Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 1084 | 01 Oct 2024
Klinis : resiko defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi risiko defisit nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Defisit Nutrisi
Definisi:
Risiko Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami risiko kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan.
SDKI:
Faktor risiko yang dapat menyebabkan risiko defisit nutrisi antara lain:
1. Gangguan proses menelan
2. Penurunan nafsu makan
3. Malabsorpsi
4. Faktor psikologis (depresi, anoreksia)
5. Faktor sosial-ekonomi (kemiskinan, ketidaktahuan)
SLKI:
Luaran yang diharapkan dalam penanganan risiko defisit nutrisi meliputi:
1. Tidak terjadi defisit nutrisi
2. Berat badan stabil atau meningkat
3. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
4. Pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
SIKI:
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko defisit nutrisi antara lain:
1. Asesmen status nutrisi
2. Monitoring asupan dan output nutrisi
3. Edukasi tentang kebutuhan nutrisi
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang tepat
5. Pemberian suplemen nutrisi jika diperlukan
Demikian penjelasan singkat mengenai diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI untuk kondisi risiko defisit nutrisi. Semoga informasi ini bermanfaat. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. -
Article No. 1085 | 01 Oct 2024
Klinis : Perundungan dan kekerasan tampaknya masih kerap terjadi di lingkungan pendidikan dan tenaga kesehatan. Mulai dari perundungan secara verbal, pemalakan, hingga perlakuan tak senonoh oleh para senior. Sebenarnya, kasus perundungan seperti ini sudah sering terjadi di dunia pendidikan tenaga kesehatan. Namun, berita perundungan saat ini mencuat dan viral di sosial media karena salah satu kasus perundungan terhadap calon nakes di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dengan inisial A diduga bunuh diri dengan menyuntikkan obat penenang ke tubuhnya akibat mengalami perundungan di lingkungan kerjanya yang dilakukan oleh senior. Dengan meninggalkan sebuah buku catatan harian di kosnya, ia mengungkapkan perjalanan berat A selama menempuh pendidikan dokter spesialis. Kasus ini membuahkan banyak kecaman dari warganet kepada para pelaku perundungan dan senioritas terhadap peserta pendidikan khususnya peserta pendidikan kesehatan. Masyarakat menilai bahwa perundungan dan kekerasan terhadap peserta pendidikan adalah tindakan yang salah dan menyebabkan kerugian mental juga fisik para generasi penerus bangsa. Padahal seharusnya, para calon nakes ini mendapatkan perlindungan yang aman selama mereka menempuh pendidikan. Karena apabila nakes dirugikan oleh perundungan dan senioritas ini, yang merasakan dampak kedepannya bukan hanya nakes, namun masyarakat luas pun akan merasakan dampak negatif nya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Situasional
Penjelasan:
Berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), kondisi yang tergambar dalam kasus ini dapat didiagnosis sebagai Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Situasional. Hal ini disebabkan oleh adanya perundungan dan kekerasan yang dialami oleh mahasiswa program pendidikan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penurunan pandangan mereka terhadap diri sendiri secara sementara.
Menurut SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), tujuan keperawatan yang dapat diterapkan adalah Peningkatan Harga Diri. Luaran ini mencakup peningkatan penerimaan diri, rasa percaya diri, dan kemampuan untuk mengekspresikan diri secara positif.
Intervensi keperawatan berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang dapat dilakukan antara lain:
1. Terapi Kelompok: Memberikan dukungan dan ruang bagi mahasiswa untuk saling berbagi pengalaman, membangun rasa kebersamaan, dan mengembangkan strategi untuk mengatasi perundungan.
2. Konseling: Membantu mahasiswa memahami dan menerima diri sendiri, serta mengembangkan keyakinan dan harga diri yang positif.
3. Manajemen Stres: Mengajarkan teknik-teknik untuk mengelola stres dan mengurangi dampak negatif akibat perundungan.
4. Advokasi: Mendukung mahasiswa untuk melaporkan dan mengambil tindakan terhadap kasus perundungan, serta memastikan adanya perlindungan dan mekanisme penanganan yang memadai di lingkungan pendidikan.
Secara keseluruhan, pendekatan keperawatan yang holistik dan berpusat pada klien diperlukan untuk membantu mahasiswa tenaga kesehatan pulih dari dampak perundungan dan membangun kembali harga diri mereka. -
Article No. 1086 | 01 Oct 2024
Klinis : pasien dengan gagal jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan gagal jantung:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelebihan Volume Cairan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kelebihan volume cairan adalah kondisi di mana individu mengalami peningkatan total volume cairan tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Individu dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, pemantauan tanda-tanda vital, dan edukasi tentang pembatasan asupan cairan.
2. Intoleransi Aktivitas
Penjelasan:
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, seperti perawatan diri, pekerjaan, atau rekreasi.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, terapi latihan, dan edukasi tentang pengelolaan aktivitas.
3. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Penjelasan:
- SDKI: Ketidakefektifan perfusi jaringan adalah kondisi di mana aliran darah ke jaringan tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Individu dapat mempertahankan atau meningkatkan perfusi jaringan yang efektif.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen cairan, pemantauan tanda-tanda vital, dan terapi oksigen.
