola Napas Tidak Efektif
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk mempertahankan permeabilitas saluran napas untuk memfasilitasi pertukaran gas.
- Pola Napas Tidak Efektif: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif: Pemeliharaan jalan napas terbuka dan bebas sekret.
- Pola Napas Tidak Efektif: Pernapasan yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Jalan Nafas: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki permeabilitas saluran pernapasan.
Meliputi: Pemantauan pola napas, Penghisapan lendir, Pemberian oksigen, Latihan batuk efektif, Pengaturan posisi, Pemberian bronkodilator, dan lain-lain.
Penjelasan singkat:
Kondisi SIKI Manajemen Jalan Nafas menunjukkan adanya masalah dalam mempertahankan permeabilitas saluran napas sehingga dapat mengganggu pertukaran gas. Intervensi keperawatan diarahkan untuk memfasilitasi dan mempertahankan jalan napas yang efektif melalui berbagai tindakan seperti pemantauan, pemberian oksigen, latihan batuk, dan lain-lain. -
Article No. 913 | 30 Sep 2024
Klinis : Ny G datang ke rumah sakit lewat IGD bersama suami pada tanggal 13 Maret 2024 dengan keluhan nyeri kepala disertai mual, nyeri menjalar sampai ke tengkuk. hasil pemeriksaan di IGD TD : 170/100 mmhg, N : 80x/m, T : 36,3, RR : 20 x/m.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Ny. G:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- Penyebab: Stimulus noksious (nyeri kepala, menjalar ke tengkuk).
- Gejala: Nyeri kepala, nyeri menjalar ke tengkuk, mual.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penyebab: Kelemahan, perubahan hemodinamik (TD 170/100 mmHg).
- Gejala: Kelelahan, sesak napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah tersebut.
- Karakteristik: Ekspresi verbal, perilaku nonverbal, laporan subjektif, perubahan tanda-tanda vital.
2. Intoleransi Aktivitas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Karakteristik: Kelelahan, dispnea, perubahan tanda-tanda vital.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Terkontrol
- Definisi: Tingkat kenyamanan individu dalam mengendalikan rasa nyeri.
- Indikator: Mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, melaporkan penurunan intensitas nyeri.
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Indikator: Melaporkan peningkatan energi, melakukan aktivitas tanpa sesak napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengenali, mencegah, dan mengurangi nyeri.
- Intervensi: Atur posisi nyaman, berikan analgesik, ajarkan teknik nonfarmakologis.
2. Peningkatan Toleransi Aktivitas
- Definisi: Membantu individu untuk meningkatkan kemampuan melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan berlebihan.
- Intervensi: Atur aktivitas, monitor tanda-tanda vital, berikan edukasi.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan untuk Ny. G adalah Nyeri Akut dan Intoleransi Aktivitas, dengan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 915 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat beserta tujuan dan keretria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien mengeluhkan gejala GEA (Gastroenteritis Akut), diare 3 kali sehari dengan konsistensi cair tanpa darah, mual yang hilang timbul, serta badan terasa lemas dan pucat, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Diare
b. Mual dan Muntah
c. Kekurangan Volume Cairan
2. Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare: Pengeluaran feses cair lebih dari tiga kali per hari.
- Mual dan Muntah: Perasaan tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung.
- Kekurangan Volume Cairan: Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Diare: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Mual dan Muntah: Pasien dapat mengendalikan frekuensi dan intensitas mual dan muntah.
- Kekurangan Volume Cairan: Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Diare: Manajemen diare, terapi cairan dan elektrolit, serta edukasi terkait diet.
- Mual dan Muntah: Manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, serta edukasi terkait diet.
- Kekurangan Volume Cairan: Monitoring intake dan output cairan, pemberian cairan intravena, serta edukasi terkait pola minum.
3. Tujuan dan Kriteria Hasil:
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mengendalikan frekuensi dan intensitas mual dan muntah, serta mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- Kriteria Hasil:
- Diare dapat teratasi, dengan frekuensi diare berkurang menjadi <3 kali per hari.
- Mual dan muntah dapat dikendalikan, dengan frekuensi dan intensitas mual dan muntah menurun.
- Kekurangan volume cairan dapat teratasi, dengan tanda-tanda hidrasi yang membaik (warna urine normal, turgor kulit baik, dll.).
