Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1094 | 01 Oct 2024
Klinis : defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan Defisit Nutrisi meliputi:
a. Tercapainya status gizi yang adekuat
b. Tidak terjadi komplikasi terkait defisit nutrisi
c. Pasien mampu meningkatkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan Defisit Nutrisi antara lain:
a. Pengkajian status nutrisi secara komprehensif
b. Pemberian edukasi tentang kebutuhan nutrisi dan manajemen diet
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan dan memantau asupan nutrisi
d. Pemberian nutrisi enteral atau parenteral jika diperlukan
e. Pemantauan status gizi dan tanda-tanda komplikasi terkait defisit nutrisi
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk menyusun rencana perawatan yang sesuai, dan memantau perkembangan pasien secara berkala untuk memastikan tercapainya status gizi yang optimal. -
Article No. 1095 | 01 Oct 2024
Klinis : manajemen nutrisi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Manajemen nutrisi adalah salah satu aspek penting dalam perawatan kesehatan, yang berfokus pada pengaturan dan pengawasan asupan gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Berikut adalah kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang terkait dengan manajemen nutrisi:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z71.3
- Deskripsi: Konsultasi tentang Nutrisi dan Diet
2. Kode ICD-9-CM (jika ada):
- Kode: 97.0
- Deskripsi: Pemberian Nutrisi Parenteral
Penjelasan:
- Kode ICD-10 Z71.3 ("Konsultasi tentang Nutrisi dan Diet") digunakan untuk mengkodekan konsultasi dan pemantauan nutrisi, termasuk pemberian saran dan pengawasan terkait dengan asupan gizi pasien.
- Kode ICD-9-CM 97.0 ("Pemberian Nutrisi Parenteral") mengacu pada prosedur pemberian nutrisi melalui jalur intravena, biasanya digunakan untuk pasien yang tidak dapat menerima nutrisi oral atau enteral.
- Manajemen nutrisi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan memulihkan kondisi pasien, sehingga kode-kode ini dapat digunakan untuk mencatat dan memfasilitasi perawatan yang terkait dengan hal tersebut. -
Article No. 1096 | 01 Oct 2024
Klinis : manajemen nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi manajemen nutrisi dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Nutrisi tidak efektif
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nutrisi tidak efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk menyediakan atau menjaga asupan nutrisi yang adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat mempertahankan status nutrisi yang adekuat sesuai kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Monitoring asupan nutrisi
2. Pemberian nutrisi sesuai kebutuhan (oral, enteral, atau parenteral)
3. Edukasi tentang manajemen nutrisi yang efektif
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang tepat
Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandarisasi untuk mengatasi masalah manajemen nutrisi yang tidak efektif pada pasien. -
Article No. 1097 | 01 Oct 2024
Klinis : defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi
Definisi:
Defisit nutrisi merupakan kondisi di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh.
Penyebab Utama:
1. Intake nutrisi yang tidak adekuat
2. Gangguan metabolisme nutrisi
3. Peningkatan kebutuhan nutrisi
Gejala Klinis:
1. Berat badan di bawah normal atau penurunan berat badan yang signifikan
2. Kulit kering, pucat, dan tidak elastis
3. Rambut rontok
4. Kuku rapuh
5. Sering merasa lelah dan lemas
6. Penurunan daya tahan tubuh
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Definisi: Keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme.
2. Batasan Karakteristik: Berat badan di bawah normal, perubahan komposisi tubuh, riwayat penurunan berat badan, menurunnya intake makanan, gangguan fungsi pencernaan, dan intoleransi makanan.
3. Faktor Risiko: Keterbatasan akses, faktor sosial ekonomi, gangguan psikologis, penyakit kronis, dan efek samping pengobatan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Status Gizi: Individu dapat mempertahankan berat badan yang sesuai dengan usia dan status kesehatan.
2. Intake Makanan: Individu dapat mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi.
3. Pemulihan Kesehatan: Individu dapat memulihkan kesehatan sesuai dengan kondisi nutrisi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk memfasilitasi konsumsi makanan dan cairan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
2. Edukasi Nutrisi: Intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu dalam mengelola nutrisi.
3. Terapi Nutrisi: Intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi individu melalui pemberian suplemen atau makanan khusus.