Dalam konteks gagal jantung, diagnosa keperawatan di atas menjadi penting untuk ditangani secara komprehensif, dengan menggunakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 1087 | 01 Oct 2024
Klinis : screen time sejak usia 1 tahun setengah jam kata berarti < 10 menunjuk ada flapping ada kontak mata kurang suka tantrum
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Keterlambatan Perkembangan Bicara (Speech Delay)
Penjelasan: Kondisi ini ditandai dengan keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara dan berbahasa pada anak, yang dapat disebabkan oleh faktor biologis, neurologis, atau lingkungan.
2. Gangguan Interaksi Sosial
Penjelasan: Kondisi ini ditandai dengan adanya kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan sosial yang sesuai dengan tahap perkembangan, seperti kontak mata yang kurang dan perilaku tantrum.
3. Risiko Gangguan Tumbuh Kembang
Penjelasan: Kondisi ini ditandai dengan adanya faktor risiko yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak, seperti penggunaan screen time sejak usia dini yang berlebihan dan keterlambatan perkembangan bicara.
Standar Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Perkembangan Bicara Anak Membaik
2. Interaksi Sosial Anak Membaik
3. Tumbuh Kembang Anak Optimal
Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Stimulasi Perkembangan Bicara
- Memberikan stimulasi bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak
- Melatih anak untuk mengucapkan kata-kata sederhana dan membangun kosakata
2. Terapi Perilaku
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memicu perilaku tantrum
- Mengajarkan teknik-teknik pengelolaan emosi dan perilaku yang adaptif
3. Pemantauan Tumbuh Kembang
- Melakukan pengkajian komprehensif terhadap tumbuh kembang anak
- Memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya stimulasi dan pembatasan penggunaan screen time
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami kondisi anak tersebut dan rencana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 1088 | 01 Oct 2024
Klinis : Pasien mengeluh nyeri luka operasi nefrectomy hari ke 2 berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pasien akan melaporkan nyeri berkurang, menggunakan strategi koping yang efektif untuk mengatasi nyeri, dan menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen nyeri: Menilai nyeri secara komprehensif, memantau tanda-tanda vital, memberikan analgesik sesuai indikasi, menggunakan teknik non-farmakologis (distraksi, relaksasi, kompres hangat/dingin, dsb).
2. Edukasi: Menjelaskan penyebab nyeri, mengajarkan teknik manajemen nyeri, dan memberikan informasi tentang proses pemulihan pasca operasi.
3. Kolaborasi: Berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dalam mengelola nyeri pasien.
Dengan kondisi pasien mengeluh nyeri luka operasi nefrectomy hari ke 2 yang berkurang, intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain manajemen nyeri, edukasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memantau dan mengelola nyeri pasien secara komprehensif. -
Article No. 1089 | 01 Oct 2024
Klinis : Seorang pasien laki-laki, usia 23 tahun dirawat inap di RS karena mengalami sembab wajah edema ekstremitas. Bengkak tubuh muncul bertahap disertai sesak seiring meluasnya bengkak tubuh. Pasien merasakan sesak terutama saat tiduran datar, sesak dirasakan menetap dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien didiagnosa dengan sindrom nefrotik. Pasien memiliki riwayat sering mengonsumsi obat pegal linu berupa obat antiinflamasi non steroid (OAINS). Pasien juga merasakan lemah dan perut kembung serta sedikit miksi/BAK. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan TD 160/90 mmHg, N= 90x/mnt, RR= 23x/mnt, S= 37°C terdapat asites, dan edema ekstremitas +3. Hasil lab urin ditemukan proteinuria (+++). Pasien direncanakan pemeriksaan lanjutan untuk validasi lebih komprehensif.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Edema akut berhubungan dengan sindrom nefrotik ditandai dengan bengkak pada wajah dan ekstremitas, asites, dan proteinuria.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan sesak napas saat beraktivitas.
3. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retansi cairan dan natrium akibat sindrom nefrotik.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
1. Edema akut
- SDKI: Edema akut adalah akumulasi cairan di dalam ruang interstisial yang terjadi secara tiba-tiba dan dipengaruhi oleh perubahan tekanan hidrostatik dan onkotik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien untuk mengurangi edema, pembatasan asupan cairan dan natrium, serta pemberian diuretik sesuai indikasi.
- SIKI: Hasil yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat dan mengurangi edema.
2. Intoleransi aktivitas
- SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat keterbatasan fisik.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mengatur aktivitas dan istirahat pasien, memberikan latihan fisik yang sesuai, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intoleransi aktivitas.
- SIKI: Hasil yang diharapkan adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri sesuai kemampuannya.
3. Kelebihan volume cairan
- SDKI: Kelebihan volume cairan adalah kondisi di mana terjadi peningkatan volume cairan vaskuler, interstisial, dan/atau rongga tubuh.
- SLKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memantau intake dan output cairan, mempertahankan keseimbangan cairan, serta pembatasan asupan cairan dan natrium sesuai indikasi.
