Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 2945 | 20 Oct 2024
Klinis : DS : Pasien mengatakan jumlah urinnya berkurang dari pada sebelum sakit DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda jelaskan, maka dapat diberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh berhubungan dengan ketidakseimbangan antara asupan dan kehilangan cairan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Volume Cairan Tubuh: Keadaan di mana individu mengalami penurunan cairan intraseluler dan/atau ekstraseluler.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Cairan: Tercapainya keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
2. Perfusi Jaringan: Tercapainya perfusi jaringan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Cairan: Tindakan untuk memantau dan mengatur keseimbangan cairan.
2. Manajemen Edema: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi edema.
3. Terapi Oksigen: Tindakan untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan jumlah urin yang berkurang dibandingkan sebelum sakit, menunjukkan adanya gangguan keseimbangan cairan. Temuan klinis berupa keadaan umum lemas, adanya edema pada ekstremitas, dan hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan BUN dan kreatinin serta penurunan Hb, mengindikasikan penurunan volume cairan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi manajemen cairan, manajemen edema, dan terapi oksigen untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan perfusi jaringan yang adekuat. -
Article No. 2946 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan memperhatikan data objektif (DO) yang Anda berikan, maka dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami kondisi Gagal Ginjal Akut. Berikut adalah diagnosiS keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas dan balans cairan positif.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan cairan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan intra dan ekstravaskular sesuai kebutuhan.
- Faktor yang berhubungan: Penurunan fungsi ginjal.
- Karakteristik definisi: Edema, balans cairan positif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Keseimbangan cairan terpelihara.
- Kriteria hasil: Volume cairan dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda kelebihan atau kekurangan cairan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pemantauan intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, dan edukasi pasien/keluarga.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin (anemia), ditandai dengan kelemahan umum.
Penjelasan singkat:
SDKI:
- Intoleransi aktivitas adalah keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang memerlukan energi.
- Faktor yang berhubungan: Anemia.
- Karakteristik definisi: Kelemahan umum.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Toleransi aktivitas meningkat.
- Kriteria hasil: Pasien dapat melakukan aktivitas harian tanpa kelelahan yang berlebihan.
SIKI:
- Intervensi keperawatan: Manajemen aktivitas, pemberian terapi transfusi darah, dan edukasi pasien/keluarga.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 2947 | 20 Oct 2024
Klinis : DO : Keadaan umum : lemas Ada edema ekstermitas Balans cairan +200mL Hasil lab: BUN 112,8mg/dL Kreatinin 17,98mg/dL Hb 8.7g/dL kalium 5,2 TD: 169/87mmHg N: 71x/menit S: 37℃ RR: 20 x/menit Hasil rotgen thorax : Cardiomegaly
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal, ditandai dengan edema ekstremitas, balans cairan positif, dan hasil lab yang menunjukkan peningkatan BUN, kreatinin, dan kalium.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit adalah kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan dan elektrolit dalam tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Hasil yang diharapkan adalah tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit, seperti edema berkurang, balans cairan seimbang, dan hasil lab berada dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, penimbangan berat badan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, serta edukasi tentang pengelolaan cairan dan elektrolit.
Dengan kondisi pasien yang menunjukkan adanya gejala dan tanda-tanda gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit. Penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terkait kondisi pasien dan langkah-langkah keperawatan yang dapat dilakukan. -
Article No. 2948 | 20 Oct 2024
Klinis : Pasien muntah darah 4 kantong dan terpasang ngt keluar darah merah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Aktif
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami muntah darah dan terpasang NGT yang mengeluarkan darah merah, dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki risiko perdarahan aktif. Perdarahan aktif merupakan kondisi di mana terjadi kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mengimbangi dan mempertahankan volume darah normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Adanya bukti kehilangan darah yang melebihi kemampuan tubuh untuk mempertahankan volume darah normal.
Karakteristik Definisi: Muntah darah, perdarahan pada kateter/selang, perdarahan pada luka, pucat, takikardia, hipotensi, kelelahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Tanda-tanda vital dalam batas normal
2. Tidak terjadi perdarahan lebih lanjut
3. Kadar hemoglobin/hematokrit dalam batas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Monitor tanda-tanda vital secara ketat
2. Monitor intake dan output cairan
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan dan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan
4. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait kondisi dan penatalaksanaan -
Article No. 2949 | 20 Oct 2024
Klinis : Aktivitas harian (I.01456)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)" dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z73.1
- Deskripsi: Masalah yang berkaitan dengan sulit beradaptasi dengan gaya hidup.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 Z73.1 menggambarkan kondisi di mana pasien mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan gaya hidup atau aktivitas sehari-hari.