Kesimpulan:
Defisit nutrisi merupakan kondisi di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang digunakan dalam penanganan kondisi ini berfokus pada status gizi, intake makanan, dan pemulihan kesehatan melalui manajemen nutrisi, edukasi nutrisi, dan terapi nutrisi. -
Article No. 1098 | 01 Oct 2024
Klinis : Pasien merasa kedinginan menggigil tapi suhu normal
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R68.0
- Deskripsi: Sensasi dingin
Deskripsi:
Kode ICD-10 R68.0 "Sensasi dingin" merupakan kode yang sesuai untuk menggambarkan kondisi pasien yang merasa kedinginan dan menggigil, meskipun suhu tubuhnya normal. Ini adalah suatu gejala umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, dehidrasi, atau bahkan reaksi terhadap obat-obatan tertentu.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Dalam kasus ini, tidak ada tindakan medis khusus yang memerlukan kode ICD-9-CM. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah memberikan kenyamanan dan kehangatan kepada pasien, serta menyelidiki penyebab gejala yang dialami. Tindakan lebih lanjut akan tergantung pada hasil pemeriksaan dan evaluasi lebih lanjut oleh dokter. -
Article No. 1099 | 01 Oct 2024
Klinis : 1. Identitas pasien Nama : Bayi H Umur : 1 hari Jenis kelamin : laki laki Berat badan lahir : 2.800 gram Panjang badan : 48 cm Tempat lahir : Rs kusuma husada 2. Keluhan Utama Sesak nafas 3. Riwayat penyakit sekarang Bayi HI setelah lahir bayi tidak langsung menangis dan memerlukan bantuan untuk memulai pernafasan , ibu melaporkan bahwa bayi terlihat kesulitan bernafas dan tampak sesak 4. riwayat penyakit dahulu - 5. Riwayat penyakit keluarga - 6.Riwayat sosial dan kesehatan - 7. pemeriksaan fisik - Tanda vital : Suhu : 36.8 derajat c Nadi : 170x/menit Rr: 70x/menit ( takipnea) - Kulit : kebiruan di daerah sekitar bibir dan ekstremitas - refleks : refleks menggeram ada tetapi refleks menghisap lemah - tonus otot : hipotonus
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: P22.0
- Deskripsi: Sindrom gawat napas bayi baru lahir (Respiratory distress syndrome of newborn)
Penjelasan:
Bayi H mengalami sesak napas segera setelah lahir, dengan tanda-tanda klinis seperti takipnea (frekuensi napas 70x/menit), sianosis di sekitar bibir dan ekstremitas, serta hipotonisitas. Kondisi ini sesuai dengan diagnosis sindrom gawat napas bayi baru lahir (RDS), yang merupakan salah satu bentuk gangguan pernapasan yang umum terjadi pada bayi prematur atau bayi dengan kelahiran aterm.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Pemberian oksigen terapeutik, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
Pada kasus ini, bayi H membutuhkan bantuan untuk memulai pernapasan dan kemungkinan memerlukan pemberian oksigen terapeutik untuk mengatasi kesulitan bernapas. Kode ICD-9-CM 93.90 mencakup pemberian oksigen terapeutik tanpa spesifikasi lebih lanjut.
Dalam penatalaksanaan kasus ini, selain pemberian oksigen, mungkin diperlukan tindakan-tindakan lain seperti stabilisasi kondisi bayi, pemantauan ketat, dan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan penatalaksanaan yang tepat. -
Article No. 1100 | 01 Oct 2024
Klinis : stunting
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi stunting.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Keterlambatan Pertumbuhan Anak
Definisi:
Keadaan di mana anak berisiko mengalami hambatan dalam pencapaian potensi pertumbuhan dan perkembangannya yang optimal, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal maupun eksternal.
Faktor Risiko:
1. Asupan nutrisi inadekuat
2. Penyakit kronis
3. Pola asuh yang tidak sesuai
4. Kemiskinan
5. Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk
Gejala dan Tanda:
1. Berat badan dan tinggi badan di bawah standar pertumbuhan normal
2. Perkembangan fisik, kognitif, dan motorik yang lambat
3. Daya tahan tubuh rendah
4. Penurunan fungsi imun
5. Peningkatan risiko infeksi dan penyakit kronis
Rencana Intervensi Keperawatan:
1. Evaluasi status gizi dan pola makan anak
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan medis yang tepat
3. Edukasi kepada orangtua atau pengasuh tentang pola asuh yang sesuai
4. Upaya peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik
5. Pemantauan perkembangan anak secara berkala
Dengan penerapan rencana keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan dapat mencegah dan menangani kondisi stunting pada anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. -
Article No. 1101 | 01 Oct 2024
Klinis : stunting
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi stunting:
1. Kode ICD-10:
- Kode: E45
- Deskripsi: Retardasi pertumbuhan akibat malnutrisi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.2
- Deskripsi: Pemberian nutrisi parenteral total
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 E45 (Retardasi pertumbuhan akibat malnutrisi):
- Kode ini digunakan untuk mendiagnosis stunting, yang merupakan kondisi gagal pertumbuhan linier anak akibat malnutrisi kronis.
- Stunting ditandai dengan tinggi badan yang terlalu rendah untuk usia, yang umumnya disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai dalam jangka waktu lama.
- Kondisi ini dapat berdampak pada perkembangan fisik, mental, dan kognitif anak.
2. Kode ICD-9-CM 99.2 (Pemberian nutrisi parenteral total):
- Kode ini digunakan untuk prosedur pemberian nutrisi parenteral total, yang dapat menjadi salah satu intervensi untuk menangani kasus stunting.