- SIKI: Hasil yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat.
Demikianlah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 1090 | 01 Oct 2024
Klinis : Pasien hipolikemia, penurunan kesadaran Kering dingin
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien hipolikemia dengan penurunan kesadaran, kering dan dingin.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Perfusi Jaringan Serebral berhubungan dengan penurunan kadar glukosa darah
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Penurunan Perfusi Jaringan Serebral didefinisikan sebagai penurunan aliran darah dan oksigen ke otak yang dapat mengancam fungsi otak.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan Serebral Membaik
2. Fungsi Kognitif Membaik
3. Kesadaran Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
2. Pemberian Cairan/Terapi IV
3. Pemberian Terapi Oksigen
4. Manajemen Hipoglikemia
5. Peningkatan Perfusi Serebral
Dalam kondisi hipolikemia dengan penurunan kesadaran, kering dan dingin, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Penurunan Perfusi Jaringan Serebral. Ini disebabkan oleh penurunan kadar glukosa darah yang dapat mengancam fungsi otak. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, pemberian cairan/terapi IV, pemberian terapi oksigen, manajemen hipoglikemia, dan peningkatan perfusi serebral. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan perfusi jaringan serebral, fungsi kognitif, dan kesadaran pasien. -
Article No. 1091 | 01 Oct 2024
Klinis : Pasien merasa kedinginan menggigil tapi suhu normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi Aktivitas
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau dibutuhkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik, psikologis, atau lingkungan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa Intoleransi Aktivitas adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, bebas dari rasa lelah yang berlebihan, serta mampu beradaptasi dengan perubahan kemampuan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Intoleransi Aktivitas meliputi:
1. Manajemen Aktivitas: mengatur dan merencanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan pasien.
2. Manajemen Energi: membantu pasien mengatur penggunaan energi selama beraktivitas.
3. Terapi Aktivitas: memfasilitasi pasien untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan.
4. Edukasi Aktivitas: memberikan informasi dan edukasi kepada pasien tentang aktivitas yang dapat dilakukan.
Dalam kasus yang Anda berikan, dimana pasien merasa kedinginan dan menggigil meskipun suhu tubuh normal, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen aktivitas, manajemen energi, dan edukasi aktivitas untuk membantu pasien beradaptasi dengan perubahan kemampuan fisiknya. -
Article No. 1092 | 01 Oct 2024
Klinis : Ansietas d.d perasaan gelisah atau cemas saat tidak menggunakan gawai
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
Ansietas
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai respons autonom, yang disebabkan oleh antisipasi bahaya yang tidak diketahui sumbernya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Tujuan dari penanganan ansietas adalah pasien dapat menunjukkan penurunan tingkat ansietas, yang dapat diukur dengan indikator seperti pasien dapat mengidentifikasi penyebab ansietas, mampu menggunakan teknik relaksasi, dan dapat melaporkan perasaan tenang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk menangani ansietas akibat ketergantungan penggunaan gawai antara lain:
1. Terapi relaksasi: Teknik relaksasi seperti nafas dalam, imajinasi terpimpin, atau terapi musik dapat membantu menurunkan tingkat ansietas.
2. Edukasi: Memberikan informasi tentang ansietas, dampak penggunaan gawai yang berlebihan, dan cara mengelola penggunaan gawai secara sehat.
3. Manajemen aktivitas: Menyusun jadwal penggunaan gawai dan menggantikannya dengan aktivitas lain yang lebih konstruktif.
4. Dukungan emosional: Memberikan empati, validasi perasaan, dan dorongan positif untuk menghadapi kecemasan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mengelola ansietas yang dialami akibat ketergantungan penggunaan gawai dan mencapai tingkat kecemasan yang lebih rendah. -
Article No. 1093 | 01 Oct 2024
Klinis : ketidakseimbangan nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi
Definisi:
Ketidakseimbangan nutrisi adalah keadaan dimana asupan nutrisi tidak mencukupi atau melebihi kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan pada berat badan, komposisi tubuh, dan fungsi tubuh.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
1. Domain: Nutrisi
2. Kelas: Asupan Makanan
3. Kode: 00002
4. Judul: Ketidakseimbangan Nutrisi
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Luaran Utama: Keseimbangan Nutrisi
2. Luaran Khusus:
a. Asupan Makanan
b. Status Nutrisi
c. Status Cairan
d. Berat Badan
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Intervensi Utama:
a. Manajemen Nutrisi
b. Pemantauan Nutrisi
2. Intervensi Pendukung:
a. Edukasi Gizi
b. Terapi Nutrisi
Penjelasan Singkat:
Kondisi ketidakseimbangan nutrisi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti asupan nutrisi yang tidak mencukupi, malabsorpsi, penyakit kronis, atau gangguan psikologis. Perawat berperan dalam mengevaluasi status nutrisi pasien, memberikan intervensi yang tepat, dan memantau perkembangan kondisi pasien. Tujuan utama adalah mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal untuk mendukung pemulihan dan kesehatan pasien.