Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 900 | 30 Sep 2024
Klinis : keluhan utama GEA Pasien mengataakan lemas Pasien mengatakan ia selalu muntah” Pasien mengatakan ia diare dengan 3 kali ampas cair dalam sehari Pasien mengtakan untuk sifatnya hilang timbul Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi Pasien mengatakan tidak mengandung darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang disampaikan, yaitu keluhan utama GEA (Gastroenteritis Akut) dengan keluhan lemas, muntah, diare hingga 3 kali per hari dengan konsistensi cair, dan bersifat hilang timbul, serta riwayat hipertensi, dapat dirumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare dan muntah.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Keadaan di mana seseorang mengalami perubahan volume, komposisi, atau keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang ditujukan untuk memantau, mempertahankan, dan memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pantau tanda-tanda vital, intake dan output cairan
- Berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Observasi dan kontrol gejala GEA (muntah, diare)
- Edukasi pasien dan keluarga terkait manajemen GEA
Tujuan akhir adalah untuk mencapai keseimbangan cairan dan elektrolit yang adekuat sehingga dapat mempercepat pemulihan kondisi pasien. -
Article No. 901 | 30 Sep 2024
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah contoh Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah-istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol
- Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pengurangan nyeri
- Pasien menunjukkan fungsi yang membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Terapi modalitas nyeri (seperti kompres hangat/dingin, massage, dll)
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai nyeri dan pengelolaannya
Penjelasan Singkat:
- Diagnosa Keperawatan "Nyeri Akut" mengidentifikasi adanya pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- SDKI menjelaskan definisi dan karakteristik dari diagnosa tersebut.
- SLKI menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan, seperti pasien melaporkan nyeri terkontrol, menunjukkan perilaku sesuai pengurangan nyeri, dan memperlihatkan peningkatan fungsi.
- SIKI memberikan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti manajemen nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, terapi modalitas nyeri, serta edukasi pasien dan keluarga.
Tujuan utamanya adalah membantu pasien mencapai kontrol nyeri yang optimal, mengurangi dampak negatif nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. -
Article No. 902 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien memiliki keluhan utama Mules, Perut Keroncongan Atau Bunyi (Krucuk Krucuk), sering buang air besar 10 kali pasien mengatakan sifat keluhannya hilang timbul dan gejala ini sudah terjadi dari 3 hari yang lalu disertai dengan keuhan tambahan yaitu mual, muntah 10 kali dan badan terasa lemas ia mengira hal ini terjadi karena keracunan makanan. Pasien mengatakan ia tidak memiliki penyakit yang diderita sebelumnya,tidak memiliki Riwayat opname, tidak memiliki Riwayat trauma, tidak memiliki Riwayat operasi, tidak memiliki Riwayat tranfusi darah serta tidak memiliki Riwayat alergi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang dialami oleh pasien, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang sesuai:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Diare akut
b. Mual dan Muntah
2. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
a. Diare akut
- Definisi: Perubahan pola defekasi dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali per hari disertai konsistensi tinja yang encer dan berlangsung kurang dari 14 hari.
- Penyebab: Infeksi bakteri, virus, parasit, malabsorpsi, obat-obatan, intoleransi makanan, dan stres.
b. Mual dan Muntah
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut, disertai atau tidak dengan pengeluaran isi perut melalui mulut.
- Penyebab: Infeksi, obat-obatan, stres, atau penyakit gastrointestinal.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Diare akut
- Luaran: Keseimbangan cairan dan elektrolit, Eliminasi gastrointestinal, Manajemen nutrisi
b. Mual dan Muntah
- Luaran: Kontrol Mual dan Muntah, Manajemen Cairan, Manajemen Nutrisi
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Diare akut
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, Manajemen diare, Edukasi gizi, Perawatan kebersihan diri
b. Mual dan Muntah
- Intervensi: Manajemen mual dan muntah, Manajemen nutrisi dan cairan, Edukasi manajemen mual dan muntah
Kesimpulan:
Pasien mengalami diare akut dan mual muntah yang diduga karena keracunan makanan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan tanda-tanda vital, manajemen diare dan mual muntah, serta edukasi terkait nutrisi dan perawatan diri. -
Article No. 903 | 30 Sep 2024
Klinis : mual
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi mual:
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Perasaan tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada dorongan untuk muntah.
- Karakteristik: Rasa tidak nyaman di epigastrium, keinginan untuk muntah, bau-bauan memperparah, mata berkaca-kaca, muka pucat.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan: Pasien dapat mengendalikan rasa mual.
- Indikator hasil: Pasien melaporkan mual berkurang, pasien dapat mempertahankan asupan cairan dan makanan yang adekuat, pasien tidak mengalami dehidrasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi:
a. Manajemen mual: Identifikasi penyebab mual, monitoring tanda-tanda vital, pemberian antiemetik jika diperlukan, mengatur posisi pasien.
b. Manajemen nutrisi: Memantau asupan cairan dan makanan, memberikan makanan yang dapat ditoleransi, mengatur jadwal makan.
c. Edukasi: Menjelaskan penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi mual, mengajarkan teknik relaksasi.