- Pemberian nutrisi parenteral total dilakukan dengan memasukkan cairan nutrisi secara langsung ke dalam aliran darah, biasanya melalui kateter intravena.
- Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan stunting yang tidak dapat terpenuhi melalui asupan oral.
Kode-kode ini merupakan bagian penting dalam dokumentasi medis dan dapat membantu dalam proses perawatan, pengkodean, dan penagihan terkait kondisi stunting. -
Article No. 1102 | 01 Oct 2024
Klinis : stunting slki dan siki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi stunting.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan Asupan Nutrisi Yang Tidak Adekuat
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh adalah diagnosa keperawatan yang termasuk dalam domain Nutrisi. Diagnosa ini menggambarkan adanya risiko asupan nutrisi yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan defisit nutrisi.
- Faktor yang berhubungan dengan diagnosa ini adalah asupan nutrisi yang tidak adekuat, yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya pengetahuan tentang gizi, atau kendala akses terhadap makanan yang bergizi.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Luaran yang terkait dengan diagnosa ini adalah Pertumbuhan dan Perkembangan, yang mencakup indikator seperti Berat Badan, Tinggi Badan, dan Indeks Massa Tubuh.
- Selain itu, luaran lain yang relevan adalah Manajemen Nutrisi, yang menilai kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini antara lain Manajemen Nutrisi, Edukasi Gizi, dan Pemantauan Pertumbuhan.
- Manajemen Nutrisi meliputi upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien, seperti pemberian makanan bergizi, penyediaan suplemen, dan konsultasi dengan ahli gizi.
- Edukasi Gizi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran klien atau keluarga mengenai pentingnya asupan nutrisi yang seimbang.
- Pemantauan Pertumbuhan dilakukan untuk memantau perkembangan fisik klien, seperti pengukuran berat badan, tinggi badan, dan perhitungan indeks massa tubuh.
Sebagai seorang perawat, saya akan bekerja sama dengan tim kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, untuk mengelola kondisi stunting ini secara komprehensif dan memberikan intervensi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien. -
Article No. 1103 | 01 Oct 2024
Klinis : Seorang perempuan usia 42 tahun, menikah dan hamil 3 bulan G2P1A0 datang ke puskesmas karena panas 4 hari disertai batuk dan pilek. Pasien mengeluhkan gusinya membesar di bagian kiri bawah walaupun tidak terasa sakit. Oleh petugas disana diberikan pengobatan tetrasiklin 500mgx4 dan obat flu. Saat pemeriksaan kehamilan 4 bulan hasil USG menunjukkan adanya kecacatan dalam janin yang dikandungnya. Suami menginginkan janin digugurkan sementara istri ingin mempertahankan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, selamat siang. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas akibat kehamilan.
2. Gangguan integritas jaringan oral berhubungan dengan hiperplasia gingiva.
3. Konflik pengambilan keputusan berhubungan dengan perbedaan keinginan antara suami dan istri terkait keputusan penanganan janin cacat.
Penjelasan Singkat:
1. Risiko Infeksi
SDKI: Risiko Infeksi
SLKI: Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Pemantauan Infeksi
SIKI: Pemberian Obat, Edukasi Manajemen Infeksi
Penjelasan: Pasien sedang dalam masa kehamilan yang merupakan kondisi yang dapat menurunkan sistem imunitas. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi, sehingga perlu dilakukan pemantauan tanda-tanda vital, tanda-tanda infeksi, pemberian obat sesuai indikasi, serta edukasi mengenai manajemen infeksi.
2. Gangguan Integritas Jaringan Oral
SDKI: Gangguan Integritas Jaringan Oral
SLKI: Perawatan Mulut, Pemantauan Kondisi Mulut
SIKI: Terapi Topikal, Edukasi Perawatan Mulut
Penjelasan: Pasien mengeluhkan gusinya membesar di bagian kiri bawah, yang merupakan tanda adanya hiperplasia gingiva. Perawatan mulut dan pemantauan kondisi mulut perlu dilakukan, serta dapat diberikan terapi topikal dan edukasi perawatan mulut yang tepat.
3. Konflik Pengambilan Keputusan
SDKI: Konflik Pengambilan Keputusan
SLKI: Fasilitasi Pengambilan Keputusan, Dukungan Emosional
SIKI: Konseling, Mediasi
Penjelasan: Terdapat perbedaan keinginan antara suami dan istri terkait penanganan janin cacat yang dikandung. Ini dapat menimbulkan konflik dalam pengambilan keputusan. Peran perawat adalah memfasilitasi pengambilan keputusan, memberikan dukungan emosional, konseling, dan mediasi agar kedua pihak dapat mencapai keputusan yang disepakati bersama.
Semoga informasi ini bermanfaat. Apabila ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan berusaha untuk menjawabnya. Terima kasih.