- Diagnosis ini termasuk dalam kategori Z73 "Masalah yang berkaitan dengan sulit beradaptasi", yang mencakup gangguan dalam penyesuaian diri terhadap perubahan dalam kehidupan.
- Kode Z73.1 secara spesifik mengidentifikasi kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya hidup atau aktivitas rutin sehari-hari.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak tersedia kode ICD-9-CM Procedure yang spesifik untuk diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)".
Penjelasan:
- Diagnosis "Aktivitas harian (I.01456)" tidak memiliki prosedur atau tindakan medis yang secara khusus dikodekan dalam ICD-9-CM Procedure.
- Diagnosis ini lebih berkaitan dengan masalah penyesuaian diri dan gaya hidup, yang tidak memerlukan tindakan medis yang dapat dikodekan dalam ICD-9-CM Procedure.
- Penanganan yang mungkin diperlukan untuk kondisi ini dapat berupa konseling, terapi, atau intervensi non-medis untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan aktivitas sehari-hari. -
Article No. 2950 | 20 Oct 2024
Klinis : Aktivitas harian (I.01456)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Aktivitas Harian (I.01456).
Diagnosa Keperawatan:
Aktivitas Harian Terganggu (I.01456)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian secara mandiri.
Faktor Terkait:
- Kondisi fisik
- Nyeri
- Penurunan kemampuan kognitif
- Keterbatasan lingkungan
Karakteristik Definisi:
- Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas mandi, berpakaian, makan, berpindah, dan toileting secara mandiri.
- Ketergantungan pada orang lain untuk melakukan aktivitas harian.
- Penurunan partisipasi dalam aktivitas harian.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dialami oleh pasien. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab, gejala, dan rencana intervensi keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil asuhan keperawatan. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SLKI dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana pasien dapat melakukan aktivitas harian secara mandiri setelah diberikan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan. Dalam kasus Aktivitas Harian Terganggu, SIKI dapat digunakan untuk memilih intervensi yang sesuai, seperti perawatan diri, mobilisasi, dan pemberian bantuan dalam aktivitas harian.
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur, terstandardisasi, dan berpusat pada pasien untuk membantu meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas harian secara mandiri. -
Article No. 2951 | 20 Oct 2024
Klinis : Seorang mahasiswa FIK UI sedang melakukan praktik keperawatan jiwa di suatu RT dan berkunjung ke rumah Ibu Lina yang memiliki anak perempuan bernama D berusia 5 tahun. Ibu Lina mengemukakan kepada mahasiswa bahwa D sangat senang bermain boneka atau masak-masakan dengan teman-teman sebayanya, kadang susah untuk diajak tidur siang. Anak D juga sering berlari-larian, bermain prosotan, ayunan bersama teman-temannya sehingga lupa mandi sore. Ibu Lina menanyakan apakah anaknya berkembang normal dan mengatakan bahwa ia belum mengetahui apa kemampuan yang harus dicapai oleh anak umur 5 tahun.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Perkembangan anak tidak sesuai usia (PATI)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Perkembangan anak tidak sesuai usia (PATI) adalah kondisi ketika fungsi perkembangan anak tidak sesuai dengan tahapan perkembangan normal untuk usia tertentu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah anak mencapai perkembangan sesuai tahapan normal untuk usia 5 tahun.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan antara lain:
1) Kaji perkembangan anak menggunakan instrumen perkembangan yang sesuai.
2) Edukasi orang tua tentang tahapan perkembangan anak normal usia 5 tahun.
3) Berikan stimulasi perkembangan sesuai usia anak.
4) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog anak, dokter anak) jika diperlukan.