Secara umum, diagnosa keperawatan mual (nausea) mengacu pada perasaan tidak nyaman di epigastrium yang mengarah pada dorongan untuk muntah. Tujuan keperawatan adalah pasien dapat mengendalikan rasa mual, dengan indikator pasien melaporkan mual berkurang dan dapat mempertahankan asupan cairan serta makanan yang adekuat. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen mual, manajemen nutrisi, dan edukasi kepada pasien. -
Article No. 904 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien memiliki keluhan utama Mules, Perut Keroncongan Atau Bunyi (Krucuk Krucuk), sering buang air besar 10 kali pasien mengatakan sifat keluhannya hilang timbul dan gejala ini sudah terjadi dari 3 hari yang lalu disertai dengan keuhan tambahan yaitu mual, muntah 10 kali dan badan terasa lemas ia mengira hal ini terjadi karena keracunan makanan. Pasien mengatakan ia tidak memiliki penyakit yang diderita sebelumnya,tidak memiliki Riwayat opname, tidak memiliki Riwayat trauma, tidak memiliki Riwayat operasi, tidak memiliki Riwayat tranfusi darah serta tidak memiliki Riwayat alergi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnossis keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi gastrointestinal
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare akut adalah pengeluaran tinja yang tidak normal, cair, dan berlebihan (lebih dari tiga kali sehari) yang berlangsung kurang dari 14 hari. Penyebabnya dapat berupa infeksi virus, bakteri, atau parasit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan diare akut adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala diare, pasien dapat mencegah dehidrasi, dan pasien dapat mengembalikan pola eliminasi feses normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Kaji tanda dan gejala diare
- Pantau tanda-tanda vital
- Kolaborasi pemberian cairan rehidrasi oral atau intravena
- Berikan edukasi tentang diet yang tepat selama diare
- Kolaborasi pemberian obat antidiare jika perlu -
Article No. 905 | 30 Sep 2024
Klinis : pasien memiliki keluhan utama Mules, Perut Keroncongan Atau Bunyi (Krucuk Krucuk), sering buang air besar 10 kali pasien mengatakan sifat keluhannya hilang timbul dan gejala ini sudah terjadi dari 3 hari yang lalu disertai dengan keuhan tambahan yaitu mual, muntah 10 kali dan badan terasa lemas ia mengira hal ini terjadi karena keracunan makanan. Pasien mengatakan ia tidak memiliki penyakit yang diderita sebelumnya,tidak memiliki Riwayat opname, tidak memiliki Riwayat trauma, tidak memiliki Riwayat operasi, tidak memiliki Riwayat tranfusi darah serta tidak memiliki Riwayat alergi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diderita pasien, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi saluran pencernaan.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Diare akut: pola pengeluaran tinja yang tidak normal, lembek, atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari.
- Penyebabnya dapat berupa infeksi saluran pencernaan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Pengendalian diare
- Pemulihan status nutrisi
- Pemulihan status cairan dan elektrolit
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen diare
- Pemantauan asupan dan output cairan
- Manajemen nutrisi
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada diare akut, seperti mules, perut keroncongan, sering buang air besar, mual, dan muntah, yang diduga akibat infeksi saluran pencernaan. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen diare, pemantauan asupan dan output cairan, serta manajemen nutrisi untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta pemulihan status nutrisi pasien. -
Article No. 906 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat buatkan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan etiologi yang dapat diberikan:
Diagnosis Keperawatan:
1. Diare akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diare akut: Buang air besar dengan konsistensi cair atau encer yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 14 hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit
2. Toleransi terhadap aktivitas
3. Kontrol rasa tidak nyaman
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen diare
2. Manajemen risiko jatuh
3. Manajemen gejala
Etiologi:
1. Gastroenteritis akut (GEA): Infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan gejala diare, mual, dan muntah. Dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit.
2. Dehidrasi: Kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare dan muntah yang berlebihan.
3. Kelemahan dan pucat: Akibat kehilangan cairan dan elektrolit, serta penurunan pasokan oksigen ke jaringan tubuh.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami diare akut dengan konsistensi tinja berupa ampas cair, disertai mual dan muntah yang bersifat hilang timbul. Hal ini menunjukkan adanya gastroenteritis akut (GEA) yang menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, sehingga pasien menjadi lemas dan pucat. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen diare, manajemen risiko jatuh, dan manajemen gejala untuk mengatasi dehidrasi dan memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit. -
Article No. 907 | 30 Sep 2024
Klinis : Seorang pasien memiliki keluhan utama Mules, Perut Keroncongan Atau Bunyi (Krucuk Krucuk), sering buang air besar 10 kali pasien mengatakan sifat keluhannya hilang timbul dan gejala ini sudah terjadi dari 3 hari yang lalu disertai dengan keuhan tambahan yaitu mual, muntah 10 kali dan badan terasa lemas ia mengira hal ini terjadi karena keracunan makanan. Pasien mengatakan ia tidak memiliki penyakit yang diderita sebelumnya,tidak memiliki Riwayat opname, tidak memiliki Riwayat trauma, tidak memiliki Riwayat operasi, tidak memiliki Riwayat tranfusi darah serta tidak memiliki Riwayat alergi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda berikan, saya dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan keracunan makanan ditandai dengan mules, perut keroncongan, sering buang air besar 10 kali, mual, muntah 10 kali, dan badan terasa lemas.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengeluaran feses yang tidak normal, berlebihan, dan cair yang terjadi secara tiba-tiba.