Secara umum, penanganan yang dapat dilakukan adalah menjaga hidrasi pasien, pemberian antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah, serta edukasi terkait diet yang tepat untuk mencegah terjadinya dehidrasi. -
Article No. 916 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan dengan diagnosa diare akut pucat beserta tujuan dan keretria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, pasien mengalami diare akut. Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta tujuan dan kriteria hasil:
Diagnosa Keperawatan:
1. Defisit Volume Cairan (SDKI: Defisit Volume Cairan)
- Penjelasan: Pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare dan muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI: Intoleransi Aktivitas)
- Penjelasan: Pasien mengalami kelemahan dan kelelahan yang menyebabkan intoleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
3. Mual (SDKI: Mual)
- Penjelasan: Pasien mengalami mual yang bersifat hilang timbul, merupakan gejala utama dari diare akut.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan berdasarkan masalah kesehatan yang dihadapi pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan tujuan dan kriteria hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan.
Tujuan dan Kriteria Hasil:
1. Defisit Volume Cairan
- Tujuan: Pasien dapat mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Kriteria Hasil:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Turgor kulit baik
- Mukosa lembab
- Tidak terjadi dehidrasi
2. Intoleransi Aktivitas
- Tujuan: Pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal
- Tidak terjadi kelelahan yang berlebih setelah aktivitas
3. Mual
- Tujuan: Pasien dapat mengatasi mual.
- Kriteria Hasil:
- Pasien tidak lagi mengalami mual
- Pasien dapat makan dan minum tanpa disertai mual -
Article No. 917 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat beserta tujuan dan keretria hasil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Dehidrasi berhubungan dengan Diare akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Risiko Dehidrasi: Kondisi di mana individu memiliki potensi kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan akibat berbagai faktor.
- Diare Akut: Perubahan konsistensi dan frekuensi defekasi menjadi lebih cair dan lebih sering dari biasanya yang terjadi secara mendadak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien akan mempertahankan status hidrasi yang adekuat selama perawatan.
- Kriteria Hasil:
1. Tanda-tanda vital berada dalam rentang normal
2. Turgor kulit baik
3. Mukosa mulut lembab
4. Intake dan output cairan seimbang
5. Warna urin normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Pantau tanda-tanda vital dan status hidrasi (intake/output cairan, turgor kulit, mukosa mulut)
2. Berikan asupan cairan oral atau parenteral sesuai kebutuhan
3. Lakukan terapi penggantian elektrolit jika diperlukan
4. Kontrol faktor penyebab diare (misalnya pantau pola makan, obat-obatan)
5. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pencegahan dehidrasi
Tujuan:
Pasien akan mempertahankan status hidrasi yang adekuat selama perawatan.
Kriteria Hasil:
1. Tanda-tanda vital berada dalam rentang normal
2. Turgor kulit baik
3. Mukosa mulut lembab
4. Intake dan output cairan seimbang
5. Warna urin normal -
Article No. 918 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat beserta tujuan dan keretria hasil dan etiologi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diderita pasien, yaitu gastroenteritis akut (GEA) dengan gejala diare 3 kali per hari dengan konsistensi cair tanpa darah, disertai mual-muntah, badan terasa lemas, dan pucat, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosis keperawatan, sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Diare
b. Risiko dehidrasi
c. Mual dan muntah
d. Intoleransi aktivitas
2. Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Diare: Pengeluaran feses cair lebih dari tiga kali per hari dengan atau tanpa darah, lendir, atau nanah.
- Risiko dehidrasi: Kondisi di mana terdapat potensi kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang dapat mengganggu fungsi tubuh.
- Mual dan muntah: Perasaan tidak enak di perut yang disertai dengan keinginan untuk mengeluarkan isi perut.
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat adanya penurunan energi, kelemahan, dan kelelahan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Diare: Pengendalian proses eliminasi feses yang normal.
- Risiko dehidrasi: Keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
- Mual dan muntah: Kontrol gejala mual dan muntah yang efektif.
- Intoleransi aktivitas: Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari yang meningkat.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Diare: Manajemen diare, pengaturan diet, dan edukasi.
- Risiko dehidrasi: Manajemen cairan, pemantauan tanda-tanda vital, dan edukasi.
- Mual dan muntah: Manajemen mual dan muntah, pengaturan pemberian obat, dan edukasi.
- Intoleransi aktivitas: Manajemen aktivitas, pemberian asuhan yang berpusat pada pasien, dan edukasi.
3. Tujuan:
- Diare: Frekuensi diare berkurang, konsistensi feses membaik, dan tidak terjadi dehidrasi.
- Risiko dehidrasi: Keseimbangan cairan dan elektrolit terpenuhi, dan tidak terjadi komplikasi.
- Mual dan muntah: Frekuensi dan intensitas mual dan muntah berkurang, serta terkendali.
- Intoleransi aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
4. Kriteria Hasil:
- Diare: Frekuensi diare ≤ 3 kali per hari, konsistensi feses normal.