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, anak D tampaknya memiliki perkembangan yang sesuai dengan tahapan normal anak usia 5 tahun, seperti bermain boneka, masak-masakan, berlari, bermain prosotan dan ayunan. Namun, orang tua masih perlu mendapatkan informasi tentang kemampuan yang seharusnya dimiliki anak usia 5 tahun agar dapat memantau perkembangan anaknya dengan lebih baik. -
Article No. 2952 | 20 Oct 2024
Klinis : manajemen stres
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi manajemen stres, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Stres Tidak Efektif
Definisi:
Kegagalan individu untuk dapat mengendalikan atau menghadapi sumber stres psikologis, fisik, sosial, dan/atau spiritual.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Tanda dan Gejala:
- Mengeluh merasa tegang dan cemas
- Mengeluh tidur tidak nyenyak
- Mengeluh kemampuan konsentrasi menurun
- Mengeluh mudah marah atau iritabilitas
2. Faktor Risiko:
- Perubahan gaya hidup
- Beban kerja berlebihan
- Masalah finansial
- Masalah hubungan interpersonal
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tujuan Keperawatan:
- Klien dapat mengenali sumber stres
- Klien dapat menggunakan strategi koping yang efektif
- Klien dapat mempertahankan kesejahteraan psikologis
2. Kriteria Hasil:
- Tingkat stres menurun
- Kemampuan koping meningkat
- Tanda-tanda fisik stres menurun
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Intervensi Keperawatan:
- Identifikasi sumber stres
- Ajarkan teknik relaksasi
- Beri dukungan emosional
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain jika diperlukan
2. Aktivitas Keperawatan:
- Diskusikan dengan klien tentang sumber stres
- Ajarkan teknik relaksasi seperti napas dalam, visualisasi, atau meditasi
- Dengarkan keluhan klien dan berikan empati
- Koordinasi dengan psikolog atau konselor jika diperlukan intervensi tambahan
Dengan pemahaman dan penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk membantu klien mengatasi masalah manajemen stres yang tidak efektif. -
Article No. 2953 | 20 Oct 2024
Klinis : stres
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi stres, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Koping (00069)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan upaya kognitif dan/atau perilaku untuk mengelola tuntutan internal dan/atau eksternal yang dipersepsikan sebagai beban yang melebihi sumber daya individu.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Penyebab: Stressor individu, situasi, lingkungan, atau masyarakat yang melebihi kemampuan koping individu.
- Gejala dan Tanda: Perasaan tidak berdaya, cemas, depresi, marah, kelelahan, gangguan pola tidur, penurunan konsentrasi, dan perilaku yang tidak efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu dapat mengidentifikasi stressor, menggunakan strategi koping yang efektif, dan menunjukkan penurunan gejala stres.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen stres, terapi relaksasi, konseling, dan edukasi terkait strategi koping yang efektif.
Dengan menggunakan kerangka SDKI - SLKI - SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan yang tepat, serta merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai untuk membantu individu mengatasi stres secara efektif. -
Article No. 2954 | 20 Oct 2024
Klinis : Nyeri mata, buram
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Nyeri mata, buram.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu
- Definisi: Perubahan dalam kemampuan menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasi stimulus visual.
- Penyebab: Peradangan, trauma, kelainan struktur mata, dan/atau gangguan neurologis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Persepsi Sensori: Penglihatan
- Indikator:
a. Mampu melihat objek dengan jelas
b. Mampu membedakan warna
c. Mampu melihat objek dengan kontras yang baik
d. Mampu melihat objek dengan jarak yang tepat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
- Tindakan:
a. Mengkaji intensitas, karakteristik, lokasi, dan durasi nyeri
b. Mengobservasi tanda-tanda vital
c. Memberikan analgesik sesuai instruksi medis
d. Mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis
2. Manajemen Penglihatan
- Tindakan:
a. Mengkaji kemampuan penglihatan
b. Mengajarkan latihan untuk memperbaiki penglihatan
c. Memberikan alat bantu penglihatan sesuai kebutuhan
d. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter mata)
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami Gangguan Sensori Persepsi: Penglihatan Terganggu, yang ditandai dengan adanya nyeri mata dan penglihatan kabur. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti peradangan, trauma, kelainan struktur mata, atau gangguan neurologis. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah melakukan pengkajian nyeri dan penglihatan, memberikan analgesik sesuai instruksi medis, mengajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, serta mengajarkan latihan untuk memperbaiki penglihatan dan memberikan alat bantu penglihatan sesuai kebutuhan. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter mata, juga diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.