- Karakteristik Utama: Frekuensi buang air besar meningkat, konsistensi feses encer, rasa tidak nyaman di perut.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran: Pola eliminasi gastrointestinal membaik, Tingkat kenyamanan meningkat, Tingkat hidrasi membaik.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi: Manajemen diare, Manajemen cairan dan elektrolit, Manajemen nyeri, Pemantauan tanda-tanda vital.
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami diare akut yang diduga disebabkan oleh keracunan makanan. Hal ini ditandai dengan gejala-gejala seperti mules, perut keroncongan, sering buang air besar, mual, muntah, dan badan terasa lemas. Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk memperbaiki pola eliminasi gastrointestinal, meningkatkan kenyamanan, dan menjaga status hidrasi pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen diare, manajemen cairan dan elektrolit, manajemen nyeri, serta pemantauan tanda-tanda vital. -
Article No. 908 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat bujat kan diagnosa keperawtan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien mengeluhkan gastroenteritis akut (GEA), diare 3 kali per hari dengan konsistensi cair, tidak disertai darah, serta mual-muntah dengan gejala yang hilang timbul selama 2 hari, disertai dengan kelemahan dan pucat, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Diare akut
b. Mual dan muntah
c. Intoleransi terhadap aktivitas
2. Penjelasan Singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Diare Akut
- SDKI: Pengeluaran feses cair atau cair berlebihan (lebih dari 3 kali per hari) yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung tidak lebih dari 14 hari.
- SLKI: Kembalinya pola defekasi normal, tidak ada dehidrasi, dan tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang diberikan meliputi pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena atau oral, pemberian antidiare, dan edukasi tentang diare.
b. Mual dan Muntah
- SDKI: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan upaya memuntahkan isi lambung.
- SLKI: Tidak ada mual atau muntah, tidak ada dehidrasi, dan tidak ada komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang diberikan meliputi manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, dan pemberian nutrisi.
c. Intoleransi terhadap Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari yang diinginkan atau dibutuhkan.
- SLKI: Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- SIKI: Intervensi yang diberikan meliputi manajemen energi, peningkatan aktivitas, dan edukasi kepada pasien.
Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang ditegakkan berdasarkan kondisi pasien adalah diare akut, mual dan muntah, serta intoleransi terhadap aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan sesuai dengan standar yang ada pada SIKI meliputi pemantauan intake dan output cairan, pemberian cairan intravena atau oral, pemberian antidiare, manajemen mual dan muntah, pemberian antiemetik, manajemen energi, peningkatan aktivitas, serta edukasi kepada pasien. -
Article No. 909 | 30 Sep 2024
Klinis : Pasien mengatakan GEA ,diare 3 kali ampas cair dalam sehari , tidak mengandung darah , dan muntah” mual pasien mengatakan sifat nya hilang timbul dan gejala ini telah terjadi sekitar 2 hari yang lalu disertai oaleh badan yang terasa lemas dan pucat bujat
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: A09
- Deskripsi: Diare dan gastroenteritis dari penyebab yang tidak ditentukan
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk tindakan medis dalam kasus ini, karena pasien hanya diberikan perawatan simptomatik.
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu GEA (Gastroenteritis Akut), diare 3 kali sehari dengan konsistensi cair tanpa darah, muntah-muntah, mual yang hilang timbul, serta badan terasa lemas dan pucat, maka diagnosis yang sesuai adalah Diare dan gastroenteritis dari penyebab yang tidak ditentukan (A09).
Diare dan gastroenteritis dari penyebab yang tidak ditentukan (A09) mencakup kondisi yang ditandai dengan diare, muntah, dan gejala gastrointestinal lainnya, di mana penyebab spesifik tidak dapat ditentukan. Gejala-gejala yang dialami pasien, seperti diare, muntah, dan mual yang hilang timbul, serta badan terasa lemas dan pucat, sesuai dengan kriteria diagnosis A09.
Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang perlu dikodekan dalam ICD-9-CM, karena perawatan yang diberikan umumnya bersifat simptomatik, seperti pemberian cairan dan elektrolit, antiemetik (untuk mengatasi mual/muntah), dan analgesik (jika perlu).