- Risiko dehidrasi: Tanda-tanda vital dalam batas normal, turgor kulit baik, dan intake cairan adekuat.
- Mual dan muntah: Frekuensi dan intensitas mual dan muntah berkurang, pasien dapat makan dan minum dengan baik.
- Intoleransi aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
5. Etiologi:
Kemungkinan penyebab dari kondisi pasien adalah infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyebabkan gastroenteritis akut. Faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi adalah higiene dan sanitasi yang buruk, kontaminasi makanan atau air, serta penurunan sistem kekebalan tubuh. -
Article No. 919 | 30 Sep 2024
Klinis : Ny G datang ke rumah sakit lewat IGD bersama suami pada tanggal 13 Maret 2024 dengan keluhan nyeri kepala disertai mual, nyeri menjalar sampai ke tengkuk. hasil pemeriksaan di IGD TD : 170/100 mmhg, N : 80x/m, T : 36,3, RR : 20 x/m. Klien mengatakan bahwa klien merasakan pusing dan nyeri pada bagian kepala. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, di daerah kepala pada bagian frontal dan menjalar sampai bagian tengkuk, dengan skala nyeri 4, dan lama nyeri 10 menit. Nyeri bertambah saat aktifitas dan berkurang saat istirahat. Klien mengatakan bahwa, mulai merasakan sakit 3 hari yang lalu. Klien mengatakan mual dan tidak napsu makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah sedemikian rupa (karakteristik, lokasi, intensitas, atau durasi).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
2. Perilaku Mengendalikan Nyeri
3. Kepuasan Pasien terhadap Manajemen Nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Terapi Relaksasi
3. Pengurangan Kecemasan
Penjelasan Singkat:
Ny. G datang ke IGD dengan keluhan utama nyeri kepala disertai mual. Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan bahwa Ny. G mengalami peningkatan tekanan darah (170/100 mmHg) dan nyeri kepala dengan skala 4 yang menjalar ke tengkuk. Gejala-gejala ini menunjukkan adanya Nyeri Akut yang perlu ditangani secara komprehensif.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi Manajemen Nyeri (untuk mengurangi intensitas nyeri), Terapi Relaksasi (untuk membantu pasien mengendalikan nyeri), dan Pengurangan Kecemasan (untuk mengatasi dampak emosional dari nyeri). Luaran yang diharapkan adalah Tingkat Nyeri Terkontrol, Perilaku Mengendalikan Nyeri, dan Kepuasan Pasien terhadap Manajemen Nyeri. -
Article No. 920 | 30 Sep 2024
Klinis : Ny G datang ke rumah sakit lewat IGD bersama suami pada tanggal 13 Maret 2024 dengan keluhan nyeri kepala disertai mual, nyeri menjalar sampai ke tengkuk. hasil pemeriksaan di IGD TD : 170/100 mmhg, N : 80x/m, T : 36,3, RR : 20 x/m. Klien mengatakan bahwa klien merasakan pusing dan nyeri pada bagian kepala. Nyeri seperti ditusuk-tusuk, di daerah kepala pada bagian frontal dan menjalar sampai bagian tengkuk, dengan skala nyeri 4, dan lama nyeri 10 menit. Nyeri bertambah saat aktifitas dan berkurang saat istirahat. Klien mengatakan bahwa, mulai merasakan sakit 3 hari yang lalu. Klien mengatakan mual dan tidak napsu makan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kasus yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan darah
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan jaringan.
Karakteristik Utama:
- Melaporkan pengalaman nyeri
- Perubahan ekspresi wajah
- Perubahan postur tubuh untuk menghindari nyeri
- Perilaku protektif
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan nyeri pada tingkat yang dapat diterima.
Kriteria Hasil:
- Melaporkan rasa nyeri berkurang
- Menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemilihan strategi penanganan nyeri yang efektif
- Mempertahankan aktivitas dan peran sosial yang diharapkan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor penyebab atau mempengaruhi nyeri pada individu.
Aktivitas Utama:
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, dan intensitas)
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Berikan kenyamanan (posisi, kompres, dan distraksi)
Penjelasan singkat:
Ny. G datang dengan keluhan nyeri kepala disertai mual dan nyeri menjalar ke tengkuk. Hasil pemeriksaan menunjukkan peningkatan tekanan darah. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan darah". Tujuan keperawatan adalah untuk menurunkan tingkat nyeri hingga berada pada level yang dapat diterima oleh klien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, seperti mengkaji karakteristik nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, mengajarkan teknik nonfarmakologis, dan memberikan kenyamanan.